JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

165
(FIVE YEARS 29)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Institut Pertanian Bogor

2686-2514, 1979-5149

2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 182-204
Author(s):  
Widya Nadira Nasution ◽  
Sri Mulatsih

Ekspor utama alas kaki Indonesia adalah ke Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa, sedangkan untuk kawasan terdekat dengan Indonesia, seperti ASEAN, nilai ekspor alas kaki Indonesia cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing dan kinerja ekspor alas kaki Indonesia ke kawasan ASEAN tahun 2010-2014. Negara mitra dalam penelitian ini adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam. Analisis daya saing dilakukan dengan menggunakan indikator Revealed Comparative Advantages (RCA), Porter's Diamond, dan Export Product Dynamic (EPD). Hasil analisis RCA menunjukkan bahwa alas kaki Indonesia memiliki daya saing di semua negara kecuali Malaysia. Hasil model Porter's Diamond menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing yang kuat di sektor alas kaki. Hasil analisis EPD menunjukkan bahwa ekspor alas kaki ke sebagian besar negara mitra masuk dalam kriteria falling star. Selanjutnya, analisis kinerja ekspor alas kaki ke kawasan ASEAN dilakukan dengan menggunakan Gravity Model. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja ekspor alas kaki. PDB per kapita Indonesia, jarak ekonomi, dan harga ekspor berpengaruh negatif terhadap kinerja ekspor, sedangkan PDB per kapita negara mitra berpengaruh positif. Depresiasi nilai tukar berdampak positif terhadap peningkatan kinerja ekspor.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 163-181
Author(s):  
Tri Handayani Murti ◽  
Sahara .

Investasi merupakan salah satu faktor pendorong perekonomian. Investasi dapat berbentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pemerintahan Jokowi-JK meluncurkan 16 paket kebijakan ekonomi yang diharapkan meningkatkan investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) wilayah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi investasi baik PMA maupun PMDN serta pengaruh PMA dan PMDN terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Data yang digunakan berupa data panel 34 provinsi di Indonesia selama 2015-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif dengan data panel menggunakan Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi, ekspor-impor dan angkatan kerja terbukti memengaruhi PMA dan PMDN. Selain itu, PMA, PMDN, angkatan kerja dan ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan impor berpengaruh negatif namun tidak signifikan. Pemerintah perlu melakukan pemerataan pertumbuhan ekonomi, ekspor-impor, angkatan kerja serta stabilisasi laju pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan PMA dan PMDN setiap wilayah di Indonesia. PMA dan PMDN diharapkan dapat diarahkan ke sektor potensial masing-masing wilayah di Indonesia.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 101-119
Author(s):  
Hastuti Siregar ◽  
Wibowo ◽  
Anda Nugroho ◽  
Dea Amanda

Indonesia telah menjalin berbagai hubungan kerjasama dengan negara-negara Amerika Latin. Berbagai upaya penjajakan kerjasama terus dilakukan, diantaranya dengan MERCOSUR (terdiri dari Brazil, Argentina, Paraguay, dan Uruguay). Negara-negara anggota MERCOSUR merupakan pasar potensial untuk produk ekspor Indonesia. Tujuan penelitian ini: (1) mengidentifikasi kinerja perdagangan Indonesia-MERCOSUR, (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor Indonesia ke MERCOSUR, dan (3) merumuskan strategi kerjasama perdagangan Indonesia-MERCOSUR. Metode analisis yang digunakan adalah: Analisis deskriptif kualitatif, Gravity Model dan Analisis SWOT. Kinerja perdagangan Indonesia- MERCOSUR, menunjukkan nilai ekspor impor Indonesia dengan MERCOSUR masih kecil dibandingkan dengan negara-negara pesaing. Tarif impor yang diberlakukan oleh negara-negara MERCOSUR terhadap produk-produk utama Indonesia masih relatif tinggi, sebaliknya tarif impor yang diberlakukan oleh Indonesia terhadap produk-produk utama MERCOSUR relatif rendah. Hasil estimasi Gravity Model menunjukkan ekspor Indonesia ke MERCOSUR dipengaruhi secara positif dan hanya signifikan oleh GDP negara-negara MERCOSUR.  Rekomendasi strategi kerjasama perdagangan yang dihasilkan yaitu: (a) mengoptimalkan kemampuan Indonesia memenuhi pasar MERCOSUR terutama pada produk seperti: kelapa sawit, karet, onderdil kendaraan bermotor, serat buatan, alas kaki, kelapa dan tembakau, (b) meningkatkan kerjasama secara intensif kepada negara-negara MERCOSUR dalam bentuk Free Trade Area (FTA), (c) memperbaiki stuktur tarif dan hambatan non tarif antara Indonesia- MERCOSUR. dan (d) meningkatkan diplomasi ekonomi Indonesia-MERCOSUR.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 145-162
Author(s):  
Piety Yusyahbella ◽  
Arief Daryanto ◽  
Tanti Novianti

