Jurnal Mesin Nusantara
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

38
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Nusantara Pgri Kediri

2621-9506

2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 112-121
Author(s):  
Hesti Istiqlaliyah
Keyword(s):  

Saat ini UMKM (Usaha Menengah, Kecil Masyarakat) yang bergerak dibidang pangan sedang berkembang pesat. Salah satunya adalah industri keripik umbi. Untuk membantu meningkatkan kapasitas produksi dan kualitasnya maka dibutuhkan suatu teknologi dalam melakukan proses produksinya. Mesin pembuat keripik umbi dengan aplikasi sistem pneumatik dirancang untuk membantu UMKM guna untuk meningkatkan kapasitas, kualitas dan mempercepat proses pengolahan keripik umbi. Dalam merancang bangun rangka mesin pembuat keripik umbi ini meliputi beberapa tahapan yaitu pemilihan bahan, pemotongan bahan, perakitan, pengelasan, dilanjutkan proses finishing, serta uji kinerja. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan pembuatan rangka material yang digunakan adalah tipe baja siku ST 37 dimensi 50 mm x 50 mm x 3 mm dan tipe strip 50 mm x 5 mm dengan ukuran sebagai berikut : (Rangka Keseluruhan P = 2700 mm), (Rangka Sistem pneumatik P = 800 mm, L = 600 mm T 450 mm), ( Rangka Sistem Perajang, Sistem Penggoreng Dan Sistem Pneumatik P = 1500 Mm, L = 800 mm, T 1200 mm), (Rangka Sistem Peniris P = 300mm, L = 300 mm, T 120 mm). Dari hasil perhitumgan bahwa gaya reaksi pembebanan pada rangka sistem pencuci yang terjadi pada titik A ( Ray) sebesar 87.5 N dan pada titik B (RBy) sebesar 87.5 N. Kemudian pada rangka sistem penggoreng gaya reaksi yang terjadi pada titik A (RAy) sebesar 50 N dan pada titik B (RBy) sebesar 50 N. RBy). Rangka Menggunakan sambungan las butt joint dan transverse fillet dengan las smaw, tebal pengelasan minimum 3mm, gaya yang diizinkan untuk sambungan las maksimum 3600 N untuk butt joint dan 2545,2 N untuk transverse fillet, dan sambungan las menerima beban 190 N jadi sambungan las aman menerima beban.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 92-101
Author(s):  
Nuryosuwito Nuryosuwito ◽  
Mokhamad Amirudin Ibnu Rosydi ◽  
Hesti Istiqlaliyah
Keyword(s):  

Penelitian ini dilatarbelakangi karena semakin menumpuknya sampah plastik yang sulit terurai mengakibatkan pencemaran lingkungan. Dalam hal ini peneliti mengaitkan permasalahan yang ada di masyarakat dengan mencoba memanfaatkan sampah plastik jenis HDPE sebagai bahan bakar alternatif dengan menggunakan proses pyrolysis. Pyrolysis sendiri adalah pengolahan sampah dengan menggunakan metode thermal atau metode pembakaran tanpa menggunakan oksigen. Tujuan dari penelitian ini adalah ntuk mengetahui pemanfaatan sampah plastik jenis HDPE menjadi bahan bakar alternatif dengan proses pyrolysis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental nyata. Dengan bahan sebagai variabel bebas dan nialai viskositas, densitas serta flash point sebagai variabel terikatnya. Sementara suhu kondensor dan tekanan sebagai variabel kontrol. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada suhu 250 ºC hasil cair berwarna pekat dan terdapat endapan, dengan nilai viskositas 0,3 dPa.S, Densitas 750 Kg/m3 dan Flash point 34 ºC. selanjutnya pada suhu 300 ºC hasil cair berwarna merah tua jernih tanpa adanya endapan hasil cair dari suhu 300 ºC ini merupakan hasil cair terbaik dibandingkan dengan suhu yang lain dengan nilai viskositas 0,29 dPa.S, Densitas 740 Kg/m3 dan Flash point 32 ºC. Pada suhu 350 ºC hasil cair berwarna merah tua jernih seperti pada suhu 300 ºC tetapi pada suhu 350 ºC terdapat endapan, dengan nilai viskositas 0,3 dPa.S, Densitas 750 Kg/m3 dan Flash point 33 ºC. pada suhu 400 ºC hasil cair berwarna pekat dan terdapat banyak endapan dengan nilai viskositas 0,31 dPa.S, Densitas 760 Kg/m3 dan Flash point 34 ºC.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 82-91
Author(s):  
Fatkur Rhohman

Salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani cengkeh adalah dengan cara melakukan efisiensi pembiayaan pada pemrosesan cengkeh. Salah satu poin yang bisa lakukan efisiensi adalah pada proses perontokan bunga cengkeh dari batangnya sebelum dilakukan pengeringan. Karena pada proses tersebut, pada umumnya masih dilakukan dengan cara manual, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak, yang otomatis akan meningkatkan pembiayaan untuk upah tenaga kerja tersebut. Untuk mengefisiensi proses tersebut, perlu digunakan bantuan mesin yang bisa membantu merontokkan dengan lebih cepat dengan tenaga kerja yang sedikit. Namun mesin perontok di pasaran pada umumnya memiliki kapasitas besar dengan biaya yang mahal. Dari survey yang di peroleh, untuk kapasitas 100kg, bisa di beli dengan harga 20 juta rupiah. Tentu saja harga tersebut terbilang mahal untuk petani cengkeh rumahan. Sehingga salah satu solusi yang bisa digunakan adalah dengan membuat mesin perontok cengkeh dengan kapasitas kecil. Tujuannya agar bisa digunakan oleh petani rumahan, dengan harga terjangkau. Dari penelitian ini diperoleh hasil berupa alat perontok cengkeh dengan kapasitas 5 kg yang bisa dibuat dengan biaya sekitar 1,5 juta rupiah.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 62-71
Author(s):  
Muharom Muharom

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kue Pudak Di Gresik sangat banyak jumlahnya, namun UMKM tersebut memiliki beberapa permasalahan salah satunya yaitu dalam proses produksinya rata-rata belum tersentuh Teknologi Tepat Guna (TTG) sehingga pertumbuhannya kurang maksimal karena masih dilakukan secara manual. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang desain mesin produksi pudak yang inovatif dengan mempertimbangkan prioritas keinginan konsumen atau pengguna sebagai dasar menentukan urutan spesifikasi mesin untuk meningkatkan kualitas, efektifitas, dan meningkatkan kapasitas hasil produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Quality Function Deployment (QFD) untuk menentukan atribut kebutuhan konsumen terhadap mesin produksi pudak dan tingkat kepentingan, serta ditentukan urutan prioritas spesifikasi mesin dengan metode Analytical Hierachy Process (AHP). Hasil penelitian menghasilkan desain mesin pudak yang mampu memenuhi keinginan UMKM dengan prioritas mesin yang tidak mudah rusak dengan bobot prioritas sebesar 0,252 dan atribut respon teknis yang diprioritaskan yaitu mesin memiliki tombol otomatis dengan nilai keterkaitan sebesar 21.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 102-111
Author(s):  
Yasinta Sindy Pramesti ◽  
Ali Akbar

Furnace adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan. Penggunaan furnace diantaranya adalah annealing, normalizing, tempering, galvanizing. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perpindahan panas (heat transfer) pada electric furnace yang telah dibangun. Analisa yang dibahas meliputi kecepatan pencapaian panas, laju perpindahan panas, dan daya listrik. Electric furnace ini menggunakan 3 fasa. Lapisan dinding furnace yang digunakan meliputi semen tahan api, bata tahan api, dan glasswoll. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa selang waktu electric furnace untuk mencapai suhu 1.000°C diperlukan waktu 3.060 detik atau 51 menit. Laju perpindahan panas yang dihasilkan yaitu 19,46 Watt dan daya listrik yang digunakan sebesar 14.202,82 Watt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju perpindahan panas cukup besar sehingga waktu untuk mencapai suhu maksimal relative singkat. Namun hal ini berbanding terbalik dengan konsumsi daya listrik yang digunakan. Daya listrik yang digunakan besar karena menggunakan rangkaian 3 fasa.


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 72-81
Author(s):  
Kristomus Boimau

Penggunaan serat alam sebagai bahan penguat dalam bidang rekayasa material komposit polimer semakin diminati oleh peneliti dan juga oleh praktisi dunia industri. Hal ini disebakan karena serat alam tidak mencemari lingkungan dan mudah didaur ulang, sedangkan limbah serat sintesis sebaliknya mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang serat agave cantula terhadap sifat bending komposite polyester. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat agave cantula, matrik poliester dan NaOH. Serat diperoleh dari batang daun agave cantula yang diserut menggunakan pisau. Sebelum serat digunakan sebagai penguat pada penelitian ini, terlebih dahulu serat diberi perlakuan perendaman dalam larutan alkali dengan konsentrasi larutan sebesar 2% selama 4 jam. Setelah perendaman, serat dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan NaOH dari serat. Panjang serat yang digunakan adalah 2cm, 4cm dan 6cm. Komposisi campuran serat dan matrik didasarkan pada aturan Rule of Mixture (RoM), dengan fraksi volume serat sebesar 30%. Komposit dicetak dengan metode  hand ly up diikuti penekanan selama 24 jam, sedangkan specimen uji bending dibuat sesuai standar ASTM D790 dan diuji dengan alat uji UTM.  Hasil pengujian bending menunjukan bahwa komposit yang diperkuat oleh serat yang diberi perlakuan alkali memiliki kekuatan bending yang lebih tinggi dibandingkan dengan komposit berpenguat serat tanpa perlakuan alkali. Komposit dengan panjang 6 cm memiliki nilai tegangan bending yang lebih tinggi dibandingkan dengan pajang 2 cm dan 4 cm. 


