scholarly journals Studi Perencanaan dan Monitoring System Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Remote Area

2021 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 113-124
Author(s):  
Sofia Ariyani ◽  
Darma Arif Wicaksono ◽  
Fitriana Fitriana ◽  
Rachmad Taufik ◽  
Germenio Germenio

Instalasi pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan merupakan solusi untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik terutama pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) atau remote area. Pemenuhan kebutuhan listrik pada daerah 3T atau remote area dapat dilakukan dengan menggali potensi energi terbarukan dan memanfaatkannya dalam sebuah sistem pembangkit listrik. Potensi sinar atau cahaya matahari di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama Indonesia timur yang kebutuhan listrik belum secara merata tersedia. Selain itu faktor lain bahwa Indonesia adalah negara tropis mendukung pemanfaatan energi matahari menjadi energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan pada sebagian besar wilayah Indonesia. Pada penelitian ini dibahas tentang perencaan PLTS pada daerah 3T secara off-grid termasuk juga perbandingan terhadap tarif dasar listrik (TDL) PLN 450 VA. Selain itu dilengkapi dengan divais monitoring performa PLTS pada remote area berupa data tegangan, arus, dan daya sehingga akan membantu operator dalam melakukan maintenance. Proses monitoring dilakukan dengan menggunakan modul IoT ESP8266 dengan kombinasi Arduino Mega 2560. Objek ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah PLTS dengan sistem off-grid skala laboratorium sebagai proyeksi kelistrikan remote area yang tidak terhubung dengan listrik jala-jala PLN.

Author(s):  
Anam Bhatti ◽  
Asad Ali Siyal ◽  
Adeel Mehdi ◽  
Huma Shah ◽  
Hinesh Kumar ◽  
...  

1958 ◽  
Author(s):  
C. W. Appleby

2002 ◽  
Vol 17 (S2) ◽  
pp. S16-S17
Author(s):  
Eric W. Williams

Author(s):  
Susanne Roesner ◽  
Heinrich Küfner
Keyword(s):  

<span class="fett">Hintergrund und Zielsetzung:</span> PHAR-MON ist ein Monitoring-System, das die auf dem deutschen Markt befindlichen Arzneimittel in ihrer Bedeutung für die Entwicklung von Missbrauch und Abhängigkeit in Suchtberatungsstellen überwacht. </p><p> <span class="fett">Methodik:</span> Klienten ambulanter Beratungsstellen werden im Rahmen der Standarddokumentation zu ihrem Arzneimittelkonsum befragt und Fälle eines abhängigen Konsums, eines schädlichen Gebrauchs oder eines Missbrauchs in PHAR-MON dokumentiert. </p><p> <span class="fett">Ergebnisse:</span> Im Jahr 2006 wurden insgesamt 448 Meldungen von 276 überwiegend alkohol- und drogenabhängigen Klienten in das Monitoring einbezogen. Tranquilizer vom Benzodiazepin-Typ wurden in allen Klientengruppen mit Anteilen zwischen 29,1 % und 35,3 % am häufigsten dokumentiert. An benzodiazepinabhängige Klienten werden zunehmend auch Nicht-Benzodiazepin-Hypnotika verordnet. Bei opioidabhängigen Klienten war im Zeitraum der letzten fünf Jahre ein Anstieg im missbräuchlichen Substitutionsmittelkonsum von 14,9 % auf 33,8 % zu verzeichnen. </p><p> <span class="fett">Schlussfolgerungen:</span> Das Risiko gefährlicher Wechselwirkungen zwischen Arzneimitteln mit Alkohol und Drogen sollte stärker als bisher in die ärztliche Verordnungsentscheidung einbezogen werden.


2012 ◽  
Author(s):  
Yiyun Peng ◽  
Mahtab Ghazizadeh ◽  
Linda Ng Boyle ◽  
John D. Lee

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document