Penelitian ini dilakukan di industri batik Sri Kuncoro, desa Giriloyo, Imogiri, Bantul. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan alternatif terbaik untuk memperbaiki produksi batik tulis pewarna sintetis Sri Kuncoro sehingga diperoleh produksi batik yang efisien dan ramah lingkungan.Metode yang digunakan adalah Life Cycle Assessment (LCA) dan Eco-Efficiency Ratio (EER). Metode LCA merupakan metode untuk mengidentifikasi dan menghitung penggunaan energi, penggunaan sumber daya alam, dan pembuangan pada lingkungan, serta mengevaluasi dan menerapkan kemungkinan perbaikan lingkungan. Metode LCA dilakukan melalui empat tahap yaitu goal and scope, Life Cycle Inventory (LCI), Life Cycle Impact Assessment (LCIA), dan interpretasi. Metode Eco-Efficiency Ratio (EER) merupakan metode untuk mengetahui tingkat sustainable suatu produk.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memperbaiki produksi batik dibutuhkan alternatif pengganti, yaitu mengganti kompor minyak tanah dengan kompor listrik pada proses pembatikan, dan mengganti kayu bakar dengan bahan bakar gas pada proses nglorod. Nilai EER pada produksi batik Sri Kuncoro sebesar 56%, dan batik alternatif pengganti sebesar 60% dengan nilai affordable dan sustainable lebih besar dari 1.