A Retrospective Study of the Safety and Efficacy of Endoscopic Radiofrequency Therapy Under Direct Vision in 59 Patients with Gastroesophageal Reflux Disease from 2 Centers in Beijing, China Using the Gastroesophageal Reflux Disease Questionnaire

2021 ◽  
Vol 28 ◽  
Author(s):  
Di Lu ◽  
Chun Shan Bi ◽  
Xue Wei ◽  
Bao Na Guo ◽  
Ying Xin Gao ◽  
...  
2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 169-179
Author(s):  
Bunga Fauza Fitri Ajjah ◽  
Teuku Mamfaluti ◽  
Teuku Romi Imansyah Putra

Latar Belakang : Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit kronik yang terjadi pada masyarakat dewasa terutama mahasiswa. Faktor yang dapat menyebabkan GERD adalah pola makan termasuk jenis-jenis makanan tertentu yang dikonsumsi, frekuensi makan, dan ketidakteraturan makan. Mahasiswa kedokteran selalu berada di bawah tekanan akademik sehingga muncul ketidaknyamanan pencernaan yang memberi dampak bagi kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Tujuan : Mengetahui hubungan pola makan dengan terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling sebanyak 216 subjek yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh subjek menggunakan kuesioner pola makan yang sudah divalidasi dan dimodifikasi oleh peneliti dan menggunakan Gastroesophageal Reflux Disease Questionnaire (GERDQ) dalam bahasa Indonesia yang telah valid. Kuesioner pola makan dinilai dari segi keteraturan makan, frekuensi makan, jenis-jenis makanan, dan porsi makanan yang dikonsumsi. Hasil : Subjek yang memiliki pola makan buruk dan mengalami GERD sebanyak 34,2% sedangkan subjek yang memiliki pola makan baik dan tidak mengalami GERD sebanyak 86,5%. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan antara pola makan dengan terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) (p = 0,004).Simpulan : Terdapat hubungan antara pola makan dengan terjadinya Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.


2012 ◽  
Vol 126 (6) ◽  
pp. 580-585 ◽  
Author(s):  
T E Habesoglu ◽  
M Habesoglu ◽  
C Kalaycik ◽  
A Tek ◽  
M Surmeli ◽  
...  

AbstractObjective:To investigate the possible clinical relationship between gastroesophageal reflux disease and the type one tympanoplasty surgical outcomes of adults with chronic otitis media, by using a simple, cost-effective, reliable questionnaire and physical findings.Methods:Fifty-two of 147 patients undergoing type one tympanoplasty were studied. Gastroesophageal reflux disease symptoms were evaluated using the Frequency Scale for the Symptoms of Gastroesophageal Reflux Disease questionnaire. Laryngoscopic physical findings of laryngopharyngeal reflux were evaluated using the Reflux Finding Score. A successful outcome was defined as an intact tympanic membrane. Correlations between the two assessment tool results and the patient's surgical success were calculated.Results:The gastroesophageal reflux disease questionnaire score was significantly higher in patients with unsuccessful tympanic membrane closure (group one) than in patients with successful closure (group two) (p < 0.05). The Reflux Finding Score was also significantly higher in group one than group two (p < 0.05). There was a significant positive relationship between the gastroesophageal reflux disease questionnaire score and the Reflux Finding Score (p < 0.01).Conclusion:Gastroesophageal reflux disease may be a significant prognostic factor for tympanoplasty failure. Therefore, reflux investigation may be important during the treatment of chronic otitis media, and positive cases may need reflux treatment as well as ear disease treatment.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document