FORTE JOURNAL
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

17
(FIVE YEARS 17)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Haji Sumatera Utara

2774-4655

FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 139-145
Author(s):  
Siti Maimunah ◽  
Amila Amila ◽  
Jon Kenedy Marpaung ◽  
Vierto Irennius Girsang ◽  
Henny Syapitri
Keyword(s):  

Buah bit (Beta vulgaris L.) merupakan tanaman yang banyak mengandung senyawa betalain. sumber utama pewarna merah alami. Salah satu inovasi pemanfaatan buah bit yaitu pembuatan tepung bit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakterisasi dan skrining fitokimia umbi bit, serta mengetahui tingkat penerimaan umbi bit yang dijadikan tepung bit bagi para panelis. Penelitian ini merupakan eksperimental dengan menguji kandungan senyawa kimia melalui uji karakterisasi dan skrining fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung bit (Beta vulgaris L.) memiliki senyawa alkaloid, tanin, saponin, flavanoid, steroid, glikosida gula, dan polifenol. Uji Organoleptik dilakukan oleh 20 panelis, dengan kriteria penilaian sebanyak 9 panelis menyukai rasa, 6 panelis menyukai aroma, 12 panelis menyukai warna merah maroon, 12 panelis menyukai tekstrur, dan 11 panelis memiliki daya terima untuk tepung bit.


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 85-92
Author(s):  
Zulfikri Zulfikri ◽  
Robiatun Rambe ◽  
Sabrina Aufari Harahap

Warna merupakan salah satu faktor penentu mutu pada kosmetika. Penggunaan pewarna sintesis pada blush on dapat menyebabkan perubahan pada warna kulit,  iritasi kulit wajah, alergi, iritasi pada saluran pernapasan, dan karsinogenik. Oleh karena itu, dicoba membuat sediaan blush on dengan menggunakan zat warna alami yaitu kombinasi warna dari ekstrak terong belanda dan ekstrak umbi bit merah. Ekstrak diperoleh dengan cara maserasi, pada masing – masing sampel dengan menggunakan etanol 96%. Formula blush on yang dibuat menggunakan zat warna dari kombinasi ekstrak terong belanda dan ekstrak umbi bit merah dengan konsentrasi masing – masing 20%; kombinasi ekstrak terong belanda 10% dan ekstrak umbi bit merah 20%;  kombinasi ekstrak terong belanda 20% dan ekstrak umbi bit merah 10%. Hasil penelitian dari ketiga sediaan menghasilkan blush on yang homogen, dan daya oles yang baik. pH sediaan 6, sediaan tidak mengiritasi dan paling disukai adalah sediaan dengan konsentrasi masing- masing 20%.


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 69-76
Author(s):  
Putu Rika Veryanti ◽  
I Dewa Gede Wisesa Budiman

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan, yang ditandai dengan adanya penyempitan, hambatan aliran pada jalan napas dan bersifat kronik sehingga menyebabkan sesak. Bronkodilator dan kortikosteroid merupakan terapi lini pertama untuk pasien PPOK. Tatalaksana terapi yang tepat dan efektif dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas PPOK. Namun, masih ditemui adanya permasalahan terkait efektivitas terapi pada pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit. Salah satu parameter penting yang perlu dimonitoring pada pasien PPOK adalah arus puncak ekspirasi (APE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan bronkodilator dan kortikosteroid terhadap perubahan nilai APE pasien PPOK.  Penelitian ini dilakukan di RSUP Persahabatan Jakarta dengan desain studi cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik pasien periode tahun 2018 dengan kriteria inklusi: pasien didiagnosa PPOK, mendapatkan terapi bronkodilator dan kortikosteroid serta memiliki data APE yang lengkap. Jumlah sampel sebanyak 99 dan ditentukan melalui purposive sampling. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji t-berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi bronkodilator dan kortikosteroid dapat meningkatkan nilai APE pasien PPOK sebesar (49,85±43,61) L/menit atau (46,05±51,15) %. Sebanyak 94,95% pasien mengalami peningkatan nilai APE dan sebanyak 73,74% megalami peningkatan APE ≥ 15%. Terapi bronkodilator dan kortikosteroid memiliki efek yang signifikan terhadap perubahan nilai arus puncak ekspirasi (APE) pasien PPOK (p=0,000).


