scholarly journals TINGKAT PENGETAHUAN GURU DAN PENGELOLA SEKOLAH TENTANG PRAKTIK PENYELENGGARAAN MAKANAN SEHAT UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN SISTEM FULL-DAY SCHOOL DI KOTA PEKANBARU

2021 ◽  
Vol 10 (3) ◽  
pp. 172-180
Author(s):  
Roziana - Roziana ◽  
Fitriani Fitriani

 Latar Belakang: Praktik gizi seimbang diharapkan dapat mengurangi masalah gizi serta meningkatkan efektivitas belajar anak. Salah satu upaya memantau praktik makan anak adalah school feeding program.Tujuan: Untuk memperoleh informasi mengenai tingkat pengetahuan guru dan pengelola sekolah tentang pemberian makanan pada siswa full-day school di kota PekanbaruMetode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sample dari 12 kecamatan, di setiap kecamatan diwakili dari 1 sekolah yang dipilih secara random dengan total sampel 85 yang terdiri dari guru dan pengelola sekolah. Variabel penelitian adalah pengetahuan guru dan pengelola sekolah tentang pemberian makan pada siswa full day school di kota Pekanbaru. Cara pengambilan data dengan pengisian kuesioner menggunakan google form.Hasil: Tingkat pengetahuan guru dan pengelola sekolah mengenai gizi seimbang sebanyak 45,9% memiliki pengetahuan baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 75,3. Sedangkan tingkat pengetahuan guru dan pengelola sekolah mengenai penyelenggaraan makanan di sekolah 49,4% memiliki pengetahuan sangat baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 81,5.Simpulan: Tingkat pengetahuan guru dan pengelola sekolah mengenai gizi seimbang sebanyak 45,9% memiliki pengetahuan baik dengan perolehan nilai rata-rata 75,3, sedangkan mengenai penyelenggaraan makanan di sekolah 49,4% memiliki pengetahuan sangat baik dengan nilai rata-rata 81,5.

2019 ◽  
Author(s):  
fitriani
Keyword(s):  

preprint: Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah yang mengatur sekolah 8 jam sehari selama 5 hari alias full day school telah ditetapkan sejak Juni 2017 lalu. Di Indonesia, program full day school ini telah diterapkan di sejumlah sekolah swasta. Hal ini telah berlangsung dalam beberapa dasawarsa terakhir. Salah satu tingkatan sekolah yang menjadi sasaran pelaksanaan full day school ini adalah tingkat sekolah dasar. Penyelenggaraan makanan atau makan siang merupakan suatu kesatuan untuk menyediakan makanan di suatu institusi. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan makan siang merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan sejumlah tenaga, peralatan dan bahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pelatihan dan pendampingan pada petugas pengelola makan siang di SD Islam Riau Global Terpadu dalam proses perencanaan sampai dengan distribusi makanan yang sesuai standar. Hasil dari pengabdian masyarakat ini diketahui pengetahauan para petugas terjadi peningkatan sebelum sesudah dilakukan pelatihan pendampingan sebesar 3,33 poin. Hasil observasi perilaku hygiene dan sanitasi petugas pengelola sebelum dan sesudah pelatihan terjadi perubahan dari kategori baik hanya 1 orang (16,67%) menjadi 6 orang (100%). Saran untuk pengabdian masyarakat ibi bagi pihak sekolah diharapkan dapat menambahkan sarana dan prasarana berupa sabun di wastafel cuci tangan, penutup kepala dan masker untuk petugas pengelola. Perlu juga ditambahkan talenan dan pisau yang berbeda untuk setiap kelompok jenis bahan makanan untuk menghindari kontaminasi silang antar bahan makanan.Kata Kunci : Pelatihan, Pendampingan, Pengelola Penyelenggara Makan SiangDaftar Pustaka : 17 Referensi (1990-2017)


2020 ◽  
Author(s):  
Aji Sofanudin
Keyword(s):  

PEMERINTAH melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah mengeluarkan kebijakan Full Day School (FDS). Kebijakan tersebut tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Dalam Pasal 2 butir 1 disebutkan bahwa Hari Sekolah dilaksanakan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 (empat puluh) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu. Dalam bahasa keseharian, kebijakan ini dikenal dengan sebutan sekolah lima hari (SLH). Kebijakan SLH ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Bagi yang setuju, kebijakan ini dianggap sebagai ikhtiar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kebijakan tersebut juga bisa menambah waktu kebersamaan anak-anak dengan orang tua. Sementara yang menolaknya berargumen bahwa kebijakan ini akan menggerus keberadaan TPQ, madrasah diniyah, dan atau pendidikan keagamaan lainnya. Kebijakan ini dianggap tidak sesuai dengan sosiologis masyarakat Indonesia.


