Jati Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

44
(FIVE YEARS 34)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2615-0689, 2615-157x

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Eni Kaharti

This study aims to test the possibility of implementing control management using the beyond budgeting method. The method consists of 12 principles consisting of 6 principles of adaptive management and 6 principles of flexible organizational structure. This research was conducted with qualitative research by conducting a case study on a company in the hospitality sector (Urban Style by Front One Hotel in Lampung). Urban Style by Front One Hotel still uses a traditional budgeting system whose method does not create satisfaction for management in achieving it. Therefore, researchers try to introduce adaptive control management for the business environment, namely beyond budgeting Respondents in this study were the Management Team (GM and Staff) of Urban Style by Front One Hotel which consisted of General Manager, Human Resource Development, Front Office, Food and Baverage, Accounting and Finance, House Keeping, and Engineering. The data is primary data obtained by distributing questionnaires and interviews to the management team at Urban Style by Front One Hotel, respondents filled out questionnaires and interviews through zoom media because during the COVID-19 pandemic they could not conduct interviews directly. Data analysis using calculations introduced by de Waal (2003) which is symbolized by 3 colors, namely Green (ready), Orange (medium) and Red (not ready). The results showed that Urban Style by Front One Hotel could not apply the Beyond Budgeting method even though there was a desire to apply this method, relatively low readiness for change and there were corporations that had higher authority to change methods in management control.Keywords: Traditional Budget; Beyond Budgeting.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Annisa Riva Ardiyani ◽  
Evy Rahman Utami ◽  
Hilma Tsani Amanati ◽  
Abdurrahman Maulana Yusuf

This study aims to analyze the village government's management of village funds to increase the empowerment of rural communities in the Wonosobo Regency. Several villages in Wonosobo Regency were selected based on the classification of the Building Village Index, including Krasak, Blederan, Kebrengan, and Derongisor. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques used are interviews, documentation, and observation. Interviews were conducted with informants from village officials and community representatives. Data analysis was carried out with data collection from interview transcriptions, direct observations, and documents. The study results indicate that the management of village funds carried out by the village government in Wonosobo Regency has paid attention to aspects of accountability and transparency. In addition, the use of funds is also right on target, prioritized for community empowerment. Overall, good management of village funds has increased empowerment and provided benefits to communities in various areas.Keywords: Village Funds; Accountability; Transparency; Village Community Empowerment. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan dana desa untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat desa di Kabupaten Wonosobo. Beberapa desa di Kabupaten Wonosobo dipilih berdasarkan berdasarkan klasifikasi Indeks Desa Membangun, meliputi Desa Krasak, Blederan, Kebrengan, dan Derongisor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Wawancara dilakukan terhadap informan dari aparatur desa dan perwakilan masyarakat. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data dari transkripsi wawancara, observasi langsung dan peninjauan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan dana desa yang dilakukan oleh pemerintah desa di Kabupaten Wonosobo telah memperhatikan aspek akuntabilitas dan transparasi. Selain itu, penggunaan dana sudah tepat sasaran untuk pemberdayaan mayarakat. Secara umum pengelolaan dana desa yang baik telah meningkatkan pemberdayaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di berbagai bidang.Kata Kunci: Dana Desa; Akuntabilitas; Transparansi; Pemberdayaan Mayarakat Desa. 


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Endang Sri Wahyuni ◽  
Fatmawati Fatmawati

