Jurnal Kimia Riset
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

120
(FIVE YEARS 70)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Airlangga

2528-0422, 2528-0414

2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 163
Author(s):  
Arif Fadlan ◽  
Tri Warsito ◽  
Sarmoko Sarmoko

Meciadanol merupakan flavanol katekin termetilasi pada posisi C3 yang mampu menghambat pembentukan histamin oleh histidin dekarboksilase. Senyawa ini merupakan target menarik dalam pengembangan agen antikanker karena histamin diketahui terlibat dalam perkembangan kanker. Histamin juga dilaporkan dapat berkaitan dengan death associated protein kinase 1 (DAPK1) yang berhubungan dengan apoptosis. Penelitian ini mempelajari potensi aktivitas antikanker meciadanol terhadap DAPK1 secara in silico. Penambatan molekul terhadap protein DAPK1 (kode 5AUX dan 5AV3) dilakukan dengan Autodock Vina yang dilanjutkan dengan evaluasi sifat fisikokimia dan profil ADMET menggunakan SwissADME dan pkCSM. Nilai afinitas ikatan meciadanol terhadap 5AUX dan 5AV3 masing-masing sebesar -7,4 kkal/mol dan -7,0 kkal/mol. Meciadanol selanjutnya tidak melanggar aturan Lipinski, Ghose, Veber, Egan dan Muegge, dan memiliki profil ADMET yang baik berdasarkan deskriptor evaluasi.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 172
Author(s):  
Sindy Oktari Putri ◽  
Evi Susanti

Limbah Taman Kampus berupa rumput pahitan berpotensi sebagai pakan ternak ruminansia karena kandungan selulosanya yang tinggi, namun selulosa tersebut masih dalam bentuk lignoselulosa yang menurunkan ketercernaannya pada rumen ruminansia sehingga bentuk lignoselulosa tersebut perlu didegradasi untuk menurunkan kadar lignin sebagai zat anti nutrisi. Fermentasi limbah rumput pahitan menggunakan Kapang Pelapuk Kayu Indigenous Thermothelomyces guttulata KLUM2 merupakan metode alternatif untuk menurunkan kadar lignin dalam menciptakan kadidat pakan ternak yang mudah dicerna dari limbah rumput pahitan. Tujuan penelitian ini adalah mengamati pengaruh jumlah spora dan waktu fermentasi terhadap kandungan lignin, lemak kasar, dan protein kasar selama fermentasi rumput pahitan oleh kapang pelapuk kayu Thermothelomyces guttulata KLUM2. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratories menggunakan metode RAL dengan variasi jumlah spora (1,23×107; 3,07×107; dan 6,14×107sel) dan waktu fermentasi (14 dan 21 hari). Tahapan penelitian ini: (1) Preparasi limbah rumput, (2) Preparasi suspensi spora Thermothelomyces guttulata KLUM2, (3) Fermentasi limbah rumput pahitan oleh Thermothelomyces guttulata KLUM2, dan (4) Analisis kadar lignin, protein kasar, dan lemak kasar. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa fermentasi limbah rumput pahitan dengan Thermothelomyces guttulata KLUM2 mampu menurunkan kadar lignin dan meningkatkan kadar lemak serta protein kasar, namun secara umum tidak dipengaruhi oleh variasi lama dan jumlah spora. Kondisi optimum yang diperoleh adalah kombinasi jumlah spora 6,14x107 sel dan waktu fermentasi 21 hari menghasilkan kadar lignin, kadar lemak kasar dan kadar protein kasar berturut-turut sebesar 12,20±0,25%; 2,51±0,38%; dan 11,17±0,08%. Berdasarkan hal tersebut maka fermentasi menggunakan KPK Indigenous Thermothelomyces guttulata KLUM2 berpotensi dalam rangka menciptakan pakan ternak yang mudah dicerna oleh ruminansia.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 117
Author(s):  
Nishia Waya Meray ◽  
Suharti Suharti ◽  
Akhmaloka Akhmaloka

Pada penelitian sebelumnya fragmen gen 1,9 kb telah berhasil diisolasi dari Kawah Domas, Jawa Barat melalui pendekatan metagenom. Fragmen tersebut diketahui mengandung daerah Open Reading Frame (ORF) utuh dari gen pengkode aldolase kelas II dari uncultured Acidilobus sp. yang kemudian disebut sebagai aldII. Fragmen gen aldII tersebut berhasil diekspresikan menjadi protein termostabil aldolase kelas II yang kemudian disebut sebagai AldII. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi bioinformasi terhadap protein AldII tersebut. Protein AldII kemudian diketahui memiliki massa molekul ~21,2 kDa dengan rumus molekul C940H1539N261O281S8. Total residu bermuatan negatif (Asp + Glu) sebanyak 22 residu, sedangkan total residu bermuatan positif (Arg + Lys) adalah 18 residu. Nilai pI teoritis AldII sebesar 5,86. Hasil perhitungan indeks kestabilan protein ini adalah 36,61 dan diklasifikasikan sebagai protein yang stabil. Lewat penjajaran dengan homologi terdekat, ditemukan daerah lestari yang dapat menunjukan residu yang mungkin berperan dalam pengikatan logam dan sisi aktif. Prediksi struktur 3D dilakukan secara ab initio, menunjukan adanya 6 struktur β-sheet dan 6 struktur α-heliks. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa protein AldII dari uncultured Acidilobus sp. diduga memiliki aktivitas enzimatik.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Achmad Fitriadi Akbar ◽  
Filza Qurrota 'Aini ◽  
Browi Nugroho ◽  
Sari Edi Cahyaningrum
Keyword(s):  

