LINTAS RUANG Jurnal Pengetahuan & Perancangan Desain Interior
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

45
(FIVE YEARS 15)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Seni Indonesia Yogyakarta

1978-0702

Author(s):  
Ajeng Kusuma

Yogyakarta merupakan satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang dikenal sebagai kota pelajar, kota ini juga berjuluk sebagai kota budaya. Hasil pertimbangan dari 14 kawasan konservasi di Yogyakarta mengerucut pada wilayah Kotagede sebagai salah satu cagar budaya. Eksistensi objek pusaka di Kotagede dianggap relatif baik dan masih terjaga keasliannya. Sejarah mencatat, para raja Nusantara pemeluk agama Islam berganggapan masjid sebagai pelengkap ibukota kerajaan. Konsepsi masjid-makam secara garis besar menjadi suatu sinergi yang tidak dapat terpisahkan dari sejarah Masjid Gedhé Mataram Kotagede sebagai masjid tradisional. Hal menarik dari Masjid Gedhé Mataram Kotagede yakni pada ruang utama terdapat empat tiang sebagai penopang atap, bernama saka guru. Saka guru tidak hanya dimaknai sebagai penopang struktur bangunan, tetapi memiliki makna simbolis tertentu sehingga menarik untuk dikaji. Penelitian menerapkan metode kualitatif dan berproses secara rasionalistik dengan pendekatan semiotika. Pendekatan semiotika model Saussure diggunakan sebab manusia cenderung memiliki keinginan untuk membuat signifikansi makna di atas segalanya. Manifestasi tanda membantu konstruksi utopia spiritual pada Saka Guru. Hasilnya berupa hubungan kosmos, terutama pengalaman manusia saat terkoneksi dengan arah vertikal menghubungkan dunia spatial dan alam kosmos. Saka Guru di Masjid Gedhé Mataram Kotagede memiliki dua orientasi yakni menuju arah kiblat serta arah vertikal menuju hubungan platonik dengan sang pencipta.


Author(s):  
Nancy Halim ◽  
Grace Kattu

Dalam desain interior, kenyamanan sama pentingnya dengan keindahan desain. Tanpa kenyamanan, pengguna hanya dapat menikmati desain sejauh mata berjalan tetapi tidak dapat digunakan oleh pengguna karenanya nilai desain terdegradasi karena desain interior tergantung pada kenyamanan, kualitas, dan estetika. Tanpa kenyamanan dalam desain interior, estetikanya tidak bisa dinikmati. Dengan demikian, kenyamanan dalam desain interior harus hadir pada elemen kunci di interior agar desain dapat ditangkap oleh orang yang melihatnya. Angka yang paling tinggi pada pengguna adalah interior ritel. Desain toko ritel telah mengambil dunia interior dengan sungguh-sungguh, karena ritel selain dari produk yang dijualnya, desain interior sangat mengambil kesuksesan toko ritel. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan, toko-toko telah naik untuk memberikan tuntutan tinggi dalam kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar kebutuhan sehari-hari adalah produk makanan, kebersihan, dan kebutuhan lainnya yang banyak ditemukan di Supermarket yang berada di banyak lokasi pedesaan di Surabaya. Di Surabaya saja, toko ritel adalah jantung dan jiwa terhadap kesehatan keuangan dan interaksi sosialnya di masyarakat lebih lanjut, Supermarket telah tumbuh dalam desain interiornya juga merupakan barang dagangan visual yang dikandungnya. Pada akun itu, penelitian ini berfokus pada analisis lebih lanjut ke dalam kenyamanan yang sesuai dalam desain interior yang menunjukkan apakah objek yang kami teliti, mengambil kenyamanan desain interior karena rencana desain toko. Metode yang digunakan pada penilitian ini adalah metode observasi langsung objek dan analisa. Dalam analisa penilitian, ditemukan bahwa objek yang diteliti masih cukup memenuhi standar kenyamanan interior, meskipun masih ada kekurangan dalam desain yang bisa lebih dikembangkan lagi.


