Keragaman Genetik 27 Aksesi Kedelai (Glycine Max L. Merr.) Introduksi Subtropis berdasarkan Marka SSR
Karakterisasi aksesi kedelai (Glycine max L. Merr.) dalam koleksi perlu dilakukan berdasarkan marka molekuler untuk mendukung karakter morfologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman genetik aksesi kedelai yang diintroduksi dari daerah subtropis menggunakan marka simple sequence repeats (SSR) yang didukung melalui informasi karakter morfologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 15 SSR berhasil dideteksi polimorfismenya pada 27 aksesi kedelai dari daerah subtropis dengan total 158 alel berukuran antara 100-368 bp dengan kisaran jumlah 4-18 alel per lokus. Rata-rata polymorphism information content (PIC) ditemukan sebesar 0,92 dengan nilai tertinggi 0,96 (SATT463, SATT249, SATT063) dan nilai terendah 0,87 (SATT038). Semua marka SSR memiliki nilai PIC >0,8 yang mengindikasikan sebagai marka sangat informatif, artinya mampu mendiferensiasi antar aksesi dan dapat diaplikasikan dalam mendeteksi keragaman genetik plasma nutfah kedelai lainnya. Keragaman genetik aksesi kedelai terebut sangat tinggi seperti yang direfleksikan oleh rata-rata indeks diversitas gen sebesar 0,93. Analisis klaster dengan marka SSR berhasil membagi 27 aksesi kedelai menjadi dua kelompok utama yang sebagian besar dalam kelompok I (26 aksesi) dan kelompok II khusus aksesi D76-8070. Karakterisasi molekuler dengan SSR tersebut mendukung keragaman yang tinggi karakter morfologi yang memisahkan total aksesi menjadi empat kuadran. Informasi keragaman genetik berdasarkan marka S yang didukung karakter morfologi tersebut dapat menjadi dasar awal seleksi tetua persilangan aksesi dari daerah subtropis untuk pengembangan varietas baru melalui pemuliaan kedelai di iklim tropis Indonesia.