Jurnal Rekam Medic
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 12)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Kesehatan Helvetia

2614-6398

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 131-141
Author(s):  
Ennyl Marzia
Keyword(s):  

Salah satu sektor industri yang perlu mendapat perhatian khusus dalam hal beban kerja SDM adalah rumah sakit. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di RSUD Aceh Singkil, diketahui bahwa dalam pembagian tugas di instalasi rekam medis petugas yang berprofesi rekam medis mendapat tugas yang lebih banyak dari petugas non rekam medis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode pendekatan studi kasus untuk mengetahui dan mengidentifikasi bagaimana pengaruh beban kerja terhadap kinerja pegawai pada instalasi rekam medis di RSUD Aceh Singkil tahun 2019 yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2019. Informan penelitian ini berjumlah enam orang yang diperoleh dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian didapatkan pelaksanaan uraian tugas rekam medis masih tumpang tindih. Beban kerja di Instalasi Rekam Medis tidak merata. Kesimpulan penelitian ini adalah pelaksanan uraian tugas rekam medis masih tumpang tindih. Beban kerja rekam medis mempengaruhi kinerja pegawai.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-24
Author(s):  
Dira Asifa
Keyword(s):  

Pendahuluan; Berhasilnya organisasi dalam mencapai tujuan bukan hanya tergantung kepada kepemimpinan dan gaya kepemimpinan, juga bergantung pada kualitas SDM yaitu tentang kedisiplinan pegawai nya. Tanpa kedisiplinan kerja yang tinggi maka tugas atau pekejaan yang akan dilaksanankan tidak akan mencapai hasil yang maksimal sehingga tujuan organisasi dapat tidak tercapai dengan baik. Terdapat permasalahan di Puskesmas Pekan Labuhan yaitu tingkat disiplin kerja pegawai masih kurang baik terutama dalam hal ketaatan terhadap waktu, misalnya dalam hal tidak mematuhi ketentuan jam kerja dan tidak tepat waktu dalam penyelesaian tugas serta jarang menggunakan atribut yang lengkap seperti bad nama. Tujuan; untuk menganalisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Puskesmas Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2018. Metode; Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 39 pegawai dan sampel diperoleh dengan menggunakan teknik Total Sampling. Hasil; Dari tabel uji univariat didapatkan hasil bahwa dari 4 variabel gaya kepemimpinan, mayoritas pegawai mengatakan bahwa kepala puskesmas pekan labuhan memiliki gaya kepemimpinan bebas dengan disiplin kerja pegawai sedang. Sementara berdasarkan uji bivariat menggunakan Chi-square didapatkan hasil bahwa ada 3 gaya kepemimpinan yang berpengaruh dengan disiplin kerja yaitu gaya kepemimpinan demokratik, gaya kepemimpinan birokratik dan gaya kepemimpinan bebas Kesimpulan dan saran; Hasilnya dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan kepala puskesmas pekan labuhan menggunakan gaya kepemimpinan bebas serta memiliki disiplin kerja yang sedang. Disarankan agar kepala puskesmas pekan labuhan bisa menerapkan gaya kepemimpinan birokratis agar disiplin kerja pegawai dapat lebih baik lagi, kepala puskesmas juga harus bisa bersikap lebih tegas lagi dalam memimpin para pegawai nya yang melanggar aturan, lebih bisa menjalin kedekatan dengan semua pegawai, serta lebih bisa lagi mempertimbangkan saran ataupun pendapat dari para pegawai nya. Untuk para pegawai juga agar lebih bisa menaati peraturan yang telah dibuat, lebih ditingkatkan lagi semangat dalam bekerja sehingga timbul rasa tanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan serta lebih bisa lagi ditingkatkan komunikasi antara semua pegawai dengan pimpinan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25-35
Author(s):  
Fahnidar Rahmah
Keyword(s):  