Author(s):  
Yayu Rubiyanti
Keyword(s):  

Situasi yang tidak menentu yang diakibatkan oleh pandemi global COVID-19 serta adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar menyebabkan masyarakat membatasi serta mempersempit aktivitas sosial yang berkaitan dengan kegiatan luar rumah. Pembatasan sosial ini menyebabkan tekanan yang tinggi pada masyarakat, baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Mulai diberlakukannya masa transisi menuju normal baru disambut gembira oleh masyarakat dengan cara melakukan berbagai aktivitas di luar rumah meskioun dengan protokol yang ketat. Tujuan rekreasional seperti jogging, bersepeda menjadi trend setelah masa transisi normal baru diberlakukan. Jenis wisata yang relatif mampu mengakomodir kebiasaan baru masyarakat tersebut adalah wisata ecotourism. Ecotourism dinilai mampu menjawab kebutuhan masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan sekaligus menyediakan berbagai fasilitas yang memenuhi batasan-batasan dalam protokol kesehatan. Salah satu destinasi wisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata ecotourism adalah Desa Wisata Brajan. Desa ini berlokasi tidak terlalu jauh dari pusat kota, sehingga relatif mudah dijangkau.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan kriteria konsep wisata berwawasan ekologis sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki Desa Wisata Bambu Brajan Yogyakarta. Penelitian ini sangat penting dilakukan karena pada masa adaptasi baru transisi pandemi COVID-19 seperti terjadi saat ini juga memunculkan peluang untuk meningkatkan kunjungan wisata. Penelitian ini menggunakan metode design thinking, data penelitian didapatkan dari hasil observasi lapangan serta wawancara. Hasil penelitian yang ditargetkan adalah kriteria model ruang Desa Wisata Brajan yang sesuai dengan kaidah ecotourism pada masa transisi pandemi covid-19.


Author(s):  
Octavianus Cahyono Priyanto

Mendesain ruang pembelajaran komunal adalah sebuah proses sosial-kreatif yang diyakini dapat menghasilkan desain sesuai harapan jika melibatkan calon penggunanya sebanyak mungkin, namun pada praktiknya hal ini dianggap kurang praktis. Biasanya mereka dilibatkan pada survei preferensi visual secara pasif. Namun kini perkembangan teknologi memungkinkan sejumlah besar partisipan terlibat secara aktif membuat usulan desain melalui platform lingkungan virtual secara daring. Pada penelitian ini 178 usulan ruang pembelajaran melalui platform tersebut dikumpulkan dan dipelajari lebih lanjut dengan melibatkan 5 orang pakar. Pada tahap awal didapatkan 20,79 % mendapat nilai di atas rata-rata. Selanjutnya karakteristik dari masing-masing kelompok tersebut dianalisis dengan melibatkan 53 partisipan. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang preferensi pengguna mengenai desain ruang pembelajaran komunal yang ideal.


Author(s):  
Mahdi Nurcahyo

Penelitian ini merupakan kajian untuk menelisik bagaimana sensitivitas indrawi tunanetra dalam menciptakan dan memaknai estetika inklusif pada rumah tinggalnya. Ketidakmampuan indra penglihatan mereka bukan menjadi penghalang melainkan menjadi potensi yang membuka peluang bagi mereka dalam memudahkan aktivitas keseharian di dalam rumah. Sensitivitas indra dan memori yang kuat pada diri tunanetra menyingkap narasi tentang “rumah yang ramah”. Melalui sense of experience, tunanetra memiliki kemampuan subtil dalam membaca bentuk, jenis material, dan skala ruang. Pengalaman indrawi tunanetra tersebut berkelindan dengan proses adaptasi sehingga membutuhkan tahapan khusus untuk menyusun konfigurasi ruang yang ramah untuk mereka huni.


Author(s):  
Danang Febriyantoko

Perpustakan sebagai jantung pendidikan merupakan fasilitas publik yang utama bagi kota Yogyakarta dalam upaya menghasilkan generasi dan sumber daya manusia yang gemar membaca pustaka serta meningkatkan budaya literasi di lingkungan masyarakat. Keberadaan perpustakaan umum di kota Yogyakarta yang setrategis sebagai pusat studi membutuhkan perhatian khusus diberbagai aspek, salah satunya aspek pelayanan pengetahuan yang mendukung seperti aspek desain interior. Aktifitas literasi dalam mencari sumber pustaka memerlukan desain wayfinding yang efektif dan efisien. Orientasi arah serta pola sirkulasi pengunjung terkait zonasi serta sistem penanda ruang merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam mengkaji wayfinding desain interior perpustakaan.


