Pekerjaan Sosial
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

70
(FIVE YEARS 20)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (Stks) Bandung

2502-8707, 1412-5153

2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
M. Youri Alkayyis ◽  
Dwi Yuliani ◽  
Windriyati Windriyati

Penyesuaian diri merujuk pada kesesuaian perilaku individu, agar terjalin hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik anak asuh, 2) penyesuaian diri anak asuh terhadap lingkungan alamiah, 3) penyesuaian diri anak asuh terhadap lingkungan sosial, 4) penyesuaian diri diri anak asuh terhadap diri sendiri, dan 5) penyesuaian diri anak asuh terhadap ketegangan, konflik dan frustasi yang dialaminya di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sekunder. Jumlah responden sebanyak 417 anak asuh yang terdiri dari usia 6-21 tahun di enam lokasi berikut: 1) Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Jakarta Selatan, 2) Pondok Remaja Inabah XVII Puteri Pesantren Suryalaya di Ciamis, 3) Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Putra Utama 5 di Jakarta Timur, 4) Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah di Klaten, 5) Panti Sosial Marsudi Putra Antasena di Magelang, dan 6) Panti Asuhan Baiturahmah di Kampar, Riau. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi dan kategorisasi data, mengorganisasikan data, serta interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diri anak asuh terhadap lingkungan alamiah menunjukan kategori tinggi, penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial menunjukan kategori rendah karena masih banyak anak asuh yang tidak memiliki hubungan baik dengan anak asuh lainnya, pembina dan pegawai/staf, penyesuaian diri terhadap diri sendiri menunjukan kategori rendah karena anak asuh sulit untuk mengontrol emosi dan tidak dapat fokus dalam mengikuti kegiatan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), penyesuaian diri terhadap ketegangan, konflik dan frustasi yang dialaminya menunjukan kategori sedang.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 111-120
Author(s):  
Rachmat Parawangsa ◽  
Indra Lestari

This study discusses the implementation of empowerment of poor women’s business groups thought PT Semen Tonasa’s Corporate Social Responsibility (CSR) in the coastal area of Bulu Cindea Village, Pangkep Regency. The research was conducted with the aim of describing and improving information broadly and in dept( qualtitative descriptive) on the Onasa Mandiri Program in the form of training and procurement of womend’s business groips. The research results provide a specific detailed description including; poverty condition, realization of the CSR fund budget, The TOnasa Mandiri Program, Impelmentation of community empowerment programs, as wel as obstacles to community empowerment


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 70-84
Author(s):  
Ahmad Yaneri ◽  
Arini Dwi Deswanti

Penelitian ini menginvestigasi pengalaman dari kelompok laki-laki dan perempuan dari Desa Sodong RW 15 dan RW 16 Desa Kertajaya Kabupaten Bandung Barat dalam pengambilan keputusan dan akses bantuan sosial tunai COVID-19 serta menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi partisipasi relative dengan menggunakan kerangka kerja analitik intereksionalitas. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kualitatif dengan menggunakan data primer melalui wawancara semi terstruktur, FGD dan observasi informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki gap yang cukup signifikan dalam mengakses informasi sistem kesehatan dan perlindungan sosial. Peran perempuan diidentifikasi sebagai kelompok pasif dalam partisipasinya. Hal ini mengindikasikan bahwa kelompok perempuan hanya mengetahui tentang keputusan yang telah diambil, atau hanya menghadiri rapat dan mendengarkan dalam pengambilan keputusan. Narasi marjinalisasi dan dominasi muncul dalam penelitian ini, hal ini didorong oleh beragam faktor yang saling bersilangan seperti jenis kelamin, pendidikan, usia, kekayaan, meritokrasi dan kepribadian. Karakteristik marjinalisasi dalam temuan kajian ini bervariasi yang bergantung pada kombinasi sumber marginalisasi itu sendiri, seperti seseorang yang sudah berusia lanjut, tidak berpendidikan, perempuan, dan miskin lebih termarjinalkan dibandingkan dengan seseorang yang tidak berpendidikan dan miskin tetapi laki-laki. Semakin banyak faktor karakter marjinalisasi yang dimilki seseorang, semakin besar pengecualian dalam mengakses informasi sistem kesehatan dan perlindungan sosial COVID-19 secara keseluruhan. Studi ini juga mengungkapkan bahwa perempuan mengalami tingkat diskriminasi berbasis gender yang lebih tinggi, terutama karena wanita menjadi bagian dalam sistem patriarki yang dominan.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 98-110
Author(s):  
Pairan Pairan ◽  
Misnia Septa Andiana