 Pendahuluan; Keberhasilan rumah sakit diperoleh dari kerja sama seluruh tenaga kesehatan yang ada didalamnya. Penilaian kinerja perawat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian kinerja perawat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Perawat yang merasa puas dalam bekerja akan merasa senang terhadap pekerjaanya sehingga dapat meningkatkan kinerja. Terdapat permasalahan di Rumah Sakit Bandung yaitu tingkat kinerja perawat masih kurang baik yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat, terutama dalam hal penerimaan insentif yang tergolong kecil dan kurang efektifnya komunikasi antar sesama perawat. Tujuan; untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja perawat. Metode; Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 50 perawat rawat inap. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil; penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaji, promosi, dan komunikasi dengan kinerja perawat. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara gaji (p =0,000 ), promosi (p= 0,005 ), Komunikasi (p= 0,001), terhadap kinerja perawat. Adapun variabel yang tidak berpengaruh yaitu pengawasan dengan kinerja perawat diperoleh nilai Pvalue = 0,073 (Pvalue 0,05), artinya Ho diterima, ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kepuasan pengawasan dengan Kinerja Perawat di RS Bandung Medan.   Berdasarkan hasil uji dari keempat variabel yang berpengaruh terhadap kinerja tersebut, diketahui variabel gaji adalah variabel yang memiliki pengaruh paling dominan.  Kesimpulan;  terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja perawat. Disarankan kepada pimpinan Rumah Sakit Bandung agar meningkatkan jumlah gaji dan khususnya dalam pemberian insentif yang lebih adil, karena gaji merupakan kepuasan kerja yang memiliki pengaruh paling besar bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dan bagi perawat rawat diharapkan mampu menjalin hubungan sesama rekan kerja yang baik, bekerja sama, saling membantu, sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 142-151
Author(s):  
Cut Adelina Miranda
Keyword(s):  

Penilaian kepuasan pasien penting untuk dilakukan karena merupakan bagian dari mutu pelayanan, berhubungan dengan pemasaran, dan prioritas peningkatan pelayanan.Desain penelitian menggunakan rancangan crossectionaldengan tujuanuntuk Menganalisis Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rawat Jalan UPTD Puskesmas Langsa Kota.Populasi  sebanyak 96 orang. Sampel penelitian berjumlah 96 respondendengan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwadari Uji bivariate menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai hubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan karena nilai p value 0.05.Uji Hipotesis dengan bahwa waktu penyelesaian dan sarana prasarana mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien dikarenakan p-value (Sig)0.05.sedangkan 8 (delapan) variabel lainnya tidak mempunyai pengaruh dikarenakan p-value (Sig)0.05. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,446 yang berarti mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu kepuasan pasiensebesar 44,6%. Kesimpulan dari semua variabel tersebut ternyata Uji bivariate menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai hubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan karena nilai p value 0.05.Kepala UPTD Puskesmas Langsa Kota sebaiknya lebih meningkatkan pengawasan dalam kelengkapan pencatatan rekam medik pasien supaya terjaga kelangsungan pelayanan.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 101-115
Author(s):  
Agusdiana Agusdiana
Keyword(s):  

Pendahuluan : Penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang baik tidak terbatas pada kesembuhan penyakit secara fisik, tetapi juga terhadap sikap, pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam memberikan pelayanan, komunikasi, informasi, sopan santun, tepat waktu, tanggap dan tersedianya sarana serta lingkungan fisik yang memadai. Tujuan : Untuk menganalisisPengaruh Kualitas pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Ruang Penyakit Dalam di RSUD dr. Fauziah Bireuen  . Metode :Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan design cross sectional yang dilakukan di RSUD dr. Fauziah Bireuen dengan tujuan untuk menganalisisPengaruh Kualitas pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Ruang Penyakit Dalam di RSUD dr. Fauziah Bireuen  . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Ruang Penyakit Dalam sebanyak 180 orang dengan sampel dalam penelitian sebanyak 124 orang. Analisa data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat.Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel kompetensi teknis dengan nilai p= 0,000 ; variabel efesiensi  nilai  p= 0,000 ; keselamatan pasien dengan nilai p= 0,000 dan hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel kompetensi teknis koefisien B= 4.080 dengan sig= 0.000; variabel efisiensi koefisien B=2.834 dengan sig= 0.000; pada variabel keselamatan pasien koefisien B= 1,996 dengan sig= 0.007. Kesimpulan:Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa kompetensi teknis, efesiensi, dan keselamatan pasien berpengaruh dengan kepuasan pasien dan variabel yang paling besar pengaruh nya terhadap kepuasan pasien adalah kompetensi teknis. Disarankan agar pihak rumah sakit senantiasa meningkatkan kompetensi teknis dengan cara memberikan kesempatan kepada petugas untuk meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan berkelanjutan,pelatihan dan seminar.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 85-100
Author(s):  
Yusmadar Yusmadar
Keyword(s):  

