Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM-IKP)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

28
(FIVE YEARS 14)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Trilogi

2614-7491

2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 77-85
Author(s):  
Ketut Suastika ◽  
Vivi Suwanti

Tingkat kesulitan soal-soal olimpiade matematika yang berada jauh di atas soal-soal rutin. menutut guru pembimbing olimpiade matematika memiliki kemampuan yang lebih dari guru matematika Sekolah Dasar (SD) pada umumnya. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi para guru pembimbing olimpiade matematika terutama guru SD gugus 7 UPT Dinas pendidikan di kecamatan Sukun. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan 3 tahap yaitu a) tahap persiapan : identifikasi permasalahan mitra, diskusi solusi permasalahan, dan penyusunan materi workshop, b) tahap pelaksanaan : kegiatan 1 workshop dan kegiatan 2 latihan soal dan pembahasannya, c) tahap evaluasi. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian ini diketahui bahwa a) peserta lebih aktif dan paham ketika dilibatkan dan praktik secara langsung dalam pengerjaan soal daripada hanya materi dan teori, b) kesulitan paling sering dihadapi peserta saat mengerjakan soal yang membutuhkan kemampuan berpikir kreatif.


2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 66-71
Author(s):  
HENI NAFIQOH ◽  
EMA APRIANTI ◽  
EUIS ETI ROHAETI

Rendahnya keinginan dan kemauan seorang pendidik dalam melakukan penilaian pada anak usia dini sudah dirasakan dan terlihat dari kemampuan seorang guru dalam melakukan penilaian. Bagi seorang guru penilaian merupakan hal yang sulit dan menyita waktu sehingga banyak yang melupakan dan meninggalkannya akan tetapi kita sadar bahwa penilaian merupakan kunci utama dalam melihat kemampuan anak selanjutnya dengan demikian  guru merupakan ujung tombak untuk menentukan masa depannya. Namun apa yang kita temukan di daerah purwakarta ternyata kemampuan seorang guru dalam mengolah penilaian masih terlihat kurang memahami terutama penilaian yang berbentuk portofolio, mereka masih belum tahu bagaimana cara membedakan antara hasil karya anak dan fortopolio, sebagian pendidik beranggapan bahwa hasil karya anak yang disatukan disebut dengan fortopolio namun sebenarnya tidak demikian, akibat dari minimnya pemahaman dan pengetahuan tentang fortopolio sehingga pendidik melakukan banyak kesalahan dalam penilaian bentuk fortopolio. Pengabdian ini dilakukan dari hasil temuan bahwa guru-guru yang ada di purwakarta belum cukup pengetahuannya dalam penilaian fortopolio.


2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 60-65
Author(s):  
Ghina Wulansuci ◽  
Ririn Hunafa Lestari ◽  
Rohmalina Rohmalina

Mayoritas orang tua siswa baik itu ibu maupun ayah adalah seorang pekerja. Sehingga, intensitas bertemu antara orang tua dan anak menjadi berkurang. Kurangnya komunikasi antar anak dengan orang tua, kesibukan orang tua bekerja,  menjadikan kecerdasan interpersonal anak kurang berkembang, anak  kurang mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan teman sebaya, guru, dan lingkungan. sedangkan pengertian dari kecerdasan interpersonal sendiri yaitu kemampuan anak dalam bersosial dengan orang lain dengan baik seperti mudah bergaul, memahami orang lain, dan bekerja sama dengan orang lain. Kegiatan penyuluhan program parenting yang ditujukan kepada orang tua dan guru dijadikan sebagai metode untuk peningkatan kecerdasan interpersonal anak usia dini. hasil kegiatan yang telah dicapai adalah pemahaman orang tua maupun guru mengenai program parenting ataupun keterlibatan orang tua mempunyai efek menguntungkan terhadap pencapaian kecerdasan interpersonal anak, selain itu tidak cukup mengembangkan kecerdasan interpersonal saja, namun menguntungkan terhadap pencapaian akademik di masa depan.