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 121-126
Author(s):  
Ovalina Sylvia Br. Ginting ◽  
Teti Irawati

Hipertensi Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat. Secara umum penyebab dari infeksi saluran napas adalah berbagai mikroorganisme, namun yang terbanyak akibat infeksi virus dan bakteri. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran infeksi saluran nafas antara lain faktor lingkungan, perilaku masyarakat yang kurang baik terhadap kesehatan diri maupun publik, serta rendahnya gizi (Khairunnisa dkk, 2016). Puskesmas Sinepeng merupakan Puskesmas yang terletak di Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Puskesmas Sinepeng pada Tahun 2019 sebanyak 82 orang terindikasi mengalami Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Kemudian pada bulan Januari 2020 terdapat sebanyak 8 orang terindikasi penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) kemudian meningkat pada Bulan Februari 2020 sebanyak 9 orang terindikasi penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) selanjutnya Bulan Maret 2020 sebanyak 6 orang terindikasi penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Meskipun mengalami frekuensinya naik turun namun tetap harus diperhatikan. Jenis antibiotik yang tersedia di Puskesmas sinepeng adalah amoxicilline 500 mg, cifrofloxacine 500 mg, eritromicine 500 mg, doxicilline 100 mg, citromoxazol 480 mg, metronidazole 500 mg, tetracicline 250 mg, clindamicine 300 mg dan chloramphenicole 250 mg. Berdasarkan data resep Puskesmas Sinepeng didapatkan bahwa antibiotik yang paling sering digunakan adalah amoxicilline 500 mg, cifrofloxacine 500 mg dan eritromicine 500 mg.   Kata kunci: Penggunaan antibiotik


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 127-133
Author(s):  
Zulfikri Zulfikri ◽  
Nur Ainun

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit TB masih menjadi permasalahan utama dalan bidang kesehatan terutama di Indonesia. Keberhasilan pengobatan TB sangatlah penting untuk mengurangi penularan penyakit dan kematian pasien TB. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan yaitu penggunaan obat yang rasional.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemakaian obat TB di Puskesmas Pangkalan Susu Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara sudah rasional atau belum. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan data dari rekam medis pasien TB paru di Puskesmas Pangkalan Susu. Total sampel 24 orang pasien TB paru selama tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan penggunaan obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Pangkalan Susu Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara pada periode 2019 yaitu tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat pemilihan obat 100%, tepat lama pemakaian obat 95,83% dan tepat dosis 100%. Kata kunci: Tuberkulosis, Obat Anti Tuberkulosis, Pasien TB, Rasional


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 109-115
Author(s):  
Robiatun Rambe ◽  
Dwi Kumala Sari

Gagal jantung merupakan keadaan patofisiologis ketika jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Penyakit gagal jantung harus mendapatkan perhatian agar tidak menimbulkan efek yang lebih parah lagi. Salah satu sediaan yang dapat menurunkan kejadian gagal jantung dengan pemberian diuretik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi obat antidiuretik dan presentase penggunaan antidiuretik yang paling sering diresepkan pada pasien gagal jantung di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB Periode Januari sampai dengan Desember 2019. Penelitian ini merupakan penelitian secara retrospektif. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan mengambil data resep dari Januari 2019 sampai Desember 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 115 pasien. Pengambilan sampel menggunakan Total sampling sehingga besar sampel adalah sebanyak 115 orang. Hasil Penelitian didapat yaitu Obat Antidiuretik untuk Pengobatan Gagal Jantung yang tersedia di Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau adalah furosemide, hidrochlortiazid (CHT) dan spironolakton. Presentase Penggunaan Antidiuretik pada Pasien Gagal Jantung di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB Periode Januari sampai dengan Desember 2019 yang paling sering diresepkan adalah furosemide.  Saran dalam penelitian ini diharapkan dengan adanya penelitian ini Rumah Sakit Tk. II Putri Hijau menjamin ketersediaan obat antidiuretik sebagai salah satu obat untuk penanganan gagal jantung karena dilihat tingkat kebutuhan pasien akan obat antidiuretik sangat tinggi.   Kata kunci: Penggunaan Obat Diuretik


