Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

22
(FIVE YEARS 22)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Hasanuddin University, Faculty Of Law

1411-4577

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Dina Yuvita ◽  
Jamila Mustabi ◽  
Anie Asriany
Keyword(s):  

Eceng Gondok (Eichornia crassipes) merupakan salah satu jenis gulma air yang memiliki potensi sebagai bahan pakan alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik dan kandungan lemak kasar silase pakan komplit berbahan dasar eceng gondok dengan lama fermentasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan.Perlakuan P1 (lama fermentasi 0 hari atau kontrol), P2 (lama fermentasi 10 hari), P3 (lama fermentasi 20 hari) dan P4 (lama fermentasi 30 hari).Analisis statistik menunjukkan bahwa lama fermentasi yang berbeda berpengaruh nyata  (P<0,05) terhadap kandungan pH tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan lemak kasar silase pakan komplit. Rataan kandungan pH yaitu P0 = 7; P1 = 5,32; P2 = 4,18; P3 = 4,21. Rataan kandungan lemak kasar adalah P0 = 0,93%; P1 = 1,25%; P2 = 1,22 %; dan P3 = 0,92 %. Dari penelitian disimpulkan bahwa silase pakan komplit yang berbahan dasar eceng gondok (Eichornia crassipes) termasuk dalam kategori baik berdasarkan pengujian karakteristik.Lama fermentasi 20 hari  adalah yang terbaik dalam pembuatan silase pakan komplit berbahan eceng gondok.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Ayu Antisa ◽  
Asmuddin Natsir ◽  
Syahriani Syahrir

Daya cernaan bahan pakan adalah bagian zat yang dapat dicerna oleh tubuh dan diasumsikan diserap oleh tubuh ternak sehingga tidak diekskresikan dalam feses. Jumlah maupun komposisi kimia serat suatu bahan pakan sangat berpengaruh terhadap kecernaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi daya cerna protein, daya cerna lemak, dan daya cerna serat pakan komplit mengandung tumpi jagung fermentasi pada ternak kambing kacang. Penelitian ini menggunakan Sepuluh ekor ternak kambing kacang secara random dibagi kedalam dua kelompok perlakuan (5 ekor/kelompok). Kelompok (F) diberi pakan komplit mengandung tumpi fermentasi dan pada  kelompok (TF) diberi pakan komplit mengandung tumpi tanpa fermentasi.    Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap daya cerna protein, daya cerna lemak dan daya cerna serat kasar pakan. Kesimpulan Pemberian ransum komplit tumpi jagung fermentasi dan ransum komplit tumpi jagung tanpa fermentasi kecernaan protein dari kedua perlakuan cukup tinggi yaitu berada di angka diatas 70% begitupula dengan kecernaan lemak juga cukup tinggi yaitu rataan diatas 80% dan kecernaan serat rataan diatas 50%.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Tiwi Ika Rahmawati ◽  
Anie Asriany ◽  
Syamsuddin Hasan

Permasalahan lingkungan di berbagai tempat, termasuk permasalahan sampah di lingkup kampus Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Pencemaran akibat sampah di lingkungan kampus Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar apabila dibiarkan akan menimbulkan penyakit, bau busuk serta mengganggu estetika lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan sampah daun-daunan sebagai pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kalium dan C/N rasio pupuk organik cair berbahan daun-daun dan urine kambing dengan penambahan bioaktivator ragi tape (Saccharomyces cerevisiae). Penelitian terdiri dari empat perlakuan T0 (95% daun-daunan + 5% ragi tape ), T1 (70% daun-daunan + 25% urine kambing + 5% ragi tape), T2 (50% daun-daunan + 45% urine kambing + 5% ragi tape), T3 (25% daun-daunan + 70% urine kambing + 5% ragi tape). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 4 perlakuan dan 3 ulangan. Analisis statistik memperlihatkan bahwa pembuatan pupuk organik cair berbahan daun-daunan dan urine kambing dengan penambahan bioaktivator ragi tape (Saccharomyces cerevisiae) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan kalium dan rasio C/N. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kalium (T0= 0.25±0.06); (T1= 0.19±0.09); (T2= 0.33±0.08); (T3= 0.31±0.05) sedangkan untuk rasio C/N diperoleh (T0= 7.7±5.81); (T1= 8.1±2.85); (T2= 7.8±0.25); (T3= 7.3±4.52). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa level persentase bahan baku pembuatan pupuk organik cair tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kandungan kalium dan rasio C/N pupuk organik cair.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Farliansyah Farliansyah ◽  
Jamila Mustabi ◽  
Syahriani Syahrir

