scholarly journals PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU MENGGUNAKAN FOUR SWITCH BUCK BOOST CONVERTER DENGAN METODE P&O-ORB

Transmisi ◽  
2019 ◽  
Vol 21 (4) ◽  
pp. 96-102
Author(s):  
Machmud Effendy ◽  
Rosyadi Nur Syahputra ◽  
Khusnul Hidayat

MPPT (maximum power point tracking) merupakan cara untuk memaksimalkan daya keluaran pada pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Sistem MPPT pada PLTB terdiri dari DC-DC converter dan metode kontrol. Pada penelitian ini, sistem MPPT menggunakan Four Switch Buck Boost (FSBB) converter, dimana converter ini memiliki polaritas tegangan yang sama antara input dan output, ripple tegangan rendah, dan efisiensi daya lebih besar dibandingkan dengan Buck Boost Converter. Metode kontrol yang digunakan adalah  Perturb and Observe (P&O)- ORB (Optimum Relations-Based) yang memiliki tingkat osilasi lebih rendah dan efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan metode P&O.Sistem MPPT disimulasikan menggunakan software PSIM untuk mengetahui performa P&O-ORB dan FSBB converter. Evaluasi kinerja  P&O-ORB dan FSBB diuji dalam kondisi kecepatan angin 5 m/s. Hasil simulasi menunjukkan FSBB memiliki tingkat kesalahan yang lebih kecil daripada Buck Boost yaitu 0,02%. Dan sistem MPPT dengan metode P&O-ORB memiliki tingkat efisiensi yang tinggi mencapai 98,01 %.

TRANSIENT ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 918
Author(s):  
Akhmad Fauzi ◽  
Mochammad Facta ◽  
Sudjadi Sudjadi

Potensi energi matahari di Indonesia sangat melimpah, hal ini menguntungkan dalam pembangkitan energi listrik dengan panel surya. Energi matahari yang tidak tetap membuat efektitifitas panel surya berkurang.  Terdapat dua metode dalam memaksimalkan keluaran panel surya yaitu, metode dinamis dengan menggunakan motor listrik untuk mengarahkan panel surya ke matahari dan metode statis  atau Maximum Power Point Tracking (MPPT) menggunakan konverter daya. MPPT digunakan untuk mencari titik daya maksimum dari kurva karakteristik P-V pada panel surya. Pengaruh perubahan irradiasi dan suhu sehingga titik daya maksimum panel surya berubah-ubah. Pada penelitian ini dilakukan perancangan MPPT dengan metode Perturb and Observe (P&O) dengan Buck Boost Converter untuk mencari titik daya maksimum panel surya. Pada pengujian sistem didapatkan hasil sistem MPPT mampu mencari titik daya maksimum surya sebesar 5.71 watt pada irradiasi 1000 watt/m2 temperatur 29oC, sedangkan tanpa MMPT rata-rata daya maksimum pada beban 50Ω sebesar 5,22 watt, 39Ω sebesar 4,99 watt. Irradiasi 750 watt/m2 temperatur 29oC dengan MPPT mampu mencari titik daya maksimum surya sebesar 3.92 watt,sedangkan tanpa MPPT rata-rata daya maksimum pada beban 50Ω sebesar 3.56 watt, 39Ω sebesar 3.38 watt.


2017 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 45
Author(s):  
Calebe A. Matias ◽  
Girodani Pacífico Medeiros ◽  
Pedro H. F. Moraes ◽  
Bruno De A. Fernandes ◽  
Aylton J. Alves ◽  
...  

The purpose of the present study is to simulate and analyze an isolated full-bridge DC/DC boost converter, for photovoltaic panels, running a modified perturb and observe maximum power point tracking method. The zero voltage switching technique was used in order to minimize the losses of the converter for a wide range of solar operation. The efficiency of the power transfer is higher than 90% for large solar operating points. The panel enhancement due to the maximum power point tracking algorithm is 5.06%.


TRANSIENT ◽  
2019 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 838
Author(s):  
Fiqih Anugerah Fariz ◽  
Iwan Setiawan ◽  
Mochammad Facta

Penggunaan energi surya sebagai sumber energi listrik memiliki beberapa kelemahan, seperti daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya dipengaruhi oleh iradiasi sinar matahari, suhu lingkungan, dan sudut datang matahari. Hal ini menyebabkan daya yang dihasilkan akan mengalami fluktuasi. Maximum Power Point Tracking (MPPT) merupakan suatu metode untuk memaksimalkan daya keluaran yang dihasilkan oleh panel surya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem MPPT menggunakan rangkaian boost converter dengan algoritma Perturb and Observe. Pengujian sistem MPPT dilakukan dengan memvariasi nilai iradiasi dan beban, kemudian menganalisis daya keluaran panel surya tersebut, serta membandingkan daya keluaran sistem yang menggunakan MPPT dan tidak menggunakan MPPT terhadap perubahan beban. Sistem pencarian titik daya maksimum panel surya menggunakan rangkaian boost converter dengan algoritma Perturb and Observe telah berhasil direalisasikan. Daya maksimum yang dihasilkan sistem MPPT dengan variasi beban 39 Ω, 50 Ω, dan 100 Ω pada iradiasi 1092 W/m2 dan suhu 29oC adalah 29,32 W, sedangkan pada iradiasi 752 W/m2 dan suhu 29oC adalah 24,56 W. Sistem MPPT dapat mempertahankan nilai daya pada titik maksimalnya saat terjadi perubahan beban, sedangkan pada sistem yang tidak menggunakan MPPT nilai daya yang dihasilkan akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan beban.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document