Corneal Endothelial Grid Structure Factor Based on Coefficient of Variation of the Cell Sides Lengths

Author(s):  
Jolanta Gronkowska-Serafin ◽  
Adam Piórkowski
1990 ◽  
Vol 51 (20) ◽  
pp. 2373-2385 ◽  
Author(s):  
F. Schosseler ◽  
M. Daoud ◽  
L. Leibler

1980 ◽  
Vol 41 (C8) ◽  
pp. C8-262-C8-265 ◽  
Author(s):  
M. C. Bellissent-Funel ◽  
R. Bellissent ◽  
G. Tourand
Keyword(s):  

1985 ◽  
Vol 46 (C8) ◽  
pp. C8-281-C8-286 ◽  
Author(s):  
C. Tête ◽  
D. Boumazouza ◽  
G. Marchal ◽  
Ph. Mangin ◽  
J. Bouillot ◽  
...  

2013 ◽  
Vol E96.B (1) ◽  
pp. 309-312 ◽  
Author(s):  
Euisin LEE ◽  
Soochang PARK ◽  
Hosung PARK ◽  
Sang-Ha KIM

2020 ◽  
Vol 68 (3) ◽  
pp. 108-114
Author(s):  
Michihito Matsumoto ◽  
Kazushi Sekine ◽  
Masami Kume

Diabetes ◽  
2020 ◽  
Vol 69 (Supplement 1) ◽  
pp. 400-P
Author(s):  
THAIS B. BRASIL ◽  
ANDREI C. SPOSITO ◽  
BEATRIZ ADACHI ◽  
WALKYRIA M. VOLPINI ◽  
ELIZABETH J. PAVIN

2013 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Isdiantoni Isdiantoni

Menurut Direktorat Budidaya Tanaman Buah Deptan (2009), potensi pengembangan tanaman jeruk keprok Madura di Kabupaten Sumenep, cukup besar yaitu seluas 400 hektar yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Dasuk, Kecamatan Ambunten dan Kecamatan Pasongsongan. Salah satu faktor yang dapat menenunjang keberhasilan pengembangan komoditas jeruk ini, adalah kelayakan ekonomis (menguntungkan secara finansial).Dipihak lain, petani sebagai pelaku utama kegiatan pengembangan jeruk keprok Madura dan sebagai produsen, harus mengetahui kemungkinan resiko yang akan diterimanya dan besarnya keuntungan dari usaha ini. Pengetahuan terhadap hubungan antara resiko dan keuntungan ini, akan memberikan dasar pertimbangan yang rasional bagi petani dalam mengembangkan komoditas jeruk keprok Madura. Informasi/data pada penelitian ini, diperoleh dari petani jeruk keprok Madura yang bibitnya berasal dari cangkokan dan mulai dibuahkan pada umur 3 (tiga) tahun.Pengukuran kelayakan finansial usahatani jeruk keprok Madura dilakukan dengan melihat kriteria investasi, dan pengukuran terhadap hubungan antara tingkat resiko dengan keuntungan, diukur secara statistik dengan melihat koefisien variasi (coefficient of variation) dan batas bawah keuntungan. Kriteria investasi pada usahatani jeruk keprok Madura menunjukkan nilai NPV sebesar Rp. 118,342,271 (> 0), Net B/C sebesar 1.38 (> 1) dan IRR sebsar 23,7% (> discount rate), sehingga proyek usahatani jeruk keprok Madura dapat dikatakan go! (layak dilaksanakan).Periode yang diperlukan untuk menutup biaya investasi, yaitu 9 tahun 10 bulan (di bawah dari umur ekonomis proyek), sehingga proyek ini layak diusahakan. Selama periode proyek (15 tahun) nilai koefisien variasi (CV) didapatkan 0.588 (CV > 0.5) dan nilai batas bawah keuntungan (L) didapatkan sebesar Rp. (31,204,042) yang menunjukkan L < 0.  Dengan demikian, pengusahatani jeruk keprok Madura harus berani menanggung resiko (kerugian) sebesar  Rp. 31,204,042,- pada setiap proses produksi. Kata kunci: Usahatani Jeruk Keprok Madura, Kelayakan, dan Resiko Finansial


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document