DepthLab: Real-time 3D Interaction with Depth Maps for Mobile Augmented Reality

A software architecture codifies the design choices of software developers, which defines a modularorganizational spine for the design of a software artefact. Different architectures may bespecified for different types of artefacts, a real-time interactive artefact, for example, wouldhave markedly different requirements to those of a batch based transactional system. The use ofsoftware architecture becomes increasingly important as the complexity ofartefacts increases. Augmented Reality blends the real world observed through a computerinterface, with a computer generated virtual world. With the advent ofpowerful mobile devices, Mobile Augmented Reality (MAR)applications have become increasingly feasible, however the increased power hasled to increased complexity. Most MAR research has been directed towardstechnologies and not design resulting in a dearth of architecture and design literature for MAR. This research is targeted at addressing this void. The main requirement that a MAR architecture must meet isidentified as being the efficient real-time processing of data streams such asvideo frames and sensor data. A set of highly parallelised architecturalpatterns are documented within the context of MAR that meet thisrequirement. The contribution of this research is a software architecture, codifiedas architectural patterns, for MAR.

Download Full-text

Implementasi Model Mobile Augmented Reality e-Booklet untuk Mempromosikan Object Wisata Unggulan Provinsi Riau dengan metode 3D Object Tracking

INOVTEK Polbeng - Seri Informatika ◽

10.35314/isi.v1i2.137 ◽

2016 ◽

Vol 1 (2) ◽

pp. 177

Author(s):

Unang Rio ◽

Susi Erlinda ◽

Dwi Haryono

Keyword(s):

Augmented Reality ◽

Object Tracking ◽

Real Time ◽

Mobile Augmented Reality ◽

Pass Filter ◽

3D Object ◽

High Pass Filter ◽

High Pass

Intisari - Provinsi Riau terletak di lokasi yang strategis dan memiliki kekayaan keindahan alam dan budaya yang unik, Riau menawarkan banyak tempat wisata baik alam dan budaya. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat aplikasi yang membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi objek wisata unggulan di Provinsi Riau. Salah satu faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya sektor pariwisata di Provinsi Riau saat ini adalah karena pengelolaan informasi yang bersifat promosi dan belum mampu memaksimalkan ketersediaan teknologi informasi yang tersedia. Penggunaan teknologi augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan tiga-dimensi nyata dan kemudian memproyeksikan benda-benda maya secara real time. Markerless objek wisata unggulan adalah bono surfing, balap alur, tongkang bahan bakar, pantai Rupat, istana siak dan Candi Muara Takus. pembuatan obyek dan membaca penanda scan dari kamera menggunakan teknik markerbase dan Markerless dengan objek Pelacakan metode 3D dan algoritma SIFT (Skala Fitur invarian Transform). Proses yang terkandung dalam deteksi obyek membaca gambar, mempertajam gambar dengan memanfaatkan High Pass Filter; membaca gambar dari metode SIFT bahwa proses akan menghasilkan deteksi titik. Hasil pengujian untuk melihat efek dari jarak antara smartphone kamera dengan spidol, jarak yang diperoleh sangat ideal untuk menampilkan objek 3D, sampai 40 cm. pengujian aplikasi ARRiauTouris mampu mendeteksi penanda dengan jarak dekat 10 cm dan jarak maksimum 67 cm, dan memperoleh waktu rata-rata untuk objek (mean) antara 0,80 detik menjadi 0,93 detik. Kata kunci: obyek wisata, augmented reality, 3D pelacakan objek, provinsi riau

Download Full-text