scholarly journals Efektivitas Konseling Antenatal Care dalam Menekan Kejadian Baby Blues pada Pasien Postpartum

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 346-351
Author(s):  
Margareta Habibah ◽  
Haderiansyah Haderiansyah ◽  
Andri Setiawan ◽  
Marhaeni Fajar Kurniawati
Keyword(s):  

Wanita rentan terhadap beberapa masalah kesehatan setelah kehamilan dan persalinan, yang dapat membuat hidupnya sebagai ibu baru menjadi lebih sulit. Ada banyak perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik hormon maupun perubahan bentuk tubuh. Setiap ibu atau wanita pasti mempunyai reaksi emosi yang berbeda-beda dalam menghadapi masa hamil, persalinan, dan nifas. Baby Blues termasuk depresi ringan yang terjadi pada ibu-ibu setelah melahirkan, di mana ibu ini merasa sedih yang hebat tanpa sebab yang jelas, dan disertai dengan gejala penyertanya. Antenatal care yang memadai oleh penyedia layanan kesehatan profesional telah terbukti tidak hanya untuk mengurangi morbiditas dan kematian ibu, janin dan bayi tetapi juga untuk meningkatkan status kesehatan dan perilaku pengasuhan ibu setelah anak lahir. Puskesmas Tirtajaya adalah salah satu pusat kesehatan masyarakat yang berada di Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut yang memberikan pelayanan kesehatan dasar salah satunya dalah program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang meliputi pelayanan antenatal care (ANC), Persalinan normal, perawatan postpartum dan pelayanan bayi baru lahir, kesehatan anak dan pelayanan kontrasepsi serta kesehatan reproduksi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan survey yaitu suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek yang biasanya cukup banyak dalam waktu tertentu menggunakan tehnik wawancara, dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui efektivitas konseling ANC dalam menekan kejadian baby blues pada pasien postpartum. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang bersalin di Puskesmas Tirtajaya.Adapun jumlah sampel dalam penelitian yaitu ibu yang bersalin pada bulan Maret dan April 2021 yaitu sebanyak 10 orang. Hasil penelitian yang dilakukan pada ibu postpartum di Puskesmas Tirtajaya bahwa Skor ibu postpartum yang menyatakan konseling ANC efektif dalam menekan kejadian baby blues pada masa postpartum lebih tinggi yaitu sebanyak 9 orang atatu 90 % dibandingan dengan yang mneyatakan tidak efektif yaitu hanya 1 orang atau sebesar 10 % dan Karakteristik ibu postpartum yang mempengaruhi kejadian depresi postpartum adalah tingkat pendidikan sedangkan variabel usia, paritas, ekonomi, dan dukungan sosial tidak mempengaruhi kejadian depresi pada ibu postpartum.

Nature ◽  
2000 ◽  
Author(s):  
Su-Yen Thornhill
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Rani Diah Ningsih ◽  
Ririn Ratnasari ◽  
Nur Hidayati
Keyword(s):  

Pelayanan Antenatal Care sangat penting dilakukan sehingga dapat mempertahankan mutu pelayanan yang berkualitas sesuai standar pelayanan minimal kebidanan, sehingga kegawatdaruratan secara obstetri dan neonatologi dapat tertangani dengan baik, serta ibu mendapatkan pelayanan secara optimal dan komperhensif guna menurunkan AKI dan AKB. Dalam kehamilan sering ditemukan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah sesak nafas dalam kehamilan. Sistem pernafasan yang lancar menjadi faktor penting bagi tumbuh kembang janin di dalam kandungan, karena ketika didalam kandungan janin mendapatkan suplai oksigen dari ibu. Maka dari itu penulis bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil khususnya pada trimester III. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif yang berjenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dalam melakukan penelitian, pendokumentasian dilakukan dalam bentuk SOAPIE yang terdiri dari pengkajian data, merumuskan diagnosa, merencanakan asuhan kebidanan, dan evaluasi. Pemberian asuhan kebidanan diberikan kepada Ny “L” G1P00000 usia kehamilan 36 minggu, dilakukan sebanyak 2x pada kehamilan trimester III pada tanggal 14 dan 21 Maret 2020. Ny “L” termasuk ke dalam kelompok ibu hamil risiko rendah dengan skor 2 yang merupakan skor awal ibu hamil. Pada kunjungan pertama ibu memiliki masalah sesak nafas saat tidur yang telah ditangani dengan baik, sedangkan pada kunjungan berikutnya ibu tidak memiliki keluhan serta masalah pada kunjungan sebelumnya sudah berkurang. Selama pendampingan keadaan ibu terpantau baik, bayi yang di kandung juga mengalami tumbuh kembang sesuai masa kehamilan..


2019 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
Author(s):  
Tabeta Seeiso ◽  
Mamutle M. Todd-Maja

Antenatal care (ANC) literacy is particularly important for pregnant women who need to make appropriate decisions for care during their pregnancy and childbirth. The link between inadequate health literacy on the educational components of ANC and maternal mortality in sub-Saharan Africa (SSA) is undisputable. Yet, little is known about the ANC literacy of pregnant women in SSA, with most studies inadequately assessing the four critical components of ANC literacy recommended by the World Health Organization, namely danger signs in pregnancy; true signs of labour; nutrition; and preparedness for childbirth. Lesotho, a country with one of the highest maternal mortality rates in SSA, is also underexplored in this research area. This cross-sectional study explored the levels of ANC literacy and the associated factors in 451 purposively sampled women in two districts in Lesotho using a structured questionnaire, making recourse to statistical principles. Overall, 16.4 per cent of the participants had grossly inadequate ANC literacy, while 79.8 per cent had marginal levels of such knowledge. The geographic location and level of education were the most significant predictors of ANC literacy, with the latter variable further subjected to post hoc margins test with the Bonferroni correction. The participants had the lowest scores on knowledge of danger signs in pregnancy and true signs of labour. Adequate ANC literacy is critical to reducing maternal mortality in Lesotho. Improving access to ANC education, particularly in rural areas, is recommended. This study also provides important recommendations critical to informing the national midwifery curriculum.


2020 ◽  
Vol 38 (2) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Seoyoung Baek ◽  
Gwang Suk Kim ◽  
Sue Kim ◽  
Seunyoung Joe

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document