Jurnal Inovasi Pembelajaran di Sekolah
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

30
(FIVE YEARS 30)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By PGRI Kota Semarang

2774-9746, 2774-9363

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 195-208
Author(s):  
Sugiwanti Sugiwanti
Keyword(s):  

Tindakan membuat soal sebagai instrumen penilaian tidak bisa dilaksanakan secara sembarangan, untuk meningkatkan kualitas guru dalam membuat soal maka perlu pengetahuan tentang pembuatan tes. Namun ditemukan banyak soal tes tertulis untuk semester yang buat guru SDN Kalibanteng Kulon 02 Kota Semarang belum sesuai dengan kaidah penulisan soal. Dari 18 guru hanya ada 5 guru atau 28% guru yang mampu membuat soal tes tertulis yang sesuai auturan.  Butir soal tes tertulis yang belum benar dari sudut pandang kaidah penulisan soal harus segera diperbaiki atau diganti dengan butir soal yang baru. Hal ini tentunya membutuhkan peran dari kepala sekolah denan melakukan kegiatan supervisi akademik yang dapat dilakukan dengan teknik kelompok melalui metode Kerja Kelompok yang bisa dilakukan dengan mengadakan diskusi kelompok (group discussion). Ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan 1) Bagaimanakah pelaksanaan metode kerja kelompok sebagai upaya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun soal tes semester di SDN Kalibanteng Kulon 02 Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021?. 2) Apakah pelaksanaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal tes semester di SDN Kalibanteng Kulon 02 Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021? Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan sekolah yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan metode kerja kelompok sebagai upaya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun soal tes semester dilakukan dengan melakukan pembagian kelompok pada guru dalam supervisi yang dilakukan kepala sekolah, setiap kelompok diberikan bahan tentang penyusunan tes semester yang baik dan sesuai kaidah dengan sebelumnya diberikan penjelasan oleh supervisor, setiap kelompok mengjkaji dan berdiskusi tentang cara menyusun tes semester yang baik didasarkan hasil penyusan tes yang telah dibuat anggota masing, hasil diskusi kelompok kemuadian diperesentasikan dan dikomentari oleh kelompok lain. 2) Pelaksanaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan  kompetensi guru dalam menyusun soal tes semester, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 12 guru atau 66% dan pada siklus II ada 17 guru atau 94%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru dalam mengikuti mini worskhsop dimana pada siklus I ada 11 guru atau 61% dan siklus II ada 16 guru atau 89%. Peningkatan tersebut pelaksanaan mini workshop menjadi salah satu cara yang efektif bagi kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 147-159
Author(s):  
Purwanto Purwanto

Masih banyak guru SDN Bulu Lor Kota Semarang yang kurang mampu mengelola adminsitrasi dengan baik, dari. Hal tersebut dapat dinilai dari hal-hal sebagai berikut: (1) Hanya 50% dari guru kuang menyiapkan administrasi pembelajran dengan baik; (2) Hanya 30% dari guru melakukan administrasi setelah melaksanakan pembelajran; (3) Hanya 40% dariguru yang laporan admistrasinya sesuai aturan. Kurangnya kualitas administrasi menjadi salah satu masalah yang harus diatasi oleh kepala sekolah dengan dilakukannya supervisi manajerial dalam meningkatkan kinerja administrasi pendidik dalam mengelola pembelajaran yang pada akhir diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah pelaksanaan supervisi manajerial kepala sekolah agar dapat meningkatkan profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas di SDN Bulu Lor Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021?. 2) Adakah peningkatan profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas setelah dilaksanakan supervisi manajerial kepala sekolah di SDN Bulu Lor Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021? Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan supervisi manajerial kepala sekolah agar dapat meningkatkan profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas di SDN Bulu Lor Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021 dilakukan dengna memberikan bimbingan dan pengarahan kepada guru tentang baigama mengelola adminstrasi kelas dengan baik melalui proses diskusi dan pemberian bantuan dan bimbingan secara individu guru agar mampu membuat administrasi kelas secara baik.. 2) Terjadi  peningkatan profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas setelah dilaksanakan supervisi manajerial kepala sekolah di SDN Bulu Lor Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 15 guru atau 63%, dan pada siklus II sudah mencapai ada 22 guru atau 88%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 232-244
Author(s):  
Raden Rara Yuni Astuti

