scholarly journals Implementasi Model Mobile Augmented Reality e-Booklet untuk Mempromosikan Object Wisata Unggulan Provinsi Riau dengan metode 3D Object Tracking

2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 177
Author(s):  
Unang Rio ◽  
Susi Erlinda ◽  
Dwi Haryono

Intisari  - Provinsi Riau terletak di lokasi yang strategis dan memiliki kekayaan keindahan alam dan budaya  yang  unik,  Riau  menawarkan  banyak  tempat  wisata  baik alam dan  budaya.  Tujuan  dari penelitian ini untuk membuat aplikasi  yang membantu masyarakat  untuk mendapatkan informasi objek wisata unggulan di Provinsi Riau. Salah satu faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya sektor pariwisata di Provinsi Riau saat ini adalah karena pengelolaan informasi yang bersifat promosi dan belum mampu memaksimalkan ketersediaan teknologi informasi yang tersedia. Penggunaan teknologi augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam  sebuah  lingkungan  tiga-dimensi  nyata  dan  kemudian  memproyeksikan  benda-benda  maya secara real time. Markerless objek wisata unggulan adalah bono surfing, balap alur, tongkang bahan bakar, pantai Rupat, istana siak dan Candi Muara Takus. pembuatan obyek dan membaca penanda scan dari kamera menggunakan teknik markerbase dan Markerless dengan objek Pelacakan metode 3D dan algoritma SIFT (Skala Fitur invarian Transform). Proses yang terkandung dalam deteksi obyek membaca gambar, mempertajam gambar dengan memanfaatkan High Pass Filter; membaca gambar dari metode SIFT bahwa proses akan menghasilkan deteksi titik. Hasil pengujian untuk melihat efek dari jarak antara smartphone kamera dengan spidol, jarak yang diperoleh sangat ideal untuk menampilkan objek 3D, sampai 40 cm. pengujian aplikasi ARRiauTouris mampu mendeteksi penanda dengan jarak dekat 10 cm dan jarak maksimum 67 cm, dan memperoleh waktu rata-rata untuk objek (mean) antara 0,80 detik menjadi 0,93 detik. Kata kunci: obyek wisata, augmented reality, 3D pelacakan objek, provinsi riau

Radiology ◽  
1984 ◽  
Vol 151 (2) ◽  
pp. 517-520 ◽  
Author(s):  
C W Hardin ◽  
R A Kruger ◽  
F L Anderson ◽  
B E Bray ◽  
J A Nelson

1984 ◽  
Vol 19 (5) ◽  
pp. S38 ◽  
Author(s):  
C. W. Hardin ◽  
R. A. Kruger ◽  
F. L. Anderson ◽  
B. E. Bray ◽  
J. A. Nelson

Author(s):  
Maryam Abata ◽  
Mahmoud Mehdi ◽  
Said Mazer ◽  
Moulhime El Bekkali ◽  
Catherine Algani

2012 ◽  
Vol 2012 ◽  
pp. 1-10 ◽  
Author(s):  
F. Buendía-Fuentes ◽  
M. A. Arnau-Vives ◽  
A. Arnau-Vives ◽  
Y. Jiménez-Jiménez ◽  
J. Rueda-Soriano ◽  
...  

Introduction. Artifactual variations in the ST segment may lead to confusion with acute coronary syndromes. Objective. To evaluate how the technical characteristics of the recording mode may distort the ST segment. Material and Method. We made a series of electrocardiograms using different filter configurations in 45 asymptomatic patients. A spectral analysis of the electrocardiograms was made by discrete Fourier transforms, and an accurate recomposition of the ECG signal was obtained from the addition of successive harmonics. Digital high-pass filters of 0.05 and 0.5 Hz were used, and the resulting shapes were compared with the originals. Results. In 42 patients (93%) clinically significant alterations in ST segment level were detected. These changes were only seen in “real time mode” with high-pass filter of 0.5 Hz. Conclusions. Interpretation of the ST segment in “real time mode” should only be carried out using high-pass filters of 0.05 Hz.


2000 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 423-439 ◽  
Author(s):  
F. Bilotti ◽  
L. Vegni ◽  
A. Toscano

2016 ◽  
Author(s):  
Yiyang Li ◽  
Shuo Li ◽  
Zhipeng Zhang ◽  
Weiqi Jin ◽  
Lei Wu ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document