Tata Kota dan Daerah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

37
(FIVE YEARS 26)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Brawijaya University

2338-168x, 2686-5742

2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Rachmat Romeon ◽  
◽  
Annisa Sukmawati
Keyword(s):  

Negeri Saleman merupakan salah satu wilayah yang terletak di Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku yang memiliki beragam potensi alam berupa wisata pantai dan wisata bahari. Namun, wisata di Negeri Saleman belum terkelola dengan baik karena masih terbatasnya keterlibatan pemerintah daerah. Wisata-wisata yang ada masih dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat. Untuk itu, penelitian bertujuan untuk menggali bentuk-bentuk partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan potensi wisata di Negeri Saleman. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara mendalam dengan teknik purposive sampling kepada 7 informan, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk partisipasi masyarakat lokal Negeri Saleman adalah sebagai pelaku utama pariwisata, seperti penyedia jasa akomodasi wisata dan oleh-oleh khas Negeri Saleman. Selain itu, ada juga peran dari local champion, yaitu tokoh adat dan Bapa Raja yang berperan sebagai pengawas dan pengendali aktivitas wisata agar keberlanjutan aktivitas wisata dapat terjamin. Faktor yang mendorong keterlibatan masyarakat lokal adalah motif ekonomi terkait dampak ekonomi wisata terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat setempat.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 15-22
Author(s):  
Johannes Siregar ◽  
Keyword(s):  

Ruang publik sangat penting sebagai katalis bagi kohesi sosial. Jaringan jalan lingkungan berperan sebagai saluran bagi pertukaran ekonomi yang sekaligus berperan untuk menjadi penghubung antara warga. Kota Malang adalah sebuah kota yang mengalami urbanisasi secara cepat dan membutuhkan ruang publik yang juga seharusnya terintegrasi dengan perencanaan permukiman. Makalah ini memaparkan kajian mengenai peranan jaringan jalan lingkungan di kawasan perumahan menyediakan ruang publik. Kajian ini mempergunakan metode space syntax dengan data berupa peta axial line untuk mengidentifikasi karakteristik konfigurasi ruang dan analisa deskriptif atas hasil observasi atas karakteristik aktivitas. Kemudian, analisa dilanjutkan dengan membuktikan hubungan antara karakteristik konfigurasi ruang dengan interaksi sosial dengan mempergunakan analisa korelasi product moment. Kajian ini menemukan karakteristik konfigurasi jalan lingkungan mempengaruhi timbulan interaksi sosial di sekitar jalan lingkungan. Dengan demikian, struktur jalan lingkungan penting untuk mendukung terbentuknya ruang publik yang berkualitas.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 36-44
Author(s):  
Dinar Ashary ◽  
◽  
Wawargita Wijayanti ◽  
Dian Dinanti
Keyword(s):  

Industri pengolahan non migas menjadi salah satu pilar perekonomian masyarakat Indonesia salah satunya adalah sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), IKM mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 60% dari sektor industri, memiliki ketahanan akan kiris ekonomi dan juga berperan dalam ekonomi lokal, karena penyerapan tenaga kerja yang memanfaatkan masyarakat di sekitarnya. Industri pengolahan kayu menjadi salah satu industri yang berkembang pesat namun memiliki permasalahan terhadap ketersediaan bahan baku. Agar industri dapat terus berkompetisi salah satu strategi untuk efisiensi produksi dengan memanfaatkan industri yang beraglomerasi. Aglomerasi ini biasanya memunculkan manfaat ekonomi berupa limpahan tenaga kerja, kerja sama suplier khusus, terjadinya transfer pengetahuan dan teknologi, serta kerja sama pemasaran. Salah satu aglomerasi industri di Kota Malang ialah Industri Mebel Tunjungsekar. Produktivitas sentra industri mebel ini mengalami rintangan terutama pada persediaan bahan baku kayu dan tenaga kerja yang masih mengandalkan kekerabatan, selain itu ini belum didukung kelembagaan yang baik serta belum ada jaringan pemasaran yang kuat. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat produktivitas sentra indutri mebel sebagai salah satu bentuk terjadinya aglomerasi menggunakan rumus produktivitas yaitu perbandingan nilai total output/ pendapatan dengan nilai total input/ pengeluaran (biaya tenaga kerja, modal dan bahan baku) di tahun 2019. Hasil analisis menunjukkan bahwa ke-30 industri mebel memiliki nilai di atas 1,0 dengan rata-rata nilai 1,31. Nilai produktivitas yang tidak jauh di atas 1,00 dikarenakan masih terdapat permasalahan pada tingginya biaya bahan baku dan modal namun tidak diimbangi dengan tingginya jumlah pesanan produk mebel yang terjual.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 23-34
Author(s):  
Dian Dinanti ◽  
◽  
Iman Pratama