2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 72-76
Author(s):  
Iqbal Maulana ◽  
Ria Amelia

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa. Khalayak  sasaran  dari  pengabdian  ini  adalah  warga dan pemuda/I Kampung Pasar Senin,Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan,Bogor Jawa Barat. Kegiatan pelaksanaan ini dilakukan secara 2 kali, yaitu ditempat Musholla Al-Busro dan Aula HPPS. Kegiatan ini bermaksud untuk membantu perekonomian warga didesa tersbut dengan memanfaat hasil petani warga sekitar. Mahasiswa memanfaatkan  mentimun yang nantinya akan diolah menjadi sebuah masker wajah. Metode yang diterapkan adalah pemberian pelatihan dan sosialisasi secara berkala di sekitar Kampung Pasar Senin,Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan,Bogor Jawa Barat. 


2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 94-100
Author(s):  
Sulistyani Puteri Ramadhani ◽  
Rudi Ritonga

Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan dalam memberikan penjelasan tentang sosialisai peran bagi orang tua pada anak untuk perkembangan karakter anak dan perkembangan anak kepada orangtua murid “komite sekolah” Madrasah Ibtidaiyah, Gunung Bunder II, RW 4, Pamijahan, Bogor Jawa Barat. Perkembangan Pendidikan Karakter dapat dikatakan sebagai pendidikan moral, budi pekerti, nilai, pendidikan watak yang tujuannya untuk mengembangkan kemampuan anak untuk memberikan keputusan baik, buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya. Kegiatan Pengabdian masyarakat yang berbentuk penyuluhan sosialisasi tentang peranan orang tua dalam menguatkan perkembangan anak dalam untuk karakter anak ini sangat penting karena di era digital sekarang ini. Perkembangan dan budaya era digital saat ini dikalangan remaja semakin menunjukkan bahwa terjadinya krisis sosial karakter yang cukup memperhatikan. Pembangunan karakter sikap sosial tidak hanya tugas guru di sekolah, tetapi merupakan tugas bersama didalam keluarga, baik guru, orang tua, tokoh agama, masyarakat dan para stakeholder lainnya. Untuk itu dalam mendidik anak di era digital ini, orang tua di keluarga harus menyadari bahwa kemajuan teknologi tidak dapat ditinggalkan. Oleh karena itu, pola asuh orang tua hendaknya dipilih pola asuh yang demokratis namun terkontrol. Pola asuh ini tidak otoriter namun demokratis dalam mendorong anak dalam berkomunikasi perkembangan dan mendidik anak di pendidikan keluarga. 


2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 86-93
Author(s):  
Sidik Nuryanto ◽  
Oka Irmade

Saat ini pemerintah terus mendorong lembaga PAUD untuk mengajukan akreditasi. Beberapa lembaga di Kecamatan Wonosegoro belum mengajukan dengan alasan (1) Guru masih awam tentang penggunaan teknologi terkait upload dokumen di sispena, (2) Guru mengalami kebingungan terkait dengan penyediaan jenis jenis dokumen setiap butir akreditasi (3) Ketidakpahaman guru terhadap format dokumen untuk setiap butir akreditasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di lembaga yang tergabung di IGTKI Wonosegoro, Boyolali yang menggabungkan teori dan praktek. Tujuannya membantu tingkat ketercapaian lembaga PAUD yang sudah terakreditasi. Hasilnya terjadi persamaan persepsi tentang akreditasi, siap dokumen akreditasi, dan upload dokumen di Sispena.


2019 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 55-59
Author(s):  
Agni Muftianti ◽  
Jajang Bayu Kelana ◽  
Asep Samsudin

Secara umum, tujuan jangka panjang program pengabdian ini adalah mengembangkan suatu proses pengabdian yang  inovatif melalui pendampingan bagi guru-guru SD dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas guru SD di Kabupaten Bandung Barat melalui hasil-hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan. Secara khusus, target khusus yang ingin dicapai sebagai berikut: (1). Meningkatkan pemahaman guru dalam penyusunan bahan ajar berbasis literasi sains; (2). Meningkatkan minat penyusunan bahan ajar bagi guru. Metode pelaksanaan dalam pencapaian tujuan tersebut sebagai berikut: (a). Perizinan terhadap Dinas setempat terkait pengabdian terhadap guru-guru SD; (b). Memberikan gambaran umum mengenai kegiatan pengabdian yang akan dilakukan; (c). Melakukan refleksi dan diskusi mengenai berbagai kegiatan pengabdian yang akan dilakukan; (d). Melakukan kolaborasi dengan ahli dalam menyusun bahan ajar berbasis literasi sains, (e). Pelaksanaan kegiatan pendampingan ; (f). Evaluasi kegiatan pendampingan, (f) Penarikan kesimpulan pelaksanaan pendampingan, dan (g) Publikasi luaran pengabdian.


