Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

92
(FIVE YEARS 67)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Pendidikan Ganesha

2407-4551, 2407-4012

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 122
Author(s):  
Muzizat Nurul Fauziah ◽  
Fardiah Oktariani Lubis ◽  
Ema Ema

Banyak masyarakat Desa Mekarsari yang melakukan tradisi Mipit Pare tetapi tidak mengetahui makna simbol dari tradisi tersebut. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui makna simbol dan proses pelaksanaan yang terdapat dalam tradisi Mipit Pare. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara serta dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa, pelaksanaan tradisi Mipit Pare memiliki beberapa tahapan dan masing-masing memiliki makna simbol, diantaranya : Penentuan hari pelaksanaan memiliki makna simbol bahwa dalam menentukan sesuatu harus sesuai dengan kepercayaan yang dianut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sesajen memiliki makna simbol sebagai tanda terimakasih kepada leluhur dan Sanghyang Sri, pembacaan kidung dan membakar kemenyan memiliki makna simbol untuk memanggil leluhur dan Sanghyang Sri, Nyembur memiliki makna simbol sebagai penolak bala, pemotongan Indung Pare memiliki makna simbol sebagai permintaan izin kepada Sanghyang Sri untuk memotong padi, pembagian bakakak dan nasi uduk memiliki makna simbol sebagai tanda syukur. Hasil penelitian menunjukan masyarakat yang senantiasa memanjatkan rasa syukur atas rezeki yang dimiliki, berbagi sesama dan menghormati leluhurnya. 


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Satna Deswandari ◽  
Yosafat Hermawan Trinugraha ◽  
Yuhastina Yuhastina

Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan peran dan beban kerja ganda serta mengetahui konstruksi sosial perempuan yang sudah berkeluarga terhadap pilihannya menjadi buruh perempuan di PT Rehobat. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Lokasi penelitian adalah peternakan ayam petelur PT Rehobat berada di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Metode observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan dalam pengambilan data. Validitas data dengan triangulasi sumber dan analisis data dengan analisis kualitatif model interaktif Miles dan Hubberman. Penelitian ini menjelaskan peran dan beban kerja ganda yang dimiliki buruh perempuan meliputi peran dalam keluarga, bekerja, dan lingkungan rumah atau masyarakat. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa ibu rumah tangga yang memutuskan bekerja menjadi buruh peternakan melalui tiga proses yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi di mana proses tersebut menunjukan konstruksi penerimaan terhadap buruh perempuan peternakan yang menjalankan peran ganda. Proses tersebut proses dialektika sesuai dengan teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Sebuah penerimaan yang sebenarnya secara tak langsung masih menggambarkan ketidaksetaraan gender.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 170
Author(s):  
Agung Minto Wahyu ◽  
Panji Galih Anugrah ◽  
Achmad Muhammad Danyalin ◽  
Rakhmaditya Dewi Noorrizki
Keyword(s):  

Ketimpangan ekonomi merupakan salah satu fenomena yang dapat menjadi permasalahan sosial. Kriminalitas adalah salah satunya. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengkaji pengaruh ketimpangan ekonomi terhadap munculnya kriminalitas dari perspektif fungsionalisme, pengaruh ketimpangan ekonomi terhadap munculnya kriminalitas dari perspektif konflik dan menemukan solusi berbasis teori problematika sosial yang dapat digunakan untuk menurunkan ketimpangan ekonomi yang menjadi pemicu kriminalitas. Metode yang digunakan adalah narrative review yang merangkum berbagai hasil penelitian dan mengomparasikannya satu sama lain sehingga dapat menghasilkan interpretasi holistik. Literatur yang telah terkumpul diinterpretasi dalam bentuk naratif dengan mengelompokkan data hasil ekstraksi yang sejenis untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif fungsionalisme melihat bahwa ketimpangan ekonomi yang berdampak pada kriminalitas disebabkan oleh ketidakmampuan setiap elemen dalam menjalankan fungsinya. Perspektif konflik melihat bahwa ketimpangan ekonomi yang berdampak pada kriminalitas disebabkan oleh ketidakmampuan masyarakat menengah bawah dalam memenuhi sumber daya dalam hidupnya. Dari sudut pandang fungsionalis, solusi untuk ketimpangan ekonomi adalah memaksimalkan kembali fungsi elemen masyarakat yang berperan dalam kegiatan ekonomi. sedangkan dari sudut pandang konflik, solusinya adalah para pemilik modal menambah jumlah anggaran dana untuk CSR. Dapat disimpulkan bahwa perspektif fungsionalisme dan konflik mendukung bahwa ketimpangan ekonomi dapat berdampak pada kriminalitas.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 192
Author(s):  
Siti Mahmudah

