MARISEKOLA: Jurnal Matematika Riset Edukasi dan Kolaborasi
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

11
(FIVE YEARS 11)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Manado

2774-6879

Author(s):  
Harmelita Halean ◽  
Cori Pitoy ◽  
James U.L. Mangobi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar siswa ketika menerapkan model Problem Based Learning dengan pendekatan kontekstual lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang tidak menerapkan model Problem Based Learning dengan pendekatan kontekstual. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lirung. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-3 sebagai kelas control. Data hasil belajar dianalisis dengan menggunakan uji-t dengan syarat penelitian berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil perhitungan rumus statistik t didapat thitung = 6,06. Sedangkan nilai ttabel pada tabel distribusi t pada 0.05 diperoleh ttabel = 2,02. Karena thitung > ttabel yaitu thitung = 6,06 > ttabel = 2,02. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa yang mengikuti Problem Based Learning dengan pendekatan kontekstual dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning dengan pendekatan kontekstual mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi dari pada nilai rata-rata siswa yang tidak diajar menggunakan model Problem Based Learning dengan pendekatan kontekstual.


Author(s):  
Oktavia Muhati ◽  
John R. Wenas ◽  
Patricia V.J. Runtu

Penelitian ini dilatarbelakangi masalah yang ditemukan saat melaksanakan PPL II di SMP Negeri 2 Tondano setiap pembelajaran guru berlangsungnya, guru masih memakai pembelajaran yang berpusat pada guru secara langsung, hal tersebut menyebabkan siswa malas belajar matematika dan hasil belajarnya tidak maksimal. Riset ini bertujuan buat menidentifikasi penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry berbantuan aplikasi Google Meet terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Prosedur riset ini ialah eksperimental, dengan desain riset Randomized Subjects Posstest Only Control Group Design. Sampel diambil dari 2 kelas normal dan homogeny yakni kelompok VII A selaku kelompok Eksperimen serta VII B selaku kelompok kontrol oleh jumlah masing-masing 20 dan 21 siswa. Data penelitian dianalisis memakai uji-t dan didapatkan nilai thitung = 4.7115171135  > ttabel= 1.684875 dengan taraf nyata α = 0.05 artinya tolak H0 dan terima H1. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berpengaruh terhadap Hasil Belajar Siswa.


Author(s):  
Metriks Balau ◽  
Anekke Pesik ◽  
I Wayan Damai

Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi apakah butir soal memiliki kualitas yang baik dengan mengetahui kevalidan soal, kehandalan soal, indeks kesukaran soal, daya pembeda soal, dan efektifitas pengecoh soal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Satap Matabulu, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan subjek penelitian siswa kelas VIII yang berjumlah 24 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas soal memiliki kualitas kurang baik karena belum sesuai dengan soal standar, sehingga perlu adanya perbaikan. Hasil analisis menunjukkan kualitas soal yaitu 11 tes valid dan 19 tes tidak valid. Termasuk reliabilitas soal yang sangat tinggi.  efektivitas  pengecoh  20 berfungsi dan 10 tidak berfungsi. Untuk Indeks kesukaran soal yaitu 12 mudah, 18 sedang dan tidak ada yang sukar. Daya pembeda 22 jelek, 3 cukup, dan 5 soal baik.


Author(s):  
Gladies Tambajong ◽  
Victor R. Sulangi ◽  
Vivian E. Regar

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran matematika di SMPN 2 Tondano, berupa hasil belajar siswa yang belum optimal dan kendala-kendala pelaksanaan pembelajaran di masa pandemic Covid-19.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hasil belajar siswa dalam pembelajaran persamaan garis lurus dengan model pembelajaran Direct Instruction berbantuan Geo-Gebra via aplikasi zoom meeting. Rancangan yang digunakan pada kuasi-eksperimen ini yakni pretest-posttest-control-group design, dimana banyaknya siswa pada kelas eksperimen 22 orang dan pada kelas kontrol sebanyak 22 siswa. Hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa t-hitung lebih dari t-tabel, sehingga disimpulkan pada taraf nyata 5 %, bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada kelas dengan model pembelajaran langsung berbantuan GeoGebra via Aplikasi Zoom lebih dari rata-rata hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran Direct Instruction.


Author(s):  
Meydeline Wisye Boham ◽  
Ichdar Domu

Penelitian ini berdasarkan pada masalah yang ditemukan ketika peneliti mengadakan observasi di SMP Negeri 3 Tondano dimana kemampuan peserta didik mengerjakan soal-soal matematika berkategori HOTS masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap kemampuan peserta didik mengerjakan soal-soal matematika berkategori HOTS. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental, dengan desain penelitian The Nonequivalent Post-test Only Control Group Design. Sampel diambil dari 2 kelas yang normal dan homogen yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah berturut-turut 26 dan 26 siswa. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t dan memperlihatkan bahwa nilai  = 7.180  >  =1.684 dengan taraf nyata α = 0.05 ini berarti tolak  dan terima . Sehingga, penggunaan model Discovery Learning  dapat meningkatkan kemampuan siswa mengerjakan soal-soal matematika berkategori HOTS.


