Tunas Nusantara
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

7
(FIVE YEARS 7)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Centre For Research And Community Development - Islamic University Of Nahdlatul Ulama Jepara

2746-5675, 2656-3223

2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 269-279
Author(s):  
Herlina Pusparani

This study aims to describe quizizz application as a learning evaluation application for 6th grade SDN Guntur Cirebon City and improve learning evaluation results through quizizz as a fun learning application. This classroom action research was conducted in two cycles with two learning meetings in each cycle. Each cycle consists of planning, implementing, observing, and reflecting. Every meeting, students work on learning evaluations through quizziz. The subjects of this study were 32 students of class VI A SDN Guntur, Cirebon City. The results of this study indicate that quizizz is one of the learning media for learning evaluation activities. Quizizz is an online application that can be accessed via a computer, laptop or smartphone. The advantage of this application is that it can use images, sounds, and animations. There is an interaction when students work on learning evaluations, so that students feel motivated to do the evaluation and feel happy. Students can improve their learning outcomes as indicated by the increase in quizizz results. In the first cycle of the first meeting, the number of students who completed was 37.5%. This result increased in the first cycle of the second meeting to 62.5%. In the second cycle of the first meeting, completeness reached 87.5%, and in the second cycle of the second meeting, completeness reached 100%. All students can achieve completeness in the evaluation of learning because students are increasingly motivated to be able to do quizzes, so that students' understanding of the material increases. This causes the learning outcomes of students to increase. Keywords: learning evaluation, media, quizizz


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 242-248
Author(s):  
Abdul Qowim ◽  
Yuni Suprapto ◽  
Dany Miftah M. Nur

Qur’an Learning Institution (TPQ) is an informal institution under of the ministry of religion, such as Ngerang’s TPQ. Ngerang’s TPQ have three educational staff whit 62 students, as for the Ngerang’s TPQ activities direct teaching and learning to various moderation values, namely the implementation of study hour, learning quashes, manners with teachers and study partners. The three activities reflect the moderating values of tolerance, fairness and balance. While the method used in this reaches is qualitative whit the intention of understanding what phenomena the subject is experiencing. So that researchers are able to see the object’s effort in engaging in it.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 231-241
Author(s):  
Dzurriyatin Thoyyibah

Kemampuan berhitung peserta didik harus dibangun sejak dini terutama dalam pembelajaran tingkat dasar karena merupakan dasar atau fondasi dalam pengembangan pembelajaran. Namun, realitanya kemampuan peserta didik dalam berhitung masih terbilang rendah terutama materi penjumlahan dan pengurangan pada peserta didik kelas rendah. Hal ini disebabkan oleh stigma peserta didik yang menganggap bahwa pembelajaran matematika itu susah, dan membosankan karena kebanyakan guru masih melakukan pebelajaran konvensional pada pembelajaran matematika. Metode jaritmatika dianggap efektif untuk menangani permasalahan tersebut karena metode jaritmatika ialah metode berhitung yang menggunakan bantuan jari-jari tangan dan melibatkan peserta didik secara langsung. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan atau disebut juga studi dokumentasi, pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber kepustakaan atau dokumentasi yang berhubungan dengan penerapan metode jaritmatika dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode jaritmatika dapat digunakan untuk melatih kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan peserta didik karena pembelajaran dengan metode jaritmatika dikemas secara menyenangkan dalam bentuk permainan yang akan sangat berpengaruh bagi perkembangan peserta didik. Selain itu, metode jaritmatika tidak memberatkan otak karena tidak perlu menghafal. Dengan situasi yang menyenangkan peserta didik tidak akan merasa tertekan sehingga kemampuan berhitung peserta didik dapat meningkat. 


