Artikel ini telah diterbitkan dalam Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 5 tahun 2017 di Mataram , dengan Nomor ISSN 2339-028X. ABSTRAK . PLTD Klademak Sorong merupakan salah satu bagian dari sistem interkoneksi pembangkit energi listrik yang ada di kota Sorong dan sekitarnya. Kekurangan persediaan BBM HSD sangat dihindari, karena akan menimbulkan biaya kegagalan proses yang cukup besar. Namun selama tahun 2011 sampai dengan 2015 kekurangan persediaan bahan baku masih saja terjadi, hal ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan belum optimal. Penelitian ini ingin mengetahui pengendalian persediaan yang optimal menurut metode Material Resource Planning, kemudian hasilnya dibandingkan dengan metode perusahaan dari segi total biaya persediaan yang terjadi. Selain itu penelitian ini juga akan melakukan peramalan permintaan BBM HSD untuk tahun 2017 dan daridata peramalan permintaan tersebut dicari jumlah pembelian yang dapat mengoptimalkan biaya langsung penyimpanan dan biaya kebalikannya yaitu biaya pemesanan BBM HSD.Hasil penelitian menunjukkan persentase penghematan biaya persediaan yang dihasilkan melalui penerapan MRP adalah sebesar 3,2 % pada teknik LFL, dan 31,5 % pada teknik EOQ, serta 51,6 % pada teknik PPB. Ini menunjukkan dari ketiga alternatif metode, MRP PPB memiliki biaya paling rendah dibandingkan metode lainnya. Namun dengan mempertimbangkan kelemahan teknik MRP PPB ini bila diterapkan di PLTD Klademak Sorong adalah resiko dapat berkurang akibat adanya penyusutan, kebocoran, ataupun penurunan kualitas bahan, dimana hal ini dapat terjadi karena masa penyimpanan di tangki akan lebih lama, sehingga alternatif yang dipilih sebagai metode yang digunakan dalam pengemdalian persediaan adalah MRP teknik EOQ.