Author(s):  
Kristin Arbis L. G. Simamora ◽  
Anetha L. F. Tilaar

Saat siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru didapati bahwa mereka masih belum mampu mengerjakan setiap soal dengan baik, ini berhubungan dengan kemampuan literasi matematika mereka yang masih tergolong rendah. Permasalahan inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari penggunaan soal matematika tipe HOTS. Pendekatan kuantitatif deskripsi adalah jenis/metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 siswa SMAK 7 Penabur Jakarta kelas XI MIA 1. Data penelitian dianalisis menggunakan beberapa tahapan yaitu tes tertulis setelah itu dilakukan wawancara untuk mengkonfirmasi hasil tes tertulis dan diakhiri dengan pemberian skor untuk keterampilan literasi matematika siswa. Kesimpulan yang didapat dari peneltian ini yaitu kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari soal-soal matematika tipe HOTS sudah cukup baik, dilihat dari 4 aspek yang dinilai yaitu aspek pemahaman, aspek representasi, aspek analisis dan aspek komunikasi. Oleh karena itu, siswa perlu dilatih kembali agar membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika mereka, khususnya yang menggunakan soal matematika tipe HOTS.


Author(s):  
Ayu F. Nikiulu ◽  
Vivian E. Regar ◽  
James U.L. Mangobi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar peserta didik dari penerapan model PBL, Inkuiri, dan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran materi Trigonometri. Riset ini diadakan di SMA Negeri 1 Tabukan Utara pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA 1 yang berjumlah 26 orang, siswa kelas X MIA 2 yang berjumlah 26 orang, dan siswa kelas X MIA 3 yang berjumlah 24 orang. Metode penelitian yang digunakan dalam riset ini adalah metode eksperimen semu. Dari hasil uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung = 6,88, sedangkan nilai Ftabel dengan taraf signifikan (  = 0,05 yaitu sebesar 3,12. Nilai Fhitung > Ftabel yang berarti tolak H0, maka ditarik simpulan ada perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan pada pembelajaran Trigonometri dengan penerapan model PBL, Inkuiri, dan model pembelajaran konvensional. Selanjutnya, setelah uji lanjutan dengan uji BNT , diperoleh: Rata-rata hasil belajar siswa dari kelas yang diterapkan model PBL tidak berbeda secara nyata dengan kelas yang diterapkan model Inkuiri. Rata-rata hasil belajar siswa dari kelas yang diterapkan model PBL berbeda secara nyata dengan kelas yang diterapkan model pembelajaran konvensional. Rata-rata hasil belajar siswa dari kelas yang diterapkan model Inkuiri berbeda secara nyata dengan kelas yang menerapkan model pembelajaran konvensional.


Author(s):  
Kezia Londa ◽  
Ichdar Domu

Penelitian ini dilatar belakangi masalah yang ditemukan saat observasi di SMA Negeri 3 Tondano terkadang kurang menerapkan model pembelajaran yang terbaru yang memacu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Project based leaning terhadap kemampuan Higher Order Thingking Skills (HOTS) siswa. Metode penelitian ini adalah eksperimen, dengan desain penelitian Pretest Posttest Experiment Group Design. Sampel diambil dari 2 kelas yang normal dan homogen yaitu kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah berturut-turut 35 dan 36 siswa. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji-t dan menunjukan bahwa nilai  = 2.067166357  >  =1.66724 dengan taraf nyata α = 0.05 ini berarti tolak  dan terima. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran Project Based Leaning berpengaruh terhadap kemampuan Higher Order Thingking Skills (HOTS) peserta didik.


Author(s):  
Honeng Kahiking ◽  
Oltje T. Sambuaga ◽  
Derel F. Kaunang

Penelitian ini bermaksud agar dapat melihat ada perbedaan pembelajaran model Think Pair Share berbantuan media komputer Algebrator dengan Pembelajaran tanpa berbantuan media komputer dengan pelajaran sistem persamaan linear dua variabel terhadap SMP N 2 Satap Biaro Kelas VIII. Metode penelitian ini adalah ekperimen menggunakan pretest-posttest dua kelompok. Sampel diambil dari 2 kelas yang normal dan homogen sebagaimana kelas VIIIA menjadi kelas eksperimen sedangkan kelas VIIIB kelas kotrol dan jumlah siswa berturut-turut 17 dan 17 siswa. Jadi hasil siswa yang belajar model Think Pair Share berbantuan media komputer Algebrator lebih bagus dari hasil siswa yang mengikuti pelajaran tanpa berbantuan media komputer.


Author(s):  
Novi S. Triyanti ◽  
Victor R. Sulangi ◽  
Anetha L.F. Tilaar

Penelitian ini dilakukan untuk menganalis kuliatas butir soal  buatan guru PPG pada mata pelajaran matematika ditinjau dari validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektifitas pengecoh.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif.  Subjek dalam penelitian ini adalah tes soal buatan guru PPG mata pelajaran Matematika, dan  objek penelitiannya adalah siswa kelas VII-A dan VIII-A SMP Negeri 2 Tondano yang terdaftar pada tahun ajaran 2019/2020. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa jenis soal pilihan ganda materi bilangan bulat terdapat 30% soal yang berkualitas baik, 50% kurang baik dan 20% tidak baik, pada soal uraian terdapat 40% berkualitas baik, 60% kurang baik. Kemudian pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel soal pilihan ganda terdapat 45% soal yang berkualitas baik, 45% kurang baik dan 10% berkualitas tidak baik, untuk soal uraian terdapat 20% soal berkualitas baik, dan 80% berkualitas kurang baik. dan soal yang termaksud dalam kategori tidak baik dapat di revisi kembali atau tidak digunakan lagi dalam evaluasi materi tersebut.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document