Rata-rata guru di SDN Ngemplak Simongan 01 Kota Semarang masih menggunakan media sederhana hanya dengan menggunakan media Watshap dan foto-foto bergambar yang diambil dari internet untuk dikirimkan peserta didik dalam proses pembelajrannya di masa pandemi ini, rata–rata guru kurang kreatif dalam membuat atau memanfaatkan media pembelajran yang efektif di masa padnemi ini. Dari 9 guru hanya 3 guru atau 33% yang mampu menggunakan media kreatif dalam pembelajran di masa pandemi. Menyikapi hal tersebut guru perlu mendaptkan pelatihan tentang bagaimana berkreativitas dalam penggunaan media belajar terutama di masa pandemi agar pembelaarjan dapat dipahami dan menyenangkan bagi siswa, kepala supervisor perlu memberikan satu workshop sekolah kepada guru secara berkala agar setiap guru dapat memiliki kreativitas dalam memanfaatkan media pembelajran di dalam keadan apapun. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah pelaksanaan workshop sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran di SDN Ngemplak Simongan 01 Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021?. 2) Apakah pelaksanaan workshop sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran di SDN Ngemplak Simongan 01 Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan sekolah yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan workshop sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran di SDN Ngemplak Simongan 01 Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021 dilakukan dengan melakukan pelatihan di bawah bimbingan narasumber yang ahli dibidang media pembelajaran baik seara individual maupun kelompok dengan menekankan pada penjelasana dan pembimbignan secra pelan-pelan dan detail. 2) Pelaksanaan workshop sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran di SDN Ngemplak Simongan 01 Kota Semarang tahun pelajaran 2020/2021, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 5 guru atau 62,5% dan pada siklus II ada 7 guru atau 87,5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru dalam mengikuti mini worskhsop dimana pada siklus I ada 5 guru atau 62,5% dan siklus II ada 7 guru atau 87,5%. Peningkatan tersebut pelaksanaan workshop sekolah efektif dalam penggunaan media pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 280-290
Author(s):  
Endang Rahayu Astuti

Guru dituntut untuk mampu memanfaatkan berbagai aplikasi pembelajaran daring dengan tetap menekankan pada terciptanya pembelajaran yang komunikatif dan mampu mengaktifkan daya pikir siswa, namun tidak semua guru termasuk guru di SDN Tembalang Kota Semarang yang mampu memanfaatkan berbagai aplikasi tersebut untuk meningkatkan keterampilan mengajarnya, guru masih menggunakan pola pembelajaran tatap muka atau hanya mampu memberikan tugas belajar tanpa memperlihatkan keterampilan mengajarnya, sehingga siswa terbebani dengan pembelajaran yang dilakukan. Dari 16 guru yang ada di SDN Tembalang Kota Semarang hanya 8 orang guru atau 50% yang terampil mengajar di masa pandemi dengan berbagai aplikasi yang digunakan. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah supervisi dengan teknik kunjungan kelas dapat meningkatkan keterampilan guru mengajar di masa pandemi covid 19 di SDN Tembalang Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terjadi peningkatan keterampilan guru mengajar di masa pandemi covid 19 melalui supervisi dengan teknik kunjungan kelas di SDN Tembalang Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 11 guru atau 69% dan pada siklus II ada 15 guru atau 94%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan tersebut pelaksanaan teknik kunjungan kelas menjadi salah satu cara yang efektif bagi kepala sekolah dalam meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 255-264
Author(s):  
Puji Hastuti