Nilai ekspor dan impor Indonesia ke negara ASEAN+3 mencapai 52.3% dan 62.73% dari total perdagangan Indonesia ke dunia. Infrastruktur mempunyai peran vital dalam menunjang kelancaran perdagangan. Selama periode 2007-2017 arus bongkar-muat barang Indonesia didominasi oleh moda transportasi laut yaitu 96%. Keadaan infrastruktur Indonesia jauh lebih rendah dibanding negara ASEAN+3 lainnya terutama dalam hal infrastruktur laut (infrastruktur fisik) dan penggunaan internet (infrastruktur non fisik). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran perdagangan Indonesia dengan ASEAN+3, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perdagangan Indonesia ke ASEAN+3 dan menganalisis rasio keberhasilan Indonesia ke ASEAN+3. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, gravity model dan rasio keberhasilan. Variabel yang digunakan adalah gross domestic product (GDP), jarak ekonomi, container port traffic (CPT), air traffic fraigh (ATF), pengguna internet (IU) dan pengguna telepon genggam (MP). Hasilnya menunjukkan bahwa Perdagangan Indonesia ke negara ASEAN+3 cukup tinggi. Sektor non migas masih menjadi penyumbang ekspor terbesar dari total ekspor. Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan negara tujuan ekspor dan juga negara asal impor dengan nilai terbesar. ATF tidak memengaruhi ekpor dan impor Indonesia sedangkan variabel lainnya berpengaruh signifikan positif kecuali PDB per kapita yang berpengaruh signifikan negatif terhadap ekspor. Rasio keberhasilan ekspor dan impor Indonesia ke ASEAN+3 belum tercapai seutuhnya.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 120-144
Author(s):  
Darwis Abubakar ◽  
Lukytawati Anggraeni ◽  
Anna Fariyanti
Keyword(s):  

Upaya peningkatan produktivitas padi melalui ekstensifikasi semakin sulit dilakukan, sehingga efisiensi produksi menjadi alternatif yang penting. Penelitian ini bertujuan mengestimasi determinan faktor produksi dan tingkat efisiensi usahatani padi serta pengaruh akses kredit, kredit lembaga keuangan formal dan semiformal terhadap inefisiensi teknis usahatani padi. Data cross section dari 9 127 petani di pulau Jawa diperoleh dari Survei Rumah Tangga Usaha Tanaman Padi 2014. Metode analisis menggunakan fungsi produksi stokastik frontier untuk menganalisis produksi dan efisiensi teknis, fungsi biaya dual frontier untuk mengestimasi efisiensi alokatif dan ekonomi serta fungsi inefisiensi teknis untuk mengungkap pengaruh kredit. Hasilnya petani di pulau jawa telah efisien secara teknis namun belum efisien secara alokatif dan ekonomi. Petani yang menerima kredit, kredit dari lembaga keuangan formal dan lembaga semiformal lebih efisien dari petani non-kredit.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 20-42
Author(s):  
Edi victara Tinambunan ◽  
Muhammad Findi ◽  
Yeti Lis Purnamadewi

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang masih belum terselesaikan. Salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan adalah melalui pembangunan infrastruktur yang merata dan tepat sasaran di seluruh Indonesia. Studi ini menganalisis pengaruh pengembangan infrastruktur terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan panel simultan dan tipologi klassen yang dilengkapi dengan 2 persamaan struktural. Hasil analisis studi ini menunjukkan bahwa infrastruktur listrik, pendidikan, transportasi dan air memengaruhi pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa. Sementara itu, infrastruktur pendidikan, listrik, kesehatan dan transportasi memengaruhi pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. Variabel populasi dan pertumbuhan ekonomi sama-sama memengaruhi kemiskinan di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 62-74
Author(s):  
Ikhsan Margo Pangestu

