Agroland Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

56
(FIVE YEARS 56)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas MIPA Universitas Tadulako Palu

2407-7607, 0854-641x

2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 294-306
Author(s):  
Patta Tope
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah sector pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sector basis di Provinsi Sulawesi Tengah guna memberikan gambaran kegiatan ekonomi yang dapat dikembangkan di Sulawesi Tengah. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini meliputi Location Quotient (LQ) dan Shift-Share. Dari hasil perhitungan melalui LQ diperoleh bahwa sector pertanian, kehutanan dan perikanan secara umum adalah sector basis di Provinsi Sulawesi Tengah karena mempunyai nilai LQ yang lebih besar dari satu. Hal ini berarti bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi juga dapat melayani pasar ekspor. Potensi ekspor sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah pada tahun 2016 sebesar Rp.14.814.927,3 juta sedangkan pada tahun 2020 potensi ekspornya sebesar Rp.11.700.760,1 juta. Berdasarkan analisis shift share yang dilakukan, menunjukkan bahwa sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah selama periode 2016-2020 mengalami peningkatan sebesar Rp.2.664.168,78 juta. Pengaruh pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Indonesia terhadap pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah memberikan kontribusi positif sebesar Rp.3.655.336,36 juta. Output yang dihasilkan dari bauran industri (industry mix) pada sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah berdampak positif dengan nilai sebesar Rp.62.354,54 juta. Sector pertanian, kehutanan dan perikanan di Sulawesi Tengah periode 2016-2020 telah menunjukkan tingkat penurunan daya saing relative terhadap sektor yang sama di level nasional dengan nilai sebesar Rp.-1.053.522,11 juta.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 268-277
Author(s):  
Erwan Sastrawan Farid ◽  
Sitti Aminah Hamzah Karim ◽  
Rustam Rustam ◽  
Suardi Suardi

Penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan program Rumah Tanam berbasis komunitas metode Smart Farming 4.0.dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pendapatan petani khususnya cluster petani kecil. Lokasi penelitian di Desa Padang Tumbuo Kecamatan Ampana Kota Kabupaten Tojo Una Una. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan menggunakan metode analisis pendapatan guna mengetahui rata-rata pendapatan yang diperoleh per panen serta metode ZOPP (Ziel Orienterte Project Planning)  yaitu  metode yang digunakan untuk proses perencanaan pembangunan daerah, proyek yang berorientasi pada tujuan dan merupakan perencanaan partisipatif yang digunakan dalam rangka mengkaji keadaan Desa Padang Tumbuo  dengan memberikan informasi secara ringkas mengenai mengapa program tersebut perlu dibuat,apa yang ingin dihasilkan dan bagaimana program tersebut akan bekerja untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hasil Penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari jumlah penduduk 2.238 jiwa dan 664 KK. Rata-rata masyarakat adalah petani jagung dengan pendapatan per panen Rp.5.248.936,- dan jumlah biaya produksi yang cukup tinggi. Kendala umum yang dihadapi karena keterbatasan lahan garapan yang mereka miliki, namun demikian dalam memenuhi kebutuhannya petani menggarap dengan menggunakan lahan orang lain melalui kesepakatan bagi hasil dengan pemilik lahan dan dapat diindikasikan bahwa petani desa Padang Tumbuo dikategorikan sangat miskin. Berdasarkan Metode ZOPP  yang peneliti gunakan dalam mengkaji kelayakan proyek perencanaan Program Rumah Tanam Metode Smart Farming 4.0, melalui Analisis partisipatif, analisis masalah, analisis tujuan dan analisis alternative, sehingga disimpulkan bahwa program tersebut dapat diterapkan di Desa Padang Tumbuo.  Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una berperan penting dalam menyusun kebijakan-kebijakan yang pro petani kecil sebagai  upaya meningkatkan pendapatan  dan produktivitas petani.