Tulang ikan Baung memiliki komposisi kalsium sebesar 30,93% dengan rendemen sebesar 27,77%. Hidroksiapatit merupakan material yang banyak diaplikasikan secara luas untuk regenerasi tulang, implan tulang dan gigi, serta ortopedi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu kalsinasi tulang ikan Baung menggunakan instrumen XRD dan FTIR. Instrumen XRD digunakan untuk mengetahui karakteristik fisika dan FTIR digunakan untuk mengetahui karakteristik kimia. Pada penelitian ini menggunakan metode sol-gel, karena mampu meningkatkan kristalinitas dari HAp dan mengatur komposisi, menghasilkan lapisan homogen, efektif dan murni bagi sintesis hidroksiapatit dalam fasa nano. Rendemen yang diperoleh pada proses kalsinasi sebesar 61,8%, 58,5% dan 62%. Hidroksiapatit yang diperoleh kemudian dikaraterisasi kimia menggunakan instrumen FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi PO43- dan CO32- Sedangkan instrumen XRD menunjukkan fasa hidroksiapatit dan fasa pirofosfat Hidroksiapatit dikarakterisasi secara fisika memperoleh derajat kristanilitas sebesar 85,6%, 63,45%, dan 74,24%.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 141
Author(s):  
Farida Dwi Oktavia ◽  
Suyatno Sutoyo

Selaginella doederleinii merupakan tumbuhan paku yang berasal dari China, namun telah   dibudidayakan di Indonesia. Tumbuhan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melancarkan aliran darah, menghilangkan bengkak, antitoksik, antikanker, dan menghentikan pendarahan (hemostatis). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan fitokimia, kandungan flavonoid total, aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol tumbuhan S. doederleinii. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dan dihasilkan ekstrak etanol berupa padatan berwarna hijau gelap. Ekstrak padat dianalisis metabolit sekundernya menggunakan skrining fitokimia. Kadar flavonoid total ditentukan menggunakan spektroskopi dengan pereaksi aluminium klorida. Aktivitas antioksidan ditentukan menggunakan metode DPPH. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol S. doederleinii terdapat kandungan fenolik, alkaloid, saponin, steroid, flavonoid, dan tanin. Kandungan flavonoid total ekstrak etanol tumbuhan S. doederleinii sebesar 17,615 mg QE/g ekstrak. Sementara itu nilai IC50 pada uji aktivitas antioksidan sebesar 128,696 ppm, sehingga ekstrak etanol S. doerdeleinii mempunyai aktivitas antioksidan dalam kategori sedang.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 102
Author(s):  
Nabella Dwitarani ◽  
Rafiqi Rajauddin Amin ◽  
Titik Mardiyanti Sofyah ◽  
Disfanya Nichelen Ramadhani ◽  
Suyatno Sutoyo
Keyword(s):  

Tanaman secang (Caesalpinia sappan L.) merupakan salah satu tanaman obat Indonesia yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Ekstrak etanol kayu secang diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Sediaan dalam bentuk ekstrak memiliki bioavailabilitas yang rendah karena rendahnya kelarutan dalam air dan tidak stabil terhadap faktor lingkungan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan memformulasikan ke dalam sediaan nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sintesis dan karakterisasi nanoherbal ekstrak etanol kayu secang menggunakan metode gelasi ionik. Ekstrak kayu secang diformulasi dalam bentuk nanopartikel dengan perbandingan kitosan-Na-TPP yaitu 1:1 (F1), 3:2 (F2), dan 2:1 (F3). Nanoherbal hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan zetasizer nano untuk menentukan ukuran partikel dan potensial zeta serta spektroskopi infra merah (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan nanoherbal F1 memiliki ukuran partikel yang memenuhi syarat sebagai nanopartikel (900,8 nm) dan memiliki potensial zeta sebesar +529,6 mV. Spektrum IR mendukung terjadinya nanopartikel herbal yang ditunjukkan oleh pergeseran bilangan gelombang vibrasi ulur gugus –OH (3297 cm-1 ke 3197 cm-1), vibrasi tekuk gugus –NH (1582 cm-1 ke 1557 cm-1), serta munculnya puncak vibrasi gugus fosfat pada bilangan gelombang 1071 cm-1.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Kartini Afriani ◽  
Vania Dwi Wardani ◽  
Puspita Ade Agustin ◽  
Muhammad Ridwan
Keyword(s):  