Individu bertemu untuk saling berinteraksi, adanya interaksi menjadi dasar ketertarikan pada seseorang. Interpersonal attraction biasanya didasarkan pada teori sosial, namun bagaimana para ahli dalam aliran-aliran lain memandang ketertarikan dalam aliran lain, seperti pandangan perkembangan dan kognitif memandang interpersonal attraction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep interpersonal attraction dari reviu jurnal-jurnal penelitian sebelumnya dengan beberapa perspektif teori. Pengumpulan data dilakukan dengan reviu dari 12 literatur dengan rentang tahun 2010 hingga 2020 dan jurnal diperoleh dari bebrapa situs web resmi Google Scholar, Research Gate, Jstor, dan Social Science. Hasil penelitian menunjukkan konsep interpesonal attraction dapat diartikan dengan arah positif maupun arah negatif, pengaruh kehadiran emosi individu yang positif dapat memberikan penilaian positif terhadap orang lain, begitupun sebaliknya. Selain daripada kehadiran emosi individu, terdapat hal-hal lain seperti, atraksi, perbandingan sosial, kenyamanan, kecocokan kepribadian dan juga exposure. Perilaku kita lebih menyukai orang lain dalam interpersonal attraction dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan intensitas dari interaksi. 


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 159
Author(s):  
Mega Hidayati ◽  
Medhy Aginta Hidayat

Artikel ini mengkaji praktik dramaturgi identitas fujoshi atau perempuan penggemar karya fiksi homoseksual (Boys Love) di Indonesia. Fujoshi adalah istilah bahasa Jepang yang berarti perempuan heteroseksual penggemar cerita fiksi homoseksual. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bentuk-bentuk praktik dramaturgi identitas yang dilakukan oleh para fujoshi sebagai perempuan heteroseksual dan sekaligus penggemar karya fiksi homoseksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode netnografi. Data diperoleh melalui observasi terlibat dan wawancara mendalam terhadap 20 fujoshi. Data dianalisis dengan metode tematik untuk memahami pengalaman dramaturgi informan. Penelitian ini menemukan bahwa fujoshi melakukan praktik dramaturgi identitas dengan cara menampilkan identitas-ganda yang berbeda di dunia depan dan dunia belakang: di dunia depan tampil sebagai perempuan heteroseksual; di dunia belakang tampil sebagai pengkonsumsi cerita-cerita homoseksual. Karena posisinya yang minoritas, fujoshi seringkali menyembunyikan identitasnya sebagai penggemar karya fiksi homoseksual untuk menghindari label lesbian yang bermakna negatif. Lebih jauh, fujoshi melakukan praktik dramaturgi dan negosiasi identitas agar tetap dapat hidup harmonis dalam lingkungan masyarakat Indonesia yang heteronormatif. 


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Ahmad Nidhomuddin ◽  
Nikmah Suryandari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identitas kultural suporter sepak bola, khususnya identitas kultural suporter Persela Lamongan yang tergabung dalam Suporter LA Mania dan Curva Boys 1967. Penelitian juga mengkaji bagaimana Persela berhasil menjadi salah satu identitas masyarakat Lamongan. Penelitian ini dianggap penting karena menggunakan supporter sepakbola di Indonesia sebagai objek penelitian, dengan fokus kajian pada identitas kultural yang menjadi salah satu bidang kajian komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Informan dipilih menggunakan metode purpose sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan teknik model interaktif Miles dan Huberman melalui proses pengumpulan data, data reduksi, display dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persela mampu menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat Lamongan akan identitas asalnya. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat Lamongan kepada Persela baik yang berdomisili di Lamongan maupun yang berada ditanah rantau. Pada perkembanganya hal ini mampu melahirkan identitas kelompok suporter LA Mania dan Curva Boys 1967 yang berbeda


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 135
Author(s):  
Ni Ketut Sari Adnyani