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Mojokerto misi ketiga memiliki tujuan yaitu “meningkatnya konektivitas ekonomi melalui ketersediaan sarana dan prasarana transportasi serta teknologi informasi komunikasi yang memadai dan handal”. Salah satu indikasi keberhasilan pembangunan adalah terpenuhinya kondisi konektivitas yang ideal yang mendukung perkembangan wilayah sehingga pemerataan pembangunan dapat tercapai. Tujuan penelitian ini adalah menilai tingkat konektivitas wilayah berdasarkan elemen-elemen sarana prasarana transpotasi pada seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto. Teknik analisis yang digunakan adalah indeks konektivitas, indeks sentralitas marshall dan indeks gravitasi. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai indeks konektivitas Kabupaten Mojokerto adalah >1, sehingga dapat disimpullkan bahwa secara umum pertumbuhan Kabupaten Mojokerto termasuk dalam klasifikasi wilayah yang maju. Pada perhitungan indeks sentralitas marshall, Kecamatan Gedeg, Kemlagi, Mojosari dan Ngoro merupakan wilayah yang paling mudah untuk diakses yang berpotensial sebagai wilayah pemusatan kegiatan. Sedangkan pada indeks gravitasi, kawasan yang memiliki daya tarik kuat yaitu di sekitar Kota Mojokerto dan pusat Kabupaten Mojokerto, yaitu wilayah yang telah dilalui oleh jalan arteri dan kolektor


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 9-14
Author(s):  
Alfan Sutantio ◽  
◽  
Guntur Ismawan ◽  
Muhammad Arifandi Karim ◽  
Dedi Hantono

Kota Jakarta Memiliki kepadatan dan kota yang sangat kompleks sehingga tidak dapat menampung seluruh kegiatan didalamnya dikarenakan semakin berkembangnnya penduduk atas berbagai aktifitas sehingga terjadinya transformasi atas kegiatan di pinggiran kota sehingga terjadinnya alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah Kota DKI Jakarta. Dari hal tersebut munculnnya rumusan masalah mengenai kondisi sebelum dan sesuda dari kawasan Kalijodo, serta dampak sosial ekonomi yang dihasilkan dari relokasi permukiman kawasan terbuka Kalijodo. Metode yang digunakan berupa kualitatif deskriptif Metode tersebut berupa pembahasan opini atau teori yang di gabung dari beberapa teori dengan mengacu dari beberapa jurnal, artikel ilmiah atau bentuk tulisan ilmiah lainnya. Analisis yang digunakan berupa dampak sosial ekonomi relokasi terhadap permukiman warga di kalijodo dengan di tampilkan dalam bentuk tabel serta dari hasil tersebut memiliki kesimpulan bahwa dampak relokasi Kawasan Kalijodo mendapat kehidupan yang mencukupi dan lebih baik dari sebelumnya. Penataan kawasan tersebut berdampak untuk membentuk karakter warga yang lebih bermoral dan sejahtera.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 83-93
Author(s):  
Baiq Vidy Tiara Dewi ◽  
◽  
Annisa Mu'awanah Sukmawati
Keyword(s):  