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 95-102
Author(s):  
Siti Fatimah Slamet Basuki ◽  
Yuliana Prasetyaningsih ◽  
Hermina Yostika Baru

Jerawat adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga timbul bintik merah dan abses yang meradang  pada kulit.  Pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, namun  mempunyai resiko resistensi terhadap tubuh dan dapat mengiritasi kulit.Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengobatan alternatif menggunakan ekstrak gel  Lidah buaya                       (Aloe vera) yang mempunyai kandungan tanin, lignin, saponin dan.barboloin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap bakteri Propionibacterium acne. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode difusi cara sumuran. Ekstrak gel lidah buaya diekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 70% sebagai pelarut. Ekstrak  gel lidah buaya yang diperoleh kemudian diencerkan dengan menggunakan PEG 5% pada konsentrasi 60%, 70%, 80%,  90% dan 100%. Sampel bakteri Propionibacterium acnes diperoleh dari jerawat orang yang matang yang diidentifikasi di laboratorium. Kontrol positif menggunakan klindamisin dan kontrol negatif menggunakanPEG 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gel lidah buaya pada konsentrasi 60%, 70%, 80%,  90% dan 100% memiliki rata-rata diameter zona hambat terhadap Propionibacterium acnes  sebesar 6,7 mm; 8,3 mm;12,7 mm; 14,7 mm; 17,3 mm. Kontrol positif (klindamisin) sebesar 20,7 mm dan kontrol negatif (PEG 5 %) tidak memiliki nilai untuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri.   Ekstrak gel lidah buaya pada konsentrasi 80%, 90 dan 100% efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri  Propionibacterium acnes, sedangkan konsentrasi 60% dan 70% tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri  Propionibacterium acnes.  


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 77-84
Author(s):  
Rosario Manalu

Pada akhir 2019, terjadi wabah pneumonia baru berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Sehingga perlu dilakukan penghambatan protein virus tersebut sebagai salah satu penemuan kandidat obat baru. Tujuan penelitian untuk mencari bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam pada buah dan daun jambu biji (Psidium guajava L) mempunyai aktivitas sebagai antivirus dengan cara menghambat protein SARS-CoV-2. Metode penambatan molekul (docking molecular) untuk prediksi struktur kompleks senyawa-protein yang dinamakan docking ligan-protein. Penelitian dilakukan dengan cara analisis secara In Silico senyawa metabolit sekunder tanaman jambu biji dan memodelkan interaksi senyawa pada protein SARS-CoV-2 yang berperan sebagai antivirus. Software yang digunakan adalah PLANTS, YASARA, ChemSketch, dan Ligplus. Penelitian diawali dengan validasi internal pada salah satu reseptor SARS-CoV-2 dengan kode protein PDB.ID 6LU7. Proses docking dilakukan terhadap native ligand, senyawa kimia pada tanaman jambu biji, dan senyawa pembanding sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa score docking dari tiga senyawa metabolit sekunder terbaik masih lebih tinggi dibandingkan dengan ligan native-nya. Score docking kaemferol, kuersetin dan hyperin adalah -90.399, -92.012 dan -92.231 kkal/mol. Ikatan kompleks dengan ligan native masih lebih stabil (kuat) dibandingkan dengan kompleks antara protein dan senyawa aktif dari Jambu Biji.


