PSIKOLOGI KONSELING
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

158
(FIVE YEARS 90)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By State University Of Medan

2502-7190

2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 1101
Author(s):  
Ika Famila Sari

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan mental  yang cukup berat yang ditandai oleh berbagai simtom (gejala), salah satunya adalah hilangnya kontak dengan realita. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dinamika psikologis serta faktor-faktor penyebab munculnya gangguan skizofrenia, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Jumlah partisipan yang digunakan adalah 1 orang, bernama Iyan (nama samaran) berusia 28 tahun. Hasil penelitian menunjukkan faktor internal yang berpengaruh yaitu riwayat genetik dalam keluarga, kepribadian, serta kurangnya asertifitas. Sedangkan faktor eksternal, yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan afeksi, tidak adanya dukungan sosial serta adanya stresor dari lingkungan. Selain itu, Iyan mengalami kekambuhan dan relapse kembali 2 minggu kemudian. Faktor yang diduga memberikan pengaruh pada kekambuhan partisipan adalah tingginya asupan konsumsi caffeine dan rokok (nikotin). Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bahwa selain faktor internal dan eksternal yang perlu mendapatkan penanganan, asupan konsumsi pasien yang keluar dari rumah sakit jiwa  juga harus menjadi perhatian.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 974
Author(s):  
Cicilia Hendarto

The aim of the current study was to investigate the effect of emotional intelligence training toward elementary teacher. The training given to increase the teachers’ efficacy in students’ engagement, instructional strategies and classroom management. There are three sessions during the training included identifying and understand the emotions of himself and others, identifying and understanding the impact of the emotion used in adopting decisions and managing the emotions of himself and others. Participant were 25 elementary teachers in Intan Permata Hati School. The result taken using the Teacher’s Efficacy Scale (Tschannen-Moran, M., & Woolfolk Hoy, A., 2001) before and after training to investigate the impact of the training. Overall the result showed that the students’ engagement has the biggest impact and emotional intelligence is significant increase teachers’ efficacy. The students’ engagement has the biggest impact


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 1159
Author(s):  
Widya Lestari ◽  
Rizki Fitlya

Citra diri adalah konsep yang dibentuk di dalam pikiran mengenai seperti apa seseorang individu sebagai manusia sosial. Semua individu dapat menarik gambaran mental akan diri sendiri dan gambaran ini akan cenderung bertahan secara stabil seiring waktu kecuali individu tersebut mengambil langkah – langkah pertimbangan untuk mengubahnya. Individu dengan citra diri positif seringkali akan tampak lebih optimistik dalam hidup dan lebih percaya diri akan kemampuan diri karena merasakan kontrol yang lebih besar terhadap diri sendiri dan terhadap hidup begitu juga sebaliknya untuk citra diri negatif. Diskriminasi dari lingkungan tidak jarang terjadi pada penyandang tunanetra, sehingga hak-hak sebagai warga Negara sulit didapatkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra diri penyandang tunanetra terhadap diskriminasi dari lingkungan sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan desain penelitian adalah studi kasus yang melibatkan 6 penyandang tunanetra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pada dasarnya keenam subyek memiliki citra diri positif yang artinya subjek memiliki kepercayaan diri yang cukup baik, walaupun terkadang rasa percaya diri itu tidak stabil dikarenakan seringnya intensitas diskriminasi yang diterima. Secara keseluruhan keenam subjek memiliki ambisi atau rasa optimis dalam mencapai tujuan hidup dan cita-cita tetapi terkadang menjadikan beberpa subjek kurang dapat maksimal dalam mengorganisir diri. Hampir seluruh subjek merasa mampu untuk mencoba sesuatu yang baru dan dirasa orang lain bahwa subjek tidak dapat melakukannya. Kendali diri penyandang tunanetra cukup baik dalam menghadapi diskriminasi dimana subjek tidak mudah marah dan meluapkan emosinya di depan orang lain.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 1004
Author(s):  
Elisabeth Tekege ◽  
Berta Esti Ari Prasetya

