MEDIA PERTANIAN
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

31
(FIVE YEARS 31)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM-PMP Universitas Siliwangi Tasikmalaya

2745-8946, 2085-4226

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 83-92
Author(s):  
Rudi Priyadi ◽  
Dedi Natawijaya ◽  
Rida Parida ◽  
Ade Hilman Juhaeni

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil bawang merah dengan teknik budidaya adalah melakukan pemupukan. Pemupukan merupakan pemberian pupuk guna menambah persediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam upaya meningkatkan hasil dan. mutu hasil tanaman. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan kombinasi jenis dan dosis pupuk organik yang berpengaruh paling baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan April 2021 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya pada.ketinggian 374 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali yaitu, P0= kontrol (tanpa pupuk organik), P1= .pupuk organik kotoran kambing 10 t ha-1, P2 = pupuk organik kotoran ayam 10 t ha-1, P3 = pupuk organik kotoran kambing 20 ton/ha, P4 = pupuk organik kotoran ayam 20 t ha-1, P5 = pupuk organik kotoran kambing 5 t ha-1+ pupuk organik kotoran ayam 5 t ha-1, P6= pupuk organik kotoran kambing 10 t ha-1+ pupuk organik kotoran ayam 10 t ha-1. Hasil penelitian menunjukkan dosis pupuk organik kotoran kambing dan pupuk organik kotoran ayam berpengaruh terhadap tinggi tanaman bawang merah pada umur 30 HST dan 45 HST. Pupuk organik kotoran ayam 20 t ha-1dan kombinasi pupuk organik kotoran kambing 10 t ha-1+ pupuk organik kotoran ayam 10 t ha-1memberikan pengaruh lebih baik terhadap tinggi tanaman.pada umur 30 HST dan 45 HST dibanding tanpa pupuk organik.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 103-112
Author(s):  
Tini Sudartini ◽  
Elya Hartini ◽  
Lulu Sofia Burhan

Jambu air diperbanyak dengan setek yang berasal dari hasil pangkasan. Setek perlu dipercepat tumbuhnya dengan  perendaman dalam  urine sapi yang mengandung  ZPT IAA dan IBA. Lama perendaman setek dalam larutan urine sapi disesuaikan dengan konsentrasinya.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi urine sapi dan lama perendaman terhadap pertumbuhan setek jambu air king rose apple (Syzygium aqueum Burn.f.Alston).  Percobaan dilaksanakan di Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, pada  bulan Februari sampai April 2020. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental, dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial diulang sebanyak dua kali. Faktor pertama adalah konsentrasi urine sapi dengan empat taraf, yaitu ao= tanpa urine sapi ,a1= konsentrasi urine sapi 30%, a2= konsentrasi urine sapi 50%, dan a3= konsentrasi 70%. Faktor kedua adalah lama perendaman dalam urine sapi terdiri dari empat taraf, yaitu p0= kontrol), p1= 60 menit, p2= 90 menit, dan p3= 120 menit. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dengan uji F dan dilanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara konsentrasi urine sapi dan lama perendaman terhadap jumlah tunas. Perlakuan konsentrasi urine sapi 50% dengan lama perendaman 60 menit menghasilkan jumlah tunas yang paling banyak. Secara mandiri konsentrasi urine sapi 50% menghasilkan panjang tunas terpanjang. Konsntrasi urine sapi dan lama perendaman tidak berpengaruh terhadap kecepatan bertunas, luas daun dan panjang akar.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 60-71
Author(s):  
Ida Hodiyah ◽  
Ulayya Hauliyah ◽  
Maman Suryaman
Keyword(s):  

Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman pangan terpenting setelah padi dan jagung yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kedelai belum mampu dicukupi dalam negeri padahal kebutuhannya meningkat seiring dengan semakin banyaknya produk olahan kedelai. Peningkatan konsumsi kedelai tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan produksi kedelai itu sendiri disebabkan oleh luasnya lahan yang ada di Indonesia sebagian besar mengandung kadar garam yang tinggi yang biasa disebut lahan salin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk limbah pasar terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai pada kondisi salinitas. Percobaan ini dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Juni 2021 di Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik limbah pasar 0 ton/ha, 20 ton/ha dan 30 ton/ha dan faktor kedua adalah tingkat salinitas 0%, 0,5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan pupuk limbah pasar memberikan pengaruh terhadap kadar klorofil daun dan luas daun kedelai. Pupuk organik limbah pasar dengan dosis 30 ton/ha menghasilkan kadar klorofil daun dan luas daun yang paling baik dibandingkan dosis lainnya. Tingkat salinitas memberikan pengaruh terhadap bobot 100 butir biji kering kedelai.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 72-82
Author(s):  
Elvina Hapsari ◽  
Loekas Soesanto ◽  
Endang Mugiastuti
Keyword(s):  

