Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

129
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By "Faculty Of Education And Teacher Training, Jambi University"

2621-1246, 1412-8241

2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Peniarti Peniarti ◽  
Rosyani Rosyani ◽  
Elwamendri Elwamendri

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan sawah pada tingkat petani dan mengetahui perbedaan penerimaan usahatani petani yang mengalihkan lahan sebelum dan sesudah alih fungsi di Desa Koto Dian dan Koto Tuo. Faktor-faktor alih fungsi adalah tingkatusia, lama pendidikan, luaslahan, jumlah tanggungan, dan pengalaman bertani. Metode pengambilan data diambil dari data primer dan sekunder. Data diolah dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan hubungan faktor-faktor alih fungsi lahan sawah, kemudian digunakan analisis uji beda dua rata-rata untuk mengetahui perbedaan penerimaan usahatani petani yang mengalih fungsikan lahan sawah sebelum dan sesudah alih fungsi lahan. Dengan jumlah responden sebanyak 37 petani yang mengalihkan sebagian lahan dan 20 petani responden yang mengalihkan semua lahan. Hasil analisis deskriptif yang menggambarkan hubungan faktor-faktor alih fungsi lahan adalah semakin tinggi tingkat usia, maka semakin tinggi tingkat alih fungsi lahan; semakin rendah tingkat pendidikan seorang petani, maka semakin tinggi tingkat alih fungsi lahan; semakin luas kepemilikan lahan, maka peluang petani untuk mengalih fungsikan lahannya lebihkecil; semakin banyak jumlah tanggungan yang harus ditanggung, maka alih fungsilahan akan semakin tinggi; dan semakin lama pengalaman dalam berusahatani, maka akan semakin berat dalam pengambilan keputusan untuk alih fungsi lahan. Kata kunci: hubungan faktor-faktor, alih fungsi lahan sawah, penerimaan usahatani.


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 2
Author(s):  
Reazi Agusman ◽  
Irnad Irnad ◽  
Melli Suryanti

This study aims to is to find factors affecting loyalty consumers fast food restaurant in Bengkulu City seen from approach extended marketing mix (7p). Variable latent used in this research was extended marketing mix , demografy , customer satisfaction and loyalty consumers. A method of the sample collection with accidental where the sample collection on coincidence and the method of analysis the data used was structural equation modelling (SEM). The method for data analysis was Structural Equation Modeling to examine the causal relationship between observed variables. This study uses two-stage method, where first phased measurement Confirmatory Factor Analysis (CFA) and the second stage measurement was Second Order Confirmatory Factor Analysis (CFA-2). From the Googness Of Fit (GOF) 1 a gauge that indicates match a less well, 5 size gof showing match quite good (marginal fit) and 10 size gof showing match the best good fit. So that it can be concluded that match a whole model is good. The final result of this study shows the variables that make up the extended marketing mix is ​​product, price, place, physical evidence and process where this variable has a significant effect on loyalty both direct relationship and consumer satisfaction variable as Intervening variable. While the demographic variables have no significant effect on loyalty variable directly or indirect relationship with satisfaction as intervening variable.   Keywords: Loyalty, Extended Marketing Mix, SEM, CFA and GOF


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 12
Author(s):  
Ana Puja Prihatin ◽  
Aprollita Aprollita ◽  
Tri Suratno

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas kerja petani sayuran dan mengetahui hubungan penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja petani sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Penentuan lokasi ditentukan secara purposive dan penentuan responden dilakukan menggunakan teknik simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui produktivitas kerja petani sayuran. Untuk mengetahui hubungan penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja petani sayuran digunakan analisis statistika non parametrik melalui uji Chi Square (x2). Hasil penelitian menunjukkan Produktivitas kerja petani sayuran dilokasi penelitian masih tergolong rendah yaitu sebesar 43%. Tinggi rendahnya produktivitas kerja petani sayuran dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan petani dan besarnya penerimaan yang diterima oleh petani. Penerimaan yaitu produksi dikali harga. Seringkali harga yang berlaku dikalangan petani sayuran masih tergolong rendah dan berada di bawah harga pasar, harga yang rendah tentu akan mempengaruhi besar kecilnya penerimaan serta produktivitas kerja petani.Terdapat hubungan yang nyata antara penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja petani sayuran di kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi sebesar 67,83%, hal ini menunjukkan bahwa semakin sering petani mendapatkan kegiatan penyuluhan pertanian maka petani akan semakin terdorong untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Kata Kunci : Penyuluhan, Produktivitas Kerja, Petani