Indonesia saat ini mengalami transisi epidemiologi pararel, hal ini dapat dilihat dari berubahnya angka kematian yang didominasi oleh penyakit non infeksi atau penyakit yang tidak menular, untuk mengatasi fenomena tersebut, maka dibutuhkan perawatan paliatif yang dilakukan oleh rumah sakit. Perawatan paliatif merupakan perawatan yang interdisipliner dan multiprofesi. Salah satu profesi yang diperlukan dalam pelayanan paliatif adalah profesi pekerjaan sosial. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.812/Menkes/SK/VII/2007. Dalam pelayanan paliatif terdiri dari tahapan-tahapan pelayanan, yaitu tahapan administratif, pelayanan medis, dan pelayanan non medis. Pelayanan administrasi ditangani oleh bagian adminsitrasi rumah sakit, pelayanan medis dilakukan oleh tim medis, sedangkan pelayanan non medis ditangani oleh psikolog, relawan dan pekerja sosial. Penelitian memiliki tujuan untuk mendiskripsikan peran peksos dalam perawatan paliatif. Pendekatan yang dipilih yaitu deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi menggunakan teknik purposive area dan penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yang dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa peran pekerja sosial yang dibutuhkan dalam pelayanan paliatif yaitu peran dalam memberikan social support kepada pasien dan keluarganya, berperan membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi masalah ekonomi, serta berperan dalam mengembalikan keberfungsian sosial pasien. Peran dalam memberikan social support dapat dilihat dari bagaimana pekerja sosial juga turut mendampingi pasien dan keluarga pasien serta memberikan penyadaran akan pentingnya peran keluarga bagi pasien. Peran dalam mengatasi masalah finansial yaitu dengan menjadi broker antara pasien dan lembaga pemberi bantuan dana. Peran dalam pengembalian keberfungsian pasien yaitu dengan memberikan motivasi, pengertian, dan penguatan kepada pasien bahwa dirinya berharga dan sangat bermakna bagi keluarganya serta memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien agar tetap memberikan kesempatan kepada pasien untuk berperan secara sosial sesuai dengan kondisi pasien.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 53-69
Author(s):  
Denny Maulana Pratama

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis karakteristik anak, latar belakang kehilangan orang tua yang dialami anak, strategi berpusat pada masalah serta strategi berpusat pada emosi pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini meliputi 6 orang anak dan 2 orang pengasuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data juga dilakukan melalui triangulasi sumber dan waktu. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan strategi koping yang dilakukan anak sudah tergolong baik karena melakukan dua jenis koping yakni strategi berpusat pada masalah dan strategi berpusat pada emosi, namun masih terdapat permasalahan pada strategi berpusat pada masalah yakni anak belum memiliki inisiatif dalam mengungkapkan permasalahan kepada pengasuh dan belum tersedianya media pertemuan kelompok dalam pengungkapan permasalahan kehilangan orang tua. Selain itu terdapat juga permasalahan dalam strategi berpusat pada emosi yakni anak memilih tidak mengungkapkan emosi yang dirasakannya,  masih adanya penolakan atas kehilangan orang tua, serta perasaaan rendah diri yang masih dimiliki oleh anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti merumuskan program pemberdayaan kelompok bagi anak yang memiliki pengalaman kehilangan orang tua.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 37-52
Author(s):  
Ellya Susilowati ◽  
Meiti Subardhini ◽  
Elin Herlina

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan inovasi praktik pekerjaan sosial dalam pelayanan sosial anak yang dilakukan pekerja sosial pada masa Covid-19 di Lembaga Rehabilitasi Sosial Anak di Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, focus group discussion dan studi dokumetasi terhadap laporan pekerja sosial dengan memperhatikan protocol kesehatan. Informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak lima orang pekerja sosial di Panti Rehabilitasi Sosial Anak yang memerlukan Perlindungan Khusus (PRSAMPK) di Subang dan di Garut.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat inovasi yaitu kegiatan di luar kebiasaan yang dilakukan pekerja sosial dalam penanganan anak selama pandemi COVID-19, baik pada proses asesmen, rencana intervensi, pelaksanaan intervensi, evaluasi dan terminasi. Namun demikian pekerja sosial masih memiliki kendala dalam mengoptimal inovasi praktik pekerjaan sosial dalam melakukan pelayanan sosial pada masa pandemi covid-19. Kendala tersebut diantaranya disebabkan oleh meningkatnya  frekuensi beban kerja dalam penanganan anak karena anak binaan berada di lembaga, keterbatasan jumlah pekerja sosial dan fasilitas pendukung untuk kegiatan anak. Hasil penelitian ini merekomendasikan pekerja sosial mulai mencatat temuan-temuan dan keberhasilan dalam pengembangan inovasi yang dilakukan, sehingga menjadi bahan pembelajaran bagi pekerja sosial lainnya. Evidence best practices of social worker  becomes a model in handling children during crisis situations in institutional settings.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 130-137
Author(s):  
Ashabul Mujaddid ◽  
Fentiny Nugroho
Keyword(s):  

