MOZAIK Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

51
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Negeri Yogyakarta

1907-6258

2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Ririn Darini ◽  
Dyah Ayu Anggraheni Ikaningtyas ◽  
Mudji Hartono

Penelitian ini ingin melihat awal masuknya pemodal-pemodal swasta ke Hindia-Belanda, yang tentunya juga memiliki andil dengan masuknya banyak perusahaan swasta di Indonesia saat ini. Agrarische Wet (1870) merupakan tonggak awal masuknya pemodal-pemodal asing ke Hindia-Belanda. Pemodal asing ini adalah pemilik perusahaan-perusahaan swasta di Hindia-Belanda, termasuk di Klaten. Pembukaan perusahaan-perusahaan perkebunan menyebabkan pembangunan sarana transportasi, kereta api; adanya kriminalitas; ppenyerapan tenaga kerja masyarakat pribumi dan juga mengakibatkan adanya monetisasi atau peredaran uang di kalangang pribumi.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Duli Qurratu A’yun

Artikel ini mengkaji bentuk-bentuk kebijakan politik yang diterapkan oleh Sultan Syamsuddin Iltutmish (1211-1236 M) dan pengaruhnya terhadapKesultanan Delhi. Iltutmish awalnya hanya satu dari sejumlah penguasa Muslimdi Anak Benua India, dan posisinya sangat genting. Pada awal kekuasaannya, iadiwarisi wilayah perbatasan barat laut yang tidak aman dan terancam baik daridalam maupun luar, termasuk ancaman bangsa Mongol. Meskipun demikian,dengan kemampuan dan keberaniannya, ia dapat menerapkan kebijakan-kebijakanyang tidak hanya dapat mempertahankan keutuhan wilayah kekuasaannya,melainkan juga membawa Kesultanan Delhi pada puncak kemajuan.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
HY. Agus Murdiyastomo

Di Era globalisasi yang diikuti perkembangan tekhnologi informasi seperti sekarang ini,  seolah negara tanpa batas, budaya asing dapat begitu saja masuk dan mempengaruhi masyarakat luas. Hal seperti ini sangat besar pengaruhnya terhadap tumbuhkembangnya seni tradisi termasuk seni ketoprak. Seni tradisi dianggap ketinggalan jaman, dan tidak menarik, sehingga ditinggalkan penonoton. Oleh sebab itu kegiatan penelitian  ini bermaksud untuk merunut masa lalu seni ketoprak, atau dengan kata lain merunut lahirnya seni ketoprak dan perkembangannya hingga mencapai puncaknya di tahun 1980-an awal. Setelah itu satu persatu kelompok-kelompok seni ketoprak profesional yang dikenal dengan ketoprak tobong tumbang. Begitu pula kelompok-kelompok ketoprak amatir yang ada di kalangan masyarakat luas, mereka tidak lagi aktif, alias mati suri. Penelitian ini bertujuan mencari tahu apakah seni ketoprak masih diminati oleh masyarakat, khususnya di DIY.  dan mengembangkannya menjadi atraksi yang bukan sekedar tontonan tetapi juga tuntunan, mengingat atraksi ini dapat disisipi dengan pesan moral.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Danar Widiyanta ◽  
Ririn Darini ◽  
Mudji Hartono
Keyword(s):  