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Noli Putri Lika ◽  
Saad Murdy ◽  
Riri Oktari Ulma

Penelitian ini ditujukan untuk : 1) mengetahui besar biaya, penerimaan dan keuntungan usaha dari agroindustri dodol kentang Lubuk Nagodang di Kabupaten Kerinci, 2) mengetahui kondisi dan menentukan posisi agroindustri dodol kentang Lubuk Nagodang di Kabupaten Kerinci, 3) memformulasikan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh agroindustri dodol kentang Lubuk Nagodang di Kabupaten Kerinci. Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 14-31 Juli 2016. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan analisis usaha dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) biaya total agroindustri dodol kentang Lubuk Nagodang adalah sebesar Rp .2.238.615 dan penerimaan sebesar Rp. 5.864.000, sehingga keuntungan yang diperoleh pengrajin dodol kentang Lubuk Nagodang sebesar Rp. 3.625.385 per proses produksi, 2) identifikasi lingkungan agroindustri menunjukkan posisi agroindustri dodol kentang Lubuk Nagodang di Kabupaten Kerinci berada pada kuadran I dengan titik kuadran (0,08;0,14) mendukung kebijakan pertumbuhan agrresive, 3) alternatif strategi yang dapat diterapkan untuk memajukan agroindustri dodol kentang Lubuk Nagodang yaitu : a) bekerjasama dengan pemerintah dalam pengembangan agroindustri dodol kentang, b) meningkatkan kualitas, kuantitas dan memperluas pangsa pasar produksi dodol kentang Lubuk Nagodang melalui peningkatan kemampuan teknis tenaga kerja dan kerja sama dengan pemasok bahan baku kentang, c) memodifikasi kemasan untuk dapat meningkatkan daya tarik produk. Kata Kunci : Strategi Pengembangan , Dodol Kentang, Analisis Usaha, Analisis SWOT


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Nurdiana Chaidir ◽  
Dompak Napitupulu ◽  
Idris Sardi

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan agroindustri ikan patin di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroindustri ikan patin memiliki sejumlah faktor kekuatan, yaitu modal, lokasi, tenaga kerja, kualitas produk, dan teknologi. Disamping faktor kekuatan yang dimiliki, perkembangan industri ini juga didukung oleh faktor ekternal yang dapat menjadi peluang agar perusahaan ini dapat berkembang yakni: jumlah pesaing, jumlah pedagang, kemasan yang baik, konsumen, harga, serta komitmen pemerintah. Disisi lain, pengembangan industri ini juga memiliki sejumlah kelemahan dan ancaman yakni: permintaan berfluktuasi, akses, dan kurangnya promosi dalam pemasaran. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa dengan sejumlah faktor internal dan eksternal perusahaan agroindustri ikan patin tersebut, posisi perkembangan industri ini berada pada kuadran 1 (satu). Dengan dmikian, strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha ini adalah strategi agresif (aggressive strategy) yang dapat dilakukan dengan: (1) meningkatkan modal, (2) mempertahankan mutu produk, (3) memperluas wilayah pemasaran, (4) meningkatkan kegiatan promosi, (5) pengembangan produk, serta (6) memanfaatkan bantuan maupun dukungan dari pemerintah secara maksimal. Kata Kunci : Ikan Patin, SWOT, Strategi


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Novia Anjani ◽  
Adlaida Malik ◽  
Yanuar Fitri

