sphenoid ridge
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

71
(FIVE YEARS 16)

H-INDEX

11
(FIVE YEARS 1)

2022 ◽  
Vol Publish Ahead of Print ◽  
Author(s):  
Walid Ibn Essayed ◽  
Emad Aboud ◽  
Ossama Al-Mefty
Keyword(s):  

2021 ◽  
Vol 10 (01) ◽  
pp. 042-048
Author(s):  
Feroze Ganai ◽  
Humam Nisar Tanki ◽  
Afaq Sherwani ◽  
Kirmani Altaf ◽  
Nazish Chisti ◽  
...  

Abstract Intracranial meningiomas are the most common extra-axial tumors, representing 15% of all brain tumors. Arising from the arachnoid cells, and common in middle-aged women, 90% meningiomas are benign. We conducted a 10-year study on 183 cases of intracranial meningiomas and observed a lower and decreasing trend; the mean age was 43.3 years but there was also a significant incidence in young females. Parasagittal/falx (29%), sphenoid ridge, convexity meningiomas and middle cranial fossa locations were more common. Histopathologically, meningothelial meningioma was the most common. Benign (WHO I) tumors were found in above 90%, atypical (WHO II) in 5% cases, and malignant (WHO III) in < 4% patients. Most patients underwent Simpsons Grade I excision (35.6%) with dural reconstruction because of late presentations. Posterior fossa meningiomas were mostly benign, while intraventricular ones were mostly malignant with highest postoperation mortality. Mortality in operated patients was 9.8% but was highest in anterior fossa tumors (12.5%).


2021 ◽  
Vol 5 ◽  
Author(s):  
Hatim Belfquih ◽  
Ali Akhaddar
Keyword(s):  

Author(s):  
Renindra Ananda Aman ◽  
Ryan Rhiveldi Keswani ◽  
Syaiful Ichwan ◽  
Samsul Ashari ◽  
Setyo Widi Nugroho
Keyword(s):  
Ct Scan ◽  

Pendahuluan: Meningioma sphenoorbita (MSO) adalah massa tumor eksofitik yang menginfiltrasi tulang pada sphenoid ridge, dinding lateral orbita, atap orbita, dan meluas ke fisura orbita superior. Trias klasik dari klinis pasien adalah penonjolan bola mata (proptosis), penurunan ketajaman penglihatan (visus) dan oftalmoplegia. Hasil dari operasi pasien MSO belum pernah dievaluasi sebelumnya, terutama terhadap visus dan proptosis. Tujuan: Mengevaluasi karakteristik klinis pasien meningioma sphenoorbita sebelum dan sesudah operasi. Metode: Penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Subjek adalah pasien MSO yang datang ke Unit Rawat Jalan Bedah Saraf RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)  dari Januari 2014 hingga Desember 2015. Semua pasien menjalani operasi kraniektomi, orbitotomi lateral dan reseksi tumor. Ketajaman visus dievaluasi dengan Snell chart dan indeks proptosis pasien dievaluasi sebelum dan sesudah operasi dengan mengukur mata yang proptosis pada CT scan aksial. Hasil: Terdapat 66 pasien yang dievaluasi dalam penelitian ini dan 65 pasien adalah perempuan. Rentang usia 31-64 tahun. Indeks proptosis rata-rata preoperasi adalah 18,27 dan pascaoperasi adalah 16,43. Pengurangan indeks proptosis rata-rata adalah 1,84. Visus pasien pascaoperasi mengalami perbaikan hanya pada 9,7% pasien. Diskusi: Pasien MSO yang dioperasi terdapat pengurangan indeks proptosis tetapi hanya sedikit perbaikan visus. Kata kunci: Indeks proptosis, meningioma sphenoorbita, visus


2020 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 785-793
Author(s):  
Song Han ◽  
Yakun Yang ◽  
Zuocheng Yang ◽  
Ning Liu ◽  
Xueling Qi ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 18 (3) ◽  
pp. 295
Author(s):  
GasserHasan Al-Shyal ◽  
MohamedSoliman Mohamed ◽  
MohammadFathy Eissa

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document