2022 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 278-293
Author(s):  
Randa Manurung ◽  
Agus Setiadi ◽  
Mukson Mukson

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aliran rantai pasok, margin dan efisiensi pemsasaran, dan peramalan jumlah permintaa produksi produk karkas ayam di PT Ciomas Adisatwa Unit Pabelan. Metode penelitian menggunakan metode survei. Penentuan responden menggunakan metode snawball dan accidental sampling. Snowball sampling digunakan untuk menelusuri anggota rantai pasok, antara lain supplier, produsen dan retailer sedangkan anggotavrantai pasok untuk konsumen ditentukan secara accidental sampling.  Analisus data menggunakan deskriptif dan perhitungan ekonomi (margin dan efisiensi pemasaran). Hasil penelitian menunjukan bahwa anggota aliran rantai pasok terdiri dari peternak, PT Ciomas Adisatwa Unit Pabelan, , super market, broker best meat, broker biasa, pedagang dan konsumen akhir. Aliran rantai pasok (barang, uang dan informasi) berlangsung secara sistematis dan sesuai dengan kesepakatan masing-masing aliran rantai. Margin pemasaran produk karkas ayam dengan ukuran 0.7, 0.8 dan 1.0 kg  pada saluran 1 (PT Ciomas Adisatwa-Broker biasa-Pedagang-Konsumen) sebesar Rp. 6.000, Rp. 6.500 dan Rp. 6.500.  Saluran 2  (PT Ciomas Adisatwa-Broker best meat-Konsumen) sebesar Rp. 0 dan saluran 3 (PT Ciomas Adisatwa-Super Market-Konsumen)  sebesar Rp. 7.250, Rp 8.550 dan Rp. 8.300. Efisiensi pemasaran saluran 1 sebesar 78,18%, 79,03% dan 80,88%, pada saluran 2 sebesar 100% dan pada saluran 3 sebesar 77,16%, 76,61% dan 79,66% yangmenunjukan proses pemasaran tergolong efisien. Hasil Data Envelopment Analysis (Peternak terhadap PT Ciomas Adisatwa)  dan (PT Ciomas Adisatwa terhadap pengecer) pada tahun 2018-2020 masing-masing sebesar 100% yang menggambarkan aliran pengadaan bahan baku dan pemasaran kepada retailer tergolong efisien. Peramalan jumlah permintaan karkas ayam ukuran 0.7, 0,8 dan 1.0 ekor pada Januari 2021 sebesar 28.395, 32.070 dan 21.867 ekor. Peramalan jumlah produksi ayam ukuran 0.7, 0.8 dan 1.0 ekor sebesar 46.142, 52.134 dan 35.626 ekor.


2021 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 257-267
Author(s):  
Jef Rudiantho Saragih ◽  
Ratna Sahara ◽  
Ummu Harmain

Pangan merupakan kebutuhan paling utama bagi setiap manusia untuk dikonsumsi setiap harinya untuk aktif dan produktif secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh luas areal panen padi, jumlah penduduk, dan ketersediaan beras tahun sebelumnya terhadap ketahanan pangan.  Ukuran ketahanan pangan dalam penelitian ini menggunakan rasio ketersediaan beras, yaitu Rasio Konsumsi Normatif per kapita terhadap Ketersediaan Beras. Penelitian dilakukan di Kabupaten Simalungun pada bulan Pebruari sampai bulan April tahun 2020.  Data yang  digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Simalungun dan Provinsi Sumatera Utara; Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Simalungun dalam periode tahun 1988-2018.  Data dianalisis secara deskriptif dan regresi linier berganda. Rasio ketersediaan beras rata-rata di Kabupaten Simalungun pada tahun1988-2018 adalah 0,41.  Dengan surplus rata-rata 225.856 ton per tahun, ketahanan pangan (beras) Kabupaten Simalungun berada pada status surplus  tinggi.  Luas areal panen padi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ketahanan pangan; yang berarti bahwa penambahan luas lahan areal panen padi akan menurunkan rasio ketersediaan beras.  Penurunan rasio ketersediaan beras berarti meningkatkan ketahanan pangan.  Jumlah penduduk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ketahanan pangan; dimana pertambahan penduduk akan menaikkan rasio ketersediaan beras.  Meningkatnya rasio ketersediaan beras berarti menurunkan ketahanan pangan. Ketersediaan beras tahun sebelumnya berpengaruh negatif dan sangat signifikan terhadap ketahanan pangan; dimana peningkatan jumlah ketersediaan beras tahun sebelumnya akan menurunkan nilai rasio ketersediaan beras. Dengan kata lain, ketersediaan beras tahun sebelumnya berperan positif dan signifikan terhadap ketahanan pangan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi sekaligus rekomendasi bahwa diperlukan pengendalian laju alihfungsi lahan sawah, peningkatan produktivitas padi sawah dan padi ladang; pengendalian jumlah penduduk, diversifikasi pangan pokok; yang pada gilirannya akan meningkatkan ketersediaan beras tahun sebelumnya dan meningkatkan rasio ketersediaan beras dan meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Simalungun.


