World Bank East Asia and Pacific Economic Update 2010, Volume 2

Author(s):  
Keyword(s):  
2001 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 123-139 ◽  
Author(s):  
Wee-Liang Tan ◽  
Siew Tong Fock

Families control more than half of the corporations in East Asia (World Bank, 1999; World Bank, 1998). The contribution of family businesses to Asia's economic growth is predicated upon successfully growing their businesses. Many family businesses in East Asia, spanning countries such as Taiwan, Hong Kong, Indonesia, Singapore, and Malaysia, are Chinese owned and managed. Some claim that these businesses will never develop into full-fledged multinational enterprises because of their cultural heritage (Redding, 1990). However, some Chinese family businesses have successfully made the transition. This paper presents an in-depth study of five Chinese family businesses in Singapore that have successfully made the transition in growth and size and across national boundaries and family generations. Their business empires extend into the Asia Pacific region. This paper highlights the key success factors of these five noteworthy family businesses that enabled them to make these growth transitions.


2018 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 90-102
Author(s):  
Fathya Nirmala Hanoum ◽  
Sri Mulatsih

Integrasi perdagangan internasional seperti FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation) dan SSEC (South-South Economic Cooperation) merupakan peluang bagi Indonesia untuk masuk ke pasar kawasan Amerika Latin, salah satunya ekspor elektronika. Elektronika merupakan sepuluh komoditi unggulan ekspor Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya saing ekspor elektronika Indonesia, mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ekspor elektronika ke Amerika Latin dan dinamika pasar ekspor elektronika Indonesia ke Amerika Latin. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ITC, WITS, CEPII, World Bank, dan UNCTAD. Metode analisis menggunakan RCA dan Porter’s Diamond untuk mengetahui daya saing, gravity model untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekspor, dan EPD untuk memberikan gambaran dinamika ekspor elektronika Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi elektroniia Indonesia memiliki daya saing komparatif yang ditunjukkan dengan nilai RCA lebih dari satu. Analisis Porter’s Diamond menunjukkan bahwa daya saing kompetitif elektronika Indonesia masih lemah. Hasil estimasi EPD elektronika Indonesia rata-rata menunjukkan pangsa pasar dan permintaan ekspor komoditi elektronika yang bertumbuh. Hasil estimasi gravity model menunjukkan bahwa variabel yang signifikan adalah GDP perkapita Indonesia, jarak ekonomi, harga ekspor, GDP perkapita negara tujuan, dan populasi, sedangkan variabel REER (Real Effective Exchange Rate) tidak berpengaruh.Kata kunci: Elektronika, EPD, Gravity model, Porter diamond, RCA


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document