Author(s):  
Setya Budi Astanto
Keyword(s):  

Pasar tradisional adalah tiga layanan publik yang tidak ditutup selama pandemi COVID-19, selain Rumah Sakit dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Regulasi social distancing hampir tidak berlaku di pasar tradisional. Ada apa dengan pasar tradisional di Yogyakarta, betulkah pasar tradsional tidak punya adat-istiadat peraturan turun temurun tentang proksemika. Kebaruan ukuran jarak interaksi antar manusia saat pandemic COVID-19 akan dianalisa menggunakan metode desain berkelanjutan biomimikri. Mencari sumber solusi desain berdasarkan sistem alam semesta. Manfaat penelitian adalah menemukan jarak new normal atau new hidden dimension yang dimiliki oleh kearifan lokal masyarakat Yogyakarta. Berguna bagi ilmu desain pasar new normal dan pasar di masa depan.


Author(s):  
Dyah Ayu Sekarningrum ◽  
Muhammad Gustafian Daffa ◽  
Try Okta Iga Rojavi
Keyword(s):  

Penelitian ini berfokus pada pengaplikasian konsep natural melalui maksimaliasi aspek pencahayaan alami pada Kantor Marketing Gallery The Kalindra. Pada dasarnya cahaya alami merupakan salah satu kebutuhan utama tubuh manusia. Jika manusia tidak mendapatkan paparan cahaya alami yang cukup hal tersebut akan berdampak buruk bagi tubuh, sebaliknya jika tubuh mendapatkan paparan cahaya alami yang cukup pada waktu yang tepat, banyak dampak positif yang akan didapatkan dari aspek fisik maupun psikis. Manusia sendiri setiap harinya melakukan kegiatan seperti bekerja demi bertahan dan menunjang hidup. Dengan sistem bekerja konvensional, manusia dituntut untuk berada di dalam suatu ruang kerja dengan periode waktu tertentu, hal tersebut mengakibatkan kurangnya paparan cahaya alami langsung untuk tubuh. Dengan menggunakan metode Design Thinking, penelitian ini memiliki tujuan akhir untuk menciptakan interior kantor yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya melalui akses langsung dari cahaya alami. Penilitian ini juga akan dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi media tolak ukur efektivitas cahaya alami pada pengaruh yang didapatkan pengguna didalam kantor baik secara fisik maupun psikis.


Author(s):  
Jessica Novia

Lingkungan pembelajaran secara fisik turut berpengaruh dalam berjalannya proses pembelajaran yang efektif. Tujuan dari penulisan adalah melihat seberapa sesuai perancangan lingkungan pembelajaran dalam Sekolah Lentera Harapan Rote dengan metode pembelajaran yang digunakan. Penulis menganalisa data proyek Sekolah Lentera Harapan Rote dari berbagai faktor lingkungan pembelajaran secara fisik, dan membandingkannya dengan teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran. Dari hasil penelitian, dapat terlihat faktor-faktor dari lingkungan pembelajaran yang sudah ideal dalam perancangan lingkungan pembelajaran Sekolah Lentera Harapan, serta aspek yang mempengaruhi perancangan lingkungan pembelajaran.


Author(s):  
Riza Septriani Dewi
Keyword(s):  

Pilihan desain interior ruang tamu rumah tinggal sangat beraneka ragam karena manusia sebagai makhluk sosial, perilaku, sikap dan tindakannya selalu dipengaruhi baik oleh variable-variabel internal seperti motivasi dan persepsi maupun eksternal seperti pemilihan mebel klasik atau mebel modern, sehingga setiap individu memiliki seleranya masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi kenyamanan dan pengaruhnya terhadap pilihan desain mebel ruang tamu oleh penghuni di rumah tinggal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen stimulus-response melalui pendekatan kuantitatif. Stimulus eksperimen yang digunakan berupa simulasi gambar digital interior ruang tamu rumah tinggal dalam 3 kondisi guna mendapatkan respon persepsi dan sikap. Data hasil eksperimen dianalisis menggunakan ANOVA, menunjukkan bahwa (1) penggunaan mebel klasik Indonesia yang paling mempengaruhi persepsi dan pilihan desain responden; (2) ditemukan juga hubungan antara persepsi dan sikap kaitannya dengan proses persepsi dapat membangkitkan emosi dan mempengaruhi sikap responden, hal ini sejalan dengan mekanisme persepsi dimana kontribusi mebel klasik dapat mempengaruhi persepsi dan munculnya sikap responden di ruang tamu rumah tinggal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document