Health Sciences Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

80
(FIVE YEARS 50)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Ponorogo

2598-1196, 2598-1188

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Satrio Dwi Cahyono ◽  
Hery Ernawati ◽  
Ririn Nasriati

Peran keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan, mulai dari tahapan peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan, sampai dengan rehabilitasi. Kesibukan keluarga membuat dukungan terhadap pasien stroke dalam masa penyembuhan berkurang terutama motivasi yang rendah menjalani fisioterapi, sehingga pasien stroke merasa berduka karena orang terdekat tidak bersedia membantu penyembuhan. Penyakit stroke membuat pasien merasa cacat, citra diri terganggu, tidak mampu, jelek, memalukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi melakukan fisioterapi pada pasien stroke. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien stroke Di Poli  Syaraf dan Fisioterapi RSUD Dr. Hardjono Ponorogo pada bulan Januari sampai Juli tahun 2020 sebanyak 2029 pasien dengan rata-rata perbulan 290 pasien dengan besar sampel sejumlah 58 responden. Sampling menggunakan Purposive Sampling. Teknis pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Uji Chi Square Signifikasi α 0,05. Hasil penelitian pada variabel dukungan keluarga kepada pasien stroke sebagian besar 37 responden (63,8%) dukungan keluarga positif. Pada variabel motivasi menjalani fisioterapi sebagian besar 35 responden (60,3%) motivasi tinggi. Berdasarkan uji statistik Chi-Square diperoleh value = 0,000 lebih kecil dari α=0,05 artinya Ho ditolak berarti ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi menjalani fisioterapi pada pasien pasca stroke.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi menjalani fisioterapi pasien pasca stroke, semakin rendah dukungan keluarga maka semakin rendah motivasi menjalani fisioterapi dan sebaliknya maka peneliti menyarankan pada pihak rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan masyarakat dengan memasang gambar atau banner tentang pentingnya dukungan keluarga dan fisioterapi stroke.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 30
Author(s):  
Andika Kriswantoro ◽  
Siti Munawaroh ◽  
Ririn Nasriati

Gastroenteritis adalah suatu feses yang encer di dalam jumlah besar, yang terhitung terjadi terhadap banyak gangguan, terhitung infeksi bakteri dan virus, penyakit radang usus, sindroma malabsorbsi, dan alergi makanan. Penanganan gastroenteritis (diare akut) selain manfaatkan teknik farmakoterapi terkandung terhitung terapi komplementer yang bisa digunakan yaitu bersama beri tambahan madu. Fungsi madu untuk mengatasi gastroenteritis (diare akut) sebab pengaruh antibakterinya dan takaran nutrisinya yang ringan dicerna. Madu terhitung menolong di dalam penggantian cairan tubuh yang hilang akibat gastroenteritis (diare akut). Penelitian yang dilakukan manfaatkan belajar literature berasal dari beberapa jurnal bersamayang berisikan penelitian pengaruh dukungan madu sebagai terapi komplementer untuk anak balita bersama masalah diare akut, didapatkan hasil adanya pergantian yang vital di dalam dukungan madu sebagai terapi komplementer anak bersama masalah diare akut. Sehingga bersama adanya hasil penelitian ini di berharap tenaga medis khususnya perawat bisa mengaplikasikan dukungan terapi komplementer madu terhadap anak bersama masalah gastronteritis (diare akut) bersama teratur dan bertahap didalam mengatasi pasien bersama masalah hipovolemia. Penulis sangat merekomendasikan tindakan Terapi Komplementer Madu  jurnal pertama untuk diterapkan pada anak  diare karena memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan cairan tubuh terhadap anak sehingga dapat  mengatasi kekurangan cairan (hipovolemia)  pada anak.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Ratih Ayu Kusumaningrum ◽  
Siti Munawaroh ◽  
Elmie Muftiana

Keluarga Kesadaran Gizi (KADARZI) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga yang mempraktekkan perilaku gizi yang sehat, mampu mengidentifikasi masalah kesehatan dan gizi pada setiap anggota keluarga, serta mampu melakukan tindakan untuk mengatasi masalah gizi pada anggota keluarga. Kader posyandu berperan sebagai pemberi informasi kesehatan, penggerak masyarakat untuk mengunjungi posyandu, dan pelaksana program terkait gizi untuk balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan peran kader posyandu dengan perilaku KADARZI pada balita di Posyandu Purnama wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan. Penelitian ini menggunakan desain korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh keluarga balita di Posyandu Purnama wilayah kerja Puskesmas Ponorogo Selatan. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian keluarga balita di posyandu Purnama sejumlah 62 responden. Pengambilan sampel dengan menggunkan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan metode chi-square. Hasil dari penelitian hampir seluruh responden menilai peran kader aktif (82,26%) dan perilaku KADARZI pada balita sebagian besar responden berperilaku positif (58,07%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peran kader posyandu dengan perilaku KADARZI pada balita di Posyandu Purnama Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo Selatan. Hasil uji stastik chi-squre diperoleh p value 0,022 dengan menggunkan taraf signifikan α 0,05. Dapat disimpulkan bahwa peran kader dapat mempengaruhi perilaku KADARZI pada balita. Diharapkan peran kader semakin aktif sehingga perilaku KADARZI pada balita semakin baik.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Harianto Harianto ◽  
Sholihatul Maghfirah ◽  
Sri Andayani

