METASASTRA Jurnal Penelitian Sastra
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

155
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Balai Bahasa Jawa Barat

2503-2127, 2085-7268

2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Alfaratna Septi Nurlaily

Novel Pasung Jiwa karya Okky Madasari menggambarkan dinamika kehidupan seseorang yang penuh polemik dan selalu diperlakukan tidak adil di dalam kehidupannya, terutama saat dihubungkan dengan seksualitas perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan adanya diskriminasi terhadap nasib perempuan yang berhubungan dengan seksualitas di dalam masyarakat sebagaimana yang direpresentasikan dalam novel Pasung Jiwa. Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan studi diskursif dan pendekatan kualitatif dengan analisis wacana kritis yang dikembangkan oleh Teun A. van Dijk, terutama dengan melihat tiga dimensi, yaitu dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Masalah penelitian ini adalah bagaimana unsur seksualitas direpresentasikan dalam novel Pasung Jiwa. Hasil penelitian menemukan bahwa novel Pasung Jiwa adalah sarana kritik pengarangnya terhadap perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan seksualitas. Selain itu, wacana seksualitas dimunculkan dalam novel menggambarkan upaya memarjinalkan perempuan.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 157
Author(s):  
Resti Nurfaidah

Artikel berjudul “Membaca Perempuan dalam Celoteh Perempuan” merupakan penelitian terhadap kumpulan cerpen berjudul Celoteh Perempuan yang berkisah tentang perempuan dari sudut female gaze. Mayoritas kisahnya berkaitan dengan pembentukan eksistensi jati diri, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Masalah dalam artikel ini dibatasi pada kondisi penunjukan jati diri para perempuan dalam cerita, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kondisi tokoh perempuan dalam cerita pada saat mereka ingin menunjukkan jati diri, baik di ranah domestik maupun di ranah sosial, terutama ketika mereka mendapatkan pertentangan dari diri sendiri ataupun lingkungan sosial setempat—baik dari sesamanya maupun dari lawan jenis. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah kualitatif dengan dasar analisis deskriptif komparatif. Konsep teoretis yang digunakan adalah feminisme eksistensialisme dari Simone de Beauvoir. Hasil analisis yang diperoleh adalah (a) empat tokoh perempuan dalam Celoteh Perempuan adalah perempuan yang mampu memupuk jati diri dan menunjukkan eksistensi pada diri sendiri maupun ranah sosial; dan (b) keputusan yang diambil oleh tokoh perempuan belum dapat berterima dengan pandangan ranah sosial.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 181
Author(s):  
Reli Fitriani ◽  
Titin Nurhayati Ma’mun ◽  
Ade Kosasih

2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
Nita Handayani Hasan
Keyword(s):  

Cerita rakyat Nenek Luhu merupakan cerita rakyat yang sangat populer di masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon. Melalui isi dalam cerita ini ditemukan asal-usul beberapa tempat wisata yang ada di Kota Ambon. Selain itu, mitos keberadaan tokoh Nenek Luhu memiliki nilai mistis dan disegani oleh masyarakat Kota Ambon. Oleh karena itu, merupakan hal yang menarik untuk menganalisis fungsi pelaku dan penyebarannya menggunakan pendekatan Vladimir Propp. Penelitian ini menganalisis fungsi-fungsi pelaku pada dongeng Nenek Luhu dengan menggunakan teori struktural Vladimir Propp. Analisis pada fungsi pelaku bertujuan untuk mengetahui struktur naratif yang terkandung dalam cerita Nenek Luhu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan delapan fungsi pelaku dalam cerita rakyat Nenek Luhu, terdapat tiga pola cerita yang menunjukan alur maju, namun memiliki akhir cerita yang mengambang, dan Cerita Nenek Luhu memiliki empat lingkaran tindakan.


2018 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Fauzi Rahman

This research aims to compare the story of Ciung Wanara (West Java) and Cindelaras (East Java). In addition to comparing the two stories, this study also explores the cultural values contained in each story. The  research applies a qualitative method with comparison technique and content analysis. A comparative study uses  an analysis of one literature with another, or comparing literature with other field of art. The result of the research shows that, despite being similar, the cultural background causes the two stories  to have differences. A folktale has a cultural tradition inherent to the habit undertaken by the society in which the story develops. In the Ciung Wanara story, there is a tradition of cockfights, naming babies based on natural events, and belief in mythology. While in the story of Cindelaras, besides having the same things, we also find  the representation of culture, especially the image of the king’s mistress as instead of the queen.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document