Koleksi dan penyimpanan mikroba diperlukan untuk penelitian lebih lanjut, sumber biodiversitas, koleksi, dan konservasi plasma nutfah mikroba. Salah satu teknik penyimpanan mikroba adalah dalam tanah steril. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan virulensi beberapa isolat Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi setelah disimpan selama tujuh belas tahun pada tanah steril. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan dan 17 perlakuan, yaitu isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi asal Magelang terdiri atas MBO1, MBO2, MSO1, MSO3, MSO4, MCO1, MCO2, MBM, MSH dan MSS, serta asal Purworejo, yaitu PBO1, PBO2, PPO1, PKO2, PKO3, PPH dan PBOSi. Variabel yang diamati adalah warna koloni, diameter koloni, mikrokonidium, makrokonidium, waktu pertumbuhan, kecepatan tumbuh, berat kering miselium, kerapatan konidium, masa inkubasi, luas serangan, selisih bobot, dan indeks sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi asal Magelang dan Purworejo, yang telah disimpan dalam medium tanah steril selama tujuh belas tahun, masih tumbuh dengan baik pada medium PDA dan memenuhi cawan Petri pada umur 6-19 hari. Isolat F. oxysporum f.sp. zingiberi tersebut masih mampu menimbulkan gejala busuk rimpang jahe dengan masa inkubasi 11-21 hari setelah inokulasi. Rerata luas serangannya antara 2,07-2,65 mm2. Rerata luas serangan terbesar dan terkecil terdapat pada perlakuan PBOSi dan MSO4 masing-masing sebesar 2,65 dan 2,07 mm2 atau 49,00 dan 16,28 % dibandingkan kontrol Rerata indeks sampah tertinggi dan terendah masing-masing terdapat pada PBO2 dan MCO1 sebesar 39,56 dan 18,70 g atau 129,00 dan 8,4 % dibandingkan kontrol.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 93-102
Author(s):  
Tian Agustiawan ◽  
Adam Saepudin ◽  
Dedi Natawijaya

Permasalahan yang sering dihadapi dalam perbanyakan jambu air Deli Hijau melalui stek batang adalah perakaran yang sulit tumbuh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti dari bahan alami untuk stumulasi akar dan perbaikan komponen media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi urine kambing dan komponen media tanam yang tepat untuk pertumbuhan stek jambu air Deli Hijau (Syzygium aqueum Merr). Penelitian dilaksanakan di Kampung Cihonje Desa Karanganyar Kecamatan Mangkubumi Kabupaten Tasikmalaya pada bulan Maret sampai Mei 2021. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 2 diulang sebanyak empat kali. Faktor pertama adalah konsentrasi urine kambing dengan empat taraf, yaitu k0 = tanpa konsentrasi urine kambing atau menggunakan air (kontrol), k1 = konsentrasi urine kambing 10%,   k2 = konsentrasi urine kambing 15%, dan k3 = konsentrasi urine kambing 20%. Faktor kedua adalah media tanam terdiri dari dua taraf, yaitu m1 = tanah + pasir dan m2 = tanah + pasir + arang sekam. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dengan uji F dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara perlakuan konsentrasi urine kambing dan media tanam terhadap pertumbuhan stek. Pemberian konsentrasi urine kambing 15% secara mandiri memberikan pengaruh terbaik terhadap rata-rata jumlah tunas pada 42 hst, 56 hst, jumlah daun pada 56 hst dan panjang akar pada 56 hst.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Teja Mirah ◽  
Undang Undang ◽  
Yaya Sunarya ◽  
Tri Muji Ermayanti
Keyword(s):  

Stevia adalah tanaman mengandung pemanis alami steviol glukosida yang mempunyai kadar manis 70-400 kali lebih tinggi dibandingkan dari gula tebu. Perbanyakan stevia dapat dilakukan dengan kultur jaringan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan eksplan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terbaik antara konsentrasi sitokinin dan jenis media terhadap pertumbuhan eksplan buku stevia tetraploid. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor dimana faktor pertama adalah konsentrasi sitokinin dengan 12 taraf yaitu kontrol, Kinetin 0,25; 0,5; 0,75 mg/L kombinasi dengan BAP 1; 2 mg/L dan faktor kedua adalah jenis media dengan 2 taraf yaitu MS dan DKW. Setiap perlakuan mempunyai 12 ulangan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dengan uji F dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara konsentrasi sitokinin dan jenis media terhadap semua parameter pertumbuhan. Penambahan BAP 1 mg/L pada media DKW menghasilkan tinggi tunas, jumlah daun dan jumlah tunas lateral lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya dengan rata- rata tinggi tunas 10,63, rata-rata jumlah daun 111,17 dan rata-rata jumlah tunas lateral 23,42. Kinetin 0,25 mg/L dan kontrol pada media  MS serta kombinasi  Kinetin 0,5 mg/L dan kontrol pada media DKW  menghasilkan jumlah akar lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Kinetin 0,25 mg/L pada media MS menghasilkan akar lebih banyak yaitu 6,50.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Fitri Kurniati