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru kronis yang ditandai dengan terjadinya obstruksi atau hambatan aliran udara di saluran napas yang mengakibatkan PaCO2 dalam tubuh tinggi. Hal ini mengakibatkan gangguan metabolism jaringan yang mengakibatkan kelemahan dan gangguan pola tidur. Tujuan dalam studi kasus ini untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dewasa penderita PPOK dengan masalah keperawatan gangguan pola tidur. Studi kasus ini dilaksanakan di ruang Asoka RSUD Dr. Hardjono Ponorogo selama 3 hari di bulan Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan proses asuhan keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami gangguan pola tidur akibat peningkatan secret bronkiolus. Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah antara lain mengidentifikasi popla aktivitas dan tidur psien, memberikan edukasi mengenai lingkungan yang nyaman, memberikan edukasi pola tidur yang baik, memposisikan pasien semi fowler, melakukan fisioterapi dada, memonitor status pernapasan dan oksigenasi. Hasil evaluasi didapatkan pasien sudah tidur nyenyak. Pelaksanaan asuhan keperawatan, adanya peran perawat sangat dibutuhkan agar pelaksaan tindakan asuhan intensif dan mencegah timbulnya gangguan pola tidur pada penderita PPOK.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Erna Suwanti ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi dan perawatan jangka panjang bahkan menyertai seumur hidup penderita. Berbagai komplikasi dapat terjadi bila kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Dari komplikasi yang terjadi akan berdampak pada kualitas hidup penderita. Dukungan keluarga sangat diperlukan  bagi kelangsungan hidup penderita Diabetes Melitus, sehingga dengan dukungan keluarga yang baik diharapkan penderita Diabetes Melitus mempunyai kualitas hidup yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli rawat jalan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan  purposive sampling.  Sampel yang digunakan sejumlah 86 responden yang merupakan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang berkunjung di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Instrumen penelitian menggunakan 3 kuisioner, yakni kuisioner demografi responden, kuisioner dukungsn keluarga dan kuisioner DQOL (Diabetes Quality Of Life). Analisis hipotesis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dengan p value = 0.000 (<0,05) dan nilai keeratan hubungan cukup kuat (0,463). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan keluarga dalam bentuk dukungan penghargaan, emosional, instrumental, dan informasi sangat penting dalam membantu meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Khris Witdiati ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit dengan jumlah rawat jalan terbanyak dibandingkan dengan penyakit degeneratif lainnya. Kepatuhan merupakan sesuatu yang paling penting untuk dapat mengembangkan kebiasaan yang dapat membantu penderita Diabetes Melitus dalam menjalankan diet. Hal ini dapat berdampak pada kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini menggunakan desain korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun sejumlah 54 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan metode Chi Square. Hasil dari penelitian dari kepatuhan diet sebagian besar berada pada kategori kepatuhan rendah (60%). Dan kadar gula darah berada pada kategori kadar gula darah ≥200 mg/dl (26%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Hasil uji statistik chi square diperoleh p value 0,012 dengan menggunakan taraf signifikasi α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan diet dapat mempengaruhi kadar gula darah pasien Diabetes Melitus. Diharapkan pasien dapat menjalankan diet dengan baik sehingga kadar gula darah terkontrol dan dapat menurunkan risiko komplikasi.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Rafika Novita Indriana ◽  
Ririn Ratnasari ◽  
Aida Ratna Wijayanti
Keyword(s):  

Pada dasarnya proses persalinan merupakan proses alamiah. Bila tidak dilakukan pemantauan maka akan menjadi patologis dan harus dilakukan pelayanan secara Continuity of Care. Tujuan melakukan Asuhan Kebidanan secara Continuity of Care pada ibu nifas menggunakan manajemen kebidanan dengan SOAPIE. Hasil penelitian yang dilakukan pada Ny.“ S” G2P10000 berumur 32 tahun, dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2019 dimulai dari 39 minggu. Ibu melahirkan pada tanggal 25 Februari 2019 pukul 03.00 WIB. Berlangsung spontan bayi lahir pukul 04.00 WIB ditolong Bidan berjenis kelamin laki-laki, BB 3000gram, PB 49cm, ibu memilih menggunakan kontrasepsi kondom. Asuhan Kebidanan pada Ny.“S” dimulai dari usia kehamilan 39 minggu sampai KB. Permasalahan yang muncul selama kunjungan berjalan lancar. Ibu dan bayi dalam keadaan normal dan tidak ada indikasi kegawatdaruratan.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Maghfiroh Maghfiroh ◽  
Yayuk Dwirahayu ◽  
Sugeng Mashudi
Keyword(s):  