2019 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
Author(s):  
Damianus D. Samo ◽  
Siprianus Suban Garak

Kebiasaan berpikir matematis khususnya pada level higher-order thinking skill (HOTS) merupakan sarana penting untuk mengembangkan gagasan secara terbuka dan divergen. Namun hal ini menjadi kendala karena para guru belum memiliki pemahaman yang komprehensif tentang HOTS serta bentuk instrument soal level HOTS. Permasalahan ini harus segera diatasi dengan memberikan pemahaman yang utuh tentang HOTS dan melatih mereka menyusun soal matematika level HOTS khususnya pada konten geometri.dalam bentuk kegiatan Pelatihan Pengembangan Soal Geometri Level HOTS. Sasaran kegiatan ini adalah guru SD Kota Kupang sebanyak 29 orang yang berlangsung di SDI Bertingkat Kelapa Lima 2 Kota Kupang. Metode kegiatan ini yakni ceramah, tanya jawab, diskusi dan presentasi. Setelah diberi pelatihan, guru dibimbing untuk membuat soal-soal level HOTS pada konten geometri yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran maupun tes di kelas. Hasil yang diperoleh adalah 1) guru memiliki pemahaman yang sama tentang HOTS. Hasil pretest dan posttest menunjukkan adanya perubahan konsepsi tentang HOTS yang didefinisikan sebagai level berpikir analisis, kritis dan kreatif, 2) mampu mengembangkan keterampilan berpikir guru dalam menyusun instrumen soal level HOTS. 3) menumbuhkan komitmen mutu guru terhadap pengembangan kemampuan berpikir matematis siswa.Kata-kata kunci; geometri, higher-order thinking skillMathematical thinking habit, especially at the higher-order thinking skill (HOTS) level, is an important tool for developing ideas openly and diverging. But this is an problem because teachers do not have a comprehensive understanding of HOTS and the HOTS level questions yet. This problem must be solved immediately by providing a complete understanding of HOTS and training them to compile HOTS mathematics problems especially on geometry through the training of  developing HOTS Level Geometry questions. The subjects of this training were 29 elementary school teachers which took place at SDI Bertingkat Kelapa Lima 2 Kota Kupang. The method of this activity is discourse, question and answer, discussion and presentation. After being given training, the teacher is guided to make HOTS level questions on geometric content that will be used in learning and test activities in the classroom. The results obtained are 1) the teacher has the same understanding of HOTS. The results of the pretest and posttest showed a change in conceptions about HOTS which was defined as the level of thinking analysis, critical and creative, 2) able to develop teacher thinking skills in preparing HOTS level question instruments. 3) growing the teacher's quality commitment to the development of students' mathematical thinking skills.Keywords; geometry, higher-order thinking skill  


2019 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
Author(s):  
Dhita Paranita Ningtyas ◽  
Hisworo Ramdani ◽  
Duana Fera Risina

