Rapid detection of Piper yellow mottle virus and Cucumber mosaic virus infecting black pepper (Piper nigrum) by loop-mediated isothermal amplification (LAMP)

2013 ◽  
Vol 193 (1) ◽  
pp. 190-196 ◽  
Author(s):  
A.I. Bhat ◽  
A. Siljo ◽  
K.P. Deeshma
2017 ◽  
Vol 27 (2) ◽  
pp. 157 ◽  
Author(s):  
Maya Mariana ◽  
NFN Miftakhurohmah

<p class="IsiabstrakIndonesia">Salah satu penyakit penting pada tanaman lada yaitu penyakit kerdil yang disebabkan oleh <em>Piper yellow mottle virus </em>(PYMoV) dan <em>Cucumber mosaic virus </em>(CMV). Tindakan pencegahan penyebaran penyakit ini dapat dilakukan dengan penggunaan bibit sehat. Deteksi dini PYMoV dan CMV pada bibit lada merupakan salah satu cara untuk mendapatkan bibit sehat, yang dapat dilakukan secara serologi menggunakan teknik ELISA. Tujuan penelitian adalah mendeteksi keberadaan virus pada bibit lada siap tanam pada pembibitan di Kabupaten Sukabumi dan Purbalingga. Sampel daun yang diuji diambil dari bibit lada berumur kurang lebih 5 bulan. Varietas yang diamati adalah Natar 1, Petaling, dan Lampung Daun Kecil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bibit lada terinfeksi virus di kedua lokasi pembibitan.</p>


2017 ◽  
Vol 27 (2) ◽  
pp. 155
Author(s):  
Maya Mariana ◽  
NFN Miftakhurohmah

<p class="IsiabstrakIndonesia">Salah satu kendala penting pada budidaya tanaman lada yaitu penyakit kerdil yang disebabkan oleh <em>Piper yellow mottle virus </em>(PYMoV) dan <em>Cucumber mosaic virus </em>(CMV). Tindakan pencegahan penyebaran penyakit dapat dilakukan salah satunya dengan penggunaan benih sehat bebas dari infeksi PYMoV dan CMV. Tujuan penelitian adalah mendeteksi keberadaan PYMoV dan CMV pada benih lada siap tanam secara serologi menggunakan teknik ELISA. Benih lada yang dideteksi berumur 5 bulan, berasal dari penangkar benih di Sukabumi (Jawa Barat) dan Purbalingga (Jawa Tengah). Varietas lada yang diambil di Sukabumi adalah Natar 1, Petaling, dan Lampung Daun Kecil., masing-masing sebanyak 10 sampel, sedangkan di Purbalingga hanya ada Natar 1, diambil 30 sampel. Di setiap lokasi pembibitan juga dilakukan pengamatan terhadap gejala infeksi virus yang ditemukan. Deteksi virus dilakukan secara <em>Double Antibody Sandwich</em> (DAS)-ELISA menggunakan antiserum <em>Banana streak virus</em> (BSV) untuk PYMoV dan antiserum CMV untuk deteksi CMV. Hasil ELISA dibaca nilai absorbannya dengan elisa reader pada panjang gelombang 405 nm. Sampel dinilai positif, jika nilai absorbansinya 1,5 kali lebih besar daripada kontrol negatif. Gejala infeksi virus pada benih bervariasi, yaitu klorotik, belang, dan belang disertai perubahan bentuk daun. Hasil pengujian ELISA menunjukkan bahwa 66% benih lada dari Sukabumi dan 46% dari Purbalingga terinfeksi virus CMV. Namun, tidak ada satu pun yang menunjukkan reaksi positif terhadap antiserum PYMoV. Hal ini diduga karena konsentrasi PYMoV terlalu rendah sehingga tidak terdeteksi secara ELISA. Untuk mencegah penyebaran virus, deteksi virus pada benih lada penting dilakukan sebelum digunakan sebagai bahan tanaman. </p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document