Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe
Pendahuluan: Pelayanan Keperawatan merupakan salah satu faktor penentu citra Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe. Dari hasil survei awal di RSU Bunda Kota Lhokseumawe terhadap 10 pasien rawat inap berkaitan dengan kinerja perawat menunjukkan bahwa sebanyak 7 pasien menyatakan kurang puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan di rumah sakit tersebut. Mereka menerangkan perawat lambat menangani kebutuhan pasien dan kurang bersikap ramah tamah dalam mengatasi keluhan-keluhan pasien. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe tahun 2016. Metode: penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi (penghargaan, tanggung jawab, gaji, kondisi kerja dan supervisi) terhadap kinerja perawat ruang rawat inap. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe pada bulan Juni-Agustus tahun 2016. Analisis data yang dilakukan dengan uji Chi-square dan uji regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini seluruh perawat ruang rawat inap RSU Bunda Kota Lhokseumawe yang berjumlah 65 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Hasil: penelitian uji Chi-square memperlihatkan bahwa nilai motivasi intrinsik Sig = 0,001 nilai p value 0,05 dan nilai motivasi ekstrinsik Sig = 0,020 nilai p value 0,05. Artinya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja perawat ruang rawat inap RSU Bunda Kota Lhokseumawe. Dari hasil uji regresi linier berganda, bahwa variabel motivasi intrinsik dengan nilai sig. 0.012 0,05 dan hasil variabel motivasi ekstrinsik 0.025 0,05 berarti terdapat pengaruh yang positif yang signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah ada pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bunda Kota Lhokseumawe Tahun 2016. Disarankan pada pimpinan Rumah sakit agar memberikan kesempatan kenaikan jabatan pada setiap perawat, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat melalui program diklat, dan melakukan pengawasan melekat pada pelaksanaan asuhan keperawatan.