Marigold (Tagetes sp) merupakan tanaman hias yang sudah dikenal sejak lama di Indonesia, namun hanya di beberapa daerah yang menggunakannya secara rutin pada upacara keagamaan dan digunakan untuk bunga papan. Temuan peneliti baik di dalam maupun luar negeri menunjukkan bahwa bunga ini mempunyai potensi untuk dikembangkan karena banyak sekali kegunaannya. Berdasarkan hal tersebut artikel ini dibuat dengan tujuan memperluas penyebaran informasi dan meningkatkan animo untuk menelaah tentang marigold. Metode yang digunakan untuk membuat artikel ini adalah studi literatur dari berbagai telaahan dan hasil penelitian. Pada dasarnya kegunaan yang diperoleh dari bunga marigold disebabkan pada bunga marigold terkandung karotenoid berwarna kuning seperti karoten yaitu alfa dan beta karoten dan xantofil yaitu lutein dan zeaxantin, selain itu terkandung flavonoid. Karotenoid bisa menjadi antioksidan, menyembuhkan demam ringan, sakit tenggorokan ringan, pelembab alami, dan pengusir nyamuk alami.  Flavonoid adalah metabolit sekunder dari polifenol yang memiliki berbagai efek bioaktif termasuk anti virus, anti-inflamasi, anti penuaan, antioksidan, kardioprotektif, antidiabetes, dan anti kanker. Dengan demikian, bunga marigold bisa digunakan sebagai obat herbal, refugia, dan bahan obat anti nyamuk. Faktor pendukung yang pengembangan adalah: marigold  mudah dibudidayakan, secara ekonomis dan ekologis menguntungkan. Maka, marigold bisa dijadikan ladang usaha rumahan maupun skala besar.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Sintia Dewi Hizrianti ◽  
Dedi Natawijaya ◽  
Adam Saepudin

Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang rentan terserang penyakit. Penyakit yang dapat menyebabkan tanaman tomat kehilangan hasil hingga mencapai 86% adalah penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh cendawan patogen Alternaria solani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minyak daun cengkeh dalam menghambat pertumbuhan cendawan A. solani. Percobaan dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 sampai Januari 2021 di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa perlakuan minyak daun cengkeh dengan konsentrasi 0,065%, 0,08%, dan 0,095% dapat menghambat pertumbuhan miselium cendawan A. solani dengan persentase penghambatan sebesar 100%, sedangkan untuk perlakuan ekstrak daun pepaya pada konsentrasi 15%, 30% dan 45% secara berturut-turut menunjukkan nilai persentase penghambatan sebesar -9%, 9%, dan 40%. Minyak daun cengkeh dengan konsentrasi 0,065% menunjukkan penghambatan tertinggi terhadap pertumbuhan miselium cendawan A. solani dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi yang lain.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Eli Rosalina ◽  
Yogi Nirwanto

Padi merupakan tanaman pangan yang menghasilkan makanan pokok penduduk Indonesia. Peningkatan kualitas tanaman sangatlah penting dilakukan, salah satunya melalui  pemberian Pupuk Posfor (P) dan pemilihan varietas tanaman merespon pemupukan terhadap pertumbuhan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian takaran pupuk P terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tanaman padi. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, kabupaten Karawang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Split Plot terdiri dari petak utama varietas terdiri dari empat taraf yaitu: v1 (varietas Ciherang), v2 (varietas Mekongga), v3 (varietas inpari 33), v4 (varietas Cilamaya Muncul). Anak petak takaran pupuk P (biost P) terdiri dari empat taraf yaitu: d0 (tanpa pupuk P), d1 (150 kg ha-1), d2 (300 kg ha-1), d3 (450 kg ha-1). Hasil percobaan menunjukkan terjadi interaksi antara varietas dengan takaran pupuk P terhadap bobot gabah kering panen (GKP) per rumpun. Hasil bobot gabah kering panen (GKP) per rumpun sebesar 572,60 gram diperoleh melalui varietas Mekongga dengan takaran dosis pupuk P 300 kg ha-1.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Asep Ikhsan Gumelar ◽  
Frengky Arya Saputra
Keyword(s):  

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penentuan periode kritis tanaman bawang merah yang diakibatkan oleh persaingan dengan gulma sehingga dapat ditetapkan waktu penyiangan yang paling tepat sehingga dapat diperoleh pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Percobaan dilaksanakan di desa Tenjolaya, kecamatan Kasomalang, kabupaten Subang dengan ketinggian tempat 1.000 m diatas permukaan laut, jenis tanah Andisol, tipe curah hujan termasuk C (agak basah) menurut perhitungan Schmidt dan Ferguson (1951). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari delapan perlakuan, yakni : A. Disiangi 2 Minggu Setelah Tanam;  B. Disiangi 4 Minggu Setelah Tanam; C. Disiangi 6 Minggu Setelah Tanam; D. Disiangi 8 Minggu Setelah Tanam; E. Tanpa disiangi 2 Minggu Setelah Tanam; F. Tanpa disiangi 4 Minggu Setelah Tanam; G. Tanpa disiangi 6 Minggu Setelah Tanam; dan H. Tanpa disiangi 8 Minggu Setelah Tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  periode kritis tanaman bawang merah akibat persaingan dengan gulma adalah 4 hingga 6 Minggu Setelah Tanam.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document