Pendahuluan, standar dan peraturan merupakan suatu yang harus dipahami oleh setiap perusahaan dan telah lama ditetapkan namun penerapan K3 belum maksimal. Data laporan temuan K3 RSU. Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak menunjukkan sebanyak 28 petugas pelaksana mengalami KAK sepanjang tahun 2016-2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang memengaruhi pelaksanaan K3 di Ruang Rawat Inap RSU. Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak tahun 2018.Metode, desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 62 orang dan sampel yang diambil dengan cara total populasi yaitu sebanyak 62 orang. Metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Analisa data yang digunakan yaitu uji regresi linear berganda.Hasil, hasil penelitian menunjukkan persepsi memiliki Sig 0,029 0,05 terhadap pelaksanaan K3 di Ruang Rawat Inap, pengetahuan Sig 0,037 0,05 memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan K3 di Ruang Rawat Inap, tindakan Sig 0,019 0,05 memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan K3 di Ruang Rawat Inap, kebijakan Sig 0,028 0,05 memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan K3 di Ruang Rawat Inap dan SPO Sig 0,021 0,05 memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan K3 di Ruang Rawat Inap.Saran, disarankan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen RSU, khususnya pimpinan rumah sakit, kepala instalasi/bagian akan pentingnya pelaksanaan K3 oleh seluruh petugas pelaksana secara optimal.


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 78-84
Author(s):  
Sarah Purba

Pendahuluan ; Pemanfaatan pelayanan klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) sangat penting dan strategis sebagai pencegahan, perawatan, dukungan, dan pengobatan penderita HIV. Data laporan cakupan kunjungan klinik VCT Puskesmas Kabanjahe mengalami peningkatan mencapai dari 11% tahun 2015 dan meningkat menjadi 24,5%. Penderita HIV lebih banyak lelaki dalam usia produktif, tamatan SMA dan sudah menikah. Mereka tidak memanfaatkan klinik VCT diduga disebabkan kurangnya pengetahuan, rendahnya dukungan keluarga, persepsi yang keliru bahwa HIV tidak dapat diobati, kurang puas terhadap layanan petugas VCT/konselor. Tujuan; penelitian adalah menganalisis faktor predisposisi (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan persepsi) dan faktor pemungkin (dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan) yang memengaruhi pemanfaatan Klinik VCT. Metode; Metode penelitian adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh penderita HIV yang terdaftar di Klinik VCT Puskesmas Kabanjahe sebanyak 266 orang dan jumlah sampel sebanyak 160 orang  Data dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan analisis uji regresi logistik berganda pada taraf kemaknaan 5%. Hasil ; penelitian menunjukkan faktor predisposisi yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan klinik VCT, tetapi pekerjaan, pengetahuan dan persepsi berpengaruh terhadap pemanfaatan klinik VCT. Faktor  pemungkin yaitu dukungan keluarga/teman berpengaruh terhadap pemanfaatan klinik VCT, tetapi dukungan tenaga kesehatan tidak berpengaruh. Keseimpulan ; pimpinan Puskesmas Kabanjahe dan tenaga kesehatan melakukan evaluasi dan monitoring dalam meningkatkan cakupan kunjungan klinik VCT dengan memberdayakan LSM dan kader dan melakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS.  Penderita HIV yang aktif dan keluarga dapat dijadikan sebagai pendamping, pengawas dan pemantau dalam proses pengobatan dan perawatan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 36-47
Author(s):  
Fajar Dwi Cahyo

