communities that care
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

126
(FIVE YEARS 21)

H-INDEX

26
(FIVE YEARS 2)

Author(s):  
Bosco Rowland ◽  
Adrian B. Kelly ◽  
Mohammadreza Mohebbi ◽  
Peter Kremer ◽  
Charles Abrahams ◽  
...  

2021 ◽  
pp. 493-504
Author(s):  
D. R. SCHNEIDER ◽  
C. F. THUROW ◽  
Eric C. Brown ◽  
S. G. MURTA

2021 ◽  
Author(s):  
D Röding ◽  
U Walter ◽  
R Soellner ◽  
C Krauth ◽  
R Runge ◽  
...  

ijd-demos ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Dewi Rahayu ◽  
Abdul Riyansah ◽  
Dewi Sri Astuti ◽  
Faidurrizal Faidurrizal

AbstractZero waste is a movement that cares about the environment by reducing waste or not producing waste, which in turn can reduce demand. Garbage will be a threat to the health of living things to the planet earth. The purpose of this study is to be able to see and know the zero waste movement as a form of caring for the environment in South Tangerang City, as well as to increase public awareness in maintaining ecological balance through active participation. In analyzing, the author uses the theory of environmental politics with environmentalism and uses a qualitative research method approach and descriptive type. Then the data collection techniques are carried out through library research or literature studies and direct observation and interviews. How to analyze the data is done by reducing the data, presenting the data and drawing conclusions. So that the analysis of the zero waste movement will produce a result by showing the Minim Waste House program, which is a support program for communities that care about the environment and have an online environmental movement base through social media, one of which is by campaigning for a lifestyle by inviting the community and offline by implementing direct movements such as providing education regarding the importance of waste management as well as the garbage bin movement which is a waste clean action in South Tangerang City. The Minimized Waste House Program collaborates with the South Tangerang City Environmental Service (DLH) regarding its implementation, so far its implementation has been running but it is still not fully optimal because it is influenced by several factors such as inadequate infrastructure and public awareness which is quite lacking in its management.Keywords: Social Movement, Zero waste Movement, Garbage in South Tangerang CityAbstrak Zero waste menjadi salah satu gerakan yang peduli terhadap lingkungan hidup dengan mengurangi sampah atau tidak menghasilkan sampah, yang pada akhirnya dapat mengurangi kebutuhan. Sampah akan menjadi sebuah ancaman bagi kesehatan makhluk hidup hingga planet bumi. Tujuan dalam penelitian ini untuk dapat melihat serta mengetahui gerakan zero waste sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan hidup di Kota Tangerang Selatan, serta sebagai peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekologis melalui partisipasi aktif. Dalam menganalisis, penulis menggunakan teori politik lingkungan dengan enviromentalisme serta menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dan jenis deskriptif. Lalu dalam teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literature dan observasi secara langsung serta wawancara. Cara menganalisis data yang dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Sehingga analisis gerakan zero waste akan menghasilkan sebuah hasil dengan menunjukan program Rumah Minim Sampah, yang menjadi program pendukung dari komunitas yang peduli terhadap lingkungan dan mempunyai basis gerakan lingkungan secara online melalui media sosial salah satunya dengan mengkampanyekan gaya hidup dengan mengajak masyarakat dan secara offline dengan penerapan gerakan secara langsung seperti memberikan edukasi terkait pentingnya pengelolaan sampah serta gerakan bak sampah yang menjadi aksi bersih sampah di Kota Tangerang Selatan. Program Rumah Minim Sampah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanggerang Selatan terkait dengan pelaksanaannya, sejauh ini pelaksanaanya telah berjalan namun masih belum terbilang belum sepenuhnya optimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sarana prasarana kurang memadai serta kesadaran masyarakat yang terbilang cukup kurang dalam pengelolaannya.Kata Kunci: Gerakan Sosial, Gerakan zero waste, Sampah di Kota Tangerang Selatan  


2021 ◽  
Vol 22 (4) ◽  
pp. 452-463
Author(s):  
Margaret R. Kuklinski ◽  
Sabrina Oesterle ◽  
John S. Briney ◽  
J. David Hawkins

2021 ◽  
pp. 371-380
Author(s):  
Daniela Ribeiro Schneider ◽  
Charlene Fernanda Thurow ◽  
Eric C. Brown ◽  
Sheila Giardini Murta

2020 ◽  
Vol 29 (2) ◽  
Author(s):  
Jorge J. Varela

La escuela puede ser considerada un espacio vital de desarrollo humano e incluso un factor protector para el desarrollo de conductas de riesgo en adolescentes. El presente estudio buscó examinar la percepción de un mayor apego escolar como un factor protector de la influencia de pares en conductas antisociales en el contexto chileno. Se usó una muestra estratificada con afijación igual de 815 escolares de 7° año básico a IV año medio provenientes de 15 establecimientos escolares seleccionados aleatoriamente de 5 diferentes NSE de la Región Metropolitana, 46,6% mujeres, con una edad promedio de 15,11 años DE = 1,78). Se utilizó una adaptación del instrumento Communities That Care Youth Survey, analizando el reporte de conductas antisociales en la escuela, relación con pares antisociales, consumo de drogas por parte de pares y apego con la escuela. Por medio de un análisis de regresión múltiple, se evidenció un efecto de interacción, en donde para aquellos estudiantes que perciben un mayor apego con la escuela, la influencia de los pares con conductas antisociales se ve moderada, en comparación con los estudiantes que tienen una percepción de bajo apego con la escuela. Este resultado provee evidencia sobre la importancia del apego con la escuela para prevenir conductas antisociales en adolescentes y para informar programas de prevención en contextos escolares.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document