Proses pembelajaran tematik di kelas III A Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara selama ini yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, mendikte dan tanya jawab sehingga menjadikan siswa hanya menerima materi secara pasif, dan gurulah yang lebih aktif, di lihat dari ketuntasan klasikal selama menggunakan metode konvensional hanya berkisar 48 % dari 34 siswa. Untuk mengatasi itu salah satu metode pembelajaran yang tepat diterapkan untuk mewujudkan pembelajaran aktif adalah metode the learning cell (sel belajar). Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah penerapan metode the learning cell pada pembelajaran tematik sub tema pengaruh perubahan cuaca terhadap kehidupan manusia di kelas III A SDN Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2019/2020?. 2) Adakah peningkatan hasil belajar pada pembelajaran tematik sub tema pengaruh perubahan cuaca terhadap kehidupan manusia di kelas III A SDN Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah menerapkan metode the learning cell?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan metode the learning cell pada pembelajaran tematik sub tema pengaruh perubahan cuaca terhadap kehidupan manusia di kelas III A SDN Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2019/2020 menjadikan siswa aktif dalam melakukan proses belajar dengan saling melengkapi jawaban dari yang semula hanya mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari guru, metode the learning cell siswa telah menjadi subyek pembelajaran sedangkan guru hanya bertugas sebagi motivator yang memberikan semangat dan bimbingan kepada siswa agar tercapai hasil belajar yang maksimal 2) Ada peningkatan hasil belajar pada pembelajaran tematik sub tema pengaruh perubahan cuaca terhadap kehidupan manusia di kelas III A SDN Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2019/2020 setelah menerapkan metode the learning cell, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar per siklus dimana pada pra siklus siswa yang tuntas ada 13 siswa atau 46.43%siklus I ada 19 siswa atau 67.9%, dan pada siklus II sudah mencapai ada 25 siswa atau 89.3%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan indikator yang ditentukan dengan KKM 70  mendapatkan hasil sebanyak 80%. Begitu juga dengan keaktifan belajarnya yaitu mengalami kenaikan pada siklus I ada 16 siswa atau 57.1%, dan pada siklus II sudah mencapai ada 26 siswa atau 92.9%. Hasil tersebut sesuai dengan indikator yaitu kategori aktif sekali dan aktif sebanyak 80%.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 134-146
Author(s):  
M. L. Dyah K. Anggraini

Peningkatan Kompetensi Pedagogik dalam Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid 19 Melalui Penerapan Supervisi Klinis pada Guru SD Negeri Krapyak Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang Semester 2 Tahun 2020/2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan supervisi klinis pembelajaran daring masa Pandemi Covid 19 pada guru SD Negeri KRAPYAK. Penelitian ini dilakukan selama 4 Bulan Semester II tahun pelajaran 2020 / 2021 dari penyusunan Proposal sampai penulisan laporan hasil penelitian pada bulan Desember 2020 sampai dengan April 2021. Subyek penelitian adalah seluruh guru kelas SD Negeri Krapyak. Metode merupakan suatu cara untuk mempermudah cara kerja penelitian dan merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah penelitian. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah dengan tindakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu membuat perencanaan, melakukan tindakan, mengadakan pengamatan, dan melakukan refleksi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai hasil tes awal, siklus pertama, dan siklus kedua. Peneliti menarik kesimpulan bahwa penerapan supervisi klinis pembelajaran daring masa pandemic Covid 19 pada guru SD Negeri Krapyak Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang Tahun 2020 / 2021 sangat berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi pedagogic guru. Hasil supervise kondisi awal kompetensi pedagogic guru diperoleh nilai rata – rata 3.0 (1.17%) sedang pada siklus I diperoleh nilai rata – rata kompetensi pedagogik 3.5 naik 0.5 dari kondisi awal, dan pada siklus II diperoleh nilai rata – rata adalah 3.9 naik 0.4 dari hasil siklus sebelumnya.  