Kopi luwak merupakan salah satu produk olahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memanfaatkan kopi kotoran luwak sebagai bahan baku. Nilai tambah yang cukup tinggi dan terjaminnya ketersediaan bahan baku menjadi prospek yang baik dalam pengembangan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan agroindustri kopi luwak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November hingga 23 Desember 2015. Data yang diambil dalam penelitian adalah data selama 6 bulan pada periode Juni - November 2015. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive) yang terdiri dari pihak internal dan eksternal dengan pertimbangan bahwa responden memiliki kaitan dan memahami perkembangan usaha agroindustri kopi luwak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Responden internal yaitu pemilik atau pimpinan agroindustri (3 orang), responden eksternal berasal dari dinas-dinas dan instansi terkait (4 orang). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan analisis SWOT. Hasil analisis data lingkungan agroindustri melalui matriks IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa pada matriks strategis internal, total nilai kekuatan lebih besar dibandingkan dengan total nilai kelemahan. Pada matriks strategis eksternal, total nilai peluang lebih besar dibandingkan dengan total nilai ancaman, sehingga usaha agroindustri kopi luwak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada pada posisi Aggressive Strategy. Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT, dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang maka alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh usaha agroindustri kopi luwak yaitu: 1) peningkatan jumlah produksi, 2) diversifikasi dan modifikasi kemasan, 3) perluasan jangkauan pemasaran dan 4) bekerjasama dan menanggapi respon pemerintah. Kata Kunci: Strategi Pengembangan, Kopi Luwak dan Analisis SWOT.


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 4
Author(s):  
Ebi Febriansyah ◽  
Dewi Sri Nurchaini ◽  
Zakky Fathoni

Penelitian ini bertujuan (i) untuk mengetahui pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan di lokasi penelitian (ii) peranan program Desa Mandiri Pangan dalam peningkatan pendapatan usahatani dilokasi penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data dianalisis secara deskriptif melalui tabel distribusi frekuensi. Uji analisis yang digunakan adalah uji statistik parametrik dengan metode uji t beda dua rata-rata. Berdasarkan hasil di lapangan bahwa kegiatan pelaksanaan program Desa Mandiri Pangan di lokasi penelitian telah sesuai dengan anjuran dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani program sebesar Rp Rp. 6.032.544,-/ha /tahun dan rata-rata pendapatan petani non program sebesar Rp Rp. 4.499.884,-/ha/tahun. Terdapat perbedaan pendapatan antara petani program dan petani non program Desa Mandiri Pangan yaitu besar rata-rata pendapatan yang diterima petani program lebih besar dibandingkan rata – rata pendapatan petani non program Desa Mandiri Pangan di lokasi penelitian. Hasil pengujian dengan uji beda dua rata-rata diperoleh bahwa tingkat perbedaan pendapatan antara petani yang mengikuti program Desa Mandiri Pangan dan pendapatan petani yang tidak mengikuti program Desa Mandiri Pangan sebesar 5,193 t-hitung > dari t-tabel 1,662 pada taraf kepercayaan 95 %. Kata kunci : Program Desa Mandiri Pangan, Pendapatan Usahatani, Perbedaan Pendapatan