Bronkitis adalah peradangan atau infeksi yang terdapat di saluran pernapasan yang menginfeksi pada bronkus. Menumpuknya produksi lendir yang berlebih merupakan salah satu masalah yang menyebabkan bersihan jalan napas tidak efektif pada penderita bronkitis. Asuhan keperawatan yang tepat untuk diberikan dalam mengatasi permasalah pada bersihan jalan napas tidak efektif, yaitu dengan melakukan fisioterapi dada. Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis tindakan keperawatan yang dilakukan pada penderita bronkitis dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif dengan cara melakukan fisioterapi dada. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menggunakan data sekunder hasil analisis dari 3 jurnal yang didapatkan dari Google Scholar. Hasil setelah melakukan analisis pada 3 jurnal tindakan fisioterapi dada sangat efektif untuk mambantu mengeluarkan dahak tetapi pengaruh terhadap pernapasan cuping hidung dan retraksi intercostal belum mempengaruhi secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian fisioterapi dada sangat efektif dilakukan untuk mengeluarkan dahak dan membuat pola napas klien menjadi efektif kembali. Maka dari hasil studi literature ini pemberian fisioterapi dada sangat dianjurkan untuk membantu masalah bersihan jalan napas tidak efektif.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ibnu Habib Mustofa ◽  
Metti Verawati ◽  
Rika Maya Sari
Keyword(s):  
T Test ◽  

Nyeri pada anak saat melakukan prosedur invasif yang tidak diatasi dengan baik dapat membuat anak tidak kooperatif sehingga dapat menghambat proses pengobatan. Peran bagi perawat untuk mengurangi rasa nyeri pada anak yaitu dengan memberikan teknik pengurangan nyeri dengan secara farmakologi dan non-farmakologi. Penelitian ini menggunakan desain studi komparatif untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan pre test one group desain untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien anak rawat inap di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun sejumlah 670 pasien pada tahun 2019. Sampel penelitian ini adalah sebagian pasien anak rawat inap sejumlah 30  responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi nyeri pada kelompok intervensi dengan mengukur skala nyeri Wong Backer. Intervensi dilakukan dengan cara memberikan terapi distraksi menonton animasi kartun dan teknik relaksasi tarik napas dalam selama pemasangan infus. Hasil penelitian studi komparasi skala nyeri saat pemasangan infus pada anak yang diberikan teknik distraksi audio visual menonton animasi kartun dengan kategori ekspresi wajah sedikit nyeri dengan prosentase 67% sedangkan 47% anak masuk ke kategori wajah ekspresi sangat nyeri saat diberikan teknik relaksasi tarik napas dalam. Hasil uji statistik independet t-test  diperoleh p value 0,000 dengan menggunakan taraf signifikasi α = 0,05 yang artinya terdapat perbedaan antara teknik distraksi dan teknik relaksasi saat pemasangan infus. Berdasarkan hasil penelitian teknik distraksi menonton animasi kartun dapat menurunkan nyeri saat pemasangan infus pada anak. Diharapkan perawat dapat memberikan intervensi ini saat melakukan tindakan pemasangan infus.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Aleysia Dwi Anggita ◽  
Fetty Rosyadia Wachdin ◽  
Ririn Ratnasari

Pada dasarnya masa nifas merupakan hal yang alamiah. Bila tidak dilakukan pemantauan masa nifas akan menjadi patologis dan harus dilakukan pelayanan secara Continuity of Care. Tujuan melakukan Asuhan Kebidanan secara Continuity of Care pada ibu nifas menggunakan manajemen kebidanan dengan SOAPIE. Hasil pengkajian dilakukan pada Ny.”A” G1P00000 usia 26 tahun pada kunjungan nifas dilakukan 3 kali. Didapatkan nyeri luka jahitan akibat Operasi SC (Sectio Caesarea). Hal ini merupakan keadaan yang fisiologis karena keluhan yang sering dialami ibu nifas adalah nyeri pada luka bekas SC (Sectio Caesarea). Penyebab terjadinya nyeri karena adanya jaringan syaraf yang terputus pada perineum. Hal ini merupakan keadaan yang fisiologis ibu nifas (Varney, 2008). Pada kunjungan ke 3 ibu sudah tidak mengeluh nyeri perut pada luka Post-SC (Sectio Caesarea). Dikarenakan selama masa nifas ibu melakukan senam nifas, melakukan personal hygiene dan memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan memakan makanan yang berigizi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document