Indonesia rentan terhadap bencana gempa bumi karena terletak pada garis Ring of Fire Samudera Pasifik. Gempa beruntun yang terjadi sejak 29 Juli 2018 menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat di Pulau Lombok. Gempa bumi dengan main shock berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada 5 Agustus 2018 memberi dampak kerusakan besar bagi Kabupaten Lombok Utara karena menjadi pusat gempa. Penelitian berlokasi di Kecamatan Tanjung karena mengalami dampak kerusakan terbesar serta merupakan salah satu pusat pemerintahan di Kabupaten Lombok Utara. Gempa bumi memberi dampak signifikan bagi aspek sosial dan ekonomi. Penelitian bertujuan untuk menilai dampak akibat bencana gempa bumi berdasarkan aspek sosial dan ekonomi di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan pemetaan untuk menujukkan sebaran spasial daerah kerusakan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuesioner, dan telaah dokumen. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 reponden dengan nilai error 10% dengan teknik Proportionate Sampling yang disebar ke tujuh desa di Kecamatan Tanjung. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan setelah gempa bumi di Kecamatan Tanjung. Desa Jenggala menjadi desa dengan perubahan sosial ekonomi tertinggi atau paling rentan terdahap bencana gempa bumi. Perubahan sosial ekonomi diakibatkan oleh tingginya tingkat ancaman di desa tersebut. Selain itu, juga disebabkan oleh kerusakan infrastruktur, lamanya proses evakuasi, banyaknya korban, perubahan fisik lingkungan, serta karakteristik sosial ekonomi penduduk. Penelitian ini dapat menjadi acuan pemerintah daerah dalam menentukan upaya mitigasi terhadap bencana gempa bumi di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 60-69
Author(s):  
Mochamad Trias Sembada ◽  
◽  
Septiana Hariyani ◽  
Deni Agus Setyono

DKI Jakarta selain merupakan Ibukota Negara Indonesia juga menjadi pusat bisnis dan pemerintahan dengan jumlah penduduk mencapai 10.374.235 jiwa dan kepadatan penduduk mencapai 15.663 orang per . Dinamika kota-kota besar dengan karakter pertumbuhan penduduk dan kepadatan lalu lintas yang tinggi membuat kebutuhan terhadap pengembangan sistem transportasi terutama transportasi massal cepat (Mass Rapid Transportation-MRT) menjadi cukup besar. Selain itu, pengembangan sistem transportasi ini juga untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus mengalami peningkatan sedangkan sistem moda shares angkutan umum cenderung mengalami penurunan hingga 3% sejak tahun 2002. Saat ini, terdapat upaya pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan dan berbasis rel berdasarkan RTRW DKI Jakarta 2010-2030. Berkaitan dengan kondisi tersebut perlu adanya kajian terhadap penilaian pelayanan transportasi umum guna menarik masyarakat dalam menggunakannya agar permasalahan lalu lintas yang ada dapat terselesaikan. Tujuan penelitian ini antara lain adalah mengetahui karakteristik masyarakat yang memiliki preferensi dalam menggunakan moda MRT dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan moda MRT. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistic deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan hasil analisa diketahui masyarakat yang memiliki preferensi untuk menggunakan moda MRT sebesar 98% dengan karakter sebagian besar berjenis kelamin Laki-laki, rentang usia 25-35 Tahun, jenis pekerjaan pegawai swasta, dan tingkat penghasilan ≥Rp.4.000.000. Tujuan perjalanan menuju perkantoran, dan memiliki keperluan perjalanan untuk bekerja. Selanjutnya dari analisis faktor dihasilkan 17 kelompok faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan moda MRT, dengan kelompok faktor nomor 1 yang memiliki tingkat variasi eigen value tertinggi.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 83-93
Author(s):  
Baiq Vidy Tiara Dewi ◽  
Keyword(s):  

Indonesia rentan terhadap bencana gempa bumi karena terletak pada garis Ring of Fire Samudera Pasifik. Gempa beruntun yang terjadi sejak 29 Juli 2018 menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat di Pulau Lombok. Gempa bumi dengan main shock berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada 5 Agustus 2018 memberi dampak kerusakan besar bagi Kabupaten Lombok Utara karena menjadi pusat gempa. Penelitian berlokasi di Kecamatan Tanjung karena mengalami dampak kerusakan terbesar serta merupakan salah satu pusat pemerintahan di Kabupaten Lombok Utara. Gempa bumi memberi dampak signifikan bagi aspek sosial dan ekonomi. Penelitian bertujuan untuk menilai dampak akibat bencana gempa bumi berdasarkan aspek sosial dan ekonomi di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan pemetaan untuk menujukkan sebaran spasial daerah kerusakan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, kuesioner, dan telaah dokumen. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 reponden dengan nilai error 10% dengan teknik Proportionate Sampling yang disebar ke tujuh desa di Kecamatan Tanjung. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan signifikan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan setelah gempa bumi di Kecamatan Tanjung. Desa Jenggala menjadi desa dengan perubahan sosial ekonomi tertinggi atau paling rentan terdahap bencana gempa bumi. Perubahan sosial ekonomi diakibatkan oleh tingginya tingkat ancaman di desa tersebut. Selain itu, juga disebabkan oleh kerusakan infrastruktur, lamanya proses evakuasi, banyaknya korban, perubahan fisik lingkungan, serta karakteristik sosial ekonomi penduduk. Penelitian ini dapat menjadi acuan pemerintah daerah dalam menentukan upaya mitigasi terhadap bencana gempa bumi di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 60-69
Author(s):  
Mochamad Trias Sembada ◽  
◽  
Septiana Hariyani ◽  
deni agus setyono

