scholarly journals Letter of response to “Comment re: Comparison of the horizontal diameter to a modeled area of traction in eyes with vitreomacular traction: is the diameter close enough to the truth?”

2018 ◽  
Vol 256 (12) ◽  
pp. 2485-2485
Author(s):  
C. Paul ◽  
T. Bertelmann ◽  
R. G. Schumann
2018 ◽  
Vol 256 (12) ◽  
pp. 2483-2484
Author(s):  
Sofia Theodoropoulou ◽  
George P. Theodossiadis ◽  
Vlassis G. Grigoropoulos ◽  
Panagiotis G. Theodossiadis

Eye ◽  
2018 ◽  
Vol 33 (3) ◽  
pp. 435-444 ◽  
Author(s):  
Praveen J. Patel ◽  
◽  
David H. Steel ◽  
Christoph Hirneiß ◽  
John Brazier ◽  
...  

Author(s):  
Raja Iswara

Latar belakang : Pada jenazah yang tidak utuh (termutilasi), pengukuran bagian tertentu dari tubuh dapat dilakukan dalam identifikasi jenazah tersebut. Antropometri sefalofasial merupakan salah satu parameter penting yang dapat digunakan dalam identifikasi jenis kelamin, tinggi badan, maupun ras. Di Indonesia belum ada penelitian terkait hubungan antropometri sefalofasial dengan jenis kelamin dan tinggi badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antropometri sefalofasial dengan jenis kelamin dan tinggi badan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini terdiri adalah mahasiswa kepaniteraan klinik di RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Januari-Juli 2016, terdiri atas 200 orang laki-laki dan 200 orang perempuan yang memenuhi kriteria inklusi yaitu usia 21-26 tahun, ras mongoloid, dan tidak masuk dalam kriteria eksklusi. Antropometeri sefalofasial meliputi pengukuran panjang kepala, lebar kepala, lingkar kepala horizontal, diameter bigonial dan panjang wajah. Uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov yang dilanjutkan dengan uji korelasi Spearman untuk variabel jenis kelamin dan uji korelasi Pearson untuk variabel tinggi badan. Selanjutnya dilakuan uji regresi linear untuk menentukan rumus yang dapat digunakan dalam menentukan tinggi badan. Data dianalisis menggunakan SPSS 22. Hasil : Uji korelasi Spearman pada semua pengukuran antropometri sefalofasial dengan jenis kelamin adalah signifikan dengan nilai p < 0,05. Uji korelasi Pearson pada semua pengukuran antropometri sefalofasial dengan tinggi badan adalah signifikan dengan nilai p < 0.05. Simpulan : Terdapat hubungan signifikan antara semua pengukuran antropometri sefalofasial dengan jenis kelamin. Terdapat hubungan signifikan antara semua pengukuran antropometri sefalofasial dengan tinggi badan pada kedua jenis kelamin


ZooKeys ◽  
2019 ◽  
Vol 825 ◽  
pp. 105-122
Author(s):  
Nina G. Bogutskaya ◽  
Tihomir Stefanov ◽  
Alexander M. Naseka ◽  
Oleg A. Diripasko

The Danube delta gudgeon, Romanogobioantipai, has been considered to be extinct because there were no reliable recent observations. The latest record confirmed by a voucher specimen dating from 1992. We report here on a specimen of R.antipai collected in 2016 in the Bulgarian sector of the Danube main stream using a bottom drift net at a depth of 8 m. The species determination is supported by morphological examination including discriminant and cluster analyses in comparison with three syntypes and five non-type specimens of R.antipai, samples of the R.kesslerii species complex and R.vladykovi. Romanogobioantipai most clearly differs from both R.kesslerii and R.vladykovi by proportional measurements (caudal peduncle depth, head width, eye horizontal diameter, and interorbital width), from R.kesslerii also by the number of scales above and below the lateral line (6 and 4, respectively, (vs. commonly 5 and 3), and from R.vladykovi, also by 8½ branched dorsal-fin rays (vs. 7½) and the vertebral caudal region longer than the abdominal vertebral region (abdominal+caudal vertebrae 19+21 or 20+21, vs. commonly 20+20 or variants with a caudal region shorter than the abdominal one). The possibility that R.antipai represents a deep-water cophenotype of either R.kesslerii or R.vladykovi, cannot be excluded. The new record demonstrates that R.antipai is still extant in the lower Danube but may be restricted to greater depths in the main channel and the deltaic branches.


Ophthalmology ◽  
2009 ◽  
Vol 116 (7) ◽  
pp. 1349-1355.e2 ◽  
Author(s):  
Marc D. de Smet ◽  
Arnd Gandorfer ◽  
Peter Stalmans ◽  
Marc Veckeneer ◽  
Eric Feron ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document