2020 ◽  
Author(s):  
Aji Sofanudin
Keyword(s):  

Tegal bukanlah kota pendidikan tetapi lebih dikenal kulinernya sate tegal dan tahu aci. Tegal juga dikenal sebagai Jepangnya Jawa Tengah, karena bisa memproduksi berbagai alat-alat imitasi yang mirip dengan produsen jepang. Tegal juga dikenal dengan wartegnya. Meskipun bukan kota pendidikan, tetapi dalam konteks implementasi Full Day School (FDS), barangkali kita bisa belajar dari sekolah yang ada di Tegal. Sebutlah misalnya, Yayasan Perguruan Islam (YPI) Ihsaniyah, sebuah yayasan tertua dan terbesar di Kota Tegal dalam merespon kebijakan FDS. Mafhum bahwa Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah telah membuat “gaduh” di masyarakat. Sehingga muncullah Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam Pasal 9, disebutkan Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 (satu) minggu.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Endang Widianingsih
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pendidikan Full Day Schoolterhadap perkembangan kecerdasan social emosional anak usia dini TKIT di DIY. Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey denganpendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru dari 7 TKIT yang ada diDIY dengan teknik sampling acak bertingkat (multistage random sampling). Teknikpengumpulan data menggunakan kuisioner, wawancara dan observasi, sedangkan teknisanalisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian diperoleh bahwatidak adanya pengaruh program pendidikan Full Day School terhadap perkembangankecerdasan social emosional anak usia dini TKIT di DIY karena lebih dipengaruhi olehfaktor pengasuhan, pembimbingan dan keteladanan.Kata kunci: full day school, kecerdasan sosial emosional, anak usia dini


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
Author(s):  
Daftar Isi
Keyword(s):  

Implementasi Kebijakan Full Day School di SDN 3 Blimbing Kota Malang Ubaidillah Ubaidillah, Akhsanul In’am: 125-134Pengembangan Modul Pada Pembelajaran Ekstrakurikuler Karya Ilmiah di SD Muhammadiyah 9 Kota Malang Suseno Adi Utomo, Agus Tinus: 135-145Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah di SMP Negeri 3 Malang Siti Hanik Zubaidah, Nurul Zuriah: 146-157Analisis Problematika Pembelajaran Sekolah Dasar Negeri di Pulau Gili Iyang Kabupaten Sumenep Nuris Syarifatul Imamiyah, Ainur Rofieq, Mohammad Syaifuddin: 158-174Upaya Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru di SMP Muhammadiyah Waipare Kabupaten Sikka Vitalia Rahmawati Safrudin, Ichsan Anshory: 175-186Program Peningkatan Keterampilan Literasi Pada Sekolah Unggul di SD Muhammadiyah 9 Kota Malang Maulana Hudan Daromi, Mohammad Syaifuddin: 187-196Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer (Studi Multisitus) di MIN 1 dan MIN 2 Flores Timur Ilmin Sakir, Akhsanul In’am, Sri Hartiningsih: 197-208Analisis Peran Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dalam Membangun Kompetensi Sosial Guru di SMPK Santo Thomas Kabupaten Pamekasan Hairil Anwar, Sukarsono Sukarsono: 209-218Analisis Kesiapan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Mandiri  di SMP Muhammadiyah 10 Muncar Kabupaten Banyuwangi Fuad Muttaqin, Ahmad Juanda: 219-231Penanaman Nilai-Nilai Karakter Pada Anak Usia Dini di RA Al Mashitoh Tegalgondo Karangploso MalangAdhar Adhar, Akhsanul In’am, Sri Hartiningsih: 232-242


Jurnal Ecogen ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (3) ◽  
pp. 449
Author(s):  
Miftah Afifah Zafar ◽  
Armida S

The literature review result article aims to determine the application of full day school in secondary schools. In this study the authors used a type of libary research with philosophical and pedagogical approaches. The results of the literature review found, the authors found that the application of full day school in secondary schools had reached a high or very effective level of qualification of 92% with the achievement of learning objective namely an increase in academic achievement of 87,5% and the formation of student characters reaching 92% in implementing this full day school. While the integrity in the implementation of full day school hs been running optimally and received a good response from parents of students as well as students and teacher and educators involved in implementing full day school. Furthermore, the adaptation of the application of full day school to the field conditions has reached 80% effective level with the maximum running of intracuricular activities, extracuricular activities, and religious activities, buth the curricular activities in implementing full day school have not reached good implementation.Keywords : effectiveness, full day school, secondary school.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 459
Author(s):  
Arif Hidayat ◽  
Rizka Febriyani Awliyah ◽  
Suyadi Suyadi

The purpose of this study was to obtain information about the development of creativity and art in full-day schools. This study used a qualitative method with the type of library research. Full day school was an integrated curriculum and integrated activity, which meant a system that was carried out consciously in order to organize a planned learning action, then implemented and evaluated the learning in a fun way, with the expectation that students did not feel bored and tiresome even though they had studied all day long. The results of the study revealed the schools that implemented the full day school system, seen from previous research or library research, had many significant advantages in the development of creativity and art, one of which was extracurricular activities that could support students' talents and creativity. Some of them were sports, art and musicextracurricular, or extracurricular of science and robotics, from this explanation, the researchers yielded hypothesis that full-day school had an impact on students’ development, especially on creativity and art at the elementary school level.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-18
Author(s):  
Miftahul Aula Sa`adah ◽  
Mahmudah Mahmudah
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document