human opportunity index
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

9
(FIVE YEARS 2)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 117-129
Author(s):  
Ika Ayuningtyas

Artikel ini bertujuan mengukur kesempatan anak usia 7-18 tahun di Kalimantan Timur dalam mendapatkan akses pendidikan. Pengukuran kesempatan menggunakan Human Opportunity Index (HOI)yang dikembangkan oleh Bank Dunia. Indeks ini digunakan untuk melihat keadaan di luar kendali seorang anak dan menentukan kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan. Hasil analisis data Survei Sosial Ekonomi Nasional Maret 2020 menunjukkan hampir seluruh anak usia 7-15 tahun di Kalimantan Timur telah dapat mengakses pendidikan dasar. Namun demikian, masih terdapat ketimpangan kesempatan terhadap akses pendidikan menengah pada anak usia 16-18 tahun. Tidak terdapat perbedaan akses pendidikan antara anak laki-laki dan perempuan di kedua jenjang pendidikan. Faktor latar belakang keluarga, yakni pendidikan kepala keluarga dan kondisi ekonomi, serta tempat tinggal anak menjadi faktor yang berpengaruh terhadap ketimpangan akses menuju pendidikan menengah. Tingkat ketimpangan akses pendidikan menengah lebih rendah di wilayah perdesaan dibandingkan wilayah perkotaan. Reformasi kebijakan di bidang pendidikan sangat diperlukan untuk menghilangkan keterkaitan antara akses pendidikan anak dengan keadaan di luar kontrol seorang anak, seperti latar belakang keluarga atau tempat tinggal. Kebijakan yang bisa diambil antara lain memperbanyak jumlah sekolah menengah, serta meningkatkan akses transportasi dan infrastruktur jalan untuk mempermudah akses pendidikan.


2021 ◽  
Vol 2020 (1) ◽  
pp. 560-570
Author(s):  
Riyadi Riyadi ◽  
Putri Larasaty

Ketimpangan merupakan salah satu permasalahan utama yang mungkin belum dapat tuntas diatasi. Penelitian ini menganalisis ketimpangan kesempatan dalam mengakses layanan teknologi dan informasi di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari SUSENAS Kor tahun 2019 dari BPS. Analisis ini menggunakan metode Human Opportunity Index (HOI) yang dikembangkan oleh Bank Dunia. HOI menghitung peranan dari masing-masing keadaan sosial ekonomi dan demografi individu terhadap ketimpangan kesempatan dalam mengakses layanan teknologi dan informasi. Selain itu, model logit digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi dan demografi terhadap akses memperoleh layanan teknologi dan informasi. Hasil analisis empiris menunjukkan bahwa ketimpangan kesempatan akses terhadap layanan teknologi dan informasi di Kawasan Indonesia Timur dan Kawasan Indonesia Barat masih cukup lebar. Selain itu, kondisi pengeluaran per kapita dan daerah tempat tinggal menjadi faktor yang dominan berpengaruh terhadap ketimpangan ketimpangan kesempatan akses terhadap layanan teknologi dan informasi. Ini menunjukkan bahwa kemiskinan rumah tangga dan daerah tempat tinggal mempunyai peranan yang penting dalam menentukan akses yang setara dalam akses terhadap teknologi dan informasi.


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 248-264
Author(s):  
B. P. Vani ◽  
S. Madheswaran

This article attempts to measure the equality of opportunity among children in India at state level based on two waves (2004–2005 and 2011–2012) of data from Indian Human Development Survey. The measurement of access to basic services adjusted for differences associated with circumstances and commonly known as the Human Opportunity Index (HOI) is used following the World Bank methodology. This article also adopts multidimensional framework and modifies the HOI to account for access to multiple services to individuals and thus terms it as Multidimensional Human Opportunity Index (MHOI). The change in the MHOI between the two periods, 2004–2005 and 20011–2012, has been decomposed into scale effect and distribution effect. The findings show that the opportunities to access services are quite low and inequitable at all-India level, except in access to safe drinking water. Over the period of seven years, there is an increase in MHOI and much of it is due to the scale effect and not so much due to the distribution effect. Among the circumstance variables, location of residence and per capita expenditure were found to be crucial in influencing equitable access to basic services. Most of the BIMARU states had low and inequitable access to opportunities. Further, the location of residence (rural/urban) was an important factor in influencing access to services at the state level, with low levels of access in rural areas compared to urban areas. In the light of empirical findings, policy options are suggested.


2015 ◽  
Vol 130 (2) ◽  
pp. 523-535 ◽  
Author(s):  
T. M. Tonmoy Islam ◽  
Shabana Mitra

2015 ◽  
Author(s):  
T. M. Tonmoy Islam ◽  
Shabana Mitra

Author(s):  
Andrew Dabalen ◽  
Ambar Narayan ◽  
Jaime Saavedra-Chanduvi ◽  
Alejandro Hoyos Suarez ◽  
Ana Abras ◽  
...  

2011 ◽  
pp. 9-43
Author(s):  
José R. Molinas Vega ◽  
Ricardo Paes de Barros ◽  
Jaime Saavedra Chanduvi ◽  
Marcelo Giugale ◽  
Louise J. Cord ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document