Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

106
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Iain Purwokerto

2548-5393, 2354-9688

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 218-238
Author(s):  
Akhsanul Fikri Al Anshori
Keyword(s):  

Pelaksanaan Ekonomi Kerakyatan yang digagas oleh Mohammad Hatta tidak menemukan titik terangnya sesuai dengan apa yang di cita-citakan. Kondisi ekonomi Indonesia yang tidak semakin membaik memerlukan penelaahan kembali terhadap konsep ekonomi kerakyatan. Namun penelitian yang selama ini dilakukan belum ada yang memfokuskan korelasinya dengan Hadits Nabi Muhammad. Sedangkan, nilai ekonomi kerakyatan yang tertuang dalam al Hadits diyakini dapat memberikan kebaikan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Setelah mendapatkan data yang ada kemudian dilakukan analisis deskriptif interpretative, yang mengungkapkan pemahaman tentang ekonomi kerakyatan baik perspektif Mohammad Hatta maupun dalam perspektif Hadits dengan tidak meninggalkan pemikiran induktif peneliti. Dari hasil yang ditemukan, dapat diketahui bahwa korelasi antara konsep ekonomi kerakyatan Mohammad Hatta dan konsep ekonomi kerakyatan yang tertuang dalam Hadits memiliki kesamaan dalam beberapa hal 1) Perekonomian perlu dirasakan secara merata, 2) Usaha manusia untuk saling tolong menolong dalam ekonomi, 3) Semangat gotong royong yang dapat dilakukan dengan zakat infaq dan shodaqoh, 4) Keseimbangan ekonomi. Sedangkan perbedaannya terletak dalam pemahaman tentang konsep riba.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 255-265
Author(s):  
Syarifa Rahmi ◽  
Muhammad Cholil Nafis

Wakaf Hak Kekayaan Intelektual bukanlah hal yang baru di Indonesia. Jenis wakaf benda bergerak ini telah lama ada namun masih banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentangnya. Padahal jika wakaf jenis ini dimaksimalkan pengelolaannya tentu akan berdampak baik bagi ketahanan ekonomi umat yang dapat menopang serta memajukan bidang kehidupan lain seperti pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Terkait hal ini penulis memandang Lembaga Dompet Dhuafa sebagai lembaga pengelola dana ZIWAF yang sukses di Indonesia baik dari sisi fundrising hingga pengalokasian dana yang telah terkumpul. Ini menarik untuk dikaji dengan tujuan mengetahui bagaimana lembaga ini memiliki potensi besar dalam upaya pengoptimalisasian wakaf HKI. Penelitian kualitatif ini dengan memanfaatkan website Dompet Dhuafa dan literatur lain sebagai sumber data. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Dompet Dhuafa merupakan lembaga yang potensial dalam optimalisasi dana wakaf Hak Kekayaan Intelektual. Reputasi DD yang telah dikenal masyarakat luas berpeluang besar untuk menyebarluaskan pemahaman masyarakat dan mengkampanyekan wakaf HKI. Di samping itu DD memiliki sistem fundrising serta program-program yang termanajemen dengan baik baik di tingkat pusat hingga daerah. Dana yang diperoleh dari fundrising dialokasikan untuk melaksanakan program bermaslahat yang benar-benar menyentuh masyarakat khususnya kaum dhuafa baik di bidang kesehatan, memajukan ekonomi, pendidikan, sosial dan keagamaan.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. i-viii
Author(s):  
Akhmad Roja Badrus Zaman

Table of Content


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. i-ix
Author(s):  
Akhmad Roja Badrus Zaman

Table of Contents


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 239-254
Author(s):  
Fitriani Fitriani

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas bentuk totalitas cinta dalam sya’ir Rabi’ah Al-Adawiyah berdasarkan perspektif semiotika Charles Sanders Peirce, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Proses penelitian ini dijalankan dengan metode deskriptif-kualitatif. Adapun hasil yang ditemukan bahwa terdapat dua bentuk ikon, delapan bentuk indeks, dan tiga bentuk simbol yang dianalisis dari tujuh syair yang disebutkan dalam penelitian. Adapun bentuk totalitas cinta Rabi’ah tergambarkan melalui bentuk indeks dan simbol. Penulis menyimpulkan bahwa dari delapan indeks, tergambarkan totalitas cinta berupa pengorbanan, kerelaan, rasa kemelekatan, ketakutan untuk berbuat salah, ketidakpedulian terhadap imbalan, dan ketidakinginan untuk beralih kepada yang lain. Adapun totalitas cinta dalam bentuk simbol ditandai dengan adanya kata “mabuk” yang kadang kala membuat lupa akan diri sendiri dan juga ibadah sebagai upaya berserah seutuhnya kepada Allah. Kata Kunci: Syair, Semiotika, Totalitas Cinta


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 204-217
Author(s):  
Khoirotul Ni'amah ◽  
Hafidzulloh S M

Learning theory will make easier for educators to carry out the form of learning that will be implemented. This article will review the theory of cognitive learning and will provide a complete understanding and explanation so that it can be applied in learning activities. This study uses a qualitative approach and includes library research. The author tries and strives to collect library data related to the cognitive theory of J. Bruner, Ausubel, and Robert M. Gagne and their actualization in Islamic Education learning enriched from several academic sources both from books, scientific articles, previous studies and other scientific writings that related to the topic of this article. The results of this study are the cognitive theory developed by J. Bruner states cognitive processes are enactive, iconic, and symbolic; Ausubel said cognitive processes occur. Advanced organizer (initial arrangement), progressive differentiation, Reconciliation reconciliation (integrative reconciliation), consolidation; Robert M. Gagne states that cognitive processes are through receptors, sensory registers, short-term memory, long-term memory, and response generators. The learning process according to cognitivism is through the stages of assimilation, accommodation, and equilibration, namely the learning process is more directed. This is adjusted to the age of the students, so the stages are enactive, econic, and symbolic.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 174-187
Author(s):  
Murniyati Djufri