Islam mengalami pasang surut perkembangannya di Myanmar. Pada abad ke-1 Pedagang Arab sudah menempati wilayah sekitar Arakan. Pelaut Muslim telah datang ke Myanmar pada abad ke-9. Orang Arab muslim telah berperan dalam pemerintahan di Myanmar. Raja Sawlu (1077-1088), dididik oleh seorang guru muslim berkebangsaan Arab. Negara Islam didirikan di Arakan ketika Sultan Bengal yang beragama Islam Naseeuruddeen Mahmud Syah (1442-1459, membantu Raja Sulayman Naramitha membangun Negara Islam. Muslim di Myanmar juga melakukan perlawanan terhadap tindakan kesewenang-wenangan  yang dilakukan oleh Junta Militer. Salah satu bentuk perlawanan mereka adalah membentuk organisasi, salah satunya adalah Oganisasi Nasional Arakan Rohingya (ARNO). Organisasi ini merupakan gabungan dari Front Islam Rohingya (ARIF) yang dipimpin oleh Nurul Islam, Organisasi Solidaritas untuk Rohingya (RSO) yang dipimpin oleh Dr. Yunus dan RSO pimpinan Prof. Muhamma Zakaria. Tahun 1996 terjadi intensitas yang tinggi perlakuan sewenang-wenang dari pemerintahan militer Myanmar. Puncaknya pasca peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat mengakibatkan tekanan terhadap muslim Myanmar bertambah keras. Tercatat sekitar 1.500.000 muslim Myanmar harus mengungsi ke Malaysia, Bangladesh, Thailand dan lain-lain.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Lindayanti Lindayanti

Women in the Minangkabau indigenous community structure have a unique role. In the Minangkabau matrilineal custom system, women are placed ina central position. Minangkabau women have been portrayed as having played arole in the political arena in Minangkabau for a long time. This can be seen fromclassic Minangkabau stories such as kaba, tambo or myth. Many stories ofwomen's heroism are found. What is the relationship between the ideal level andreality in the politics of Minangkabau women? For example, "Keagungan BundoKanduang" depicted in the story of Cindur Mato from an ideal level coupled withMinangkabau women performing in various fields such as Putri Rahmah elYunusiyah also established several other women's schools as an effort to increasethe education level of women in Minangkabau.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
Author(s):  
Latif Kusairi ◽  
Martina Safitry ◽  
Faridhatun Nikmah

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bencana banjir dan upaya penanganan pasca kemerdekaan tahun 1955-1971 di daerah Tulungagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan dalam bentuk kata banjir dan penanganannya pasca kemerdekaan. Adapun tipe yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif interpretatif. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daerah Tulungagung. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini masyarakat Tulungagung yang tahu dan mengalami banjir pasca kemerdekaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua sumber, yaitu sumber primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian terdiri heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini bahwa terjadinya banjir terdiri dari beberapa faktor yang menanggulangi, seperti meluapnya aliran Sungai Brantas, meletusnya Gunung Kelud, iklim cuaca, dan curah hujan yang tinggi, dll. Dalam upaya penanganan banjir dapat dilakukan dengan cara pembuat Terowongan Neyama, pembuatan bendungan, perbaikan terowongan, penampungan pasir di Gunung Kelud, penyempurnakan Parit Raya, pembuatan waduk Kali Ngasinan dan Kali Ngrowo, pembuatan pintu Kali Ngrowo dan Gesikan, perbaikan daerah pengaliran Kali Ngrowo dan Kali Ngasinan, dan meninggikannya tanggul yang berada di Sungai Brantas


Author(s):  
Parwoto - Parwoto

DAMPAK MONOPOLI GARAM DI MADURA PADA ABAD XXOleh: Drs. Parwoto, M. Hum dan Drs. Mudji Hartono, M. Hum1AbstrakMadura sering disebut sebagai pulau garam. Pembuatan garam di Madura merupakan mata pencaharian pokok sebagian penduduk madura, terutama di daerah sepanjang pantai selatan,yangmasuk wilayah kabupaten Sampang dibagian barat, Pamekasan dibagian tengah,danSumenep di bagian timur pulau madura. Pada awal abad ke-20 pemerintah Hindia Belandamenerapkan praktek monopoli garam di Madura sudah tentu monopoli itu berpengaruh terhadapkehidupan penduduk pembuat garam, tulisan ini bertujuan untuk membahas sejauh mana dampakmonopoli garam itu di Madura?.Hasil kajian menunjukkan bahwa monopoli garam di Madura yang berlangsung pada abad ke-20dilakukan oleh dinas regie dengan modalperusahaan atau pabrik. Monopoli garam itu dipandang olehpemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari sistem pajak, sebaliknya oleh penduduk dipandangsebagai bentuk eksploitasi yang merugikan, oleh karena itu mengakibatkn munculnya berbagai bentukperlawanan rakyat terhadap monopoli itu. Bentuk perlawanan itu antara lain: pembakaran gudanggudanggaram oleh penduduk; pelanggaran peraturan monopoli dengan sengaja, seperti petani garamtidak bersedia menyerahkan garamnya kepada pemerintah; banyak orang bermigrasi ke daerah ujungtimur Jawa Timur untuk mencari nafkah selama musim garam; pembuat garam melakukan mogokkerja; dan penduduk mengadakan pertemuan-pertemuan dan menuntun kenaikan harga garam dan upahburuh. Meskipun perlawanan rakyat Madura terhadap monopoli itu dikordinasi oleh SI, dan pemerintahBelanda tidak merespon dengan kekerasan, tetapi perlawanan itu tidak membuahkan hasil, maka hal inidapat diartikan sebagai kemrosotan SI lokal Madura.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Danar - Widiyanta