The purpose of this study was to determain the application of the principles of participation, responsibility, accountability, and transparancy in financial management starting from planning, implementation, administration, reporting, and accountability in  Kuala Alam Village, Bengkalis District, Bengkalis Regency. This type of research is qualitative with a case study. Data collection techniques performed consisted of observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the village government of Kuala Alam is responsible to the community, the BPD, the Regent to compile a work plan that has been prepared during the village meeting. Openness in obtaining information that has been conveyed to the public consists of billboards containing information about the APBDes. At the time of planning the village government of Kuala Alam had conducted a musrenbang involving the community. When implementing Kasi and Kaur, they must be responsible for the tasks that have been given in accordance with the standards and regulations. While at the reporting and accountability stage the Kuala Alam village government has provided reports to the Regent through the Camat and BPD as community participants. In addition the village government of Kuala Alam installed billboards in front of the Kuala Alam village office to make it easier for the people of Kuala Alam to obtain information.  So that with this research both the community and the Kuala Alam Village Government can cooperate with each other in conducting supervision on village financial management in order to create good governance.Keywords: Management; Participation; Responsibility; Accountability; Transparency. AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengungkap penerapan prinsip partisipasi, responsibilitas, akuntabilitas, dan transparansi dalam pengelolaan keuangan desa dimulai pada tahap perencanaan, pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan, dan pertanggungjawaban di Desa Kuala Alam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemerintah desa Kuala Alam bertanggungjawab kepada masyarakat, BPD, Bupati untuk melaksanakan rencana kerja kegiatan yang telah disusun pada saat musyawarah desa. Keterbukaan dalam mendapatkan informasi yang telah disusun disampaikan kepada masyarakat berupa baliho yang berisi informasi tentang APBDesa. Pada saat perencanaan pemerintah desa Kuala Alam sudah melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan melibatkan masyarakat. Pada saat pelaksanaan Kasi dan Kaur sudah bertanggungjawab atas tugas yang telah diberikan yaitu sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku. Dalam tahap penatausahan pemerintah desa sudah melakukan pembukuan dengan tertib. Sedangkan pada tahap pelaporan dan pertanggungjawaban pemerintah desa Kuala Alam sudah memberikan laporan kepada Bupati melalui Camat dan BPD sebagai perwakilan masyarakat. Selain itu pemerintah Desa Kuala Alam memasang baliho didepan kantor desa Kuala Alam agar mempermudah masyarakat Kuala Alam untuk memperoleh informasi. Sehingga dengan adanya penelitian ini baik masyarakat maupun Pemerintah Desa Kuala Alam bisa saling bekerjasama dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan desa agar terciptanya Good Governance yang baik.Kata Kunci: Pengelolaan; Partisipasi; Responsibilitas; Akuntabilitas; Transparansi.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Driana Leniwati ◽  
Aliya Nur Aisyah

The aimed of this study was to analyze the management of Boonpring Ecotourism by Village Owned Enterprises (BUMDes) in order to increase income of the village (PADes). This study uses a case study design with a qualitative descriptive method. Qualitative data obtained by conducting in depth interviews, observations and documentation. The informants in this study were the Head of village, the Head of BUMDes, staff and community. Data reduction, data presentation, trianggulation and conclusion are data analysis  used in this study. The results of the study stated that the management of Boonpring Ecotourism had been carried out well by the Village-Owned Enterprises (BUMDes) of Sanan Kerto in accordance with the cooperative, participatory, transparent, accountable, and sustainable principles. Good management of Boonpring Ecotourism is expected to increase Income of village in a sustainable manner by exploring the potential of villages through the tourism sector even though there are obstacles in the application of participatory principles, namely the quality of Human Resources (HR) that need to be trained.Keywords: Management Principles; tourismp; BUMDes; Income of Village. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan Ekowisata Boonpring oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam rangka meningkatkan pendapatan desa (PADes). Penelitian ini menggunakan desain studi kasus dengan metode deskriptif kualitatif. Data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara secara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa, kepala BUMDes, karyawan, dan masyarakat. Reduksi data, penyajian data, trianggulasi dan penarikan kesimpulan merupakan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menyatakan pengelolaan Ekowisata Boonpring sudah dilakukan dengan baik oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sanan kerto sesuai dengan prinsip kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparan, akuntable, dan sustainable. Pengelolaan Ekowisata Boonpring yang baik diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa secara berkelanjutan dengan menggali potensi desa melalui sektor pariwisata walaupun ada kendala dalam penerapan prinsip partisipatif yaitu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang perlu dilatih.Kata Kunci: Prinsip Pengelolaan, wisata, BUMDes, PADes. 


