Social impact assessment: The case of bus rapid transit in the City of Quito, Ecuador

2019 ◽  
pp. 217-229
Author(s):  
Alvaro Guzman Jaramillo ◽  
Ian Philips ◽  
Karen Lucas
2019 ◽  
Vol 27 (6) ◽  
pp. 413
Author(s):  
Junedi Sembiring

Sejak tahun 1986 analisa dampak lingkungan menjadi komponen kunci dalam perencanaan lingkungan dan infrastruktur dan pengambil keputusan di Indonesia. Setiap kementerian telah membuat istilah dari pengimplementasian analisa dampak lingkungan. Contohnya, di sektor transportsi adalah analisis dampak lalu lintas. Tetapi, analisis dampak sosial di proyek pengembangan transportasi dimana peraturan terakhir dikeluarkan pada tahun 2011 masih memandang sebelah mata mengenai analisis dampak sosial. Dengan kata lain, sektor transportasi masih mengabaikan analisis dampak sosial di proyek transportasi.Perencanaan transportasi yang terintegrasi akan  berhasil secara signifikan jika ada hubungan yang luas dengan area analisis dampak sosial. Analisis dampak sosial adalah proses menganalisis, mengawasi dan mengelola semua dampak  intervensi yang dilaksanakan kepada individu atau komunitas dan interaksi keduanya dengan sekitarnya dengan penyatuan analisis pemangku kepentingan, partisipasi masyarakat dan perjanjian dengan komunitas. Penelitian ini berusaha memaparkan suatu kasus yang dapat  menggunakan analisis dampak sosial secara potensial dalam mengintegrasikan moda transportasi perkotaan di Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta-Indonesia.Dilakukan review dokumendanmembandingkanimplementasi social impact assessment di negara United Kingdom dan Netherland. Kemudian data dianalisismenggunakananalisis content.Hasildaripenelitianini adalah analisis dampak lingkungan dapat digunakan untuk mewujudkan integrasi moda transportasi perkotaan dan juga analisis dampak lingkungan dapat digunakan untuk mewujudkan integrasi antara pemerintah daerah.Mengertiakankarateristiksosialdandampak yang berpotensidapatdigunakanuntukmeningkatkanfasilitasinfrastuktur di BRT Transjakarta.


Author(s):  
Amanda Cabral ◽  
Carolin Lusby ◽  
Ricardo Uvinha

Sports Tourism as a segment is growing exponentially in Brazil. The sports mega-events that occurred in the period from 2007 to 2016 helped strengthen this sector significantly. This article examined tourism mobility during the Summer Olympic Games Rio 2016, hosted by the city of Rio de Janeiro, Brazil. This study expands the understanding of the relationship between tourism and city infrastructure, therefore being relevant to academics, professionals of the area and to the whole society due to its multidisciplinary field. The existence of a relationship between means of transportation and the Olympic regions as well as tourist attractions for a possible legacy was observed. Data were collected from official sources, field research and through participant-observation and semi structured interviews. Data were coded and analyzed. The results indicate that the city was overall successful in its execution of sufficient mobility. New means of transportation were added and others updated. BRT's (Bus Rapid Transit) were the main use of mass transport to Olympic sites. However, a lack of public transport access was observed for the touristic sites.


1980 ◽  
Vol 4 (4) ◽  
pp. 507-535 ◽  
Author(s):  
Errol Meidinger ◽  
Allan Schnaiberg

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document