2021 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 243-248
Author(s):  
Herman Harijanto ◽  
Imran Rachman ◽  
Abdul Wahid

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar air lolos (troughfall) serta hubungan antara curah hujan dan air lolos pada  tegakan kume ((Palaquium quercifolium)., tegakan tahiti (Dysoxyum rufum) dan tegakan cempaka (Elmerrillia ovalisMig) di Sub DAS Gumbasa Penelitian menggunakan 3 jenis tegakan yaitu tegakan kume ((Palaquium quercifolium)., tegakan tahiti (Dysoxyum rufum) dan tegakan cempaka (Elmerrillia ovalisMig) yang diulang  3 kali.  Curah hujan diukur mengguunakan alat ukur hujan manual (ombrometer) selama 30 kali. Hubungan curah hujan dengan air lolos dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air lolos terbesar dijumpai pada tegakan kume yakni sebesar 58,06% dan yang terkecil pada tegakan cempaka yakni sebesar 43,74%. Curah hujan dan air lolos mempunyai korelasi yang sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi curah hujan, air lolospun semakin tinggi.


2021 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 249-256
Author(s):  
Dihan Warseto ◽  
Nurcahyo Widyodaru Saputro

Globba leucantha merupakan salah satu jenis tanaman yang menarik perhatian para peneliti, tanaman ini belum dikenal secara luas sehingga masyarakat sering menyebutnya sebagai tanaman liar. Tanaman ini memiliki bunga yang cukup unik yaitu menyerupai ratu angsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan respon perbungaan tanaman Globba leucantha var. bicolor Holttum dengan pemberian berbagai konsentrasi ZPT dan media tanam. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal yang terdiri dari kombinasi Zat Pengatur Tumbuh dan Media tanam dengan sembilan perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan kemudian dianalisis menggunakan uji DMRT taraf 5%. Parameter yang dianalisis diantaranya adalah fenologi bunga, waktu muncul bunga, dan jumlah bunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi zat pengatur tumbuh dan media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap waktu muncul bunga dan jumlah bunga. Hasil rata-rata waktu  muncul bunga terbaik pada perlakuan (0,50 cc/liter + 35% tanah + 10% pasir + 55% bokashi) yakni pada 33,33 hari setelah tanam, jumlah bunga terbaik pada perlakuan  (0,50 cc/liter + 35% tanah + 10% pasir + 55% bokashi) yakni sebanyak 16,66 malai bunga.


2021 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 233-242
Author(s):  
Rini Hazriani ◽  
Ari Krisnohadi

Penetapan kawasan pertanian diperlukan untuk memudahkan dalam penumbuhan, pengembangan dan pemantapan Kawasan, termasuk pertanian jeruk siam (Citrus nobilis L. var microcarpa). Usaha agribisnis jeruk siam yang terus berkembang perlu diimbangi dengan produktivitas lahan yang tinggi sehingga penurunan produksi komoditi akibat degradasi daya dukung lahan dapat dihindari. Oleh sebab itu, perencanaan potensi lahan untuk pengembangan jeruk siam sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik fisika dan kimia tanah pertanian, juga menganalisis kesesuaian lahan dan faktor pembatas untuk mendukung peningkatan produktivitas komoditas jeruk siam di kawasan budidaya. Penelitian berlokasi di Desa Mekar Sekuntum, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sebagai kawasan pertanian jeruk siam. Metode survei yang digunakan adalah modifikasi sistem fisiografi dan survei grid, yaitu tempat pengamatan disesuaikan dengan kondisi lapang wilayah survei dengan jarak yang tersistematis 1 km x 1 km. Obsevasi dan analisis memperlihatkan kesesuaian lahan yang dapat dimanfaatkan di Desa Mekar Sekuntum untuk budidaya jeruk siam adalah seluas 521,97 ha dengan kelas kesesuaian lahan aktual S3-wx. Kemudian, faktor pembatas bududaya komoditas ini meliputi curah hujan berlebih, drainase agak terhambat, tekstur agak halus, kedalaman efektif dengan pembatas muka air tanah yang dangkal, pH sangat asam dan kedalaman sulfidik. Selanjutnya, perbaikan kelas lahan dapat dilakukan sehingga kesesuaian lahan potensial meningkat menjadi S2.


