Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

5
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo

2723-519x

Author(s):  
Fitra Yulia Ningshi ◽  
Suhadi Suhadi ◽  
Jumakil Jumakil

 Stres kerja merupakan gangguan fisik serta emosional pekerja yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah beban kerja yang harus diselesaikan oleh para pekerja dan menghasilkan tingkat kelelahan karena mengejartargetproduksi yang akan di pasarkan, sehingga memicu terjadinya stres kerja. Serta ketidakpastian pekerjaan yang dimiliki dapat menyebabkan stres kerja karena sebagian besar dari pekerja merupakan pekerja harian yang tidak terikat oleh kontrak kerja sehingga berpeluang untuk kehilangan pekerjaannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 orang dengan tehnik menggunakan probability sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0.003) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari (p value = 0,893). Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan ketidakpastian pekerjaan dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra Kendari dantidak terdapat hubungan antara jumlah beban kerja dengan stres kerja pada pekerja di PT. Sultratuna Samudra kendari


Author(s):  
Hastin Hastin ◽  
Pitrah Asfian ◽  
Fikki Prasetya

Fotokeratitis adalah kerusakan pada kornea mata akibat cahaya, yang diakibatkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan atau sumber sinar UV buatan lainnya. Sinar UV yang ditangkap oleh mata akan di serap oleh lapisan jaringan terluar kornea dan konjungtiva. Adapun gejala yang ditimbulkan berupa memerahnya bola mata, rasa sakit pada mata, mata terasa berpasir, banyak mengeluarkan air mata, dan penglihatan terasa kabur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lama paparan, jarak pengelasan, getaran dan penggunaan APD  pada pekerja pengelasan Kota Kendari tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 52 orang dan sampel yang diambil menggunakan stratified random sampling. Hasil uji statistik pada tingkat signifikan α = 0,05 diperoleh hasil, ada hubungan yang bermakna antara lama paparan (ρvalue = 0,005), jarak pengelasan (ρvalue = 0,008), dan penggunaan APD (ρvalue = 0,044) dengan keluhan subjektif fotokeratitis. Tidak ada hubungan yang bermakna antara getaran (ρvalue = 0,739) dengan keluhan subjektif fotokeratitis. Hasil analisis multivariat menunjukan ada pengaruh lama paparan (ρvalue = 0,012, OR=6,490), jarak pengelasan (ρvalue = 0,007, OR=8,776) dan penggunaan APD (ρvalue = 0,027, OR=0,173) terhadap keluhan subjektif fotokeratitis. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara lama paparan, jarak pengelasan, dan penggunaan APD dengan keluhan subjektif fotokeratitis pada pekerja pengelasan di Kota Kendari. Serta  tidak ada hubungan antara getaran dengan keluhan subjektif fotokeratitis pada pekerja pengelasan di Kota Kendari. Ada pengaruh antara lama paparan, jarak pengelasan dan penggunaan APD dengan keluhan subyektif fotokeratitis pada pekerja pengelasan di Kota Kendari


Author(s):  
Aris Aris ◽  
Nani Yuniar ◽  
Arum Dian Pratiwi

Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara adalah salah satu kota yang ada di Indonesia dengan tingkat kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi.  Hal ini menjadikan indikator terhadap pentingnya memahami penyebab kecelakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas pada pengemudi ojek online (Gojek) di Kota Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 133 sampel dengan teknik pengambilan sampel  menggunakan metode accidental sampling . Analisis data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara faktor manusia dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengemudi ojek online (Gojek) di Kota Kendari tahun 2020 (p-value =0.000). Faktor kendaraan tidak terdapat hubungan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengemudi ojek online (Gojek) di Kota Kendari tahun 2020 (p-value=0,996). Faktor lingkungan fisik jalan menunjukkan ada hubungan antara faktor lingkungan fisik jalan dengan kejadian kecelakaan lalu lintas pada pengemudi ojek online (Gojek) di Kota Kendari tahun 2020 (p-value=0.000). Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara faktor menusia dan faktor lingkungan fisik jalan dengan kecelakaan lalu lintas pada pengemudi ojek online (Gojek) di Kota Kendari Tahun 2020. Serta tidak terdapat hubungan antara faktor kendaraan dengan kecelakaan lalu lintas pada pengemudi ojek online (Gojek) di Kota Kendari tahun 2020