Krisis moral yang terjadi pada zaman modern saat ini susah untuk dibendung. Salah satu sarana yang menjadi wadah untuk membentuk karakter anak bangsa adalah melalui sekolah terkhususnya lagi melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Sayangnya, seringkali didapati pembelajaran PAI hanya sekedar berorientasi pada aspek kognitif dengan berbagai hafalan tanpa ada pemaknaan dan penghayatan. Oleh sebab itu, artikel ini berisi penelitian tentang hasil belajar PAI yang diteliti menggunakan metode kualitatif, dengan rancangan studi kasus terhadap kelas IX SMP IT Al-Khairaat Kota Ternate. Hasil belajar tersebut kemudian dianalisis dari sudut pandang tasawuf sosial, dengan melihat aspek orientasi akhlak, ruhaniah, dan estetika. Maka hasil yang ditemukan adalah adanya perubahan akhlak yang lebih baik, kesadaran akan rasa tanggung jawab, serta saling mengingatkan antar sesama siswa apabila ada yang melupakan tanggung jawab tersebut. Semua itu dipengaruhi oleh metode estetika yang digunakan guru mapel saat membina karakter siswa.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 188-203
Author(s):  
Naila Intania ◽  
Yudi Setiadi
Keyword(s):  

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai pendidikan dalam puasa Dalail Qur’an. Puasa Dalail Qur’an sendiri merupakan puasa yang dilakukan selama satu tahun penuh, ditambah dengan kewajiban untuk membaca al-Qur’an setiap harinya satu juz. Meski begitu, ada beberapa hari yang tidak diperbolehkan berpuasa, antara lain pada hari-hari terlarang puasa dalam ajaran agama Islam seperti hari raya, dan ketika masa haid bagi perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dalam tulisan ini bersumber dari hasil wawancara, dan juga literatur yang relevan dengan tulisan. Terdapat tiga narasumber dalam tulisan ini yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Hasil wawancara, dan juga literatur yang relevan tersebut kemudian dianalisis menggunakan lima nilai utama penguatan pendidikan karakter (PPK) yang dicanangkan oleh Kemendikbud dalam buku “Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter.” Tulisan ini menemukan bahwa, dalam praktik puasa Dalail Qur’an terdapat empat nilai utama PPK yakni nilai religius, mandiri, gotong royong, dan integritas. Penelitian ini menegaskan beberapa hasil temuan yang mengatakan bahwa penguatan pendidikan karakter bukan hanya bisa dilaksanakan di sekolah formal, namun bisa juga dari sarana alternatif lainnya.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 164-173
Author(s):  
Muhammad Naufal Annabil ◽  
Fauziyah Kurniawati

Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui pengertian, bentuk, makna, dan kaidah dari nahy. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan yakni metode analisis isi dengan unsur interpretasi dan deskripsi. Dalam tulisan ini ditemukan hasil berdasarkan pada pembacaan terhadap kitab-kitab yang memuat perihal makna-makna kalimat larangan bahwa nahy adalah meninggalkan suatu perbuatan karena haram atau makruh dari pihak yang lebih tinggi. Sedangkan bentuk dari larangan atau nahy sangat beragam. Di antara ragam shigat atau bentuk nahy yakni berupa fi’il mudhari’ yang didahului oleh la nahy, berupa nafi, berupa fi’il amr yang menunjukkan sebuah larangan, berupa fi’il dari kata nahy, berupa bentuk pernyataan menggunakan kalam khabariyah. Di samping makna nahy adalah pelarangan, namun terkadang bisa berubah makna menjadi: do’a, karohah, ihtiqar/ya’s, irsyad, dawam, bayanul aqibah, tamanny, tahdid, tubikh, i’tinas, dan iltimas. Sedangkan kaidah nahy meliputi: pertama, makna awal dari nahy adalah pengharaman, seketika dan langgeng; kedua, ketika bentuk pelarangan merupakan perkara yang tidak mungkin dihindari maka memuat dilalah atas nahy yang diharuskan menjahui; ketiga, ketika ada pelarangan secara global maka berlaku untuk keseluruhannya; keempat, ada pelarangan berbentuk kalam khabar; dan kelima, nahy menunjukkan kemafsadat-an.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 149-163
Author(s):  
Muhammad Barrunnawa ◽  
Berlian Fajrul Falakh ◽  
Firdha Setyawan Maslakul Huda
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan  pembaruan hukum waris Islam yang terjadi sejak era sahabat hingga sekarang. Penelitian ini menggunakan metode library research (studi  kepustakaan). Jenis penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan normatif-historis, dengan memaparkan beberapa fakta perubahan hukum waris yang terjadi dari era sahabat hingga era modern. Dari kajian yang dilakukan, dapat diketahui bahwasannya pembaruan hukum waris saat ini bukan merupakan hal yang baru, serta tidak menutup kemungkinan hukum waris Islam akan terus berkembang sesuai dengan keadaan zaman. Tujuan pembaruan hukum waris merupakan respon dari setiap negara Islam terhadap perkembangan sosial di masing-masing negara agar hukum waris tetap eksis tanpa menimbulkan ketimpangan sosial.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document