2021 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 224-232
Author(s):  
Dhaifina Ghassani ◽  
Ernah Ernah

Kota Bandung merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat kesejahteraan yang baik jika dilihat dari pengeluaran rumah tangganya. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2018 dan 2019, rata-rata lebih dari 60% pengeluaran rumah tangga di Kota Bandung didominasi oleh pengeluaran non pangan. Terjadinya pandemi covid-19 membuat masyarakat banyak yang mengalami penurunan pendapatan yang akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik serta pengeluaran rumah tangga responden penerima bantuan. Penelitian dilakukan di Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, pada bulan Februari-Maret 2021. Metode yang digunakan adalah survei dengan analisis deskriptif untuk mengetahui karakteristik dan pengeluaran rumah tangga responden penerima bantuan sesuai tahapan keluarga sejahtera menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)selama pandemi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, berusia 41-50 tahun, pendidikan terakhir SMA, tidak bekerja dan memiliki 4-6 anggota keluarga. Pengeluaran rumah tangga keluarga sejahtera I dan keluarga sejahtera II didominasi oleh pengeluaran pangan sebanyak 58,4% dan 56,3% dari total pengeluaran, sementara pengeluaran rumah tangga keluarga sejahtera III didominasi oleh pengeluaran non pangan sebanyak 50,8% dari total pengeluaran. Pengeluaran pangan tertinggi pada keluarga sejahtera I dan II yaitu kelompok beras, telur dan ayam sedangkan pengeluaran pangan tertinggi keluarga sejahtera III yaitu kelompok beras, sayur dan buah. Pengeluaran non pangan keluarga sejahtera I, II, dan III didominasi oleh pengeluaran listrik dan pulsa.


2021 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 204-212
Author(s):  
Maemunah Maemunah ◽  
Jeki Jeki ◽  
Sakka Samudin ◽  
Mustakim Mustakim ◽  
Naning Tutik.H

Indonesia termasuk dalam kawasan Asia Tenggara yang mayoritas masyarakatnya memilih beras sebagai makanan pokok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk memperoleh dan mengidentifikasi karakter Agronomi kultivar padi gogo lokal serta untuk mengetahui kekerabatan antar kultivar. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Desa Tamarenja, Penelitian ini disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dan analisis kluster. Menggunakan ketujuh kultivar sebagai perlakuan yang diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat dua puluh delapan petak percobaan. Data dalam bentuk kuantitatif dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan  dengan uji BNJ 5%. Data kualitatif dan kuantitatif kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kluster dengan memanfaatkan software SISTAT 8.0.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap karakter agronomi yaitu tinggi tanaman, panjang malai, jumlah anakan, jumlah gabah per malai, umur panen, produksi ton ha-1, bobot 1000 biji, presentasi gabah hampa. Data kualitatif pada karakter agronomi seperti keluar malai, sudut daun bendera, warna leher daun, warna pelepah daun,bentuk lidah, warna ruas batang, warna ujung gabah, bulu ujung gabah, dan warna bulu ujung gabah. Data hasil analisis  menunjukkan bahwa terdapat empat kultivar yang bisa dijadikan tetua dalam persilangan. Kultivar Pulu tau leru memiliki kekerabatan yang sangat jauh dari keenam kultivar lainya namun memiliki produksi yang paling tinggi.


2021 ◽  
Vol 28 (3) ◽  
pp. 213-223
Author(s):  
Surya Saputra Burhan ◽  
Made Antara ◽  
Padang Hamid

Analisis komparatif antara pendapatan peternak sapi potong hasil inseminasi buatan (IB) dan non inseminasi buatan (Non IB) di Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan antara biaya total produksi peternak sapi potong hasil inseminasi buatan (IB) dan Non Inseminasi Buatan (Non IB) di Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi, (2) Mengetahui perbedaan antara penerimaan peternak sapi potong hasil inseminasi buatan (IB) dan Non Inseminasi Buatan (Non IB) di Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi, Dan (3) Mengetahui perbedaan antara pendapatan peternak sapi potong hasil inseminasi buatan (IB) dan Non Inseminasi Buatan (Non IB) di Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode sampel acak dengan proporsi yang sama dan bisa dianggap bisa mewakili populasi untuk memperoleh data primer dan observasi lapangan setelah itu dilakukan pengambilan data sekunder. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 85 Peternak.  Hasil penelitian menunjukkan: nilai t hitung ˃ t tabel, membuktikan H0 ditolak dan H1 teruji kebenarannya, artinya terdapat perbedaan yang nyata antara biaya total produksi, penerimaan, dan pendapatan peternak di Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi pada taraf kepercayaan 95% uji t hitung, dan total biaya produksi rata-rata Rp. 2.051.259,-/Peternak, penerimaan rata-rata Rp. 2.667.188,-/Peternak dan pendapatan rata-rata Rp. 615.928,94/Peternak.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document