Author(s):  
Cinthia Aristha ◽  
Ambo Sakka ◽  
Syawal Kamiluddin Saptaputra

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari belum menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). Laboratorium RSUD Kota Kendari merupakan bagian dari pelayanan penunjang medis yang menyelenggarakan pelayanan medis berupa uji Hematologi, Imunoserologi, Mikrobiologi & Parasitologi, Kimia Darah, Urinalisis, Analisis Feses, Analisis Cairan Tubuh, Tes Kesehatan, dan lainnya dalam penyediaan pelayanan rawap inap maupun rawat jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran potensi bahaya di Laboratorium RSUD Kota Kendari.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data meliputi: wawancara mendalam dan observasi. Informan pada penelitian ini yaitu informan kunci: Kepala Laboratorium RSUD Kota Kendari dan informan biasa: Staf Laboratorium RSUD Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi bahaya fisik berupa kebisingan sedang, getaran, alat yang menimbulkan debu, iklim/suhu rendah dalam ruangan yang dapat menimbulkan risiko cedera, serta tidak adanya rambu lantai licin.Potensi bahaya biologi memiliki potensi bahaya terkait penularan penyakit. Potensi bahaya kimia meliputi potensi bahaya terkait dengan penggunaan bahan kimia sebagai reagen dalam proses pemeriksaan. Potensi bahaya ergonomi berupa penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan sarana yang tidak sesuai ukuran tubuh. Potensi bahaya psikososial berupa tekanan emosional terhadap pekerja yang dapat merujuk pada stress kerja. Potensi bahaya mekanikal seperti hampir tertusuk jarum dan atau tertusuk jarum jika tidak memperhatikan Standar Operasional Prosedur (SOP).Potensi bahaya elektrikal pada kondisi kabel yang tidak tertata rapi dan colokan/saklar yang tidak rapat.


Author(s):  
Dandi Sanjaya ◽  
Ambo Sakka ◽  
Syawal Kamiluddin Saptaputra
Keyword(s):  

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari belum menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit. Instalasi radiologi merupakan bagian integral dari pelayanan penunjang medik di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan diagnostik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran potensi bahaya di Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data meliputi: wawancara mendalam dan observasi. Informan pada penelitian ini terdiri dari informan kunci: Kepala Instalasi Radiologi RSUD Kota Kendari dan informan biasa: radiografer dan staf administrasi di Instalasi radiologi RSUD Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa potensi bahaya fisik berupa suhu udara panas dan bahaya radiasi yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan gangguan kesehatan pada komponen instalasi radiologi, potensi bahaya kimia (cairan fixer dan developer) ditemukan aman karena penggunaannya yang jarang dan penggunaan APD saat akan menggunakan bahan kimia, potensi bahaya biologi memiliki potensi bahaya dengan kategori moderat terkait penularan penyakit, potensi bahaya ergonomi berupa posisi statis dan gerakan berulang pada saat menggeser dan memposisikan alat x-ray, potensi bahaya psikososial ditemukan potensi bahaya berupa beban kerja yang dapat menyebabkan kelelahan kerja namun masih dalam kategori ringan, potensi bahaya mekanikal yaitu pengangkatan manual memindahkan pasien ke meja rontgen tanpa bantuan tim atau keluarga pasien, namun hal ini masih dalam kategori rendah karena belum pernah terjadi, potensi bahaya elektrikal berupa tidak maksimalnya fungsi lampu kolimator pada alat x-ray


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document