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 95-116
Author(s):  
Fauzan Effendi ◽  
Vince Ratnawati ◽  
Yesi Mutia Basri

The research aimed to analyze the suitability of local tax target setting with real potential, analyze strategies and factors that influence the optimization of the advertisement tax performance, swallow's nest tax, groundwater tax, and Non-Metal Mineral Tax in Pekanbaru City. The object of this study is the Pekanbaru City Regional Revenue Agency and four objects/subjects of local taxes studied in Pekanbaru City. The method used is qualitative with a case study approach. This research shows that the target setting of Advertising Tax, Swallow's Nest Tax, Groundwater Tax, and Non-Metal Mineral and Rock Tax has not been adjusted to the real potential. The performance reports of each Regional Tax studied were inadequate in relation to the strategies implemented, which made it difficult for the Regional Revenue Agency to make effective and efficient decisions. The factors that influence tax optimization are the inadequate organizational structure, updating of the taxation database, human resources, the use of information technology, strengthening regulations, and supporting infrastructure.Keywords: Local Tax; Target; Strategy; Constraints. AbstrakPenelitian bertujuan untuk menganalisis kesesuaian penetapan target pajak daerah dengan potensi ril, menganalisis strategi dan faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi kinerja Pajak Reklame, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Air Tanah; dan Pajak  Mineral Bukan Logam di Kota Pekanbaru. Objek Penelitian ini adalah Aparatur Badan Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru dan 4 objek/ Subjek pajak daerah yang diteliti di Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menunjukkan bahwa penetapan target Pajak Reklame, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Air Tanah; dan Pajak  Mineral Bukan Logam dan batuan belum disesuaikan dengan potensi ril. Laporan kinerja masing-masing Pajak Daerah yang diteliti belum memadai terkait strategi yang telah dilakukan sehingga menyulitkan Badan Pendapatan Daerah dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi pajak tersebut adalah belum memadainya struktur organisasi, pemutakhiran data base perpajakan, kondisi Sumber Daya Manusia, pemanfaatan teknologi informasi, Penguatan Regulasi dan sarana prasarana pendukung.Kata Kunci: Pajak Daerah; Target; Strategi; Kendala.  


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Parwoto Parwoto ◽  
Desi Susilawati ◽  
Anifah Syafitri Utami