Kebudayaan dan lingkungan yang baru membuat individu seperti mahasiswa berada di dalam kondisi yang berbeda dari lingkungan daerahnya, perubahan ini apakah akan mengakibatkan prestasi belajar akan berada pada taraf yang baik atau tidak pada setiap mahasiswa yang merantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara culture shock dan prestasi belajar pada mahasiswa tahun pertama yang merantau di UKSW Salatiga. Metode penelitian dalam pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling dengan melibatkan 102 mahasiswa angkatan 2019 yang berasal dari Papua. Pengambilan data melalui kuesioner yang disebarkan ke setiap responden dengan teknik analisa data menggunakan uji korelasi spearman’s rho dengan bantuan aplikasi SPSS 26.0. Hasil penelitian menunjukkan nilai r = 0.068 (P>0,05) yang berarti tidak adanya hubungan signifikan antara culture shock dengan prestasi belajar. Dengan demikian hipotesis (H1) ditolak dimana hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang singnifikan antara culture shock dan prestasi belajar.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 1018
Author(s):  
Geraisa Dayura Chanet ◽  
Adnani Budi Utami
Keyword(s):  

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab anak usia 6 tahun sulit mengenal angka-angka dasar dan bagaimana cara mengatasinya. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan desain kasus tunggal (single case experiement) dengan pemberian intervensi yaitu pengenalan angka dengan media kartu dan pendampingan. Pelaksanaan intervensi dilakukan di rumah subjek selama 1 jam sebanyak 6 kali pertemuan. Hasil yang diperoleh selama 6 kali pertemuan subjek dapat mengenal simbol angka 1-10 namun untuk simbol belasan subjek masih cenderung salah penyebutannya dan subjek mebutuhkan konsentrasi untuk dapat mengingat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah subjek dapat lebih cepat mengenal angka dengan bantuan media dalam kegiatan belajarnya sehingga subjek dapat belajar dengan senang dan tidak merasa kesulitan.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 998
Author(s):  
Aliffia Ananta ◽  
Rina Dwi Purwanti

Bersyukur atau gratitude adalah bentuk apresiasi yang dilakukan oleh individu ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik atau membantu. Secara spesifik bersyukur dapat diartikan perasaan bahagia ketika menerima kebaikan atau melihat suatu kebaikan yang terjadi secara alamiah. Bersyukur dapat memberikan manfaat beberapa diantaranya adalah mencegah perasaan negatif, memotivasi adanya peningkatan diri, meningkatkan self-esteem, serta terbuktinya bersyukur memiliki kaitan dengan kondisi kesehatan yang lebih baik. Hal ini bisa jadi bertolak belakang Body Dissatisfaction atau ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh. Body Dissatisfaction adalah penialaian negatif terhadap bentuk tubuh yang dimiliki. Remaja yang menghalami Body Dissatisfaction akan berfokus pada hal-hal negatif yang terjadi, mengalami kesulitan untuk melihat hal-hal positif, kelebihan, dan hal-hal apa yang mereka miliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran beryukur pada remaja perempuan dari kelas ekonomi menengah yang mengalami Body Dissatisfaction. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Gratitude Questionaire-Six Item Form (GQ-6) yang disusun oleh McCullough et al., (2002)


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 1035
Author(s):  
Akta Ririn Aristawati ◽  
Tatik Meiyuntariningsih ◽  
Firmansyah Dwi Cahya ◽  
Ananda Putri

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat emotional intelligence dengan tingkat stres pada mahasiswa yang mengalami quarter life crisis. Adapun hipotesa yang diajukan adalah adanya hubungan negatif antara tingkat emotional intelligence dengan tingkat stres pada mahasiswa yang mengalami quarter life crisis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 100 mahasiswa yang masih berada pada masa dewasa awal dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 skala yaitu skala emotional intelligence dan stress. Data tersebut dianalisis menggunakan program Statistic Package for Social Science 25 for windows version dengan teknik korelasi product moment. Hasil analisa data menunjukkan nilai korelasi sebesar -0,643 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa emotional intelligence berhubungan negatif dan signifikan terhadap stres pada mahasiswa yang mengalami quarter-life crisis. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat emotional intelligence pada mahasiswa yang mengalami quarter-life crisis, maka semakin rendah tingkat stresnya. Sedangkan, rendahnya tingkat emotional intelligence pada mahasiswa yang mengalami quarter-life crisis, maka semakin tinggi tingkat stresnya.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 1151
Author(s):  
Sri Karina