Pendahuluan; Pentingnya pelayanan kesehatan bagi setiap penduduk, menjadikan  sebuah rumah sakit mempunyai peranan yang penting dalam pelayanan kesehatan. Dengan berorientasi pada kualitas pelayanan, rumah sakit akan mampu memberikan kepuasan bagi pasien. Kualitas pelayanan yang baik membuat pasien merasa percaya saat berobat atau menjalani rawat inap sehingga timbul loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien di ruang rawat inap pada Rumah Sakit TK II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan tahun 2018. Metode; Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Sampel penelitian berjumlah 5 orang. Hasil; penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari dimensi bukti fisik (tangiable), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) berpengaruh terhadap loyalitas pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit TK II Putri Hijau Kesdam Medan. Kesimpulan; Disarankan kepada Rumah Sakit TK II Putri Hijau Kesdam Medan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dibidang kesehatan. Karena kesehatan merupakan modal awal bagi masyarakat untuk melangsungkan kehidupan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 64-73
Author(s):  
Yuniati Raharjo
Keyword(s):  
P Value ◽  

Pendahuluan: Pelayanan Keperawatan merupakan salah satu faktor penentu citra Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe. Dari hasil survei awal di RSU Bunda Kota Lhokseumawe terhadap 10 pasien rawat inap berkaitan dengan kinerja perawat menunjukkan bahwa sebanyak 7 pasien menyatakan kurang puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan di rumah sakit tersebut. Mereka menerangkan perawat lambat menangani kebutuhan pasien dan kurang bersikap ramah tamah dalam mengatasi keluhan-keluhan pasien. Tujuan:  Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe tahun 2016. Metode: penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi (penghargaan, tanggung jawab, gaji, kondisi kerja dan supervisi) terhadap kinerja perawat ruang rawat inap. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe pada bulan Juni-Agustus tahun 2016. Analisis data yang dilakukan dengan uji Chi-square dan uji regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini seluruh perawat ruang rawat inap RSU Bunda Kota Lhokseumawe yang berjumlah 65 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Hasil: penelitian uji Chi-square memperlihatkan bahwa nilai motivasi intrinsik Sig = 0,001 nilai p value 0,05 dan nilai motivasi ekstrinsik Sig = 0,020 nilai p value 0,05. Artinya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat ruang rawat inap RSU Bunda Kota Lhokseumawe. Dari hasil uji regresi linier berganda, bahwa variabel motivasi intrinsik dengan nilai sig. 0.012 0,05 dan hasil variabel motivasi ekstrinsik 0.025 0,05 berarti terdapat pengaruh yang positif yang signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah ada pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe Tahun 2016. Disarankan pada pimpinan Rumah sakit agar memberikan kesempatan kenaikan jabatan pada setiap perawat, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat melalui program diklat, dan melakukan pengawasan melekat pada pelaksanaan asuhan keperawatan.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 48-63
Author(s):  
Ardianti Ardianti

Pendahuluan; Standar pelayanan farmasi di rumah sakit menentukan kualitas pelayanan dan menjaga keselamatan pasien. Pelayanan farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue belum sesuai standar dan belum terlaksana dengan baik. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pelayanan farmasi bagian instalasi bagian kefarmasian RSUD Simeulue tahun 2018. Metode; Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Informan kuncidalam penelitian ini adalah Direktur Rumah Sakit Umum daerah Simeulue dan kepala bagian kefarmasian berjumlah 2 orang, informan utama adalah apoteker dan asisten apoteker berjumlah 2 orang dan informan triangulasi/tambahan yaitu pasien sebanyak 2 orang. Hasil; penelitian bahwa pelaksanaan pengkajian dan pelayanan resep sudah baik, penelusuran riwayat penggunaan obat tidak berjalan dengan baik, rekonsiliasi obat tidak berjalan dengan baik, informasi obat sudah berjalan dengan baik, pelayanan konseling cenderung kurang baik, pemantauan terapi obat cenderung tidak baik, monitoring efek samping obat cenderung tidak baik dan pemantauan kadar obat dalam darah cenderung tidak baik. Kesimpulan; dalam penelitian ini bahwa pelaksanaan pelayanan farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue yang sudah baik adalah pelaksanaan pengkajian pelayanan resep dan informasi obat, sedangkan pelayanan farmasi tidak baik adalah penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, pelayanan konseling, pemantauan terapi obat, monitoring efek samping obat dan pemantauan kadar obat dalam darah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document