This study aims to determine the efficiency level of the educational process performance in Muhammadiyah Elementary Schools in Kulon Progo and Bantul Regencies. The research method uses descriptive qualitative. Data collection through documentation and literature study. The research sample (DMU) is SD Muhammadiyah with accredited criteria "A". The research variables consisted of input variables (number of students, number of students participating in the UN, number of teachers) and output (national examination scores, namely Indonesian, Mathematics, and Science). Data analysis using DEA Model CRS and VRS with MaxDEA 8 Basic application. The results showed that: 1) the percentage of the number of SD Muhammadiyah in Bantul Regency (74%) that was accredited A was higher than that in Kulon Progo Regency (42%). 2) The average UN score in 2018 and 2019 SD Muhammadiyah in Kulon Progo Regency is higher than in Bantul Regency. 3) The average UN SD Muhammadiyah 2019 score in 2 (two) districts has decreased compared to 2018. 4) The percentage of the number of SD Muhammadiyah in Kulon Progo Regency that has a greater efficient performance (65% highest, 20% lowest) than in the Regency Bantul (highest 33%, lowest 10%). 5) The VRS model is proven to be able to check relatively better levels (highest 13 DMU, lowest 9 DMU) than the CRS model (highest 6 DMU, lowest 4 DMU).Keywords: DEA; Performance Efficiency; SD Muhammadiyah. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi relatif kinerja proses pendidikan pada SD Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui dokumentasi dan studi literatur. Sampel penelitian ini adalah SD Muhammadiyah di kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Bantul yang terakreditasi “A” pada tahun 2018 dan 2019. Variabel penelitian terdiri dari variabel input (jumlah total siswa, jumlah siswa peserta UN, dan jumlah guru) dan output (nilai UN yaitu; Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA). Analisis data menggunakan DEA Model CRS dan VRS dengan aplikasi MaxDEA 8 Basic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) prosentase jumlah SD Muhammadiyah di Kabupaten Bantul (74%) yang terakreditasi A lebih tinggi dibanding di Kabupaten Kulon Progo (42%). 2) Rata-rata nilai UN tahun 2018 dan tahun 2019, SD Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo lebih tinggi dibanding di Kabupaten Bantul. 3) Rata-rata nilai UN tahun 2019 SD Muhammadiyah di 2 (dua) kabupaten tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2018. 4) Prosentase jumlah SD Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo yang memiliki kinerja efisien lebih besar (tertinggi 65%, terendah 20%) dibanding di Kabupaten Bantul (tertinggi 33%, terendah 10%). 5) Model VRS terbukti mampu mendeteksi level efisiensi relatif lebih baik (tertinggi 13 DMU, terendah 9 DMU) dibanding  Model CRS (tertinggi 6 DMU, terendah 4 DMU). Kata Kunci: DEA; Efisiensi Kinerja; SD Muhammadiyah.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 117-126
Author(s):  
Yuni Rimawati ◽  
Adi Darmawan Ervanto

This study aims to provide an overview of the unique going concern strategy of Tokang pandhih Jokotole (read: SMEs blacksmith) which produces patterned sickles so that these MSMEs are able to survive and even have been traversed by several generations. This study used a configurative ideographic studies case study approach to analyze the data. The conclusion of this study is that Haji Masduri implements a strategy to maintain product quality to maintain customer trust.  The development of a business into a business that has a business license with the “Jokotole” brand is a government facility that is accepted by Haji Masduri. In business operational management, Haji Masduri carries out a specialization strategy for production work, a gratuity system (profit sharing) based on the selling price of patterned sickle workers, and "utilizing the network" owned to obtain quality raw materials without leaving the house (place of business). The strategy for maintaining cash flow carried out by Haji Masduri is the production system for orders and a 50% down payment. The impact of the maintained product quality, Haji Masduri can apply a strategy to determine the selling price without the bargaining process of ordering a patterned sickle.Keywords: Business Strategy; Going Concern; SMEs; Cultural Products. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran keunikan strategi going concern pandai besi tokang pandhih Jokotole yang memproduksi celurit bermotif sehingga UMKM ini mampu bertahan bahkan sudah dijalan oleh beberapa generasi. Penelitian ini menggunakan  pendekatan studi kasus configurative ideographic studies untuk menganalisis data. Simpulan penelitian ini adalah  Haji Masduri menerapkan strategi menjaga kualitas produk untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Pengembangan usaha menjadi usaha yang memiliki ijin usaha dengan brand “Jokotole” adalah fasilitas Pemerintah yang diterima Haji Masduri. Setelah memiliki ijin usaha, Haji Masduri dapat mengakses lebih banyak fasilitas dari Pemerintah. Dalam manajemen operasional bisnis Haji Masduri menjalankan strategi  spesialisasi kerja bagian produksi, sistem upah persenan (bagi hasil) berdasarkan harga jual pada tenaga kerja celurit bermotif, dan “memanfaatkan jaringan” yang dimiliki untuk memperoleh bahan baku ayng berkualitas tanpa meninggalkan rumah (tempat usaha).  Strategi menjaga cash flow yang dilakukan oleh Haji Masduri adalah dengan sistem produksi pesanan dan uang muka 50%. Dampak dari kualitas produk yang terjaga, Haji Masduri dapat menerapkan strategi penentuan harga jual tanpa proses tawar menawar dari pemesan celurit bermotif. Kata Kunci: Strategi Bisnis; Going Concern; UMKM; Produk Budaya.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. Editing
Author(s):  
Diyah Probowulan ◽  
Nina Martiana