Bisnis kuliner saat ini menjadi salah satu bisnis paling menjanjikan untuk di jalankan, prospek usaha ini akan terus cemerlang mengingat kuliner atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi semua manusia. Salah satu bisnis bidang kuliner yang bisa dijalankan adalah bisnis katering. Selain itu  dengan semakin berkembangnya teknologi dan pemanfaatan teknologi bisnis di media online merupakan opsi yang menguntungkan bagi usaha kecil dan menengah. bisnis online memiliki lahan pasar yang cukup besar, diperkirakan angka pengguna internet di Indonesia lebih dari 88 juta orang. Katering misalnya, bisnis penyedia makanan yang awalnya jarang melakukan promosi, sekarang banyak ditemukan iklan katering di social media instagram. Namun kenyataanya masih banyak usaha katering yang belum menggunakan teknologi sebagai usaha promo katering yang mumpuni. Ini dapat dilihat dari usaha katering yang dijalankan oleh posdaya mandiri bekasi. Bisnis katering ini masih menggunakan promo secara manual untuk mengenalkan usaha katering mereka. Alhasil usaha katering yang dijalankan oleh posdaya mandiri bekasi tidak berjalan dengan maksimal. Solusinya kami tawarkan untuk menjawab permasalah di atas yaitu meningkatkan pelatihan dan praktek Pengelolaan Bisnis Katering Manual Menjadi Bisnis Katering Online. Mitra bisa memanfaatkan media online sebagai tempat untuk promosi katering serta penyebaran informasi secara luas dan gratis. Selain itu Pengembangan Menu Katering. Pengembangan katering selain masakan katering biasa, dibuat katering khusus balita dengan mengusung “real food” bahan alami untuk dibuat makanan dengan kemasan yang bagus dan nilai gizi yang tinggi, Karena sasaran pasar ini banyak tetapi belum ada usaha seperti ini. Serta Pengelolaan SDM Katering, pengelolaan katering dibuat lebih simple dengan dibuatkan kelompok kerja untuk anggota posdaya yang belum memiliki pekerjaan dan dikelola secara baik dengan sistem online.Kata kunci: Usaha Katering, Real Food, Berbasis OnlineThe culinary business is currently one of the most promising businesses to run, the prospect of this business will continue to be brilliant considering that culinary or food is a basic need for all humans. One of the culinary business that can be run is the catering business. In addition, with the development of technology and the use of business technology in online media, it is a profitable option for small and medium enterprises. Online businesses have a large market area, estimated that the number of internet users in Indonesia is more than 88 million people. Catering for example, business food providers who initially rarely do promotions, now found many ads catering on Instagram social media. But in fact there are still many catering businesses that have not used technology as a qualified catering promo business. This can be seen from the catering business run by posdaya mandiri bekasi. The catering business is still using promos manually to introduce their catering business. As a result, the catering business run by the Mandiri Bekasi Posdaya does not run optimally. The solution we offer to answer the above problems is to improve training and practice of Managing a Manual Catering Business into an Online Catering Business. Partners can use online media as a place to promote catering and disseminate information widely and free. Besides that, the Development of the Catering Menu. Catering development in addition to ordinary catering cuisine, catering specifically for toddlers is made by carrying "real food" natural ingredients to be made with good packaging and high nutritional value, because there are many target markets but there are no such businesses. As well as Managing HR Catering, catering management is made more simple by working groups for Posdaya members who do not have jobs and are well managed with online systems.Keywords: Catering Business, Real Food, Based Online


2019 ◽  
Vol 2 (01) ◽  
Author(s):  
Arinah Fransori ◽  
Endang Sulistijani ◽  
Friza Youlinda Parwis

This community service is to provide an explanation of child care to strengthen children's character education and explain digital literacy to mothers of Majelis Taklim Al-Hidayah in Maruyung Village, Depok. Character education can be approved as education of values, character, morals, in order to supports the development of children judgement, ethics, morale, to realize and spread the welfare in everyday life. The community service is giving knowledge about how parents play a role in strengthening children's character education which is very important in today's digital era. The development and culture of digital literacy among those who are increasingly questioned is increasing. Building character is not only the task of the teacher in the school, but is a joint task among good teacher, parents, religious leaders, community and other stakeholders. In educating children in this digital era, parents must realize that technological progress cannot be separated. Therefore, the parenting style chosen by parents is supported but controlled. This care pattern is not otoriter but encourages discussing what the child wants.Keywords: parenting, strengthening character education, digital literacy.Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang pola asuh orang tua pada anak untuk menguatkan pendidikan karakter anak dan menjelaskan tentang literasi digital kepada ibu-ibu Majelis Taklim Al-Hidayah Kelurahan Maruyung, Depok. Pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan anak untuk memberikan keputusan baik, buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pengabdian masyarakat yang berbentuk penyuluhan tentang bagaimana peran orang tua dalam menguatkan pendidikan karakter anak ini sangat penting karena di era digital saat ini. Perkembangan dan budaya literasi digital dikalangan remaja semakin menunjukkan indikasi terjadinya krisis karakter yang cukup memperhatikan. Pembangunan karakter tidak hanya tugas guru di sekolah, tetapi merupakan tugas bersama, baik guru, orang tua, tokoh agama, masyarakat dan para stakeholder lainnya. Dalam mendidik anak di era digital ini, orang tua harus menyadari bahwa kemajuan teknologi tidak dapat ditinggalkan. Oleh karena itu, pola asuh orang tua hendaknya dipilih pola asuh yang demokratis namun terkontrol. Pola asuh ini tidak otoriter tetapi  mendorong utuk membicarakan apa yang anak inginkan.Kata Kunci : pola asuh,penguatan pendidikan karakter, literasi         digital 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document