Tongkol jagung mengandung serat kasar yang tinggi dan nilai protein yang rendah. Teknologi fermentasi dengan menggunakan cairan rumen sebagai inokulan diharapkan mampu meningkatkan kualitas tongkol jagung.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cairan rumen sapi sebagai inokulan terhadap nilai protein kasar dan serat kasar tongkol jagung.Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dengan 4ulangan. Perlakuan P0 : fermentasi tongkol jagung tanpa penambahan cairan rumen (Kontrol), P1 : Tongkol Jagung + Cairan Rumen 15%, P3 : Tongkol Jagung + Cairan Rumen 30%. Hasil analisis ragam menujukkan bahwa fermentasi tongkol jagung dengan menggunakan cairan rumen sapi sebagai inokulan tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0.05) terhadap kandungan protein kasar tongkol jagung tetapi memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0.01) terhadap kandunga serat kasar tongkol jagung. Hasil penelitian memperlihatkan rataan kandungan protein kasar perlakuan P0 : 2.78%, P1 : 3.11% dan P2 :3.08%, rataan kandungan serat kasar perlakuan P0 : 36.55%, P1 : 37.82% dan P2 : 40.51%. Kesimpulan, penambahan inokulan cairan rumen 15% (P1) lebih baik daripada perlakuan lainnya, memiliki kandungan protein kasar tertinggi dan mampu meningktakan kandungan protein kasar 0.33% dari perlakuan kontrol (P0). Semakin tinggi penambahan inokulan cairan rumen semakin meningkatkan kandungan serat kasar tongkol jagung fermentasi.


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
Author(s):  
Indriani Dewi ◽  
Rinduwati Rinduwati ◽  
Budiman Nohong

Sorgum manis merupakan tanaman serelia dengan daya toleransi yang luas terhadap iklim dan jenis tanah dan potensial sebagai penghasil bahan bakar ethanol. Pemanfaatan sorgum dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan, maupun industri. Peningkatan produksi sorgum dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul dan penggunaan pupuk yang tepat, selain itu sorgum juga dapat tumbuh subur di media tumbuh yang memiliki kandungan hara tinggi. Pupuk anorganik dapat memenuhi unsur hara tetapi selain harga yang mahal jenis pupuk ini mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Mengatasi permasalahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan unsur hara salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan pupuk organik bokashi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi terhadap laju pertumbuhan tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor [L.] Moench). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 4 ulangan yaitu T0: Tanpa Pupuk Bokashi, T1: Sorgum + Pupuk Bokashi 300 g/polybag, T2: Sorgum + Pupuk Bokashi 500 g/polybagdan T3: Sorgum + Pupuk Bokashi 700 g/polybag. Tinggi tanaman tertinggi T2 (1,79 m) dan yang terendah T0 (0,58 m). Jumlah helai daun tertinggi T2 (6,67 helai) dan yang terendah T0 (2,33 helai). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan pemberian pupuk bokashi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor [L.] Moench).


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Muhammad Fadhlirrahman Latief ◽  
Jasmal A Syamsu ◽  
. Jamila ◽  
Jamilah Jamilah
Keyword(s):  

Hammer mill merupakan teknologi penggilingan bahan pakan yang bekerja dengan prinsip tumbukan. Kinerja mesin mempengaruhi dari efesiensi penggilingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja teoritis (KT), Kinerja Aktual (KA), dan efesiensi mesin hammer mill pada penggilingan tongkol jagung. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan sebagai berikut  P1 (berat tongkol jagung 1 kg), P2 (berat tongkol jagung 2 kg, P3 (berat tongkol jagung 3 kg), dan P4 (berat tongkol jagung 4 kg). Total unit perlakuan yaitu 12 unit percobaan. Parameter yang diukur yaitu KT (kg/menit), KA (kg/menit), efesiensi mesin (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa P4 memiliki perbedaan yang nyata  (P<0,05) dengan nilai KA  0,82 ±  0,07 kg/menit dan 76 ± 0,08 kg/menit. P2 paling efesien dalam proses penggilingan dengan nilai efesiensi 99%.Kata kunci: efesiensi, hammer mill, kinerja mesin, tongkol jagung.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
. Rafidah ◽  
A Mujnisa ◽  
Sri Purwanti

