Hambatan seseorang bergabung dalam pasar modal adalah hambatan psikologis, yaitu perilaku risk averse. Perilaku risk averse akan membatasi pelaku pasar modal untuk mengambil keputusan, sehingga perlu diantisipasi melalui peningkatan literasi keuangan. Literasi keuangan yang rendah akan meningkatkan frekuensi evaluasi, sehingga akan meningkatkan perilaku risk averse dan menurunkan return. Permasalahan ini dapat dicegah dengan meningkatkan literasi keuangan sehingga pelaku pasar modal akan berperilaku risk seeker dan meningkatkan return. Maka penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap return investor. Analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 20 untuk melihat pengaruh literasi keuangan, frekuensi evaluasi, maxhold, durasi investasi, penggunaan analisis teknikal, dan penggunaan analisis fundamental terhadap peningkatan return. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa literasi keuangan dan durasi investasi berpengaruh signifikan positif terhadap return investor, penggunaan analisis teknikal berpengaruh signifikan negatif terhadap return investor, sedangkan belum cukup bukti untuk menunjukkan bahwa frekuensi evaluasi, maxhold, dan penggunaan analisis fundamental berpengaruh terhadap return investor pada tingkat kepercayaan 90 persen.