9. Moving Forward: Embracing Multilingual Language Policies from the Top-Down to the Bottom-Up

2008 ◽  
pp. 181-188
Keyword(s):  
Top Down ◽  
2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 48-69
Author(s):  
Askar Mambetaliev

Summary The purpose of this study was to find the main factors that guide language policies and discover correlations between top-down and bottom-up ideologies in the context of Hungary and Kyrgyzstan. To accomplish this, the study created a database of relevant official documents, photos of linguistic landscapes and qualitative data. The study analyzed the documented top-down decisions from historical perspectives, and then compared them with the data collected from interviews and surveys, and from the collection of photos. The participants included both high-ranking political figures, professors, students and random citizens. Results showed that the official policies often do not comprehensively match with the people’s beliefs, attitudes and desires. Findings also imply that using either document analysis, or the method of linguistic landscape, or qualitative methods alone, might not sufficiently validate the results in the absence of each other, since errors may top up from various discrepancies between top-down and bottom-up arrangements, as well as from overt and covert ideologies.


PsycCRITIQUES ◽  
2005 ◽  
Vol 50 (19) ◽  
Author(s):  
Michael Cole
Keyword(s):  
Top Down ◽  

Author(s):  
Sadari Sadari ◽  
Nurhidayat Nurhidayat ◽  
Rafiqah Rafiqah
Keyword(s):  
Top Down ◽  

Humanisme religius telah mengantarkan pada era kesadaran bahwa peradaban manusia harus memiliki dua arus yang saling menunjang. Selama ini arus balik dalam bidang ekonomi hanya menonjolkan arus balik vertikal atas kebawah (model top down) yang didominasi oleh sistem ekonomi kapitalis dan sosialis, sedangkan di sisi lain mengesampingkan arus balik vertikal dari bawah ke atas (model bottom up) yang didominasi oleh sistem ekonomi syariah, sehingga dampaknya adalah adanya kesenjangan ekonomi yang sangat tajam. Paper ini mewujudkan peran penting, yakni menghubungkan dua arus tersebut secara timbal-balik, yakni mempertemukan arus pertama dengan arus balik kedua, sehingga akan menghasilkan dampak yang positif, progresif, kreatif dan produktif, kemudian pada akhirnya akan dapat meng-optomal-kan ekonomi syariah untuk menciptakan goodgovernance, post goodgovernance secara berkelanjutan, tentunya dengan bantuan peran media kontemporer yang kian update. Ekonomi syariah juga merupakan pilar dan nilai dasar, dari sikap keyakinan dan sikap rasionalitas untuk sanggup menciptakan terwujudnya pemberdayaan dan kesejahteraan sekaligus pengentasan kemiskinan dalam masyarakat di Indonesia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document