The Effects of Interactive Metronome on Timing, Attention, Bilateral Coordination and Balance for Adult with Intellectual Disabilities : Single Subject Design

Author(s):  
Kyeong Mi Kim ◽  
Mi Su Kim ◽  
Soo Min Lee
2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 329
Author(s):  
Sanny Novelty Singarimbun ◽  
Woro Kurnianingrum

Perawatan kesehatan terutama pada anak dengan intellectual disabilities yang berat diperlukan terutama pada kesehatan gigi. Oleh karena itu studi ini mengenai bagaimana dapat meningkatkan perilaku kerjasama pada anak dengan intellectual disabilities kategori berat dengan pengasuhnya. Metode yang digunakan single subject design. Jumlah partisipan adalah 1 orang, berjenis kelamin perempuan, dan berusia 9 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa anak berhasil, anak mampu untuk menunjukkan perilaku bekerjasama berupa mengikuti instruksi dan bersedia digosok giginya oleh pengasuh. Perlu memperhatikan pada kemampuan pengasuh dalam mendampingi dan kesadaran pengasuh akan pentingnya perawatan gigi. Bagi anak, diperlukan penguat untuk dapat memahami tindakannya sudah tepat.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
Author(s):  
Winda Januarti

Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara empiris, sehingga mampu melakukan analisis tentang Asertive Training terhadap peningkatan motivasi belajar anak yang berperilaku maladaptif di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui rancangan subyek tunggal (single subject design) dan menggunakan model multiple baseline cross subjects untuk mengukur target perilaku. Subyek dalam penelitian ini adalah subyek satu yakni AM; subyek dua yakni JR; dan subyek tiga yakni NJ. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asertive Training berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar anak berperilaku maladaptif. Tingkatan pengaruh pada masing-masing subyek bervariasi dengan subyek AM dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen, subyek JR dengan skor tertinggi yakni aspek komitmen beajar dan inisiatif belajar, subyek NJ dengan skor tertinggi yakni aspek inisiatif dan optimis belajar. Secara keseluruhan JR merupakan subyek yang memiliki tingkat pengaruh tertinggi dari intervensi Asertive Traning terhadap motivasi belajar, diantara kedua subyek yang lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor pendukung subyek. Melalui intervensi Asertive Training, anak mampu mengelola emosi, perasaan dan tingkah laku yang berkaitan dengan pendidikan. Kata Kunci: Anak, Motivasi Belajar, Assertive Training, Perilaku Maladaptif


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document