DKI Jakarta selain merupakan Ibukota Negara Indonesia juga menjadi pusat bisnis dan pemerintahan dengan jumlah penduduk mencapai 10.374.235 jiwa dan kepadatan penduduk mencapai 15.663 orang per . Dinamika kota-kota besar dengan karakter pertumbuhan penduduk dan kepadatan lalu lintas yang tinggi membuat kebutuhan terhadap pengembangan sistem transportasi terutama transportasi massal cepat (Mass Rapid Transportation-MRT) menjadi cukup besar. Selain itu, pengembangan sistem transportasi ini juga untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan pribadi yang terus mengalami peningkatan sedangkan sistem moda shares angkutan umum cenderung mengalami penurunan hingga 3% sejak tahun 2002. Saat ini, terdapat upaya pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan dan berbasis rel berdasarkan RTRW DKI Jakarta 2010-2030. Berkaitan dengan kondisi tersebut perlu adanya kajian terhadap penilaian pelayanan transportasi umum guna menarik masyarakat dalam menggunakannya agar permasalahan lalu lintas yang ada dapat terselesaikan. Tujuan penelitian ini antara lain adalah mengetahui karakteristik masyarakat yang memiliki preferensi dalam menggunakan moda MRT dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan moda MRT. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistic deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan hasil analisa diketahui masyarakat yang memiliki preferensi untuk menggunakan moda MRT sebesar 98% dengan karakter sebagian besar berjenis kelamin Laki-laki, rentang usia 25-35 Tahun, jenis pekerjaan pegawai swasta, dan tingkat penghasilan ≥Rp.4.000.000. Tujuan perjalanan menuju perkantoran, dan memiliki keperluan perjalanan untuk bekerja. Selanjutnya dari analisis faktor dihasilkan 17 kelompok faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan moda MRT, dengan kelompok faktor nomor 1 yang memiliki tingkat variasi eigen value tertinggi.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 71-82
Author(s):  
nisrina F Shakia ◽  
◽  
Wisnu Sasongko ◽  
Deni Agus Setyono

Kecamatan Kepanjen merupakan satu dari tiga puluh tiga kecamatan di Kabupaten Malang yang hanya memiliki lima RTH publik aktif dengan total luas sekitar 3,00 ha. Maka dari itu, Kecamatan Kepanjen belum dapat memenuhi persentase minimal penyediaan RTH publik pada kawasan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan rekomendasi penyediaan RTH publik aktif di Kecamatan Kepanjen berdasar persepsi masyarakat. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Hierarki Proses (AHP). Hasil analisis kebutuhan RTH publik aktif mengidentifikasi bahwa Kecamatan Kepanjen hanya memiliki dua desa yang telah memenuhi persentase minimal penyediaan RTH publik aktif, yaitu Desa Ngadilangkung dan Desa Kedungpedaringan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa masyarakat Kecamatan Kepanjen memilih faktor kenyamanan sebagai faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam penyediaan RTH publik aktif. Hasil analisis AHP juga menunjukkan bahwa kenyamanan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan lokasi penyediaan RTH publik aktif di Kecamatan Kepanjen. Berdasar hasil dari kedua analisis tersebut, selanjutnya disusun rekomendasi penyediaan RTH publik aktif di Kecamatan Kepanjen, yaitu perlu adanya penyediaan fasilitas yang dapat menunjang kenyamanan masyarakat ketika berkunjung ke RTH publik aktif. Fasilitas tersebut dapat berupa tempat duduk di dekat ruang bermain anak, sehingga pengunjung dapat menemani anak mereka bermain sembari bersantai


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document