Seiring dengan membaiknya angka persentase kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka pada tingkat nasional, masih terdapat pekerjaan rumah yang besar terkait dengan disparitas antar daerah. Pada satu sisi, persebaran angka pengangguran antar provinsi cenderung merata, tetapi disisi lain angka kemiskinan menunjukkan hal sebaliknya yaitu masih banyak provinsi yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Kondisi ini memberikan indikasi adanya fenomena pekerja miskin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fenomena pekerja miskin serta melihat pengaruh faktor kebijakan dana desa, investasi, dan ketenagakerjaan terhadap pekerja miskin pada tahun 2015-2018. Metode analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan inferensia menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran angka pekerja miskin menurut provinsi menunjukkan kondisi yang beragam dan cenderung tidak merata dimana masih banyak daerah yang memiliki angka pengangguran rendah tetapi angka pekerja miskinnya cenderung tinggi. Studi ini juga menemukan bahwa program dana desa, persentase pekerja formal, dan tingkat setengah pengangguran berpengaruh signifikan terhadap jumlah pekerja miskin.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 20-42
Author(s):  
Edi victara Tinambunan ◽  
Muhammad Findi ◽  
Yeti Lis Purnamadewi

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang masih belum terselesaikan. Salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan adalah melalui pembangunan infrastruktur yang merata dan tepat sasaran di seluruh Indonesia. Studi ini menganalisis pengaruh pengembangan infrastruktur terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan panel simultan dan tipologi klassen yang dilengkapi dengan 2 persamaan struktural. Hasil analisis studi ini menunjukkan bahwa infrastruktur listrik, pendidikan, transportasi dan air memengaruhi pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa. Sementara itu, infrastruktur pendidikan, listrik, kesehatan dan transportasi memengaruhi pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa. Variabel populasi dan pertumbuhan ekonomi sama-sama memengaruhi kemiskinan di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 84-100
Author(s):  
Siti khamila Dewi ◽  
Sahara ◽  
Sri Mulatsih

Indonesia terlibat aktif dalam jejaring kerjasama Free Trade Area (FTA), salah satunya dengan menjadi anggota pada ASEAN-China FTA atau dikenal juga dengan ACFTA. Studi ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang memengaruhi nilai impor Indonesia dan mengetahui dampak ACFTA terhadap trade creation dan trade diversion Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan model panel data dengan data sekunder selama periode tahun 2000 hingga 2018 yang dikumpulkan dari WITS, WORLD BANK, UNCTAD, dan CEPII. Hasil empiris menunjukkan bahwa setelah ACFTA diberlakukan, nilai impor Indonesia dari negara-negara anggota ACFTA mengalami kenaikan. Nilai impor Indonesia secara signifikan dipengaruhi secara positif oleh GDP per kapita Indonesia, GDP per kapita mitra dagang (negara ACFTA+3), dan jarak ekonomi antar negara. Sementara nilai tukar riil antar negara berpengaruh negatif terhadap nilai impor Indonesia. Secara keseluruhan Indonesia diduga mengalami kerugian dari adanya ACFTA akibat terjadinya trade diversion dari negara non-anggota ke negara-negara anggota di wilayah ACFTA +3.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1-19
Author(s):  
Dian Verawati Panjaitan ◽  
Tanti Novianti ◽  
Muhammad Fazri ◽  
Sri Retno Wahyu Nugraheni

Kesenjangan harga merupakan masalah penting bagi Indonesia karena biaya transportasi dan biaya produksi. Harga cabai dan bawang merah relatif berfluktuasi antar waktu dan antar wilayah. Keduanya memiliki peran penting untuk dikonsumsi dan digunakan dalam industri makanan dan non-makanan. Pemerintah telah menerapkan beberapa kebijakan untuk mengurangi perbedaan harga antar daerah seperti tol laut dan infrastruktur: jalan, jembatan, dan sistem irigasi yang menggunakan dana desa. Studi ini meneliti hubungan atau kolerasi antara dana desa dengan perbedaan harga terhadap perbedaan harga di pasar cabai dan bawang merah di tingkat provinsi. Temuan menunjukan bahwa kesenjangan harga antar provinsi masih terjadi, terutama di wilayah timur dan barat. Papua adalah provinsi dengan harga cabai merah dan bawang merah tertinggi. Studi ini juga menemukan tidak ada korelasi antara dana desa dengan disparitas harga bawang merah dan cabai merah.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document