Measuring the Impacts of International Trade on Carbon Emissions Intensity: A Global Value Chain Perspective

Author(s):  
Jing-Li Fan ◽  
Xian Zhang ◽  
Jian-Da Wang ◽  
Qian Wang
2020 ◽  
Author(s):  
Nikita Ferliana

International Trade of Rattan Industry in Indonesia: Global Value Chain, Absolute and Comparative Advantage


资源科学 ◽  
2020 ◽  
Vol 42 (3) ◽  
pp. 527-535
Author(s):  
Bo XU ◽  
Laike YANG ◽  
Zhiquan QIAN ◽  

2019 ◽  
Author(s):  
Fanny Rosalinda Gosal

Paper ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan penerapan global value terutama dalam industri rotan, bagaimana konsep global value memberikan nilai tambah yang memungkinkan semua pelaku mendapatkan manfaat yang adil. Selain tu ada pula International alliance strategy dimana ada lima (5 ) alternative yang dapat dilakukan perusahaan partnership antara perusahaan lokal dan multinasional yaitu : (1) the wholly owned subsidiary with contractual collaboration, (2) the wholly owned subsidiary with the licence agreement, (3) the international trade with the licence agreement, (4) joint venture and (5) outsourcing. Dari kelima startegi tersebut, manakah strategi yang baik digunakan oleh perusahaan?


2020 ◽  
Vol 12 (8) ◽  
pp. 3097
Author(s):  
Boya Zhang ◽  
Shukuan Bai ◽  
Yadong Ning ◽  
Tao Ding ◽  
Yan Zhang

In the context of economic globalization and production fragmentation, the boom in intermediate and processing trade has made EEIT (emission embodied in international trade) accounting and the recognition of its responsibility more and more complicated, and the drawbacks of traditional gross value statistics more and more conspicuous. The rapid development of global value chain theory in recent years has given rise to a decomposition framework of the trade flow in a country’s export, based on the global value chain, which offers new methods to study EEIT and allocate its responsibility. The combination of global value chain accounting and EEIT research can offer new ways to research EEIT transfer and allocate its responsibility. Utilization of this technique can help understand each country’s “common but differentiated responsibility” in emission reduction. Finally, aiming at the knowledge gaps in current analysis, this paper attempts to discuss the trends, and possible challenges, in research on EEIT, and its responsibility based on the global value chain theory.


2019 ◽  
Author(s):  
Dedy Noviantoro

Paper ini bertjuan untuk memahami bagaimana Global Value Chain (GVC) memiliki kemampuan dan kemamuan untuk bagi setiap negaranya maupun berkembang dan maju dalam memberikan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan secara adil, dan melihat bagaimana pengaruh dari GVC ini terhadap industri rotan, kemudian ada pula International Alliance Strategy dimana ada 5 alternatif partenrship yang dilakukan perusahaan lokal dengan multinasional, pada alternatif ini lebih di fokuskan untuk bagian international trade with the licence agreement, tujuannya jelas bagaimana setiap perusahaan yang bekerja sama memiliki linsensi dagang yang jelas dalam melakukan transaksi internasional karena pastinya ada beberapa syarat serta ketentuan yang berbeda beda disetiap negaranya.


2019 ◽  
Author(s):  
jordhie tanarubun

Paper ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan Global Value Chain dalam industri rotan di indonesia serta hambatan dan peluang yang dialami oleh petani, produsen, dan desainer dalam penerapan Global Value Chain, serta menjelaskan mengenai International Alliance Strategy dan alasan perusahaan multinasional memilih salah satu dari lima alternative strategy yang ada, yaitu: (1) The Wholly Owned Subsidiary With Contractual Collaboration, (2) The Wholly Owned Subsidiary With The Licence Agreement, (3) The International Trade With The Licence Agreement, (4) Joint Venture And (5) Outsourcing (Pratono & Ratih, 2019).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document