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 134-138
Author(s):  
Ovalina Sylvia Br. Ginting ◽  
Khairinah Pasaribu

Hipertensi masih menjadi penyakit kardiovaskular yang sampai saat ini prevalensinya diperkirakan terus bertambah di seluruh dunia. Hipertensi perlu mendapat perhatian khususnya dalam sistem pelayanan kesehatan dibidang farmasi dengan menjamin tersedianya obat-obatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui presentase Obat Antihipertensi pada Periode September 2019 sampai dengan September 2020 di RSUD Kota Pinang. Penelitian ini merupakan penelitian restrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang berobat di RSUD Kota Pinang pada periode Bulan September 2019 sampai dengan September 2020 sebanyak 492 orang berdasarkan data rekam medik di RSUD Kota Pinang. Pengambilan sampel menggunakan Simple Rando sampling sebanyak 83 orang. Obat antihipertensi adalah obat – obatan yang digunakan untuk mengobati hipertensi di RSUD Kota Pinang seperti candesartan 8 mg, candesartan 16 mg, Amlodipine 5 mg, Amlodipine 10 mg, Lisinopril 5 mg, Lisinopril 10 mg, captopril 12,5 mg dan Captopril 25 mg. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Profil Pasien di RSUD Kota Pinang adalah sebagian besar  umur 61-70 Tahun, jenis kelamin sebagian besar perempuan, jenis perawatan sebagian besar adalah rawat jalan dan klasifikasi hipertensi sebagaian besar adalah sedang, Jenis Obat Antihipertensi yang digunakan di RSUD Kota Pinang Periode September 2019 sampai dengan September 2020 adalah candesartan 8 mg, candesartan 16 mg, Amlodipine 5 mg, Amlodipine 10 mg, Lisinopril 5 mg, Lisinopril 10 mg, captopril 12,5 mg dan Captopril 25 mg dan Presentase Obat Antihipertensi yang sering diresepkan pada Periode September 2019 sampai dengan September 2020 adalah Amlodipine 10 mg. Saran dalam penelitian diharapkan menjadi referensi awal dalam melanjutkan penelitian yang sama serta menambah variabel penelitian agar penelitian tersebut dapat semakin akurat.   Kata kunci: Obat Antihipertensi


FORTE JOURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 103-108
Author(s):  
Ovalina Sylvia Br. Ginting ◽  
Nahdiah Taroreh

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal. Hipertensi perlu mendapat penanganan, salah satunya adalah upaya penanganan antihipertensi dengan terapi pemberian farmakologis antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas Produk Obat Generik Berlogo (OGB)  PT. Phapros Tbk Medan di Wilayah Medan Timur dan untuk mengetahui Profil Peresepan Obat Antihipertensi Periode Januari 2019 sampai dengan Desember 2019 di Puskesmas Tangkahan Durian Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang pengumpulan data secara retrospektif. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan mengambil data resep dari Januari 2019 sampai Desember 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh resep-resep yang ada di Puskesmas Tangkahan Durian Periode Bulan Januari sampai dengan Desember 2019 sebanyak 583. Pengambilan sampel menggunakan Total sampling sehingga besar sampel adalah sebanyak 583 orang. Hasil Penelitian didapat bahwa Obat antihipertensi yang tersedia di Puskesmas Tangkahan Durian adalah Amlodipine 10 mg, Captopril 25 mg dan Nifedipine 10 mg, Presentase Penggunaan Obat Antihipertensi di Puskesmas Tangkahan Durian Periode Bulan Januari 2019 sampai dengan Bulan Desember 2019 yang paling sering diresepkan adalah Amlodipine 10 mg.  Saran dalam penelitian ini diharapkan dengan adanya penelitian ini Puskesmas Tangkahan Durian terus berkontribusi memberikan pengobatan kepada masyarakat khususnya penyakit hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit. Kata kunci: Peresepan Obat Antihipertensi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document