PSEUDOMONAS PUTIDA P67.2 AND PSEUDOMONAS FLOURESCENS P75 BASED MICROBIAL SENSORS FOR BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD) MEASUREMENTS IN PHENOLIC WASTEWATERS OF OIL SHALE INDUSTRY

Oil Shale ◽  
2008 ◽  
Vol 25 (3) ◽  
pp. 376 ◽  
Author(s):  
K RAUDKIVI ◽  
M TUTT ◽  
E TALPSEP ◽  
T KIKAS
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Maghfirotin Marta Banin ◽  
Yahya Yahya ◽  
Happy Nursyam

Industri pembekuan ikan (cold storage) sangat besar mengkonsumsi air untuk proses pencucian bahan baku dan peralatan sehingga banyak menghasilkan limbah cair. Salah satu pengolahan limbah yaitu secara biologi dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk menurunkan substrat tertentu pada limbah. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acinetobacter baumannii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp. dan Pseudomonas putida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi bakteri terhadap limbah cair industri pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama), dengan melihat perubahan nilai pH, TSS (Total Solid Suspended), amonia, minyak dan lemak, BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan membandingkan kelompok perlakuan dengan kontrol. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan yaitu hari ke-0, hari ke-5 dan hari ke-10. Limbah cair yang berasal dari pabrik pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama) dari PT. Inti Luhur Fuja Abadi, kabupaten Pasuruan. Hasil dari penelitian ini perlakuan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii (A), Bacillus megaterium (B),, Nitrococcus sp. (N), dan Pseudomonas putida (P) memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter. Nilai yang dihasilkan telah memenuhi syarat baku mutu limbah cair pembekuan ikan pada peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2014. Nilai pH mengalami kenaikan dari kontrol, hari ke 5 sampai hari ke 10. Untuk kombinasi bakteri terbaik adalah A+P dengan nilai TSS sebesar 63,85 mg/L, kadar amoniak sebesar 1,02 mg/L, minyak dan lemak sebesar 1,95 mg/L, BOD sebesar 20,05 mg/L, dan COD sebesar 79,95 mg/L.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Lindawati Lindawati

Sebuah Sequencing Batch Reactor (SBR) digunakan untuk mengevaluasi peranan Biochemical Oxygen Demand (BOD) biosensor dalam proses optimasi proses pengolahan nutrien karbon, nitrogen dan fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BOD biosensor dapat dipergunakan untuk penentuan karbon organik, sehingga reduksi siklus SBR dapat dilakukan dan efisiensi proses meningkat. Pola konsumsi karbon organik ditemukan dengan adanya ‘tanda diam’ pada fase anoksik/ anaerobik, di mana dari tanda ini, fase aerobik dapat segera dimulai. Reduksi durasi siklus SBR dari 8 jam menjadi 4 jam meningkatkan efiesiensi pengolahan C, N dan P yang meningkat pula (hampir dua kali lebih tinggi).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document