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 220-230
Author(s):  
Wulan Sutriyani ◽  
Herwin Widyatmoko

Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media lagu rumus matematika dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar dan untuk menguji perbedaan antara efektifitas penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning media lagu rumus matematika pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment research).Sempel penelitian ada 30 siswa yaitu, 15 siswa sebagai kelompok eksperimen dan 15 siswa sebagai kelompok kontrol.Dari uji t yang telah dilakukan pada hasil belajar matematika, dapat diketahui bahwa hasil kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. T hitung  3,469> T tabel 2,145 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga, ada perbedaan efektivitas yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran PBL dengan model konvensional untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SD N Tahunan Tahun Pelajaran 2019/2020.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 210-219
Author(s):  
Syailin Nichla Choirin Attalina ◽  
Saidatul Irfana

Beberapa permasalahan sering ditemui dalam kegiatan belajar mengajar matematika, salah satunya yaitu sulitnya guru menyampaikan sebuah materi serta sulitnya peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh guru, dalam mata pelajaran matematika hasil belajar yang diperoleh peserta didik cenderung rendah, hal ini dikarenakan kurangnya  pemahaman konsep dasar matematika oleh peserta didik. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dibutuhkanlah suatu model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain penggunaan model pembelajaran, bantuan alat untuk menunjang proses belajar mengajar seperti media pembelajaran juga dapat meningkatkan pemahaman konsep dasar matematika. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) yang berbantuan media pembelajaran TOLKAMA (Botol Perkalian Matematika) dapat mengatasi permasalahan tersebut sehingga mampu meningkatkan pemahaman peserta didik kelas II SD terkait konsep dasar perkalian.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 255-268
Author(s):  
Queen Elvina Sevtivia Asrivi

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler Pramuka di masa pandemi Covid-19 di SDN Rembul 2 Kecamatan Bojong berikut faktor pendukung dan hambatannya. Kebijakan ditiadakan ekstrakurikuler Pramuka selama pandemi dengan alasan kesehatan dan keselamatan stakeholder sekolah. Selain itu faktor geografis dan jarak sekolah dengan rumah siswa yang jauh. Penanaman nilai disiplin dan tanggung jawab dilaksanakan pada pembelajaran terutama pelaksanaan 3M (Mencuci tangan, Menggunakan Masker dan Menjaga jarak) dengan pengawasan guru. Selain itu kegiatan Madrasah Ibtidaiyah (MDA) dilaksanakan setelah pulang sekolah berkontribusi membentuk karakter siswa dan membentuk akhlak mulia. Faktor pendukung ekstrakurikuler Pramuka diantaranya SDM guru dan sarana yang mencukupi untuk latihan dan mengikuti Jamran Penggalang Pramuka. Faktor penghambat yaitu penanaman nilai yang belum seutuhnya diterima siswa. Hal tersebut diatasi dengan pendekatan apresiasi atas usaha yang diperoleh oleh guru yang merangkap sebagai pembina Pramuka sehingga siswa semangat mengikuti ekstrakurikuler dan membentuk kepercayaan diri. Kata Kunci: Ekstrakurikuler Pramuka, Pendidikan Karakter, Madrasah Diniyah, Covid-19


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 249-254
Author(s):  
Fitria Novita Sarie

Mewabahnya Corona Virus Disease atau lebih dikenal dengan COVID-19 membuat pengalaman baru dalam dunia pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan menggantinya dengan Belajar Dari Rumah (BDR). Sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) atau online menjadi satu-satunya pilihan yang harus dijalankan oleh guru agar siswa tetap memperoleh pembelajaran meskipun berada dirumah. Siswa usia Sekolah Dasar belum sepenuhnya  menguasai media internet, oleh karena itu guru dituntut untuk mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif agar seluruh siswa dapat mengaksesnya dengan mudah. Pembelajaran daring melalui WA dianggap menjenuhkan oleh sebagian besar siswa. Penelitian ini menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Edmodo dipilih sebagai media pembelajaran daring yang efektif karena merupakan aplikasi gratis yang mudah diakses oleh guru berisi berbagai fitur yang dapat digunakan dalam memfasilitasi pembelajaran meliputi Assignment, Quiz, File and Link, Library, Gradebook, Award Badge, Polling, dan Parent Code. Siswa dapat dengan mudah mengakses edmodo seperti bermain social media, selain itu orang tua juga dapat memantau perkembangan belajar putra-putrinya. Optimalnya pembelajaran daring melalui aplikasi Edmodo dibuktikan dengan antusiasme siswa saat pembelajaran daring berlangsung dan meningkatnya hasil belajar.Kata Kunci: Edmodo, Pembelajaran Daring, Sekolah Dasar


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document