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 55-61
Author(s):  
Ahmad Doni Mutiara Bahtiar
Keyword(s):  

Rekayasa cangkang keong sawah (Pilla Ampellacea) ini adalah upaya pemanfaaatan limbah cangkang keong sawah yang selama ini hanya dibuang begitu saja supaya mempunyai nilai lebih yang bermanfaat untuk masyarakat.  Serta cangkang keong sawah mudah untuk diternakan dan hidup bebas di daerah tropis seperti di Indonesia. Penelitian ini mengusulkan sebuah gagasan baru menggunakan cangkah keoang sawah sebagai membrane penyaring air kran di perumahan untuk mengikat logam-logam yang berbahaya  apabila dikonsumsi oleh manusia. Selain logam-logam yang berbahaya juga mengikat bakteri e-coli yang menyebabkan diare. Cangkang keong sawah tersebut dicuci dengan larutan asam asetat dan disikat sampai bersih. Kemudian di giling sampai berbentuk serbuk dan mengalami berbagai macam perlakuan sampai terbentuk membran saringan air. Penelitian ini sebagai awal untuk mengatahui kemampuan keefetifan cangkang keong sawah sebagai media untuk menyaring air dalam mengikat logam dan bakteri di air. Tentunya penelitian berikutnya akan tetap dilaksanakan untuk mengetahui seberapa kemampuan teknis dari kekuatan membran terhadap tekanan air.Untuk mengetahui membran yang efektif untuk menyaring air dari kran perumahan maka dilakukan variasi ketebalan membran yaitu 2,4,6,8 mm


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 29-36
Author(s):  
Supriyanto Supriyanto ◽  
Ismanto Ismanto
Keyword(s):  

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh holding time dengan menggunakan media arang kayu jati terhadap kekerasan baja ST-37. Teknik holding time yang digunakan adalah pack carburizing. Proses pack carburizing dilakukan pada suhu 900oC. Media pendingin yang digunakan adalah oli. Analisa data menggunakan pendelatan kuantitatif deskriptif. Tahapan penelitian ada lima, yaitu (1) Perencanaan, (2) Uji coba, (3) Olah data, (4) Analisa, dan (5) penarikan simpulan. Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa nilai kekerasan yang paling tinggi didapatkan dari perlakuan holding time selama 90 menit


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 46-54
Author(s):  
Dwi Handoko

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan metal matrix composite dari bahan serbuk tembaga murni yang akan dipadu dengan bahan penguat berupa serbuk grafit yang dilanjutkan dengan pengujian pada mesin EDM. Metode pencampuran kedua material ini dilakukan dengan proses Powder metalurgi melalui tahapan pencampuran (mixing), penekanan (compaction) dan dilanjutkan dengan proses pemanasan dengan suhu 800 oC(sintering). Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh tekanan akibat proses powder metalurgi terhadap laju keausan material (MRR) dan laju keausan elektroda (ERR) pada material baja ST.37 mesin EDM Chimer EZ Dengan parameter pemakan tetap, arus 2 Amper dan kedalaman 5 mm. Pengujian yang dilakukan yaitu kekerasan dan struktur mikro. Dari hasil penelitian ini menunjukkan dengan semakin meningkatnya tekanan kompaksi laju keausan material MRR dan kekerasan semakin meningkat, sementara laju keausan terendahi terjadi pada tekanan kompaksi 25.000 KN


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 17-28
Author(s):  
Adhan Efendi ◽  
Yohanes Sinung Nugroho ◽  
Muhammad Fahmi

Penelitian ini merupakan penelitian analisis. Tahapan penelitian di mulai dengan tim peneliti melakukan observasi menggunakan metode HIRA di laboratorium motor bakar Politeknik Negeri Subang. Data yang didapatkan kemudian di analisis dengan pengukuran yang digunakan dalam Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS). Berdasarkan hasil temuan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa (1) ditemukan 9 bahaya (hazard) di laboratorium motor bakar Politeknik Negeri Subang. Dari 9 bahaya tersebut terdiri dari 1 bahaya dalam kategori 3H (high) yaitu penempatan posisi motor terlalu berdekatan dan tidak menggunakan APD; 2 bahaya dalam kategori 2M (medium), dan 6 bahaya masuk kategori L (low). Tidak ada yang masuk dalam kategori bahaya ekstrem; (2) Rekomendasi tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya di laboratorium motor bakar Politeknik Negeri Subang yaitu pembuatan SOP laboratorium, penataan kembali tata ruang dan peralatan, serta pemberian instruksi sebelum dan sesudah mahasiswa praktikum.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document