IDENTIFIKASI MEKANISME SESAR DI BAGIAN TIMUR PULAU JAWA DENGAN MENGGUNAKAN DATA GNSS KONTINYU 2010-2016

2019 ◽  
Vol 3 ◽  
pp. 805
Author(s):  
Henri Kuncoro ◽  
Gusti Ayu Jessy Kartini ◽  
Irwan Meilano ◽  
Susilo Susilo

Pulau Jawa terletak tepat di utara zona subduksi jawa yang merupakan zona pertemuan Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Sunda. Beberapa Sesar terbentuk di Pulau Jawa mengakomodasi stress yang dihasilkan oleh subduksi jawa yang berada di selatan Pulau Jawa. Studi deformasi dengan menggunakan data GNSS telah dilakukan untuk mengestimasi laju geser dari sesar-sesar utama di Pulau Jawa. Koulali dkk (2016) mengestimasi laju geser untuk Sesar Baribis dan Sesar Kendeng sebesar 2.3 – 5.6 mm/tahun dan dinyatakan sebagai sesar-sesar aktif. Pada studi ini, 15 data GNSS kontinyu dari tahun 2010 hingga 2016 di bagian timur Pulau Jawa digunakan untuk mengidentifikasi mekanisme sesar yang berada di wilayah ini meliputi Sesar Kendeng dan ekstensinya. Data fase GPS dari setiap stasiun GNSS diolah dengan menggunakan GAMIT/GLOBK 10.6 untuk mendapatkan koordinat di dalam sistem koordinat kartesian 3D di dalam kerangka referensi International Terrestrial Reference Frame 2008 (ITRF2008). Sebanyak 15 vektor kecepatan GNSS digunakan untuk menghitung strain rate dan laju geser untuk setiap segmen sesar yang dilalui oleh 3 profil. Ketiga profil tersebut menunjukkan adanya kompresi sebagai akomodasi stress dari subduksi Jawa dan laju geser untuk segmen barat Sesar Kendeng, segmen timur Sesar Kendeng, dan ekstensinya sebesar 1.93 mm/tahun, 0.90 mm/tahun, dan 0.60 mm/tahun secara berurutan dengan mekanisme sesar mengiri. Mekanisme yang sama yang terjadi pada ekstensi Sesar Kendeng menunjukkan adanya potensi sumber gempa yang baru di sekitar Selat Madura. Hal ini merupakan informasi penting untuk mengidentifikasi potensi sumber gempa dari Sesar Kendeng dan ekstensinya mengingat zona dari sesar aktif ini merupakan zona yang berpenduduk cukup padat.

2011 ◽  
Vol 38 (13) ◽  
pp. n/a-n/a ◽  
Author(s):  
X. Wu ◽  
X. Collilieux ◽  
Z. Altamimi ◽  
B. L. A. Vermeersen ◽  
R. S. Gross ◽  
...  

2010 ◽  
Vol 45 (1) ◽  
pp. 144-154 ◽  
Author(s):  
Xavier Collilieux ◽  
Zuheir Altamimi ◽  
David Coulot ◽  
Tonie van Dam ◽  
Jim Ray

2015 ◽  
Vol 120 (5) ◽  
pp. 3775-3802 ◽  
Author(s):  
Xiaoping Wu ◽  
Claudio Abbondanza ◽  
Zuheir Altamimi ◽  
T. Mike Chin ◽  
Xavier Collilieux ◽  
...  

2016 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 265-281 ◽  
Author(s):  
Bruno Guimarães Ventorim ◽  
William Rodrigo Dal Poz

Este trabalho visa avaliar o desempenho dos sistemas GLONASS (Global'naya Navigatsionnay Sputnikovaya Sistema), GPS (Global Positioning System) e o uso combinado de ambos sistemas em diferentes latitudes, utilizando o serviço de Posicionamento por Ponto Preciso CSRS-PPP. Para isso foram selecionadas 16 estações da rede IGS (International GNSS Service), das quais foram utilizados os dados GNSS no formato RINEX do mês de agosto de 2014 e editados no TEQC (Translation, Editing, and Quality Check), obtendo arquivos com intervalos de 30 e 45 minutos, contendo apenas dados GPS, dados GLONASS e dados dos dois sistemas. As coordenadas estimadas no CSRS-PPP foram comparadas com as coordenadas de referência obtidas no sítio do ITRF (International Terrestrial Reference Frame), possibilitando o cálculo da acurácia do PPP com uso de dados GPS e GLONASS, separadamente e em conjunto. Após o cálculo das acurácias para cada dia de agosto, outliers foram detectados e eliminados utilizando o método boxplot com o uso do programa R. Verificou-se que o uso combinado do GPS e GLONASS, para todos as estações, proporcionou resultados mais acurados. Além disso, pode-se destacar a potencialidade do GLONASS, que apresentou desempenho superior ao do GPS na maioria das estações.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document