Pada penelitian ini telah dilakukan formulasi gel pembersih tangan (hand sanitizer) berbahan dasar alkohol dengan tambahan water kefir sebagai zat antimikrob. Penggunaan konsentrasi water kefir sebesar 1% (formula I), 1,5% (formula II), dan 2% (formula III) telah memberikan efektivitas antibakteri yang baik, dibuktikan dengan jumlah koloni bakteri yang berkurang sebesar 95%-99% setelah penggunaan gel pembersih tangan. Pengujian fisik didapatkan gel berbentuk semi padat, tidak berwarna, berbau khas gel pembersih tangan dan homogen. Derajat keasaman (pH) ketiga formula yaitu 5,76 ± 0,01; 5,69 ± 0,01; dan 5,56 ± 0,02 dengan viskositas 9680 ± 20; 9520 ± 20; dan 9260 ± 20 Cp.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 132
Author(s):  
Lidya Novita ◽  
Esthy Rahman Asih ◽  
Yuliana Arsil

Pemakaian minyak goreng berulang menyebabkan terjadinya oksidasi yang lebih tinggi pada minyak. Abu cangkang sawit dapat meningkatkan kualitas minyak jelantah karena bersifat adsorben. Tujuan penelitian ini menentukan efektivitas abu cangkang sawit dalam meningkatkan kualitas minyak jelantah dari pemakaian berulang minyak goreng curah dan kemasan ditinjau dari parameter kualitas minyak goreng sesuai Standard Nasional Indonesia (SNI). Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan minyak curah dan kemasan dengan 4 kali pemakaian pada penggorengan ikan lele. Minyak jelantah hasil pengulangan kemudian diperlakukan dengan abu cangkang sawit pada kondisi optimum yang diperoleh pada penelitian sebelumnya yaitu perendaman 20 g abu cangkang sawit selama 2 minggu dalam 50 mL minyak jelantah. Hasil dalam penelitian ini diperoleh bahwa efektivitas abu cangkang sawit tertinggi yaitu pada pengulangan pemakaian minyak yang kedua kali (P2). Abu cangkang sawit lebih direkomendasikan untuk peningkatan kualitas minyak jelantah yang berasal dari minyak goreng kemasan (MK P2). Efektivitas abu cangkang sawit tertinggi pada MK P2 untuk parameter warna adalah sebesar 35,56%, kadar air 40,19%, asam lemak bebas 55,50%, angka peroksida 40,17%. Efektivitas abu cangkang sawit menurun dengan semakin banyaknya jumlah pemakaian minyak goreng.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 109
Author(s):  
Elsa Rishda Hariningtias ◽  
Pirim Setiarso

Penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dalam pH asam sebagai sensitizer pada DSSC. Pada penelitian ini teknik ekstraksi yang digunakan adalah teknik maserasi. Sampel ekstrak daun salam dikarakterisasi dengan menggunakan alat instrumen Spektrofotometer UV-Vis dan Voltameter Siklik untuk mengetahui potensi yang dihasilkan oleh molekul zat warna tersebut sebagai sansitizer pada DSSC. Dari spektrum serapan UV-Vis diketahui bahwa ekstrak daun salam mengandung pigmen klorofil, hal ini dikarenakan puncak serapan maksimal ekstrak daun salam berada pada panjang gelombang 468,50 nm yang diduga merupakan klorofil a dan 662, 50 nm yang diduga merupakan klorofil b. Dari karakterisasi dengan menggunakan voltameter siklik didapatkan hasil terbaik pada ekstrak daun salam pH 1 dengan energi gap sebesar 0,60699 eV.


2021 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 154
Author(s):  
Ratno Budi Yanto ◽  
Novrinda Eko Satriawan ◽  
Asdwi Suryani

Pemberian antibiotik pada pasien yang mengalami infeksi piogenik pada kulit di puskesmas proppo belum berdasarkan pada pola kuman dan sensitifitas antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, isolasi serta uji sensitifitas bakteri terhadap beberapa antibiotik sehingga dapat diketahui jenis antibiotik yang paling paten untuk bakteri Staphylococcus aureus. Hasil pengamatan pada isolat pus menunjukkan adanya Staphylococcus aureus dengan ciri kesesuaian. Agar diperoleh bakteri murni dengan jumlah maksimum maka dilakukan isolasi. Telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi ke-4 isolat pus yang tumbuh dan memfermentasi pada plat mannitol salt agar, sel berbentuk bulat bergerombol dan bersifat gram positif baik melalui pewarnaan maupun uji secara biokimia. Hasil uji terhadap Chloramphenicol memiliki nilai rata-rata daya hambat 24.0 mm dengan persentase penggunaan mencapai 75.0 %, sedangkan untuk Cefotaxime sodium memiliki nilai rata-rata zona hambat 10.9 mm dengan persentase penggunaan mencapai 25.0 %. Dapat disimpulkan bahwa ke-4 isolat tersebut kesemuanya diidentifikasi sebagai Staphylococcus aureus dengan zona hambat masing-masing isolat sebesar 23.5 mm, 24.2 mm, 24.0 mm dan 24.3 mm yang menunjukkan sensitif terhadap Chloramphenicol sedangkan zona hambat terhadap Cefotaxime sodium masing-masing isolat adalah 5 mm, 10.5 mm, 14.5 mm dan 13,5 mm yang menunjukkan resisten terhadap penggunaan antibiotik tersebut.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document