Terry George Abisay dan Nurhadi1) Departemen Supply Chain Management, PT Freeport Indonesia, Mile Post 38 Timika Papua2) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang & Contract Consultant pada Departemen Quality Management Services (QMS), PT Freeport Indonesia PapuaJl. Soekarno Hatta No. 8, MalangLaman: [email protected], [email protected] Soekarna Hatta sebagai perusahaan aviasi bertaraf internasional ternyata belum menerapkan sistem manajemen risiko berstandar internasional yang mengacu pada ISO 31000, sehingga berdampak pada munculnya potensi risiko negatif bagi keselamatan jiwa, lingkungan, harta benda dan reputasi perusahaan. Tujuan penelitian untuk melakukan penilaian risiko dan pengendalian risiko menggunakan sistem manajemen risiko dengan standar internasional. Penelitian manajemen risiko diarahkan pada dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kejadian pada operasional bandar udara, khususnya Fasilitas Operasi dan. Tahapan proses manajemen risiko mengacu pada ISO 31000 meliputi identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko menggunakan tools penelitian fishbone dan Risk Breakdown Structure (RBS). Ekspektasi dampak dan kemungkinan kejadian dipetakan melalui risk matrix dari Federation Aviation Administration (FAA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bandara Soekarno Hatta terdapat 7 peristiwa risiko yang mempunyai potensi bahaya yaitu: pecahnya permukaan runway, kecelakaan pesawat saat take off/landing, terganggunya pelayanan navigasi dan komunikasi penerbangan, kecelakaan pesawat di area apron, gangguan keamanan di bandara, jetblast pesawat, dan lolosnya barang berbahaya ke dalam pesawat.KataKunci: risiko, manajemen risiko, ISO 31000, fasilitas operasi dan teknik, risk matrix FAAABSTRACTSoekarna Hatta Airport as an international aviation company hasn’t yet implemented an international standard risk management system based on ISO 31000, so it triggers the occurrence of negative impacts to the human, environment, property and company reputation. This research aims to conduct a risk assessment and control by using an international standard risk management system. Risk management research is focused on the negative impacts caused by an event of airport operations, particularly operations facility and machine. The Stages of the risk management process are based on ISO 31000 including risk identification, risk analysis, and risk evaluation using fishbone and Risk Breakdown Structure (RBS) tool. Impact Expectations and possible occurrence are mapped through the risk matrix which is defined by the Federation Aviation Administration (FAA). The results showed that there were7 events at Soekarno Hatta airport that have potential risk, namely, outbreak of the runway track, plane accidence during take-off/landing, disruption of flight navigation and communication services, accidence in the apron area, security disruption at the airport, aircraft jetblast, and entry of dangerous goods on board.Keywords: risk, risk management, ISO 31000, operations and engineering facilities, risk matrix FAA