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pengeringan yang optimal terhadap kandungan nutrisi tepung limbah biji kakao yang difermentasi menggunakan bakteri selulolitik. Bahan difermentasi selama 8 hari kemudian dikeringkan dengan metode pengeringan berbeda. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 5 ulangan; P0 (tepung limbah biji kakao 50% + bekatul 25% + onggok 20% + arang sekam 5%) tanpa pengeringan, P1 (tepung limbah biji kakao 50% + bekatul 25% + onggok 20% + arang sekam 5%) kering diangin-anginkan, P2 (tepung limbah biji kakao 50% + bekatul 25% + onggok 20% + arang sekam 5%) kering matahari, P3 (tepung limbah biji kakao 50% + bekatul 25% + onggok 20% + arang sekam 5%) kering oven. Data dianalisis dengan ANOVA, dilanjutkan uji Duncan taraf 5%. Hasil penelitian kadar air (%) P0: 46,82±1,84, P1: 15,98±0,73, P2: 6,78±0,34, P3: 32,18±1,22; kadar abu (%) P0: 13,59±1,61, P1: 12,65±0,24, P2: 12,69±0,65, P3: 9,78±2,59; lemak kasar (%) P0: 3,95±0,85, P1: 3,84±0,99, P2: 6,93±1,34, P3: 4,14±0,51; serat kasar (%) P0: 17,82±2,02, P1: 21,53±0,72, P2: 22,99±0,46, P3: 23,54±0,81 dan protein kasar (%) P0: 10,94±2,63, P1: 12,64±0,11, P2: 11,70±0,09, P3: 12,80±0,57. Tepung limbah biji kakao yang difermentasi menggunakan bakteri selulolitik dengan metode pengeringan yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata terhadap kadar air, kadar abu, lemak kasar dan serat kasar, tetapi tidak berbeda nyata terhadap protein kasar. Kesimpulannya bahwa metode pengeringan dengan diangin-anginkan mampu memperbaiki kandungan nutrisi tepung limbah biji kakao fermentasi.Kata Kunci: Bakteri selulolitik, fermentasi, limbah biji kakao, nutrisi, pengeringan.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Sulkarnain Sulkarnain ◽  
Laily Agustina ◽  
Jamilah Jamilah

Umbi porang (Amorphophallus konjac) termasuk salah satu jenis tanaman talas-talasan dan merupakan tanaman lokal Indonesia yang banyak tumbuh di hutan. Umbi porang memiliki kandungan glukomanan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 55% dari berat kering umbi. Umbi porang juga memiliki kandungan berupa protein yang memiliki peran penting dalam mencegah pertumbuhan mikroba. Jenis protein yang dapat berfungsi sebagai antimikroba adalah lektin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antibakteri dari tepung umbi porang dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang dapat menyebabkan penyakit pada unggas. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tepung umbi porang, isolat kuman, Staphylococcus aureus strain ATCC 25923, Escherichia coli strain ATCC 25922, media muller hinton agar (MHA), blood agar dan mac conkey agar, antibiotik disk, kertas disk kosong, alkohol 70% dan aquades. Data yang diperoleh dianalisis dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri atas empat perlakuan dan empat ulangan. Hasil penelitan menujukkan bahwa luas zona hambat berpengaruh nyata (P<0,05) baik pada bakteri S.aureus maupun E. coli.. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung umbi porang hingga level 4,5% mampu menghambat pertumbuhan S.aureus dan E. coli.. Daya hambat tertinggi terdapat pada bakteri Gram positif dan daya hambat terendah terdapat pada bakteri Gram negatif. Kata Kunci: Antibakteri, Tepung Umbi Porang, S.aureus, E. coli.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
. Iswanto ◽  
. Budiman ◽  
. Rinduwati

Padang penggembalaan sebagai sumber pakan hijauan yang telah dimanfaatkan di Sulawesi Selatan akan tetapi belum maksimal manajemen padang penggembalaan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui padang penggembalaan alam untuk ternak kambing di desa Minasa Upa kecamatan Bontoa kabupaten Maros. Penelitian ini Menggunakan Deskriptif yaitu menbandingkan literatur dan keadaan dilapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa padang penggembalaan alam di desa Minasa Upa kecamatan Bontoa kabupaten Maros mengalami over stocking yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah padang pengembalaan alam belum mencukupi kebutuhan hijauan ternak dengan meningkatkan produksi hijauan dan mengurangi jumlah ternak suatu padang penggembalaan dapat lebih efektif padang penggembalaan untuk ternak kambing.


2020 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Ardian Saputra ◽  
Budiman Nohong ◽  
. Rinduwati

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh umur panen dan level pemberian pupuk urea terhadap produksi hijauan sorgum manis. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 3 dan tiga kali ulangan. Faktor pertama terdiri atas umur panen, yaitu 35 hari setelah tanam (35 HST) dan 55 hari setelah tanaman (55 HST).  Faktor kedua adalah level pupuk urea, yaitu 0 kg urea/ha (0 g urea/polybag), 150 kg urea/ha (0,75 g urea/polybag) dan 250 kg urea/ha (1,25 g urea/olybag). Setiap unit perlakuan diberi pupuk dasar bokashi masing-masing 300 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen dan level pemberian pupuk urea berengaruh terhadap produksi hijauan segar dan bahan kering sorgum manis. Tidak ada interaksi antara tingkat pemupukan dengan umur panen.  Produksi hijauan segar dan bahan kering sorgum manis lebih tinggi ada umur panen 55 hari dan pada level pemberian pupuk 250 kg urea/ha (1,25 g urea/olybag). 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document