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 160-179
Author(s):  
Ainul Churotin

Fenomena yang terjadi pada guru SDN Dadapsari Korsatpen Semarang Utara Kota Semarang banyaknya materi pelajaran menuntut guru berlomba untuk menghabiskan target materi sehingga kurang memperhatikan perangkat pembelajaran yang seharusnya menjadi  tugasnya.  dari 15 guru, ada 10 atau 67% guru yang belum mencapai kompetensi, sedangkan sisanya 5 guru atau 33% guru yang sudah mencapai kompetensi yang dikehendaki. Guru belum mampu menyusun perangkat pembelajaran disebabkan karena guru belum paham cara menyusun perangkat pembelajaran yang baik. Disinilah pentingnya supervisi dari kepala sekolah pada guru dengan melakukan workshop mini. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah pelaksanaan mini workshop bagi peningkatan profesionalitas guru dalam menyusun perangkat pembelajaran di SDN Dadapsari Korsatpen Semarang Utara kota Semarang tahun Pelajaran 2020/2021?. 2) Adakah peningkatan profesionalitas guru dalam menyusun perangkat pembelajaran setelah dilaksanakan mini workshop di SDN Dadapsari Korsatpen Semarang Utara kota Semarang tahun Pelajaran 2020/2021?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan mini workshop bagi peningkatan profesionalitas guru dalam menyusun perangkat pembelajaran di SDN Dadapsari Korsatpen Semarang Utara kota Semarang tahun Pelajaran 2020/2021 dilakukan dengan memberikan materi kepada guru tentang cara menyusun perangkat pembelajaran yang baik, memberikan contoh reeiel, mempersilahkan guru untuk latihan dan berdiskusi menyusun perangkat yang baik dan hasilnya diskusikan bersama dan hasil perangkat pembelajaran yang dilakukan guru dinilai dan jika ditemukan kesalahan maka dilakukan perbaikan. 2) Pelaksanaan mini workshop dapat meningkatkan peningkatan profesionalitas guru SDN Dadapsari Korsatpen Semarang Utara kota Semarang tahun Pelajaran 2020/2021dalam menyusun perangkat pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 10 guru atau 67% dan pada siklus II ada 14 siswa atau 93%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru dalam mengikuti mini worskhsop dimana pada siklus I ada 11 siswa atau 77% dan siklus II ada 14 siswa atau 93%. Peningkatan tersebut pelaksanaan mini workshop menjadi salah satu cara yang efektif bagi kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 220-231
Author(s):  
Siti Lestari
Keyword(s):  

COVID-19 begitu besar dampaknya bagi pendidikan untuk memutus rantai penularan pandemi COVID-19 pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah sekarang menjadi belajar di rumah dengan menggunakan berbagai macam aplikasi. Namun selama proses pembelajaran dilakukan dari rumah, guru SDN Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara mengalami kesulitan untuk melakukan penilaian dan pelaporan perkembangan anak didik. Penilaian hanya dilakukan guru berdasarkan tugas yang dikerjakan siswa dan tidak sistematis, guru kuang mampu melakukan penilaian dengan melakukan Dokumen KKM, melakukan tes, penilaian sikap, penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan, analisis penilaian harian, remedial, pengayaan, analisis butir soal penilaian dan bank soal, dari 15 Guru hanya 6 guru yang melakukan admisitrasi penilaian siswa sesuai aturan. Oleh karena itu guru membutuhkan kegiatan lesson study. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan 1) Bagaimanakah pelaksanaan lesson study sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam penilaian hasil belajar pada masa pandemi covid 19 di SDN Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2020/2021?. 2) Apakah pelaksanaan lesson study dapat meningkatkan kemampuan guru dalam penilaian hasil belajar pada masa pandemi covid 19 di SDN Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2020/2021?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan sekolah yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan lesson study sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam penilaian hasil belajar pada masa pandemi covid 19 dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada guru bekerja kelompok dengan salah satu guru menjadi guru model dan anggota lain menjadi pengamat, setiap permasalahan yang terjadi didiskusikan dalam kerja kelompok dan hasilnya didiskusikan dengan kelompok lain, posisi peneliti memberikan bimbingan dan motivasi terjadi kerja kelompok guru. 2) Pelaksanaan lesson study dapat meningkatkan kemampuan guru dalam penilaian hasil belajar pada masa pandemi covid 19 di SDN Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Tahun Pelajaran 2020/2021, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 7 guru atau 47%, dan pada siklus II sudah mencapai ada 13 guru atau 87%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru dalam mengikuti mini worskhsop dimana pada siklus I ada 10 guru atau 67%. Dan naik pada siklus II ada 13 guru atau 87%. Peningkatan tersebut pelaksanaan mini workshop menjadi salah satu cara yang efektif bagi kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 209-219
Author(s):  
Wiji Sri Wahyuningsih