Lansia (lanjut usia) merupakan periode perkembangan dewasa akhir. Pada masa dewasa akhir terjadi tahap perkembangan integrity versus despair. Seringkali lansia mengalami ketidakberdayaan dikarenakan menurunnya fungsi fisik dan terbatasnya mobilitas. Lansia yang tinggal di panti wreda cenderung lebih rentan mengalami kesepian karena jauh dari  keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran rasa syukur dan dukungan sosial guna mengurangi kesepian pada lansia di panti wreda. Penelitian ini menggunakan single case experiment design A-B dengan satu orang partisipan. Penelitian ini menggunakan WHODAS 2.0 dan UCLA Loneliness. Hasil yang diperoleh adalah partisipan sudah tidak bisa berfungsi secara baik dan tidak bisa melakukan kegiatan secara mandiri. Tingkat kesepian berada pada kategori sedang dan aspek paling tinggi berada pada aspek social desirability. Berdasarkan hasil maka penelitan memberikan 3 sesi terkait rasa syukur dan 1 sesi terkait dukungan sosial. Setelah intervensi, diperoleh hasil bahwa rasa syukur dan dukungan sosial berpengaruh mengurangi kesepian pada lansia di Panti Wreda.


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 1121
Author(s):  
Abdur Rohman ◽  
Andri Kosala ◽  
Nessa Hamdani

Indonesia saat ini sedang mengalami krisis dalam bidang nilai dan moral pada generasi remaja, khususnya pada lingkungan sekolah. Lingkungan yang tidak mendukung dan pola asuh yang buruk dapat berkontribusi pada penurunan motivasi berprestasi di sekolah. Penurunan motivasi berprestasi yang ditinjau dari fenomena ini adalah hal menarik. Penelitian dengan judul “Hubungan Pola Asuh demokratis dan Kecenderungan Perilaku Agresif dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas XI IPS Jakarta Timur”, memiliki rumusan masalah apakah ada hubungan antara pola asuh demokratis terhadap motivasi berprestasi, kecenderungan perilaku agresif terhadap motivasi, serta pola asuh demokratis dan kecenderungan perilaku agresif terhadap motivasi berprestasi siswa kelas XI IPS SMAN 91 di Jakarta Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketiga variable dan mengetahui seberapa besar hubungannya. Penelitian ini menggunakan metode angket dengan menggunakan skala Likert. Adapun  sumber data yang digunakan adalah skala motivasi berprestasi, skala pola asuh demokratis, dan skala kecenderungan perilaku agresif. Data akan dianalisa dengan metode korelasi ganda. Berdasarkan analisis data yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara pola asuh demokratis dan kecenderungan perilaku agresif tehadap motivasi berprestasi. Saran penelitian ini adalah guru hendaknya meningkatkan kompetensi dalam mempertahankan motivasi siswa


2021 ◽  
Vol 19 (2) ◽  
pp. 962
Author(s):  
Angeline Vivian Tjahyadi ◽  
Ersa Lanang Sanjaya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji korelasi antara self-esteem dan stress terhadap perilaku harassment di online game. Ada 136 responden dewasa awal yang berpartisipasi dalam penelitian ini, mereka semua dipilih menggunakan teknik non-probability sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Setiap partisipan diminta menyelesaikan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), Kessler Psychological Distress Scale, dan skala The Video Game Harassment Scale milik Fox and Tang. Semua skala telah terbukti reliable dimana alpha cronbach untuk RSES adalah 0.856, 0.917 untuk Kessler Psychological Distress Scale, dan 0.806 untuk skala The Video Game Harassment Scale. Hasil menunjukan bahwa ada korelasi yang signifikan antara stress dan harassment (r = 0.197, p = 0.022), dan tidak ada korelasi signifikan antara self-esteem dan harassment (r = -0.062, p = 0.472)


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document