Muhammadiyah's charitable efforts as a community based on economic assets have a significant number of assets that are non-profit oriented. This certainly will be very different in the perspective of economic assets when viewed from the accounting field because Muhammadiyah charity efforts are based on publicity, this is very interesting to study because there are still a lack of public-based research. The purpose of this study is to reveal the perspective of the meaning of charity business as a community based on economic assets in the Muhammadiyah Business Charity sector in health in Jember Regency. This research uses a phenomenology paradigm with qualiative methods to interpret charity business as an asset-based economy of humanity. The perspective of economic assets is similar to the founders statement of Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, such as ta'awun, tawashi ', and fastabikhul khoirot. When the internalization of economic assets is successful, the performance of charity efforts will continue to increase and not cause fundamental ideological conflicts. The results of the research show that Amal is a community-based economic asset and human resource as an economic driver of the people, of course as a means of propaganda, a means of improving public health services, and as an organizational asset. In essence, the charitable endeavors of Ranap Ambulu clinic, Asyifa Wuluhan Clinic, Ar Rahman Bangsalsari Clinic and dr. Suherman Sumbersari in Jember Regency is a means to improve the community health services community and also the assets of Muhammadiyah organizations in Jember Regency.Keywords Business Charity, Perspective, Economic Assets, PhenomenologyAbstrak: Upaya amal usaha Muhammadiyah sebagai komunitas yang didasarkan pada aset ekonomi memiliki sejumlah besar aset yang berorientasi nirlaba. Ini tentu akan sangat berbeda dalam perspektif aset ekonomi jika dilihat dari bidang akuntansi karena upaya amal usaha Muhammadiyah didasarkan pada publisitas, ini sangat menarik untuk dikaji karena masih kurangnya penelitian berbasis publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perspektif makna aset ekonomi amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan metode fenomenologis interpretif untuk menginterpretasikan aset ekonomi amal usaha berbasis keumatan. Perspektif aset ekonomi dikonfirmasi oleh nilai permaknaan yang dipromosikan oleh pendiri Muhammadiyah yaitu Kyai Haji Ahmad Dahlan, antara lain ta'awun, tawashi ', dan fastabikhul khoirot. Kemudian makna aset ekonomi diinternalisasi dalam semua upaya amal melalui beberapa tahap secara bersamaan. Ketika internalisasi aset ekonomi berhasil, kinerja upaya amal akan terus meningkat dan tidak menyebabkan konflik ideologis mendasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amal adalah aset ekonomi berbasis masyarakat dan sumber daya manusia sebagai pendorong ekonomi rakyat, tentu saja sebagai sarana propaganda, sarana meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, dan sebagai aset organisasi. Intinya, upaya amal klinik Ranap Ambulu, Klinik Asyifa Wuluhan, Klinik Ar Rahman Bangsalsari dan dr. Suherman Sumbersari di Kabupaten Jember adalah sarana untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan juga aset organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Jember.Kata Kunci:  Amal Usaha, Aset Ekonomi, Berbasis Keumatan 


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. Editing
Author(s):  
Agustina Prativi Nugraheni ◽  
Suci Nasehati Sunaningsih ◽  
Nibras Anny Khabibah