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 3
Author(s):  
Anita Hanum ◽  
Yusma Damayanti ◽  
Elwamendri Elwamendri
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran agroindustri berbahan baku nenas di Kabupaten Muaro Jambi, untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas menjadi dodol nenas, nenas goreng dan selai nenas di Kabupaten Muaro Jambi, untuk membandingkan nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas menjadi dodol nenas, nenas goreng dan selai nenas di Kabupaten Muaro Jambi, dan untuk membandingkan nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas pada setiap agroindustri yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum agroindustri berbahan baku nenas, untuk menghitung nilai tambah digunakan metode Hayami dan untuk membandingkan nilai tambah digunakan uji statistik Analisis Varians Satu Arah (one way ANOVA). Hasil penelitian diperoleh besarannya nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas menjadi selai nenas ialah sebesar Rp. 4.587,12, pengolahan nenas menjadi dodol nenas ialah sebesar Rp. 13.717,77 dan pengolahan nenas menjadi nenas goreng ialah sebesar Rp. 17.937,10. Persentase perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk selai nenas dan dodol nenas adalah 65%, perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk dodol nenas dan nenas goreng adalah 27% sedangkan perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk selai nenas dan nenas goreng adaalah 74%. Persentase perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk nenas goreng pada agroindustri “A” sebesar 14%, “B” sebesar 14%, “C” sebesar 16%, “D” sebesar 15%, “E” sebesar 19% dan “F” sebesar 23%. Namun setelah dilakukan uji statistik analisis varians satu arah (one way ANOVA) perbedaan nilai tambah tidak nyata (signifakan). Kata Kunci : Selai Nenas, Dodol Nenas, Nenas Goreng


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Ridho Iskandar ◽  
Saidin Nainggolan ◽  
Emy Kernalis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui besarnya struktur biaya dan keuntungan yang diperoleh dari usahatani kelapa sawit swadaya murni di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi (2) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keuntungan usahatani kelapa sawit swadaya murni di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis Deskriftif Kuantitatif yaitu analisis keuntungan yang terdiri dari analisis penerimaan dan biaya produksi untuk usahatani kelapa sawit (swadaya murni). Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) digunakan metode Analisis Regresi Linier Berganda. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 November 2015 sampai dengan 01 Desember 2015. Hasil penelitian ini menunjukan (1) rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh petani sebesar Rp.33.154.125/tahun dan rata- rata biaya yang dikeluarkan oleh petani per hektarnya sebesar Rp.9.688.247/Ha/tahun. Rata-rata keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) sebesar Rp.51.541.875/tahun dan rata-rata keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) per hektarnya sebesar Rp.15.641.177/Ha/Tahun. (2) faktor biaya pupuk urea, biaya pupuk lain, biaya tenaga kerja, luas lahan dan umur tanaman (dummy) secara bersama- sama berpengaruh sangat nyata terhadap keuntungan usahatani kelapa sawit (swadaya murni) di daerah penelitian. Sedangkan secara parsial biaya pupuk urea dan biaya pupuk lain (non urea) berpengaruh negatif terhadap keuntungan usahatani kelapa sawit swadaya murni. Dari hasil penelitian diharapkan Perlu adanya bantuan oleh pemerintah, sehingga petani mampu memperluas usahatani kelapa sawitnya Kata kunci : Keuntungan, Usahatani Kelapa Sawit, dan Faktor Produksi


2018 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Satriadi Satriadi ◽  
Arsyad Lubis ◽  
Aprollita Aprollita

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan kerja penyuluh pertanian, mengetahui kinerja penyuluh pertanian, dan mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang disesuaiakan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini sudah dilakukan pada tanggal 17 maret sampai dengan 18 april 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus yaitu dengan mengambil semua responden berdasarkan kecamatan yang mempunyai produktivitas tertinggi. Kecamatan yang mempunyai produktivitas padi tertinggi yaitu Kecamatan Batang Asam dan Kecamatan Seyerang, sehingga total sampel sebanyak 12 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder sedangkan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan pencatatan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja penyuluh pertanian diukur dengan menggunakan Skala Likert, sedangkan kinerja penyuluh diukur dengan mengikuti ketetapan dari permentan (2013) dan untuk mengetahui derajat hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja penyuluh pertanian digunakan uji korelasi Rank Sperman (rs). Hasil penelitian menunjukan Tingkat kepuasan kerja penyuluh di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagian besar berada pada kategori sedang, sedangkan Tingkat kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagian besar berada pada tingkat cukup dan Hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tingkat kepercayaan 95 persen terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja penyuluh. Kata kunci : Penyuluh, Kepuasan Kerja dan Kinerja Penyuluh Pertanian


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document