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis kewenangan diskresi kepolisian dalam fungsi dan tugas kepolisian, dan menganalisis implementasi kewenangan diskresi kepolisian dalam penanganan tindak pidana. Jenis penelitian yaitu penelitian normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Sumber bahan hukum primer. Teknik analisis yang digunakan teknik analisis hermeneutika hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewenangan diskresi kepolisian dilakukan dengan cara melakukan tindakan kepolisian lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan. Lebih jauh, implementasi kewenangan diskresi Kepolisian dalam penanganan tindak pidana, tindakan Polisi itu cenderung dihargai oleh publik, negatifnya banyak kalangan masyarakat yang tidak mengetahui kewenangan diskresi yang dimiliki polisi. Pembinaan kemampuan profesi pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat diselenggarakan melalui pembinaan etika profesi dan pengembangan pengetahuan serta pengalamannya di bidang teknis Kepolisian.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 212
Author(s):  
Inayah Hidayati
Keyword(s):  

Urbanisasi merupakan suatu refleksi adanya perbedaan pertumbuhan dan ketidakmerataan fasilitas pembangunan antara suatu daerah dengan daerah yang lainnya. Dalam hal ini antara wilayah pedesaan dengan wilayah perkotaan yang mendorong pergerakan penduduk. Hasil analisa pada tulisan menunjukan bahwa masalah sosial yang ditimbulkan urbanisasi sangat komplek. Peningkatan jumlah penduduk di kota, pengangguran, peningkatan tuna wisma dan tumbuhnya permukiman kumuh, peningkatan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, peningkatan kriminalitas, overpopulation, dan pembengkakan kota (urban sprawl) merupakan dampak sosial urbanisasi di kota besar. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengendalikan urbanisasi yaitu meningkatkan pembangunan dengan menggunakan pendekatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat desa, pemerataan dan penyebaran pembangunan sampai pelosok desa, membangun sarana transportasi antar daerah, desentralisasi industri ke desa, dan modernisasi pedesaan.  


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 201
Author(s):  
Carolina Augi Widya Putri ◽  
Ni Wayan Desi Budha Jayanti ◽  
Putu Novita Dewi Lestari ◽  
Bayu Adhinata

Pada tahun 2020 tepatnya di bulan Maret, Indonesia dikejutkan dengan adanya Covid-19 yang menelan banyak korban jiwa sehingga pemerintah terus berupaya membuat kebijakan demi kebijakan untuk memutus rantai Covid-19. Berdasarkan hal tersebut pemerintah Provinsi Bali melibatkan Desa Pekraman dengan memberdayakan Pecalang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara Pecalang menjalankan fungsi dan tugas sebagai satgas keamanan tradisional dalam penanganan penyebaran Covid-19 di Desa Pekraman Denpasar. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi Covid-19, membuat adanya penambahan tugas dan fungsi dari Pecalang Desa Pekraman Denpasar, salah satunya dengan dibentuk satgas gotong royong di desa adat yang diberi nama Pecalang Wira Praja. Pecalang Wira Praja inilah yang memantau daerah Desa Pekraman Denpasar serta menghimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Adanya Pecalang Wira Praja sangat penting karena sampai saat ini Pecalang Wira Praja masih memiliki rasa kewibawaan dari masyarakat Bali sehingga jika Pecalang turun ke masyarakat, cenderung lebih dituruti atau mengikuti apa yang menjadi himbauan dari Pecalang Wira Praja.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 179
Author(s):  
Bunga Pertiwi Tontowi Puteri

Tujuan dari artikel ini adalah menelaah sejauh mana penggunaan Actor Network Theory dalam kajian sistem pangan. Fokus penelitian kajian sistem pangan dalam sosiologi mengalami perkembangan, salah satunya Actor Network Theory yang memiliki paradigma jaringan. Actor Network Theory dinilai dapat menggali kompleksitas dari sistem pangan dengan tawaran gagasannya yang dinilai cukup radikal bagi sosiologi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan sumber utama berupa 12 artikel jurnal ilmiah tentang sistem pangan yang menggunakan analisis Actor Network Theory selama kurun waktu 5 tahun. Hasil telaah menunjukkan terdapat dua titik fokus pembahasan yang berbeda dalam kajian-kajian yang ada yaitu dinamika sistem pangan dan eksplorasi produk pangan, selain itu ditemukan potensi pengembangan kajian sistem pangan dengan pendekatan Actor Network Theory ke isu yang lebih luas seperti konsep agensi, keadilan pangan, keamanan pangan dan gerakan sosial.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document