Taxpayer compliance has always been an interesting topic in research. Previous research has often analyzed factors that have an impact on taxpayer compliance. This study aims to raise other factor that may have an impact on taxpayer compliance. The research method used a qualitative approach, namely descriptive research. The data used in this study are from journals and documents. Furthermore, the observation was carried out with data collection techniques through surveys. The results show that consultants play a role in influencing taxpayer obedient behavior and helping taxpayers carry out their tax obligations.Keywords:   Tax Consultant; Tax Compliance; TaxpayerAbstrak: Kepatuhan wajib pajak selalu menjadi topic menarik dalam penelitian. Penelitian sebelumnya sering menganalisis factor yang memiliki dampak pada kepatuhan wajib pajak. Tujuan penelitian ini untuk mengangkat faktor lain yang kemungkinan berdampak pada kepatuhan Wajib Pajak. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian deskriptif. Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah dari jurnal dan dokumen. Selanjutnya dilakukan obseravasi dengan teknik pengumpulan data melalui survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsultan berperan dalam mempengaruhi perilaku taat wajib pajak serta membantu wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakan. Kata Kunci:  Konsultan Pajak, Kepatuhan Pajak, Wajib Pajak 


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 33-48
Author(s):  
Yesi Mutia Basri ◽  
Gusnardi Gusnardi

This study aims to observe how local government financial management is in the face of the Covid-19 Pandemic—in particular, observing how budgeting, administration, and accountability of the Riau Provincial Government regarding the Covid-19 Pandemic. The research method used is a qualitative method with a type of case study. The data collection techniques used in-depth interviews, observation, and documentation. To ensure the validity of the data, triangulation was carried out by carrying out source triangulation and technical triangulation. The informants in this study consisted of key informants, primary informants, and supporting informants. Key informants are the head of the budget, the head of the treasury, and the head of the accounting and reporting sub-section. While the primary informants and supporting informants were selected using the snowball sampling technique. Data analysis was carried out by collecting data, reducing data display data, and making conclusions. The results of the analysis show that the impact of the Covid-19 Pandemic caused the Riau Provincial Government to refocus and reallocate the budget four times. At the administrative and accountability stages, there are problems with recording Unexpected Expenditures, namely the absence of technical guidelines regarding the administration of Unexpected Expenditures, determining spending limits for emergencies and urgency. Another problem is the absence of valid data for the distribution of aid funds for MSMEs affected by Covid-19 as well as valid documents in the recording of grant assistance from third parties. This research contributes to the government in making policies in financial management in a disaster emergency.Keyword: The Covid-19 Pandemic, Financial Management, Refocusing, Reallocation, Administration, Accountability AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengobservasi bagaimana pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini. Secara khusus mengobservasi bagaimana penganggaran, penatausahaan dan pertanggungjawan Pemerintah Provinsi Riau terkait Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara medalam, observasi dan dokumentasi. Untuk meyakinkan keabsahan data, triangilasi dilakukan dengan melaksanakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci, informan utama dan informan pendukung. Informan kunci adalah Kabid anggaran, kabid perbendaharaan dan kasubid akuntansi dan pelaporan. Sedangkan informan utama dan informan pendukung dipilih dengan teknik snowball sampling. Analisis data dilakukan  dengan tahap pengumpulan data, reduksi data display data dan melakukan membuat kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Dampak Pandemi Covid-19 menyebabkan Pemerintah Provinsi Riau melakukan refocusing dan realokasi anggaran sebanyak empat kali pergeseran anggaran. Pada tahap penatausahaan dan pertanggungjawaban terdapat permasalahan pencatatan pada Belanja Tidak Terduga yaitu tidak adanya juknis tentang penatausahaan Belanja Tidak Terduga, penentuan batasan belanja untuk keadaan darurat dan mendesak.  Permasalahan lainnya yaitu tidak  adanya data yang valid untuk penyaluran dana  bantuan bagi UMKM yang terdampak Covid-19 serta dokumen yang valid dalam pencatatan bantuan hibah dari pihak ke tiga. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam membuat kebijakan dalam pengelolaan keuangan pada keadaan darurat bencana. Kata Kunci :  Pandemi Covid-19, Pengelolaan Keungan, Refocusing, Realokasi, Penatausahaan, Pertanggungjawaban


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document