GERAKAN T ENTARA 1947-1948:TENTARA PELAJAR DI SIDOBUNDERDAN PASUKAN SILIWANGI DI SURAKARTAOleh: Danar Widiyanta dan Djumarwan1AbstrakDalam periode Revolusi Fisik Indonesia, militer dengan sendirinya memainkan peran sentraldalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada periode ini banyak sekali intrik-intrik yangmelekat pada wajah militer Indonesia. Artikel ini hendak ‘merekam’ dinamika sejarah militeryang terjadi di Indonesia selama kurun waktu 1947 – 1948, menjelang Agresi Militer Belanda II.Dalam artikel ini akan ditampilkan dinamika militer yang terjadi pada peristiwa Tentara Pelajar(TP) di Sidobunder dan insiden Pasukan Siliwangi di Surakarta. Kedua peristiwa ini mempunyaikarakteristik masing-masing, yang berbeda satu dengan yang lainnya.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Lillyana - Mulya

Abstrak Artikel ini menghadirkan pengantar umum mengenai perkembangan sarana transportasi maritim di kepulauan Indonesia. Kajian ini menggunakan dua kebijakan populer pada masa kolonial untuk menganalisis proses adaptasi penguasa Belanda di Indonesia, yaitu liberalisasi pelabuhan Batavia dan pendirian Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). Melalui terminologi long-term atau jangka panjang, dapat diketahui bahwa dua kebijakan kolonial di atas memenuhi syarat sebagai kebijakan yang berkelanjutan secara politik dan ekonomi. Analisis ini juga bertujuan untuk menelusuri sifat komersil dari kebijakan maritim yang diterbitkan pemerintah kolonial yang memiliki latar belakang agraris.  


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Ririn - Darini

PELAYANAN DAN SARANA KESEHATAN DI JAWA ABAD XXOleh: Dina Dwi Kurniarini, Ririn Darini, Ita Mutiara Dewi1AbstrakArtikel tentang Pelayanan dan Sarana Kesehatan di Jawa Abad Ke-20 ini berusaha untukmenguraikan faktor-faktor penyebab, perkembangan dan dampak dari keberadaan pelayanan dansarana kesehatan di abad ke-20. Kajian tentang kesehatan di Jawa abad ke-20 ini menunjukkanbahwa (1) faktor-faktor yang menyebabkan perkembangan fasilitas dan sarana kesehatan di Jawapada abad ke-20 terutama kebijakan pemerintah pada masanya (baik masa kolonial maupunkemerdekaan) dan perkembangan ilmu kedokteran atau kesehatan; (2) Perkembangan pelayanandan sarana kesehatan di Jawa dapat ditelusuri dari keberadaan tenaga kesehatan danpendidikannya serta rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan utama; (3) Sedangkan dampak dariperkembangan pelayanan dan fasilitas kesehatan yaitu wabah penyakit yang dapat teratasi danmeningkatnya pertumbuhan penduduk sebagai akibat dari sedikit meningkatnya taraf kesehatanmasyarakat Indonesia


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document