Kondisi sosial ekonomi para nelayan di Kelurahan Kolakaasi menggambarkan aktivitas kerja, relasi dalam masyarakat dan pemanfaatan aset sebagai modal dalam mengembangkan kapasitas. Mereka bekerja sebagai nelayan pada Kapal Bagan yang beroperasi pada kurun waktu 3 hingga 4 bulan di laut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Wawancara mendalam dilakukan dengan teknik purposive sampling pada kriteria nelayan tangkap pemilik Bagan Apung dan buruh nelayan. Hasil penelitian menunjukkan kondisi sosial ekonomi nelayan dideskripsikan oleh beberapa komponen. Pertama, situasi operasional kerja nelayan menunjukan pemanfaatan Kapal Bagan sebagai kapal operasional dan penguasaan alat tangkap perikanan saat melaut. Kedua, adanya keterampilan kerja yang produktif dengan mengandalkan komitmen kerja serta kemampuan fisik dan mental nelayan saat berada di wilayah operasional kerja. Ketiga, terdapat kelompok nelayan untuk melakukan swadaya. Dan keempat, adanya modal ekonomi nelayan yang berupa penghasilan dan pengelolaannya sebagai suatu aset.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 18-36
Author(s):  
Dwi Heru Sukoco

Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) “As Salaam” merupakan lembaga layanan dan rujukan terpadu tingkat desa untuk memberikan kemudahan keluarga miskin mengakses dan menjangkau program Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (PSPK). Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan manajer, fasilitator, kepala desa, pengurus, dan penerima manfaat. Teknik pengumpulan datanya triangulasi, memadukan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik credibility, transferability, dependability, and confirmability. Teknik analisis data menggunakan Model Mile & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan Puskesos “As Salaam” merupakan puskesos baru, namun mampu mencapai tujuannya. Puskesos “As Salaam” mampu: (1) menjadi pusat informasi dan data; (2) melayani, menangani, dan menyelesaikan keluhan keluarga miskin; (3) merujuk keluhan ke layanan lebih tinggi; dan (4) memfasilitasi pemuktahiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Puskesos “As Salaam” memiliki prestasi: mendapat penghargaan sebagai Puskesos terbaik se Kabupaten Bandung, kunjungan tamu dari dalam dan luar negeri, tempat studi banding, lokasi penelitian dan praktik lapangan mahasiswa. Jadi Puskesos “As Salaam” merupakan Puskesos “berkembang,” yang kinerjanya “cukup efektif” dalam mencapaian tujuannya. Saran: (1) Hendaknya jadi lembaga layanan terpadu satu pintu di tingkat desa; (2) Segera melakukan penjangkauan dan pendataan agar keluarga miskin terdaftar di DTKS, (3)  Tidak hanya mensosialisasikan program Kemensos, tetapi juga kementerian lain, dunia usaha, dan masyarakat; (4) Mampu memberi layanan langsung; (5) Program tidak hanya PSPK, tetapi juga rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial; (7) Ada perwakilan SKPD di Puskesos; dan (7) Manajer sebaiknya pejabat tinggi pratama agar mampu mengkoordinasi kepala SKPD Kabupaten.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 121-129
Author(s):  
Gietha Putri Aroem ◽  
Tubagus Hasanuddin

Terbatasnya lapangan pekerjaan mendorong masyarakat mencari alternatif lain dalam mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Salah satu alternatif tersebut adalah dengan menjadi buruh produksi batu bata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi keluarga buruh pengrajin batu bata. Penelitian dilakukan di Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung dari bulan November - Desember tahun 2019. Responden adalah buruh pengrajin batu bata yang ditentukan secara purposive berjumlah 15 Orang. Analisis data dilakukan dengan analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan buruh pengrajin batu berusia produktif (100%),  sebagian besar (67%) memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Pendapatan bersih rata-rata sebesar Rp 3.320.000,- − Rp 3.433.000,-  per bulan dengan pendapatan per kapita per bulan sebesar 1.106.000,- −Rp 1.147.000,- dan belum memenuhi standar UMR Kota Bandar Lampung sebesar Rp 2.445.141,- .Keluarga pengrajin batu bata masih belum mendapatkan fasilitas tempat tinggal yang baik berupa tempat tinggal belum layak, fasilitas jalan ke tempat tinggal buruk, dan sumber air yang susah diperoleh. Fasilitas kesehatan yang digunakan berobat adalah puskesmas, keluarga buruh pengrajin batu bata  tidak memiliki jaminan kesehatan.


2021 ◽  
Vol 20 (1) ◽  
pp. 85-97
Author(s):  
Versanudin Hekmatyar ◽  
Nike Vonika

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh solidaritas sosial terhadap resiliensi buruh ditengah pandemi covid-19. Data dikumpulkan dengan pendekatan kuantitatif dan disajikan secara deskriptif, serta dilakukan uji hipotesis. Buruh dengan solidaritas sosial yang kuat diduga akan memiliki resiliensi dalam menghadapi pandemi covid-19. Hasil penelitian menunjukan bahwa solidaritas sosial berpengaruh signifikan terhadap resiliensi buruh ditengah pandemi covid-19. Solidaritas sosial hadir sebagai upaya dari komunitas untuk meminimalisasi dampak pandemi covid-19 agar dapat kembali ke keadaan semula. Ketidakstabilan ekstrem ditengah pandemi covid-19 telah memaksa komunitas untuk membuat konsesi satu sama lain dan berbagi tanggung jawab untuk bertahan dan pulih dari pandemi covid-19.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document