Guru SDN Kalibanteng Kulon 01 kota Semarang, pada awal pandemi Covid-19 kompetensi pedagogik dalam kegiatan belajar mengajar, guru kurang menguasai teknologi, kekuatan smartphone yang kurang mendukung untuk mendownload aplikasi penunjang pembelajaran daring, borosnya kuota, dan susah sinyal, hal lain adalah ketika guru harus membuat materi dan tugas yang mudah diterjemahkan oleh orang tua maupun peserta didik. pembelajaran Daring banyak sekali hambatan khususnya komunikasi, karena pola pengajaran hanya melalui pesan singkat Whatsapp grup atau geogle clasrom. Agar sukses dalam menjalankan tugasnya tentunya guru harus memiliki seperangkat kemampuan dalam bidang yang akan disampaikan maupun kemampuan untuk menyampaikan bahan (materi) agar mudah diterima peserta didiknya, oleh karena itu guru perlu mendapatkan supervisi klinis dari kepala sekolah agar terjadi peningkatan ompetensi pedagogik dalam kegiatan belajar mengajar era pandemi. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah pelaksanaan supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dalam kegiatan belajar mengajar era pandemik di SDN Kalibanteng Kulon 01 kota Semarang tahun 2020/2021?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan sekolah yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dalam kegiatan belajar mengajar era pandemik di SDN Kalibanteng Kulon 01 kota Semarang tahun 2020/2021, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalias guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 5 guru atau 62,5% dan pada siklus II ada 7 guru atau 87,5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan tersebut pelaksanaan mini workshop menjadi salah satu cara yang efektif bagi kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 245-254
Author(s):  
Anik Kristyanti

Masa pandemi covid 19 yang menuntut mengharuskan guru selalu siaga terhadap kondisi yang beragam mengenai pembelajaran daring. Hal tersebut tentunya menjadi fenomena baru bagi guru dan menjadikan tanggung jawab baru bagi kesuksesan hasil belajar peserta didik dengan tuntuan penguasaan IT pada diri guru, Namun tidak semua guru termasuk guru di SDN Purwosari 02 Kota Semarang memiliki kompetensi lietarasi IT, bayak guru yang gaptek dalam melakukan pembelajaran, sehingga proses pembelajaraanya hanya menggunakan satu pembelajran yaitu WA dengan mengirimkan tugas pada siswa dan ssiswa mengirimkan lagi kepad aguru tanpa ada inovasi penggunaan teknologi berbasis Web yang lain, dari 15 guru yang ada di SDN Purwosari 02 Kota Semarang hanya ada 6 guru atau 40 % yang benar-benar memiliki literasi IT. Keadaan demikian tentunya membutuhkan peran kepala sekolah untuk meningkatkan literasi IT guru dengan melakukan supervisi dengan cara In House Training (IHT). Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: adakah peningkatan kompetensi literasi IT guru pada masa pandemik setelah dilaksanakan In House Training di SDN Purwosari 02 Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021?. Permasalahan tersebut di bahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwaterjadi peningkatan kompetensi literasi IT guru pada masa pandemik setelah dilaksanakan In House Training di SDN Purwosari 02 Kota Semarang Tahun Pelajaran 2020/2021, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil profesionalitas guru dalam pengelolaan administrasi kelas per siklus dimana pada siklus I ada 11 guru atau 69%, dan pada siklus II sudah mencapai ada 15 guru atau 94%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut sesuai dengan yang diharapkan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document